Hidup ini bukan tentang bagaimana caranya kita bahagia,tapi tentang.
Bagaimana cara nya kita menerima luka ini.
ikhlas bukan berarti tak terluka.kehadiran nya membawa keramaian di ruang yang kosong.
Raga ini untuk suami ku,tetapi hati dan pikiran untuk dirinya.
aku...memang bersalah di sini,telah membuka hati untuk yang lain tetapi luka yang di guriskan suami ku, sungguh sangat amat menyakitkan.
Dari dia ku belajar artinya tenang dan ikhlas.
Di kekosongan ini dia memberikan banyak cinta untuk ku yang tak ku dapatkan dari sosok suami ku.
Oh, Yan...begitu ku memanggilnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dedek Iting, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
06
"ayok kita nonton lagi" ucap Tami lembut, Vania hanya menganggukkan kepalanya.
Tami mulai membersihkan setiap sudut rumah,tidak ada yang luput dari pandangan nya.
Setelah semua selesai termaksud memasak makanan,Tami ber istirahat dan memainkan hp nya.
Di lihat nya bayak pesan masuk.
satu persatu di buka dan di bacanya.
"Udah datang pesan ku mala?"pesan dari temannya
"Iya,udah ini,nanti siang aku antar kerumah mu"balas Tami
"Ok"
Tami masih memeriksa pesan-pesan yang masuk,dan salah satu pesan dari Kak Yan.
"Hi mbak"
"sibuk ya?"
"kenapa chat aku tak kamu balas?"
"balas donk pesan ku"
itu semua pesan Yan ke Tami.
Tami mau membalas pesannya,cuma Tami tak tau apa yang harus di balas.
"iya,aku lagi sibuk"balasnya
Tak selang lama pesannya di balas oleh pemuda itu.
"jadi aku menggangu tak?"
"gak kok dek"balas Tami
"jangan panggil adik,panggil nama aja,kalau di panggil adik kesannya aku masih seperti bocil"balasan pesan Yan
"oh,iya,Yan"
"Boleh tak aku telpon kamu?"pesan Yan
"emm..Gimana ya,"Tami berpikir sejekan"Ok boleh lah,cuma bentar aja ya"balas Tami
Tak menunggu lama ada panggilan masuk bernama kak Yan
"iya hallo"ucap Tami
"Iya"suara malu-malu
"..."Tami terdiam, bingung mau bicara apa.
"Hallo,mbak"
"Hmm..iya"
"Sudah ingat aku belum?"tanya senja Yan
"Gak,aku malah tak kenal kamu"ucap Tami jujur
"Kecewa dong aku"senja Yan pura-pura kecewa
"Apa benar kita satu sekolah?"
"Benar loh,cuma kan kamu itu kakak kelas aku"
"Oh,maaf ya.Aku masih tak mengingat mu"ujar Tami jujur
"Tak apa,yang penting kita sekarang udah kenalan,Sudah berapa anak kamu?"
"Anak ku satu,Kamu sudah berumah tangga?"Tami bertanya.
"Aku masih bujang loh"
"Waduh...kok bisa?"ujar Tami
"Ya bisa,kan belum ada yang cocok"jawab Senja Yan
Tah apa saja mereka ceritakan sampai saat ini.
tapi tah kenapa Tami tak ada rasa takut sedikitpun berbincang dengan senja,tidak seperti ke suaminya yang takut untuk mengutarakan sesuatu.
"Sudah ya,aku mau ngasih anak ku makan dulu "
"Ok,byee" ujar senja Yan menyudahi panggilan itu.
Setelah itu Tami dan anaknya makan siang bersama.
"Vania,"ujar maminya,Sanga anak lalu mengkat kepalnya dan menatap mami ny
"Saya mih"jawabnya
"Nanti habis makan kita antar pesanan temen mami ya"ucap Tami
"Oce mamih,Vania cuka itut mamih antal patet Olang"ucap Vania kegirangan.
Vania pling suka kalau di ajak antar pesanan teman maminya, karen Vania suka motor-motoran bareng sang mami
"Tapi janji ya nak jangan nakal"ujar Tami memperingati
"..."Vania hanya mengangguk-angguk
Setelah selesai makan,Tami mengganti baju,dan memakaikan jaket,serta sepatu anaknya.
"Mamih...Mamih...(Vania menjerit kegirangan)Vania boyeh patek ini"ujarnya menunjukkan kaca mata di tangannya.
"Boleh sayang,boleh"ujar Tami lembut sembari tersenyum.
"yyeehhh,macacih mamih"ucap Vania sambil melompat-lompat sangkin bahagianya.
Vania sudah bergaya bak seorang artis papan atas,Tami terkekeh kecil lalu menggeleng kan kepalanya.sebab melihat tingkah random sang anak.
"Ayokkk...mamih...adek udah ndak cabal"
"Iya sayang iya"
Setelah memastikan aman dan tak ada yang tertinggal Tami memacu motornya ke jalan raya.
Tami sudah lihay memacu motor bersama anaknya,sebab kerja sampingan Tami pedagang online.
"Mamih,ayok dong bayap(balap)janan peyan kayu"
"Tak boleh ngebut-ngebut bahaya"
"aahhhh...mamih dak maennn"ucap Boca lima tahun itu,sedikit tengil
"Astaga,dapat bicara dari mana kamu?"ujar Tami terkejut sebab ucapan anaknya
"Dali kutup mih,hehe"Vania terkekeh
Sepanjang perjalanan Bocah lima tahun itu asik bercerita dan bernyanyi,Tah apa saja yang di bicarakan nya dan di nyanyikan nya,Tami pun tak tahu.beberapa kali Tami hanya bisa menggelengkan kepalanya sembari menarik napas dalam-dalam.
Sebab Vania sangat aktif sekali.
udah muncul bibit² pembinor😆