NovelToon NovelToon
Hidden

Hidden

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / Spiritual / Romansa Fantasi / Cinta Terlarang / Identitas Tersembunyi / Kontras Takdir
Popularitas:798
Nilai: 5
Nama Author: иⱥиⱥツ

Fracture Luigi von Rosario, atau yang lebih dikenal dengan nama Frac, merupakan seorang pemuda yang dibesarkan dalam sebuah keluarga bangsawan pihak ibunya yang keras dan dingin, keluarga Rosario. Di sepanjang hidupnya, Frac merasa ada sesuatu yang salah di dalam dirinya—kekuatan aneh yang muncul saat emosinya sedang tidak stabil, mimpi-mimpi aneh yang terus berulang seperti sebuah memori yang menghantui. Frac akhirnya mengetahui sebuah kebenaran saat dirinya berulang tahun yang ke-21. Karena muak dengan segala konflik di dalam keluarga Rosario dan kebenaran akan dirinya sendiri, Frac melarikan diri dari dunia bangsawan. Dalam pelariannya, dia bertemu dengan seorang wanita Elf, pewaris Hutan Suci Priestess Elsie, Araya Khavira Lizie. Penasaran dengan kisah lengkapnya? Ikuti terus cerita novel Hidden.

Novel ini menciptakan nuansa hangat, konflik dingin antara politik dan keluarga, romansa fantasi menyentuh sekaligus gelap, serta beberapa hal yang tidak cocok untuk anak di bawah umur.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon иⱥиⱥツ, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

(11) - Sindiran Dibalas Sindiran

Spirus merasa kalau obrolannya dengan Marigold sangat cocok. Selain itu, Marigold adalah seorang wanita muda yang penuh dengan semangat dan positivisme. Dia menyukai seseorang yang seperti itu.

"Jika aku boleh tahu dan kau tidak keberatan, kau sudah umur berapa tahun?" tanya Spirus. Dia menyimpan sebuah niat, tidak jahat.

"Cukup tidak sopan bertanya tentang umur seorang wanita seperti itu," jawab Marigold. "Tapi, aku tidak keberatan memberitahukan. Umurku tahun ini sudah dua puluh tahun."

Masih sangat muda, batin Spirus. Tapi, cukup untuk menikah, kan?

Benar, Spirus merasa kalau Marigold sangat menarik. Dia sangat tertarik setelah melakukan percakapan dengan wanita muda itu. Dia menjadi memiliki pemikiran untuk menikahi Marigold. Mungkin terlalu cepat, tapi dia begitu yakin. Marigold adalah satu-satunya.

🪄 🎐 🪄 🎐 🪄 🎐 🪄 🎐 🪄 🎐

Raya membalas pelukan itu sambil menahan senyum. "Aku tidak mungkin akan bisa melupakanmu. Kamu itu seperti badai di musim gugur, selalu datang tiba-tiba dan tidak akan membiarkan aku hidup tenang," candanya.

Nila melepaskan pelukan mereka dan mencubit pipi Raya gemas. "Dan, kamu itu seperti hantu, selalu saja menghilang sebelum aku sempat menangkapmu." Dia lalu mengalihkan pandangannya ke arah Frac, menatap pemuda itu dari atas hingga bawah dengan ekspresi penuh rasa ingin tahu yang tidak ditutupi sama sekali.

"Aku dengar dari kakekmu kalau ada seseorang yang meminta untuk sehidup dan semati denganmu," kata Nila sambil memberikan penilaian kepada Frac di dalam kepalanya. "Apakah dia adalah orangnya? Yang berani meminta kontrak paling tinggi kepadamu, Raya?" Dia menyilangkan kedua tangannya di depan dada. "Dia… tampak biasa saja."

Frac membungkukkan badannya. Namun, dia tidak mengatakan apa-apa. Dia juga tampak tidak tersinggung dengan sindiran Nila.

"Kami datang untuk menyampaikan undangan," ucap Raya sebelum Nila menyindir Frac dengan ancaman halus. "Kamu pasti sudah mendengarnya dari kakek."

"Benar," balas Nila sambil berjalan kembali dan duduk di atas singgasananya. "Kakekmu sudah memberitahukannya kemarin. Bahkan cerita ketika kalian berdua…." Dia menguncupkan jari-jarinya hingga membentuk kuncup bunga, kemudian mempertemukan kedua tangannya, mengisyaratkan bahwa dia tahu kalau Frac mencium Raya.

"Berhenti!" tandas Raya. Wajahnya semerah tomat matang. "Jangan bahas hal itu. Sangat memalukan!"

"Tapi, aku tidak pernah menyangka bahwa kalian akan memilih kontrak yang dikecam oleh banyak pihak. Dari semua jenis ikatan yang ada, kalian memilih yang paling kuno, paling berat, dan mungkin… paling romantis."

Frac menyeringai dingin. "Kukira kau akan mengatakan yang paling berbahaya, Tuan Putri. Kau sepertinya cukup memahami pemikiranku, tidak seperti sahabatmu yang tidak peka ini."

Raya meremas tangan Frac dengan kuat, akan tetapi pemuda itu bergeming. Astaga, dia terlalu berani.

"Kau cukup lugas dan sombong, Fracture Luigi von Rosario Imperial," ucap Nila dengan nada suara yang tenang. "Tapi, itu tidak menjadi masalah, selama niatmu kuat untuk menikahi sahabatku. Selain itu, aku sudah mengetahui sebagian besar dari ceritamu. Tragis memang. Kau harus tahu bahwa Iblis Imperial adalah Iblis kuno yang kuat dan kau mewarisi darah mereka. Tapi, apakah kau bisa menjadi pasangan yang setia seperti Iblis Yeuselio, yang mencintai Elf Thagata di sepanjang hidupnya?"

Alih-alih menjawab pertanyaan Nila, Frac menutup matanya dan mendongakkan kepalanya. Semuanya terasa sangat jernih setelah dia bertemu dengan Raya. Si Gadis Elf juga sangat suportif, tidak seperti orang lain. Dia bisa merasakan bahwa setiap bagian di dalam tubuhnya benar-benar membutuhkan Raya untuk mendampinginya. Dia juga ingat kepingan demi kepingan mimpi dimana ayahnya bertemu dengan ibunya di ruangan gelap, merasakan bagaimana perasaan hangat bernama cinta tumbuh dengan sendirinya. Selain mewarisi darah dari Imperial, dia juga akan mewarisi kisah cinta yang dalam dan penuh tantangan milik kedua orang tuanya.

Apakah aku siap? Apakah aku benar-benar menginginkan hal ini? Pertanyaan demi pertanyaan terlintas di dalam kepala Frac. Ya! Aku menginginkannya. Manik matanya berubah lagi menjadi warna ruby.

Frac menurunkan kepalanya dan menatap lurus ke arah Nila dengan dingin. Sebuah senyuman tersungging di bibirnya. "Aku mungkin tidak akan menjadi Mendiang Raja Iblis Yeuselio. Tapi, aku dapat menjamin kalau aku akan mencintai Araya, bahkan lebih dari yang pernah beliau lakukan terhadap Mendiang Ratu Elf Thagata. Dan, untuk hal bahwa aku adalah keturunan Imperial, tidak perlu khawatir, selama Imperial tidak diusik, maka akan memperlakukan semua orang secara terhormat."

"Kau memiliki pemikiran dan menyampaikan jawaban yang bagus," kata Nila. Mungkin dia sedang memuji, mungkin juga sedang mengejek. "Tapi, jangan biarkan kata-kata itu menjadi debu yang berterbangan setelah sesuatu habis terbakar. Buktikanlah, Iblis Muda Imperial."

Frac kali ini tersenyum lebar dan menampakkan deretan gigi-giginya yang rapi. Manik ruby miliknya seolah bercahaya, penuh dengan kobaran api semangat, seolah berkata, "Tidak perlu khawatir akan hal itu."

Nila membalas senyuman yang penuh dengan ejekan itu, lalu menoleh ke sisi kiri ruangan. "Bawa mereka ke Paviliun Biru. Biarkan mereka beristirahat."

Salah satu pelayan membungkuk dan mengisyaratkan kepada Frac dan Raya untuk mengikutinya.

"Jika kamu merasa ragu, Raya," kata Nila dengan nada suara yang sangat lembut, sebelum Frac dan Raya melangkah keluar. "Jangan ragu untuk kembali padaku. Kamu tahu bahwa pintuku akan selalu terbuka untukmu."

Raya berbalik menatap sahabatnya dan tersenyum. "Terima kasih, Tuan Putri cantik. Tapi, karena semuanya sudah terlanjur begini, aku tidak memiliki alasan untuk mundur lagi." Dia kembali membelakangi Nila setelah mengatakan hal itu. Bersama dengan Frac, mereka menuju ke Paviliun Biru.

Paviliun Biru berdiri anggun di sisi timur Jintan Terusi, menghadap langsung ke arah kolam teratai biru yang indah dan tenang. Bangunannya bergaya tradisional Kekaisaran Timur dengan sentuhan arsitektur Elf yang kental. Atapnya berlapis lumut hijau, pilar-pilar dari kristal zamrud yang akan memantulkan sinar fajar, dan dinding dari kayu jati yang kokoh yang menyatu dengan alam di sekitarnya. Aroma semerbak teratai mengambang di udara, menenangkan batin dan pikiran siapa pun yang melangkah ke dalamnya.

Pelayan yang memandu mereka berdua berhenti di depan pintu dan membungkuk sopan. "Kami akan membawa air hangat serta baju ganti. Silahkan beristirahat dulu, Tuan Muda Imperial dan Lady Araya."

Begitu Frac dan Raya memasuki ruangan, pintu ditutup perlahan. Keheningan dan kecanggungan pun menyelimuti ruangan itu. Frac tidak memiliki hal yang harus diucapkan, begitu pula dengan Raya.

Raya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Maaf jika sahabatku terlalu berlebihan," katanya. Dia bahkan tidak tahu apa yang diucapkannya saat itu.

Frac menggelengkan kepalanya, lalu berjalan ke arah jendela yang terbuka lebar dan menatap ke arah kolam teratai yang memantulkan bulan sabit dan bintang-bintang yang mulai bertengger di langit. "Tidak apa. Untuk seorang gadis Elf yang bersahabat dengan seorang Tuan Putri Kekaisaran dan seorang pemuda yang awalnya adalah putra seorang bangsawan dan akhirnya berubah menjadi seseorang yang mewarisi darah Iblis Imperial, garis takdir semua orang akan berubah."

Frac benar, setelah semuanya, garis takdir mereka akan berubah.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!