NovelToon NovelToon
Magang Di Hati Bos Muda

Magang Di Hati Bos Muda

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Keluarga / Teen School/College / CEO / Romansa
Popularitas:10
Nilai: 5
Nama Author: Mrs. Fmz

Satu kesalahan di lantai lima puluh memaksa Kirana menyerahkan kebebasannya. Demi menyelamatkan pekerjaan ayahnya, gadis berseragam putih-abu-abu itu harus tunduk pada perintah Arkan, sang pemimpin perusahaan yang sangat angkuh.
​"Mulai malam ini, kamu adalah milik saya," bisik Arkan dengan nada yang dingin.
​Terjebak dalam kontrak pelayan pribadi, Kirana perlahan menemukan rahasia gelap tentang utang nyawa yang mengikat keluarga mereka. Di balik kemewahan menara tinggi, sebuah permainan takdir yang berbahaya baru saja dimulai. Antara benci yang mendalam dan getaran yang tak terduga, Kirana harus memilih antara harga diri atau mengikuti kata hatinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mrs. Fmz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 5: Seragam Sekolah dan Jas Mewah

Suara deru mesin mobil yang sangat kencang memecah keheningan fajar di depan gerbang sebuah rumah mewah yang dikelilingi pagar besi setinggi tiga meter. Kirana turun dari mobil dengan langkah yang gontai dan mata yang bengkak karena terlalu banyak menangis sepanjang malam di rumah sakit. Ia masih mengenakan seragam putih-abu-abu yang kini tampak sangat kusut dan penuh dengan noda debu jalanan.

"Masuk ke dalam dan segera bersihkan dirimu, saya tidak suka melihat asisten saya tampak seperti gembel," perintah Arkananta sambil merapikan jas mewah miliknya yang berwarna biru tua.

Kirana menatap pria itu dengan pandangan yang sangat nanar dan penuh dengan sisa kemarahan yang tertahan di dada. Ia merasa Arkananta tidak memiliki rasa empati sedikit pun terhadap ayahnya yang masih terbaring koma di bawah pengawasan ketat pihak kepolisian. Aroma parfum Arkananta yang sangat kuat menyerang indra penciumannya, memberikan sensasi mual yang sangat mengganggu.

"Apakah Anda benar-benar tidak memiliki hati nurani, Tuan?" bisik Kirana dengan bibir yang bergetar hebat.

Arkananta menghentikan gerakannya lalu menatap Kirana dengan sepasang mata tajam yang memancarkan kedinginan yang sangat luar biasa. Ia melangkah mendekat hingga ujung sepatu kulitnya yang mengkilap bersentuhan dengan sepatu kets milik Kirana yang sudah bolong di bagian depan. Suasana di halaman rumah yang sangat luas itu mendadak menjadi sangat mencekam dan sunyi senyap.

"Hati nurani tidak akan bisa membayar biaya perawatan rumah sakit ayahmu yang sangat mahal itu, Kirana," jawab Arkananta dengan nada yang sangat datar dan tajam.

Kirana menunduk dalam, mencoba menyembunyikan tetesan air mata yang kembali luruh membasahi pipinya yang sudah sangat pucat. Ia meremas tali tas sekolahnya hingga buku-buku jarinya memutih pasi sebagai bentuk pertahanan diri yang sangat rapuh. Keangkuhan pria di depannya ini seolah menjadi tembok besar yang tidak akan pernah bisa ia robohkan sampai kapan pun.

"Cepat masuk, asisten rumah tangga saya sudah menyiapkan semua keperluan sekolahmu di dalam paviliun," tambah Arkananta sambil mendorong bahu Kirana secara perlahan.

Kirana berjalan menyusuri jalanan setapak yang dihiasi lampu-lampu taman yang masih menyala dengan sangat terang. Ia sampai di sebuah bangunan kecil yang terletak di belakang rumah utama, yang ternyata adalah paviliun mewah dengan fasilitas yang sangat lengkap. Di atas tempat tidur, sudah tersampir sebuah jas seragam sekolah baru yang tampak sangat mahal dan berbeda dengan miliknya.

"Kenapa seragam ini berbeda dengan milik teman-teman saya di sekolah?" tanya Kirana saat Arkananta muncul di ambang pintu paviliun.

Arkananta bersandar pada bingkai pintu jati sambil melipat kedua tangannya di depan dada yang sangat bidang. Sebuah senyuman tipis yang sangat misterius tersungging di sudut bibirnya yang merah tua seolah sedang merencanakan sesuatu yang besar. Ia menatap Kirana dari ujung kepala hingga ujung kaki dengan pandangan yang sangat mendominasi.

"Mulai hari ini, kamu pindah ke sekolah swasta paling elit di kota ini agar keselamatanmu lebih terjamin," jelas Arkananta dengan nada yang tidak menerima bantahan sedikit pun.

Kirana ternganga hingga mulutnya sedikit terbuka karena rasa terkejut yang sangat luar biasa dan tidak masuk akal. Ia tidak ingin meninggalkan teman-teman sekolahnya yang lama, namun ia tahu bahwa protesnya tidak akan pernah didengar oleh pria ini. Ia merasa hidupnya kini benar-benar sudah menjadi milik Arkananta sepenuhnya, bahkan untuk urusan pendidikan sekalipun.

"Tapi saya ingin tetap berada di sekolah yang lama bersama teman-teman saya," protes Kirana dengan suara yang sangat serak.

Arkananta tidak mempedulikan protes tersebut dan justru melemparkan sebuah tas kulit bermerek terkenal ke atas meja belajar Kirana. Di dalam tas tersebut sudah terdapat sebuah telepon genggam keluaran terbaru yang sudah dilengkapi dengan pelacak posisi otomatis. Kirana menyadari bahwa Arkananta sedang membangun sebuah penjara yang sangat indah namun sangat menyesakkan napas.

"Pilihannya hanya dua, mengikuti aturan saya atau melihat ayahmu dikeluarkan dari ruang perawatan intensif malam ini juga," ancam Arkananta dengan wajah yang tanpa ekspresi sedikit pun.

Kirana memejamkan matanya dengan sangat rapat, mencoba meredam teriakan frustrasi yang ingin sekali ia ledakkan dari dalam dadanya. Ia mengambil seragam baru itu dengan tangan yang gemetar dan mulai mengganti pakaiannya dengan gerakan yang sangat lambat. Jas mewah berwarna hitam itu terasa sangat berat saat ia kenakan di atas bahunya yang sudah sangat lelah.

Satu jam kemudian, sebuah mobil mewah sudah menunggu di depan paviliun untuk mengantarkan Kirana menuju sekolah barunya yang sangat asing. Arkananta sudah duduk di kursi belakang dengan sebuah komputer jinjing yang menyala terang di atas pangkuannya. Kirana duduk di sudut terjauh, mencoba menjaga jarak sejauh mungkin dari pria yang telah menghancurkan dunianya tersebut.

"Ingat janji kita, jangan pernah bicara pada siapa pun tentang hubungan kita yang sebenarnya di sekolah nanti," bisik Arkananta saat mobil mulai bergerak meninggalkan rumah.

Kirana hanya mengangguk pelan tanpa memiliki kekuatan untuk mengeluarkan satu kata pun dari mulutnya yang terasa terkunci rapat. Ia menatap keluar jendela, melihat pemandangan kota yang mulai sibuk dengan orang-orang yang tampak sangat merdeka dan bahagia. Ia merindukan masa-masa ketika ia hanya seorang gadis biasa yang tidak memiliki beban seberat gunung ini.

Saat mereka sampai di depan gerbang sekolah yang sangat megah, ribuan pasang mata siswa-siswi elit di sana langsung tertuju pada mobil mereka. Arkananta keluar terlebih dahulu, membukakan pintu untuk Kirana dengan gerakan yang tampak sangat sopan namun sebenarnya sangat menekan mental. Kirana melangkah keluar dengan kepala tertunduk, menghindari tatapan-tatapan sinis yang mulai diarahkan kepadanya.

"Pergilah belajar dengan baik, saya akan menjemputmu tepat saat bel pulang berbunyi," ucap Arkananta sambil mengelus rambut Kirana dengan gerakan yang tampak sangat mesra namun terasa sangat dingin.

Kirana segera berlari masuk ke dalam gedung sekolah tanpa menoleh ke belakang lagi, seolah sedang dikejar oleh setan yang sangat menakutkan. Ia menyusuri koridor sekolah yang sangat luas dengan hati yang berdegup kencang karena rasa tidak nyaman yang sangat luar biasa. Namun, langkahnya terhenti saat seorang gadis cantik dengan rambut pirang menghalangi jalannya dengan wajah yang penuh kebencian.

"Jadi, kamu adalah mainan baru milik Arkananta Dirgantara yang dibicarakan banyak orang itu?" tanya gadis tersebut dengan suara yang sangat melengking dan kasar.

Kirana terdiam mematung dengan wajah yang seketika berubah menjadi sangat merah karena rasa malu dan marah yang memuncak. Ia tidak tahu bahwa berita tentang dirinya sudah tersebar bahkan sebelum ia menginjakkan kaki di kelas barunya tersebut. Di ujung koridor, ia melihat seorang pria paruh baya yang tadi pagi ia lihat di rumah sakit sedang memperhatikan mereka dengan senyuman yang sangat licik.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!