Queen Mafia'S Son, Wants Me
Ckiiiit
Drap drap drap
"Dimana Lev?"
Seorang wanita menatap tajam ke arah semua orang di vila itu. Tatapannya sungguh membuat semua yang disana bergidik ngeri.
Dia baru saja bertemu dengan salah satu 'temannya' tapi ketika masih dalam perjalanan, Irina Rostova mendapat panggilan dari nanny yang ia pekerjakan untuk menjaga putranya.
Lev Zoran Rostova, anak laki-lakinya yang berusia 9 tahun itu memang tengah gemar sekali membangkang ibunya. Dan kali ini agaknya Lev benar-benar bersikap lepas kendali.
"Maaf Nyonya, tapi saya benar-benar tidak tahu dimana Tuan Muda berada. Dia tadi minta dibuatkan wafel. Tapi saat saya kembali, Tuan Muda sudah tidak ada," jawab Anya sambil menundukkan kepalanya. Dia akui bahwa lengah dalam menjaga sang tuan muda.
Anya, sebenarnya bukan hanya nanny biasa. Dia merupakan salah satu anak buah Irina. Anya yang Irina ambil dari jalanan itu dididik menjadi seorang penembak yang handal.
Oleh Irina, Anya yang awalnya bertugas dilapangkan, dipindahkan menjadi nanny sekaligus pengawal pribadi dari putranya.
"Haah, anak itu. Cari Lev sekarang!" pekik Irina
"Baik Nyonya," jawab anak buah Irina serempak.
Di rumah itu tentu tidak hanya satu atau dua orang ditempatkan sebagai penjaga. Akan tetapi, Lev yang cerdik bisa menipu, mengelabui para penjaga sehingga ia bisa meloloskan diri dari pengawasan.
Lev menguasai pemrograman, dia tentu handal kalau hanya sekedar meretas kamera pengawas. Oleh sebab itu, Irina tidak bisa menyalahkan anak buahnya. Lev punya seribu cara untuk kabur. Dan ini, bukanlah yang pertama kalinya.
"Nyonya, maaf kalau saya lancang. Apa mungkin sebaiknya, Nyonya memberikan apa yang Tuan Muda inginkan. Selama ini Tuan Muda sungguh sangat ingin tahu siapa ayahnya. Mungkin dengan memberitahunya dan menceritakan yang sebenarnya akan membuat Tuan Muda Lev berhenti bersikap seperti ini,"ucap Anya penuh dengan kehati-hatian.
Saran dari Anya mungkin memang masuk akal. Selama ini Lev memang sellau bertanya tentang ayahnya.
Usia Lev yang semakin tahun bertambah membuatnya semakin intens bertanya terkait siapa ayahnya. Dan kelakuan Lev yang tidak terkendali seperti ini, semua itu karena dia ingin mengetahui tentang ayah kandungnya.
Namun, Irina tidak ingin memberitahu Lev. Dia tentu tidak ingin Lev mengetahui pria yang sudah membuatnya jatuh terpuruk untuk waktu yang lama dan juga mengabaikannya.
"Pria bajingan itu, aku tidak akan pernah menyebut namanya di depan Lev. Kau seharusnya cukup tahu tentang itu Anya. Sekarang, cepat cari dimana dia berada. Sial, memiliki anak yang cerdas tenyata juga bisa membuat pusing seperti ini."
Irina mengusap wajahnya kasar. Dia juga tidak bisa melacak keberadaan Lev melalui sinyal ponsel. Semua itu karena Lev bisa mengacaukan segala hal.
Bali, Indonesia. Irina Roztova datang ke negara ini hanyalah untuk pertemuan bisnis. Dia bukan warga sini, dan hanya sekedar turis. Namun menyebarkan seluruh anak buahnya di Bali tentu bukan hal yang sulit.
Irina memerintahkan semua anak buah yang ia bawa untuk mencari putranya. Tidak mudah memang, karena di Bali banyak sekali pelancong manca negara. Wajah-wajah asing pasti berada di banyak tempat.
"Maaf Nyonya, kami belum menemukan dimana Tuan Muda berada," lapor salah satu anak buah Irina.
"Di posisi kami, kami pun belum melihat tanda-tanda keberadaan Tuan Muda," timpal lainnya.
Laporan dari anak buahnya mengatakan hal yang sama. Irina hanya bisa membuang nafasnya kasar. Meskipun dia tahu bahwa Lev adalah anak yang cerdas, namun dia tetap takut jika terjadi sesuatu yang membahayakan terhadap putranya itu.
"Terus, lakukan pencarian. Jangan sampai ada yang tahu kalau Lev menghilang, termasuk orang yang barus saja aku temui."
"Baik Nyonya!"
Irina menghempaskan tubuhnya di sebuah kursi yang ada di balkon. Dia duduk menghadap ke luar. Hamparan laut yang luas menjadi pemandangannya saat ini.
"Jika saja dia tidak menipu ku, mungkin aku tidak akan pernah menyembunyikan fakta ini. Dan Lev, dia tidak akan bersikap demikian,"gumam Irina lirih.
Dia yang dimaksud oleh Irina adalah orang yang telah memberinya Lev. Pria itu, bahkan mengingatnya saja sudah cukup untuk membuatnya murka. Baginya, pria itu adalah sebuah kesalahan terbesar dalam hidupnya.
"Maafkan aku, Ayah. Aku sungguh minta maaf. Semua gara-gara kebodohanku."
"Tidak putriku. Jatuh cinta bukanlah sebuah kesalahan. Yang salah adalah mereka yang menggunakan cinta sebagai alat untuk mencapai tujuan buruk."
Setiap mengingat ucapan ayahnya di saat nyawa sang ayah berada di ujung kepala, Irina selalu menangis tergugu. Hingga saat ini, dia merasa bahwa kematian ayahnya adalah karena kesalahannya.
"Bajingan itu, dia benar-benar seperti tikus yang pandai bersembunyi. Entah bagaimana caranya, tapi sudah bertahun-tahun aku mencarinya, namun tidak pernah menemukan keberadaannya. Bahkan jejaknya saja pun tidak. Bedebah sialan. Aku sungguh ingin mematahkan tangan dan kakinya jika berhasil menemukannya."
Irina nampak sangat geram. Keahlian orang itu mungkin memang demikian. Bersembunyi, bahkan dia yang memiliki jaringan luas pun tidak bisa menemukannya hingga saat ini.
Sebagai pemimpin klan Mafia Chernyye Rozy, tentu saja Irina memiliki banyak koneksi dan jaringan. Namun orang itu, dia sama sekali tidak bisa menemukannya.
Hal ini tentu saja sangat aneh. Bagaimana bisa dia tidak bisa mendapatkan tempat dimana orang itu berada.
"Anya, apa kau orang yang aku perintahkan mencari 'dia' masih terus melakukan pencarian?" tanya Irina. Dia sudah lama tidak mendengarkan laporan terkait hal itu.
"Masih Nyonya, hingga sekarang, mereka masih mencari keberadaan Roberth Sanders,"jawab Anya. Anak buah yang ditugaskan oleh Irina memang masih mencari hingga saat ini. Selama Irina belum mencabut perintah itu, maka mereka pun tetap akan mencarinya sampai ketemu.
"Sepertinya aku harus menyudahinya, Anya,"ucap Irina tiba-tiba dan tentu saja membuat Anya terhenyak.
"Apa maksud Anda, Nyonya. Sudah bertahun-tahun kita mencari, mengapa Nyonya menyerah begitu saja,"sahut Anya cepat.
"Entahlah, aku rasa percuma. Orang itu, mungkin dia sudah mati. Atau juga dia mengganti semua identitasnya sehingga tak bisa ditemukan. Dan aku yakin dia mendapat perlindungan dari orang yang menyuruhnya."
Sebenarnya Irina sudah tahu akan hal itu dari lama. Dan bukannya dia tidak bergerak sama sekali. Dia bahkan pernah menyerang klan mafia yang katanya menjadi tuan dari Robert. Tapi ternyata Robert adalah rubah yang licik. Dia menyebut sebuah nama klan mafia yang sama sekali tidak tahu menahu tentang apa yang terjadi pada Chernyye Rozy.
"Jadi, apa sungguh Anda ingin menghentikannya, Nyonya?" tanya Anya. Dia ingin memastikan keputusan yang dibuat oleh nyonya nya itu. Anya merasa keputusan itu sedikit mengganjal.
"Ya, hubungi mereka dan katakan bahwa aku ingin mereka berhenti. Sekarang, fokus saja dengan kita sendiri. Untuk Lev, jika dia sudah ditemukan aku akan mengurusnya," sahut Irina. Dia tampaknya sudah lelah.
"Baik Nyonya, saya akan meneruskan perintah Anda."
tap tap tap
Anya pamit undur diri, dia akan segera menyampaikan perintah Irina kepada orang-orang yang ditugaskan dalam pencarian Robert.
Sebenarnya Anya yakin bahwa pria itu akan ditemukan, meski entah kapan waktu itu akan datang. Namun agaknya Irina sudah sangat lelah. Dendam yang dimiliki oleh Irina, jelas tidak mungkin mudah padam begitu saja.
"Semoga Nyonya bisa segera bisa bahagia. Dan Tuan Muda Lev, dimana Anda berada sekarang?"
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments
Hafizah Aressha R
klw uda cerita kk yg berbau mafia .. tentara dan ank jenius mntp bnger
yg pasti cerita dan judul yg kk buat bgus" semuanya lho
2025-08-06
4
Srie Handayantie
emang ciri khas dari kak author nih gaya ala mafia yaa, beda aja gtu saat baca diawal juga bikin penasaran . lanjut lagii kak
2025-08-06
1
Dwi Rustiana
mampir kak seru nie pasti seorang Ian yang selalu dipusingkan oleh Queen mafia kita masih harus dipusingkan oleh anak2 lucu pastinya 🤭🤭🤭
2025-08-07
0