NovelToon NovelToon
Pergi Untuk Kembali

Pergi Untuk Kembali

Status: tamat
Genre:Romansa / Kontras Takdir / Healing / Tamat
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: mom fien

To heal & to grow

Remember,
when you forgive, you heal.
And when you let go,
you grow.
-unknown

Aku membaca tulisan di dinding ruang tunggu, yah aku juga tau teorinya namun kenyataan tak semudah teori, ucap Alena dalam hati.
Aku Alena, ini kisah percintaanku, dimana aku seorang pengecut yang merasa rendah diri, setiap ujian datang menghampiriku maka aku akan memilih untuk pergi, merasa menghindari masalah adalah jawaban yang tepat. Lagipula menjalani cinta dan jatuh cinta adalah 2 hal yang berbeda. Kamu bisa jatuh cinta tanpa perlu memikirkan latar belakang dan konsekuensi yang datang bersamanya. Sedangkan menjalani cinta berarti perjalanan panjang yang penuh dengan pertanyaan dan keputusan disetiap ujiannya.

"Al, aku berjanji untuk selamanya bersamamu menjalani kehidupan ini, apapun yang terjadi di masa depan, yakinlah, kamu akan selalu menjadi pilihan pertamaku".

Full of love,
Author 🤎

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mom fien, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Yang Terbaik

Kamu adalah ibu terbaik,

bagaimanapun versimu.

-anonim

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

"Non Al, mba mau cerita soal ibu hari ini".

"Iya mba".

"Tadi siang ibu sempat tiba-tiba lupa sama mba saat menonton TV, terus ibu marah sama mba karena ibu pikir saya orang asing yang masuk rumah. Akhirnya non, mba keluar rumah dulu, udah sekitar 15 menit mba masuk lagi, ibu sedang duduk di lantai, pelan-pelan mba deketin akhirnya ibu inget sama mba".

"Berarti dalam sebulan ini, ini sudah terjadi 2x ya mba?".

"Iya non, sebenarnya agak takut ninggalin ibu sendiri kalau lagi lupa, cuma gimana non, saya juga ga tega lihat ibu takut kepanikan nyangka ada orang asing di rumahnya non".

"Baik mba....", belum selesai aku bicara, mama keluar dari kamar mandi.

"Al, kamu sudah pulang".

"Iya ma".

"Bu, non, saya pamit pulang dulu ya".

"Terima kasih mba", ucapku dan mama.

Setahun sudah berlalu dari diagnosa penyakit mama, kini sepertinya aku harus mempertimbangkan opsi lain untuk mama. Aku mulai mencari cari panti jompo dengan layanan kesehatan terbaik, namun juga dengan harga yang masuk ke dalam anggaranku.

Setelah beberapa hari mencari di internet, aku menemukan 'Senior Living' di provinsi lain. Biayanya berada di batas atas anggaranku, tapi aku bisa berhemat, namun ini berarti aku harus mencari pekerjaan baru di kota itu. Semoga dengan pekerjaan baru ini aku mengalami kenaikan gaji, jadi aku bisa sedikit bernafas, karena Senior Living adalah tempat terbaik yang aku temukan, dan dari beberapa media yang aku temukan, tempat itu bukan seperti tempat jompo, melainkan benar-benar seperti rumah untuk lansia dengan kualitas perawatan kesehatan yang bagus juga.

Kini yang tersisa hanyalah persiapan untuk pengalaman baru lagi yang akan kami berdua jalani.

Di Sabtu siang aku dan mama sedang duduk bersantai bersama.

"Al kamu udah lama kan putus sama Ebel, apa belum ada cowok yang menarik perhatianmu lagi? Atau kamu belum bisa melupakan Ebel?".

"Ya ampun mama nih kepo juga ya", ucapku sambil tersenyum.

"Mama tau kondisi mama tidak akan membaik, bahkan sebaliknya, mama mau lihat kamu menikah sebelum penyakit mama semakin parah Al".

"Apaan sih ma, jangan ngomong gitu!".

"Iya, iya, mama ga ngomong gitu lagi. Jadi... ada calon menantu baru buat mama ga Al?".

"Mama nih...!".

Lalu mama tertawa kecil dan aku terseyum.

"Ga ma, aku lagi ga deket sama cowok manapun. Aku juga sudah ga ada komunikasi sama sekali sama Ebel, jadi intinya aku lagi ga kepikiran sama sekali soal pacaran apalagi menikah, ok ma".

"Ma, bagaimana kalau kita pindah kota ma, apa mama tertarik?".

"Kenapa Al? Apa kamu pindah kerja?".

"Ya ga juga sih, tapi mungkin pindah kerja nanti".

"Ya buat mama sih, selama kamu bahagia, dan mama bisa bareng terus sama kamu, mau kota mana aja juga ga masalah Al".

"Apa ga apa-apa mama berhenti membuat kue?".

"Yah sebenarnya mama sedang mempertimbangkan apa sebaiknya mama berhenti ya Al? Mama tau akhir-akhir ini mama suka lupa orang, lupa tempat juga. Kalau mama berhenti bekerja mungkin penyakit mama akan berjalan lebih lambat, mama sungguh ingin melihatmu menikah Al".

Aku langsung memeluk mama saat mendengar perkataannya.

"Ma, apa mama sungguh mau melihat aku menikah?".

Mama mengangguk, aku pikir ini saatnya aku membicarakan mengenai Senior Living.

"Sebenarnya Al sudah mencari solusi lain yang mungkin lebih baik dari saat ini, tunggu ya ma".

Aku berlari mengambil brosur tempat itu.

"Tempat ini sangat bagus ma, kualitas perawatan kesehatannya juga ok. Selama ini kalau mama lagi lupa sama mba, Al suka kepikiran terus ma, takut mama ada apa-apa kalau lagi ga bisa dideketin sama mba".

"Tapi tempat seperti ini akan sangat mahal harganya Al".

"Al mampu ma. Nanti Al akan tinggal di kosan aja, kan biaya kos jauh lebih murah dari apartemen. Terus Al cari kosan dekat tempat mama, jadi kita akan tetap bertemu setiap hari ma".

"Apa kamu akan merasa lebih baik jika mama tinggal di tempat ini?".

"Ya... maksud Al, kalau mama ga suka juga ga apa-apa ma, Al mau mama bahagia juga, jangan memaksakan diri gara-gara Al ma".

Mama terseyum, sambil menggenggam tanganku ia berkata,

"Al, mama tau kamu bermaksud memberikan yang terbaik untuk mama bukan? Tempat ini sempurna Al, mama mau pindah kesini dengan 2 persyaratan, bagaimana Al?".

Aku mengerutkan keningku, sebelum aku sempat bertanya, mama bangkit dari duduknya dan berjalan ke kamar, lalu kembali dengan buku tabungan di tangan, aku bisa menerka pembicaraan selanjutnya.

"Tebakan kamu betul Al, terima uang tabungan ini, tidak banyak tapi setidaknya mama mau berkontribusi dengan uang mama sendiri untuk tinggal disana. Lagipula mama cuma punya kamu, dan kebutuhan mama sudah terpenuhi semua, jadi apa gunanya lagi uang ini kalau bukan utk pengeluaran seperti ini. Bagaimana Al?".

"Baiklah ma, Al akan ikutin kata-kata mama", mama tersenyum, dan lanjut berkata,

"Yang kedua, berjanjilah untuk membuka hati untuk lawan jenis Al, mama tadi bercanda soal pernikahan, tapi sesungguhnya mama benar-benar ingin melihat kamu menikah sebelum mungkin nanti mama melupakan kamu Al", saat itu kami berdua sudah berlinang air mata.

Mama mengusap air mata yang sebisa mungkin aku tahan agar terlihat kuat di depan mama.

"Al, mama akan tenang jika melihat kamu bisa hidup bersama seseorang yang mencintai kamu, saat itu mungkin akan menjadi kenangan terindah untuk mama sebelum mama melupakan segalanya".

"Jangan bilang begitu ma, mama masih akan mengingat banyak hal ma", ucapku sambil menahan tangisan.

"Tentu, tentu saja Al...", ucap mama.

Setengah tahun berlalu, akhirnya aku berhasil mendapatkan pekerjaan baru dengan kenaikan gaji yang lumayan, dikota yang sama dengan tujuanku. Dengan ini pula, aku merasa lebih percaya diri dalam mempersiapkan diri untuk pengalaman baru kami nanti.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!