Talak Di Hari Pertama

"Ma aku ingin pulang" ujar Nayla tiba-tiba saat masuk kedalam kamar.

"Kenapa sayang bukan nya kamu menikmati pemandangan di sini"

"Aku ingin pulang sekarang ma" ajak Nayla lagi

"Sayang katakan pada mama apa yang terjadi"

Nayla hanya menggeleng kecil selain dia sakit hati dengan ucapan Dena tadi dia juga tidak mau bertemu Reno dan Tissa,mood nya sangat buruk saat ini.

Air mata Nayla turun tanpa bisa di bendung mungkin efek kehamilan nya membuat Nayla cengeng seperti ini,mama Winda segera menghapus air mata sang menantu dan menghubungi Baskara.

"Ke kamar mama sekarang" titah Bu Winda

"Ada apa ma?" tanya Baskara bingung.

"Nayla ingin pulang"

"Sayang kenapa?" tanya Baskara heran melihat calon istri nya menangis.

"Pak laporan Raymon bu Nayla di ganggu oleh Bu Dena" bisik Faizal

"Dena! Lagi-lagi dia membuat ulah"

"Mama sudah kata kan pada kamu jangan menerima perempuan ular itu di perusahaan Bas, sekarang Nayla jadi korban nya,jika terjadi sesuatu pada Nayla dan calon cucu mama kamu harus bertanggung jawab Bas,Faizal siapkan mobil saya dan Nayla akan pulang!" marah mama Winda

"Tapi ma-"

"Sudah lah jika kamu tidak becus mengurus si Dena jangan harap kamu bisa menikah dengan Nayla" ancam sang mama membuat Baskara terkejut,awal nya Baskara hanya ingin membuat Dena sakit hati dengan kehadiran Nayla tanpa Baskara ketahui kalau Nayla hamil anak nya tapi sekarang beda cerita kalau Nayla tersakiti dia harus melenyapkan Dena dari kehidupan mereka.

"Ma-"

"Ayo sayang kita pulang tempat ini tidak baik untuk mu,besok kita akan shoping dan ke salon saja agar kamu rileks" ajak mama Winda

Baskara hanya bisa menghela nafas berat melihat kepulangan Nayla dan mama nya.

"Faizal ikut aku" ajak Baskara

Baskara segera mencari keberadaan Dena, terlihat perempuan itu tengah duduk menikmati secangkir kopi nya tiba-tiba Baskara datang dan menarik tangan nya.

"Mas....jangan buru-buru" ujar Dena manja

Ratih yang melihat nya kesal karena Baskara dan Dena masih berhubungan bahkan Baskara menarik Dena kearah ruangan yang sepi.

"Awas kamu Dena, sudah bercerai masih saja gatal" kesal Ratih

"Mas...sabar! Aku tau kamu masih menginginkan ku mas tapii tidak seperti ini cara nya kita bisa selesai kan di kamar ku atau kamu mau di kamar mu" ucap Dena lagi sambil tertawa kecil.

Baskara menghempaskan tangan Dena kasar.

"Mulai hari ini keluar dari perusahaan ku,aku tidak ingin melihat wajah mu lagi"

"Mas,kamu ngaco"

"Kamu yang ngaco,aku tidak ingin melihat wajah mu lagi Dena,kamu di pecat"

"Apa salah ku mas?" tanya Dena bingung

Faizal dan Raymon mendekat ke arah Dena.

"Anda masih bertanya apa salah anda bu Dena! Saya sudah berapa kali mengingat kan anda siapa bu Nayla bukan"ucap Faizal

"Jadi perempuan itu,mas perempuan itu hamil anak dia" tunjuk Dena pada Raymon percaya diri.

"Kamu sudah di tipu mas,dia di tinggal kan oleh kekasihnya karena Nayla pelacur!"

"Plak" satu tamparan keras di layang kan di pipi Dena oleh Baskara membuat Dena memegangi pipinya.

"Mas-"

"Jangan pernah ulangi kata itu pada istri ku jika kau masih ingin hidup"

"Kamu menampar ku mas, perempuan itu sudah menipu kamu mas" isak Dena

"Kamu yang sudah menipu ku,kamu yang pelacur" marah Baskara

"Kamu masih membela dia mas, perempuan yang jelas-jelas hamil"

"Dia hamil anak ku" pekik Baskara di wajah Dena membuat Dena menggeleng tak percaya.

"Kamu mandul mas"

"Kamu yang mandul" teriak Baskara menunjuk Dena

"Kamu menuduh ku,kamu lihat sendiri bukan hasil nya"

"Itu hanya rekayasa Zafran kekasih mu itu,kamu yang mandul, Zafran sudah menukar hasil nya jadi jangan sesekali kamu mengganggu istri ku lagi,Mulai hari ini enyah dari hidup ku" tegas Baskara lalu segera pergi meninggalkan Dena yang berdiri lemah, tubuh nya bahkan tak bisa berdiri lagi.