NovelToon NovelToon
HANYA SEBATAS ISTRI PENGGANTI

HANYA SEBATAS ISTRI PENGGANTI

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Pengantin Pengganti / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Wanita Karir / Penyesalan Suami
Popularitas:13k
Nilai: 5
Nama Author: Moms TZ

Safira Maharani hanyalah gadis biasa, tetapi nasib baik membawanya hingga dirinya bisa bekerja di perusahaan ternama dan menjabat sebagai sekretaris pribadi CEO.

Suatu hari Bastian Arya Winata, sang CEO hendak melangsungkan pernikahan, tetapi mempelai wanita menghilang, lalu meminta Safira sebagai pengantin pengganti untuknya.

Namun keputusan Bastian mendapat penolakan keras dari sang ibunda, tetapi Bastian tidak peduli dan tetap pada keputusannya.

"Dengar ya, wanita kampung dan miskin! Saya tidak akan pernah merestuimu menjadi menantu saya, sampai kapanpun! Kamu itu HANYA SEBATAS ISTRI PENGGANTI, dan kamu tidak akan pernah menjadi ratu di istana putra saya Bastian. Saya pastikan kamu tidak akan merasakan kebahagiaan!" Nyonya Hanum berbisik sambil tersenyum sinis.

Bagaimana kisah selanjutnya, apakah Bastian dan Safira akan hidup bahagia? Bagaimana jika sang pengantin yang sebenarnya datang dan mengambil haknya kembali?

Ikuti kisahnya hanya di sini...!!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Moms TZ, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 06

...***...

Safira tersentak kaget manakala mendengar seseorang berbicara di dekatnya. Ia segera menoleh ke sumber suara dan mendapati Nyonya Hanum ibu mertuanya, berdiri tegak sambil melipat kedua tangannya di dada dengan tatapan tajam setajam silet, mengarah padanya.

Safira segera berdiri, lalu mencuci tangannya hingga bersih, setelahnya dia segera menghampiri Nyonya Hanum. "Selamat siang, Nyonya. Mohon maaf, saya tidak mengetahui jika Anda akan datang berkunjung. Jadi, kami tidak menyambut kedatangan, Anda," sambutnya ramah dan sesopan mungkin.

Safira hendak meraih tangan ibu mertuanya, tetapi langsung ditepis oleh Nyonya Hanum, sehingga tangan Safira menggantung di udara.

"Cuiiih...na*jis tanganku bersentuhan dengan tangan kotor wanita kampung yang miskin sepertimu!" ucap Nyonya Hanum dengan angkuh.

Wanita berpenampilan elegan itu, melengos dan pergi begitu saja meninggalkan Safira tanpa rasa bersalah.

"Entah ilmu pengasih apa yang dia pakai, sampai-sampai Bastian begitu bersikeras menjadikannya sebagai istri! Memangnya seistimewa apa dirinya?" sindir Nyonya Hanum pelan, tetapi sangat jelas terdengar di telinga Safira.

Deg...

Kata-kata Nyonya Hanum bagai pisau tajam menghujam batin Safira begitu dalam. Dia hanya mampu berdiri mematung, seraya menatap tangannya yang masih terulur dengan perasaan nyeri dan terhina.

Safira merasakan matanya memanas dan berkabut. Ia lalu memejamkan matanya, sehingga butiran bening bagai kristal itu lolos begitu saja tanpa permisi.

***

Di dalam rumah, Nyonya Hanum berteriak dengan lantang memanggil Bastian.

"Bastian...! Bastian...!!!" Suara Nyonya Hanum bagai petir menggelegar memenuhi udara di dalam ruangan.

Para asisten rumah tangga datang tergopoh-gopoh, menyambut wanita yang katanya terhormat itu dengan berdiri berjejer sambil menundukkan kepala.

"Selamat datang, Nyonya Besar." Serentak mereka menangkupkan telapak tangannya di depan dada, seraya menunduk lebih dalam seperti penghormatan terhadap bangsawan.

"Di mana putraku Bastian?" tanyanya dengan wajah terangkat penuh keangkuhan.

Safira datang dan memberitahukan di mana suaminya berada.

"Tuan Bastian... ada di ruangan kerjanya, Nyonya. Ada bebera..."

Plaaak...

 Safira bahkan belum sempat menyelesaikan ucapannya, sebuah tam*paran menyapa wajahnya hingga tertoleh ke samping saking kerasnya tam*paran tersebut.

"Lancang kamu...! Memangnya dirimu siapa, hahhh!" hardik Nyonya Hanum pada Safira.

"Berani-beraninya menjawab pertanyaanku tanpa diminta! Apakah aku bertanya padamu? Bahkan aku tidak sudi hanya sekedar berbasa-basi denganmu. Ucapanku terlalu berharga untuk wanita kampung yang miskin sepertimu!" cemooh Nyonya Hanum dengan begitu pedasnya bagai bon cabai level seratus, tanpa melihat situasi.

Safira memegang pipinya yang terasa perih, tetapi lebih perih harga dirinya yang tersakiti. Sehingga wanita itu hanya bisa tertunduk dengan dada bergemuruh menahan rasa sakit dan malu.

Para asisten rumah tangga tentu sangat terkejut, dan tak bisa berkata-kata menyaksikan kejadian yang begitu cepat terjadi di depan mata. Bahkan mereka serentak menutup mulutnya sambil menahan napas. Tak menyangka bahwa wanita yang selalu mengagungkan kehormatan itu, bisa berbuat hal yang sangat tidak seharusnya dilakukan. Memang apa salahnya menjawab?

"Bastian...!" Lagi, Nyonya Hanum berteriak memanggil putranya.

Sementara di dalam ruangannya, Bastian tampak serius dan fokus dengan pekerjaannya sehingga dirinya tidak menyadari apa yang terjadi di luar ruangan.

Pria itu tampak meregangkan otot-otot tangannya yang terasa pegal, lalu berdiri dan keluar dari ruangannya.

"Mami, kapan datang?" tanya Bastian dengan ekspresi terkejut.

Dia lalu menyalimi Nyonya Hanum. Setelahnya dia melihat ada Safira, dan yang lainnya berdiri dengan kepala tertunduk.

"Bastian...ajari wanita kampung yang miskin itu, etika dan sopan santun ketika berbicara dengan mami. Dan bilang padanya mami tidak sudi berbicara dengannya!" Nyonya Hanum langsung mendudukkan dirinya di kursi kayu jati yang dihiasi ukiran indah.

Deggg...

Seketika Bastian seperti tersadar akan apa yang telah terjadi, dia langsung menghampiri istrinya. Netra Bastian membulat sempurna, kala mendapati cap lima jari tangan tercetak jelas di pipi kiri Safira.

"Mami, apa yang telah Mami lakukan pada istriku, Mi. Safira istriku, dia adalah menantu Mami. Apa pantas seorang wanita terhormat seperti Mami melakukan hal seperti itu?" Bastian menunjuk pipi Safira dan ia tak terima dengan perlakuan maminya pada Safira.

"Memang salah Safira apa pada Mami?" lanjutnya

"Salahnya dia telah lancang menjawab pertanyaan mami tanpa diminta! Cuiiih...!"

"Lagian, dia bukan menantu mami. Sampai kapanpun mami tidak akan pernah menganggapnya sebagai menantu. Karena menantu mami hanya Farah seorang. Temukan dia secepatnya dan kamu harus menikahinya!" Usai berkata Nyonya Hanum langsung masuk ke kamarnya dan menutupnya dengan keras.

Blaaammm....

Semua berjingkat sambil mengelus dada, menyaksikan perilaku majikan mereka yang sungguh sangat ajaib itu.

Bastian hanya bisa menggelengkan kepala dan tidak mampu berbuat apa-apa selain minta maaf. "Maafkan aku, Fira! Aku merasa telah gagal melindungimu. Dan tolong, maafkan sikap Mami yang sangat keras padamu."

Bastian menghampiri Safira dan memegang pipi yang tampak memar. "Apa sakit sekali?"

Safira mengangkat kepalanya, tanpa menjawab ia menatap sosok pria di hadapannya dengan sorot mata terluka.

"Ayo, ke kamar! Aku akan mengobatinya." Bastian merangkul Safira. Mau tak mau wanita itu pun mengikutinya naik ke atas menuju kamar.

Selepas kepergian Bastian dan Safira, para ART langsung menghembuskan napas lega, seakan terlepas dari cengkeraman hewan buas.

"Astaghfirullah...jantungku tadi rasanya pengin copot. Untung buatan Tuhan, coba kalau buatan manusia," celetuk Rini, dia tampak mengelus dadanya.

"Kasihan sekali Nyonya Safira. Pasti sangat sakit, tapi lebih sakit menahan rasa malu," ucap Santi.

"Betul, sikap Nyonya Besar sangat tidak menunjukkan dirinya sebagai wanita berkelas." Asih menimpali.

"Hush...sudah-sudah! Jangan bergunjing, nanti kedengaran bisa dipecat kita. Ayo, kembali bekerja!" ucap Mbok Rum.

"Tapi, Mbok. Sebentar, otak aku baru terkoneksi sekarang. Nona Farah pergi atau menghilang, lalu Tuan Bastian menjadikan Nyonya Safira sebagai istri pengganti. Begitukah?" bisik Santi tetapi masih didengar yang lainnya.

"Darimana kamu bisa menyimpulkan hal seperti itu, San?" tanya Mbok Rum.

"Hanya pemikiranku saja, Mbok," jawab Santi.

***

Di kamar Bastian.

Safira duduk terdiam di sofa, kala Bastian mengoleskan salep anti memar pada wajahnya. Dia menundukkan pandangannya sambil sesekali memejamkan mata. Tak berani dirinya menatap mata elang Bastian yang seakan menembus jantungnya.

Sementara Bastian sendiri, tak sedetik pun melepaskan pandangan pada Safira. Wajah polos dan menawan milik Safira begitu memanjakan matanya, sehingga membuatnya tak bosan-bosan untuk memandangnya.

Tatapan memuja itu membuat Safira kesulitan untuk sekedar bernapas. Apalagi saat ini Bastian dengan tidak tahu situasi membelai wajah Safira dan mendaratkan kecupan lembut di kening, lalu bertahan pada pipi bekas tam*paran Nyonya Hanum tadi, membuat jantung Safira seakan meletup-letup seperti lahar panas yang siap meletus.

Safira merasakan suhu tubuhnya tiba-tiba meningkat, tangannya gemetaran lalu ia sembunyikan di balik punggungnya. Dia tidak menampik jika Bastian memang merupakan pria dengan sejuta pesona. Tampan, mapan, berkarisma dan tentu saja berharta. Wanita mana yang tidak akan jatuh cinta kepadanya.

"Tidak...! Ini salah tidak boleh dibiarkan!" Safira memekik keras dalam hati sambil menggelengkan kepala.

Entah mendapat kekuatan darimana, Safira bergerak sangat cepat dan secara tiba-tiba mendorong tubuh Bastian dengan kuat, sehingga membuat pria itu terjengkang dengan raut wajah terkejut dan bingung.

***

Apa yang akan terjadi selanjutnya... Tetap stay tune ya...

Bersambung....

1
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah)
titisan dewi durjana ternyata😅😅
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ: 🤧🤧🤧🤧🤧🤧
total 1 replies
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah)
onta apa ontel kk🤔🤔
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ: sengaja emang sepeda onta /Facepalm/
total 1 replies
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah)
emang udah dr sononya ternyata. udah setelan pabrik dr awal🤣🤣🤣
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah)
dulu? punya dendam kah? apa dulu dia kenal ortunya safira?
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ: bukan hanya sekedar kenal
total 1 replies
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah)
ya rabb 🥺🥺🥺 punya mertua begini bisa bikin jantung bengkak ya allah.... makan hati sumpah😠
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ: untung ibu mertua gak ky gitu
total 1 replies
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah)
sumpel aja tuh mulut pake cabe sekilo. diiiih gemes aku pengen nyubit biji matanya
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ: /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah)
nah kan? gk ada yg ngasih tahu dia kalau bastian udah menikah
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ: belum
total 1 replies
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah)
tukang pehape. bastian udah terpesona sama yg lain. udah telat kamu datangnya
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah)
ternyata mandi berdua bikin badan jd seger ya🤭🤭 kok aku baru tau ya🤣 auto praktekin aaahhhhh🤣🤣🤣
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ: berangkat..../Facepalm/
total 1 replies
Nar Sih
dendam msa lalu yg karena cinta di tolak jdi gila tuh kanjeng mami
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ: tergila gila, cinta gila/Grin/
total 1 replies
ora
Kamu yang membuat rasa sakit itu sendiri....
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ: orang egois kan begitu, banyak kok di dunia nyata yg seperti itu
total 1 replies
ora
Jadi begitu. Cinta di tolak, kejahatan bertindak😞😞
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ: ya begitulah, orang kan beda² menyikapi patah hati
total 1 replies
ora
Safira ...
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ: heemmm
total 1 replies
ora
Sepuluh apa? Sepuluh tahun? Apa memang sepuluh aja?🙏
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ: sepuluh tahun🫣
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ: ya ampuuunnn, pdhal udah banyak yg baca kok ya gak pada korek, /Sob//Sob//Sob/
total 2 replies
ora
Pikir-pikir lagi deh Hanum. Kamu cinta apa obsesi😮‍💨
ora
Nggak malu?😳😳
Cinta boleh, tapi segitunya banget sampai ngemis dan menawarkan diri jadi simpanan. Tobat deh Hanum😞😞
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ: ya begitulah klo dah bucin
total 1 replies
👑Queen of tears👑
di masa lalu mu itu bukan cinta, tapi hanya ketertarikan semata yang dipupuk menjadi ambisi/Sweat//Sweat//Facepalm/
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ: tidak mau kalah dia
total 1 replies
👑Queen of tears👑
safira anak mantan gebetanmu toh num num/Facepalm//Facepalm/
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ: betul, makanya dia dendam bgt
total 1 replies
👑Queen of tears👑
astaga 🤣🤣🤣🤣 dari remaja wataknya emang udah gak benerr hanum mahh /Facepalm/
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ: kan udah disebut klo dia itu manja keras kepala dan egois
total 1 replies
👑Queen of tears👑
pake pemikat semer kesemsem😆😆😭🤣
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ: bukan semar mendem???/Facepalm/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!