Tuntutan Keluarga, Membuat Anya Harus Melanjutkan Kuliahnya. Sebenarnya dia ingin bekerja saja atau membangun bisnis. karena dia sudah sangat lelah berurusan dengan tugas terutama belajar.
Dia yang suka kebebasan, namun takut membangkang pada orang tua. Akhirnya memutuskan untuk Kuliah.
Dan disana lah, dia bertemu dengan seorang laki-laki tampan. Rangga, dosen yang sekaligus menjadi pembimbing akademiknya.
Anya selama perkuliahan sering bolos dan tidak pernah mengerjakan tugas. Hal inilah yang membuatnya mau tidak mau harus bertemu Rangga setiap hari.
Hingga muncul benih-benih cinta dari sisi Rangga. Tapi Anya sangat membenci dosen itu, karena selalu mengganggu dan menggagalkan kenakalannya. Lalu Bagaimana kisah mereka? Cari tahu di Novel ini ya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Person S, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Telat Lagi
Hari ini hari kedua Anya masuk kuliah, seperti biasa, dia bangun kesiangan.
"Anyyaaaaaaaa" teriak Antarez di telinga Anya.
Hingga membuat Anya langsung bangun karena terkejut.
"Ehhh ada apa ada apa" ucap Anya kelabakan.
"Hahahah, bangun loh. Udah siang nih. Lu nggak kuliah?" Tanya Antarez pada Anya.
"Sial. Ganggu aja Lo" ucap Anya kemudian hendak menendang Antarez. Namun Antarez langsung pergi begitu saja.
"Hey, kemana lu" teriak Anya.
"Lihat Jam tu!!!!" ucap Antarez yang sudah menjauh.
Anya pun melihat jam di hpnya.
"Astaga, udah jam segini" ucap Anya kemudian berlari masuk ke kamar mandi.
Selang 5 menit dia sudah rapi dengan tas di punggungnya.
"Hey, kau tidak mandi?" Tanya Antarez saat melihat Anya sudah rapi.
"Nggak dong" ucap Anya kemudian mengambil satu roti dan langsung berpamitan pada kedua orang tuanya.
"Ishh Jorok banget sih lu. Gimana mau punya pacar kalau kek gitu" ucap Antarez.
"B.A.C.O.T" ucap Anya kemudian pergi menghilang.
Antarez hanya tertawa sambil menggeleng melihat tingkah Adik satu-satunya itu.
"Kamu tidak kuliah Rez?" Tanya Alex.
"Nanti siang Pa" ucap Antarez.
"Ya sudah. Kalau gitu ikut Papa ke kantor pagi ini" ucap Alex.
"Lah kok dadakan pa?" Tanya Antarez.
"Ikut saja" ucap Alex. Mau tidak mau Antarez mengiyakan.
***
Saat ini Anya sudah di parkiran. Dia langsung berlari karena dia sudah sangat telat.
"Permisi-permisi" ucap Anya saat melewati beberapa orang yang tengah berdiri di lobi.
Dia menekan tombol lift beberapa kali. Tapi pintu lift tidak kunjung terbuka.
"Ishhh. Lama banget astaga. Ayo lah. Aku udah telat ini" ucap Anya sambil melihat ke arah jam tangannya.
"Oke. Aku tidak peduli" ucap Anya kemudian memilih melewati tangga.
Dia berlari menyusuri tangga menuju ke lantai 5. Baru sampai lantai 3 dia mulai ngos-ngosan.
Untungnya dia rajin berolah raga. Jadi dia mampu mencapai lantai 5.
Dia melihat jam, sudah telat 5 menit. Dia pun langsung berlari ke kelasnya.
"Aduh, mana dosen itu lagi" ucap Anya saat mengintip di balik pintu.
Dia pun memberanikan diri mengetuk pintu perlahan.
"Masuk" ucap Rangga.
Anya pun dengan ragu masuk.
"Pagi pak" ucap Anya sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Jam berapa ini?" Tanya Rangga.
"Ehhh, jam 9.05 pak" ucap Anya.
"Kamu telat berapa menit?" Tanya Pak Rangga.
"5 menit pak" ucap Anya.
"Kenapa telat?" Tanya Pak Rangga.
"Saya telat bangun pak" ucap Anya lagi.
"Kamu ngapain semalam sampai telat bangun?" Tanya Pak Rangga yang saat ini sudah duduk di bangkunya.
"Ngerjain tugas dari bapak" ucap Anya jujur sambil menundukkan kepalanya, karena seisii kelas sedang melihatnya sekarang.
Rangga seperti menahan senyumnya sekarang.
"Jadi siapa Yang salah?" Tanya Pak Rangga.
"Bapak" ucap Anya begitu saja.
"Lah kok saya?" Tanya Rangga lagi.
"Kalau bapak tidak memberi saya tugas. Saya tidak akan begadang dan telat pak" ucap ANya mulai memberanikan diri menatap mata dosen nya itu.
"Oke, kalau gitu, mana tugasmu?" Tanya Pak Rangga kemudian.
Mendengar hal itu, Anya langsung tersenyum bahagia. Dia pun mencari tugasnya di dalam tas.
"Ini pak" ucapnya sambil menyerahkannya pada Rangga.
"Oke, tugas besok. Rangkum materi hari ini. Ini sebagai hukuman karena kamu telat hari ini. Sekarang duduk" ucap Rangga.
"Hah Apa pak?" Tanya Anya kaget.
"Kalau kau tidak dengar. tanya pada temanmu apa yang saya katakan tadi. Sekarang duduk" ucap Rangga.
Anya pun menurut. Walaupun dalam hatinya saat ini dia sedang menggerutu dan mengatai dosennya itu habis-habisan.
"Untung dosen" ucap Anya yang rasanya ingin melampiaskan kekesalannya sekarang.
Dia memilih tempat duduk di samping Dinda.
"Din, nanti aku pinjam catatan mu lagi ya. Ini bukumu" ucap Anya.
"Sabar ya nya" ucap Dinda yang merasa kasian pada temanmu itu.
Anya hanya mengangguk. Dia pun memilih untuk tidur lagi.
-Bersambung-
d kmpng hlmnq ada stasiun radio antarez, duluuu