Sebagai Putri Tunggal Kaya Raya,Amarta yang berusia 30 tahun terus mendapat petuah dari kedua orang tuanya untuk menikah.
Kegagalan terdahulunya dengan tunangannya yang menghamili sahabatnya,membuat Amarta sulit untuk percaya lagi dengan laki-laki.
Namun pertemuannya beberapa kali dengan lelaki berparas tampan yang bekerja sebagai pelayan disebuah restoran,membuat Amarta memiliki sebuah ide gila.
Amarta terang-terangan mengajak lelaki yang bernama Adrian untuk melakukan nikah kontrak dan menjanjikan uang senilai 10 Milyar.
Namun seiring berjalannya waktu,pernikahan kontrak mereka diuji dengan kehadiran mantan dari Adrian yang masih sangat mencintainya dan melakukan segala cara untuk membuat Adrian kembali.
Sampai suatu ketika Amarta menceritakan semuanya pada Agatha(mantan kekasih Adrian)bahwa pernikahannya dengan Adrian hanyalah pernikahan kontrak.
Bagaimana Adrian menghadapi semuanya saat perasaannya lebih memilih Amarta,Apakah dia akan menyerah?
Ikutin kisahnya disini ya!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wiwit Kurniasih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
KNT-6
Amarta terus mengekori Ibunya masuk kedalam Ballroom hotel yang sudah penuh dengan para tamu yang hadir,Bahkan acara resepsi sedang dimulai.
Adrian pun ikut kemana Amarta dan Ibunya berjalan,Ini pertama kalinya bagi Adrian datang ke pesta pernikahan saat Ia sudah dewasa,Adrian memandang takjub Ballroom yang disulap menjadi sangat mewah.
Tiba-tiba seseorang menyenggol Ibunda Amarta yang memang ruangan sangat ramai dengan tamu yang terus berdatangan.
"Halo Bu Ambar.....",sapa teman Ibunda Amarta yang tak sengaja bersenggolan.
"Eh Ibu Siska....",jawab Ibu Ambar dengan ramah.
Mereka saling bersalaman dan bercipika cipiki,Bu Ambar meminta Amarta dan Adrian untuk bersalaman dengan temannya yang bernama Bu Siska.
Bu Siska menatap Amarta dan Adrian secara bergantian sambil tersenyum tipis.
"Wah....sepertinya mau ada yang menikah nih?",goda Bu Siska melihat Amarta yang datang dengan seorang lelaki tampan.
Ibu Ambar yang tidak ingin malu lagi karena gagalnya pertunangan anaknya beberapa bulan lalu,membuat Ibu Ambar mengatakan sesuatu yang membuat Amarta dan Adrian kaget.
"Tolong bantu Do'a ya Bu Siska....,mudah-mudahan sebentar lagi saya juga mantu ",jawab Bu Ambar sambil tersenyum penuh arti.
Bu Siska yang turut senang melihat Amarta telah memiliki pasangan kembali, memberikan do'a terbaiknya.
"Semoga diperlancar semua rencana kalian,ditunggu undangannya",ucap Ibu Siska dengan tersenyum,namun sayangnya Ia dipanggil suaminya karena ada orang yang ingin dikenalkan.
Amarta menatap Ibunya tajam saat tak ada lagi Ibu Siska diantara mereka."Mama apa-apaan sih!kenapa bilang seperti itu?aku sama Adrian tidak ada hubungan apapun Ma....,tolong jangan beranggapan kita ini pasangan kekasih,kita bahkan baru kenal beberapa minggu lalu Ma....",omel Amarta lirih namun jelas didengar oleh Ibunya maupun Adrian.
Bu Ambar mengabaikan omelan anaknya dan memilih mencari hidangan untuk mengisi perutnya sambil menunggu antrian untuk naik kepelaminan bertemu dengan kedua pengantin.
Amarta ingin mengejar Ibunya namun dicegah oleh Adrian yang terus menjadi tatapan dari banyak perempuan yang tak jauh dari tempatnya berdiri.
"Kita cari hidangan juga yuk,laper aku juga ",ajak Adrian yang tanpa sadar menggandeng Amarta untuk menerobos kerumunan orang yang beraneka ragam kegiatan,namun kebanyakan para tamu menikmati hidangan yang disediakan dengan berbagai menu makanan yang tersedia,baik menu nusantara maupun internasional.
Amarta melepas gandengan tangannya dari Adrian karena jantungnya terus berdetak dengan kencang dan ada sisi lain hatinya yang Amarta rasakan,yaitu sebuah kenyamanan saat tangannya digenggam.
Adrian memilih mencari hidangan untuk mengurangi kecanggungan diantara mereka,Bagi Adrian,Ia juga merasakan sesuatu pada hatinya,namun Ia sadar diri bahwa perbedaan sangat jauh diantara mereka,jadi Adrian juga tak berharap banyak,namun mencoba mengungkapkannya dengan memberinya perhatian lewat tindakan yang Adrian lakukan dengan tulus.
Adrian membawa 1 piring berisikan buah dan puding yang terlihat enak,Amarta yang melihatnya langsung melahap habis makanan yang Adrian bawa,Adrian tersenyum dan kembali mencari hidangan lain,kali ini pilihan Adrian adalah lontong dengan sate ayam yang begitu menggugah selera.
Amarta ikut menikmati makanan yang Adrian bawa,entah kenapa emosinya tiba-tiba kembali merasuki tubuhnya,mungkin karena kekesalannya dengan Febrian dan Fani yang tega membohonginya.
"Laper Kak....",ledek Adrian melihat Amarta melahap habis makanan yang Adrian bawa.
Amarta hanya tersenyum tipis.
Adrian kembali memgambil makanan,Kali ini pilihan Adrian adalah es krim dengan topping buah-buahan yang begitu segar,Saat Adrian kembali menemui Amarta,Amarta sedang berbicara dengan teman-temannya yang berjumlah 3 orang.
"Ternyata Mantan tunanganmu tidak hanya berselingkuh dengan sahabatmu tau,tapi dia memang banyak selingkuhannya,kamu beruntung bisa lepas dari dia Amarta...,dia nggak cocok sama kamu yang bergelimang harta ".
Amarta tak bersemangat menanggapi temannya yang kembali membicarakan Febrian,Adrian yang tau bahwa Amarta tidak nyaman langsung datang dan merangkul pundak Amarta dengan eratnya.
"Sayang.....,aku bawain es krim untuk kamu,panas banget ya ternyata disini,kita pulang aja yuk ",Ajak Adrian dengan kelembutan yang menbuat Amarta kaget dan membuka mulutnya.
3 orang teman Amarta menatap kagum dengan sosok laki-laki yang merangkul mesra Amarta dengan begitu romantis.
"Amarta...,kenalin kita dong,apa dia pacar barumu?",tanya salah satu dari mereka.
Adrian sedikit membungkuk dan berucap yang membuat 3 orang didepannya kaget,begitu juga dengan Amarta.
"Kenalin...,Aku Adrian,pacar baru dari kekasihku Amarta".
Amarta menarik Adrian ketempat yang terlihat begitu lengang."Kamu apa-apaan sih,mereka bisa saja menjadikan omonganmu sebagai hal yang serius,mereka juga bisa menyebarkan ke siapa saja yang mereka mau,aku tau aku terlihat kasian,tapi kamu nggak bisa seenaknya begitu,kamu nggak kenal aku dan aku nggak kenal kamu,jadi jangan sembarangan berbicara yang membuat keadaan menjadi sangat runyam".
Adrian merasa bersalah,niat hati ingin membantu malah menjadi hubungan mereka yang terlihat ada jarak kembali.
Amarta meninggalkan Adrian yang terdiam,Ia terus berjalan kearah pintu keluar dengan terus menghentakkan kaki.
Adrian yang berada 3 langkah kebelakang bingung harus gimana membujuk Amarta yang terlihat kesal.Sampai saat mobilnya datang,Adrian berlari dan mengambil kunci dari tangan Amarta.
Didalam mobil yang begitu hening,Adrian mencoba mencairkan suasana."Maaf ya Kak,aku nggak ada maksud apapun,aku hanya ingin membantu Kakak agar teman-teman Kakak yang tadi tidak terus berbicara tentang Mantan Kakak yang berkhianat itu,sekali lagi maaf ya Kak....".
"Hiks Hiks Hiks....".Amarta justru menangis dengan air mata yang terus mengalir.
"Aku sakit hati,marah,kesal dan rasanya ingin sekali menampar 2 manusia yang paling aku benci,aku sudah merestui mereka yang telah menyakitiku,namun kenapa mereka terus membuatku tersakiti dengan cara membohongiku seperti ini,harusnya mereka berhenti menggangguku dan jalani kehidupan yang mereka telah pilih,namun kenapa harus aku lagi yang menangis,kenapa harus aku yang terus dipermainkan,kenapa mereka begitu jahat kepadaku....hiks hiks hiks ".
Adrian membiarkan Amarta meluapkan perasaanya,Adrian memberikan beberapa lembar tissue kepada Amarta yang terus menangis.
"Yang sabar ya Kak...,mereka hanya tidak ingin Kakak bahagia,makanya mereka terus mengganggu Kakak,setelah ini tidak boleh ada air mata untuk dua orang itu,Kakak harus bahagia,tunjukkan kepada mereka bahwa Kakak berharga".
Perlahan Amarta menghentikan tangisannya dan menatap Adrian dalam,Adrian yang ditatap begitu dalam balik menatap Amarta yang tak terbaca apa tujuannya.
Namun sedetik kemudian Adrian kembali fokus mengemudi dijalan yang semakin sepi karena malam yang semakin larut.
"Adrian,Ayo kita menikah kontrak!Aku akan membayarmu 10 milyar untuk 1 tahun pernikahan kontrak kita,aku juga akan menjamin kehidupanmu setiap bulannya,kalau perlu kamu juga bisa melanjutkan kuliahmu lagi sampai S3,Apapun itu yang kamu mau aku akan berikan,asal kamu bersedia menikah kontrak denganku".
Adrian yang kaget dengan apa yang Amarta katakan,langsung mengerem mendadak yang membuat beberapa mobil dibelakangnya membunyikan klaksonnya.
"Kakak nggak salah ????".
dan untuk si Fani dan ayahnya semoga segera mendapatkan karma
lanjut thor