Akibat kecelakaan yang merenggut nyawa sang ayah, seorang pria paruh baya kaya meminta Senja untuk menikahi putra nya. Namun, siapa sangka, pria tersebut adalah Galaxy musuh Senja, si kejam yang sering mengebully dan merundung nya di kampus! Dari gadis cupu yang selalu menjadi objek bully-an, kini Senja harus menghadapi Galaxy setiap hari di rumah.
Hanya saja, seiring melewati waktu bersama, kebencian Galaxy pada Senja tak bertahan lama, perlahan kebencian itu berubah menjadi cinta. Sayang nya, sudah ada sosok pria lain di hati istri dari Galaxy itu. Terlebih, pria tersebut adalah sahabat baik Senja. Namun dunia begitu sempit, ternyata sahabat Senja itu memiliki kisah masa lalu bersama Galaxy.
Lantas, mampukah Galaxy merengkuh kebahagian nya bersama Senja, dan merebut hati dan cinta istri nya kembali?.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ausilir Rahmi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPISODE 5
Saat membully Senja, Gala selalu dibantu oleh sahabat-sahabat nya. Dan, Dayat ingin sekali merundung gadis ber kaca mata itu hari ini.
"Pak--," ujar Dayat, dengan memberikan kode pada sang secuirity, dan apa yang Dayat titahkan, langsung di lakukan oleh petugas keamanan itu. Dan, kini Senja terkunci di luar, dan tentu saja wanita itu sangat kaget.
"Pak---, saya mohon, buka pintu nya--," lirih Senja, dengan tatapan penuh harap nya, pada pria paruh baya itu.
"Nggak, usah, di buka, Pak---! Dia pikir, kampus ini punya nenek moyang nya?! Datang seenak, jidat nya! Biarkan saja, dia di sana!" sahut Farhan lantang, dengan senyuman sinis nya.
Walaupun sudah mendapatkan penolakan, Senja tak mau putus asa, sekalipun dia tahu dengan jelas sangat mustahil untuk diri nya bisa masuk, kalau itu sudah berurusan dengan geng dari Galaxy. Namun, kuliah pagi ini sangat penting untuk nya, membuat Senja kembali memohon, berharap mereka akan luluh, walaupun dia tidak yakin.
Masih dengan tatapan memohon nya, dan juga air mta yang telah jatuh membasahi kedua pipi, Senja kembali meminta pada petugas keamanan itu agar membukakan gerbang untuk nya.
"Pak... Saya mohon...... Saya mohon......Soal nya mata kuliah pagi ini sangat penting, jadi saya minta buka pintu nya," lirih Senja dengan deraian air mata.
Securiti berusia senja itu hanya bisa menatap nanar pada gadis itu, " Maaf Neng, tapi Bapak...." ujar nya ragu, dan juga takut-takut, membuat Senja hanya bisa meneteskan air mata nya.
Semua orang tahu kalau Galaxy Alfadharan adalah anak seorang konglomerat kaya, dan ayah nya Marvin Alfadharan merupakan salah satu donatur di kampus itu.
Dan mereka pun juga tahu, kalau Senja Zehren adalah objek bullyan dari Galaxy, namun tak bisa melakukan apa pun, sebab jika berurusan dengan lelaki itu, bisa berujung mendapatkan musibah,
Merasa tak puas hati, Dayat bangun dari duduk nya, dan membawa langkah kaki itu menuju gerbang, saat melihat Senja yang masih berada di depan gerbang, tanpa berniat meninggalkan kampus. Dan Galaxy, yang dilakukan pria itu hanya diam, dengan pandangan yang terus dia hantarkan pada apa yang terjadi di depan mata nya.
"Hei Culun!" teriak Dayat dengan nada suara nya yang lantang, dan langkah kaki yang terus dia ayunkan.
Senja yang saat ini tengah memohon, seketika menghentikan kegiatan nya, dan membawa pandangan nya pada Dayat yang saat ini tengah melangkah menghampiri mereka.
"Lo-memohon sama dia!" ujar Dayat dengan sombong nya, dan tatapan tajam nya yang dia berikan pada Senja.
Sangat penting mata kuliah nya pagi ini, membuat Senja akhir nya memohon pada Dayat, "Dayat.... Aku mohon.....Aku mohon.....Mata kuliah pagi ini sangat penting bagi aku...Jadi biarkan aku masuk..." lirih Senja. Mengatupkan kedua tangan nya erat-erat, berharap pria itu mau membiarkan diri nya untuk masuk.
Sudut bibir Dayat membentuk sebuah senyuman sinis, setelah mendengar permintaan dari Senja pada nya, "Lo, memohon sama gue?!" tanya Dayat dengan nada suara nya yang masih sama.
"Iya. Sebab mata kuliah pagi ini sangat penting buat aku." ucap Senja.
Dayat segera membuang pandangan nya pada Galaxi, dan rekan-rekan nya yang sedari tadi masih setia menyaksikan pemandangan yang terjadi di depan mata mereka, "Menurut kalian, hukuman apa yang pantas kita berikan buat si Culun ini...?" tanya Dayat dengan setengah teriakan.
"Suruh dia lebih memohon lagi, sebab menurut gue permohonan nya itu kurang tulus," sahut salah satu dari mereka.
Dayat segera membawa pandangan nya pada Senia, setelah mendengar apa yang baru saja rekan nya katakan, "Lo dengar tadi apa kata-kata teman gue? Mereka ingin lo lebih memohon! " ujar Dayat dengan sombong nya.
"Aku harus memohon seperti apa Dayat?" lirih Senja dengan nada putus asa. Dia bingung harus melakukan apa lagi, agar Dayat mau membuka gerbang, dan membiarkan diri nya untuk masuk.
"Lebih memohon, Culun! Masa lo nggak ngerti?!" sahut Dayat dengan nada suara nya yang mulai merangkak naik. Dan apa yang dia lakukan pada Senja, ada sebuah kepuasan di dalam diri nya.
Pasrah, itulah yang Senja lakukan saat ini. Bukan hal baru untuk nya mendapatkan perlakuan seperti ini, membuat Senja akhir nya melakukan apa yang Dayat titahkan. Dengan kembali mengatupkan kedua tangan nya, dan tatapan penuh harap, Senja kembali memohon pada Dayat.
"Dayat Aku mohon buka pintu nya.."
Dayat seketika tertawa renyah, melihat permohonan Senja barusan. Pandangan itu dia bawa pada sahabat-sahabat nya, yang masih setia menyaksikan adegan di depan mata, "
Bagaimana teman-teman, apakah menurut lo....lo...lo semua, permohonan maaf nya sudah memenuhi persyaratan...?" tanya Dayat dengan setengah teriakan.
Senja juga membawa pandangannya pada arah pandang Dayat. Saat sepasang mata nya tertuju ke arah pandang Dayat, dia mendapati ada juga Galaxy suami nya di sana.
Sempat bertanya pada diri sendiri, kenapa bukan Galaxy yang membully nya, sebab biasa nya pria itu yang akan selalu melakukan hal itu pada nya, walaupun dia dibantu oleh sahabat-sahabat nya.
"Belom......." sahut salah satu dari mereka.
Dayat segera mengalihkan pandangan nya ke arah Senja, dan bersuara pada wanita berkaca mata itu, "Lo, dengar apa yang mereka katakan tadi, Culun?! Permohonan yang lo buat ke gue, bagi mereka kurang tulus."
Senja semakin merasa putus asa dibuat nya. Air mata kembali jatuh membasahi kedua pipi nya, saat permohonan yang sudah dia lakukan namun masih kurang buat Galaxy, dan juga rekan-rekan nya.
"Kenapa lo, menangis, bodoh?!" ujar Dayat dengan nada sinis nya, saat mendapati Senja yang kini terisak.
Sedari tadi hanya menjadi penonton, Galaxy yang merupakan pimpinan dari geng nya, segera bangun dari duduk nya, dan mengayunkan langkah kaki nya menuju gerbang. Dan dengan kedatangan pria itu membuat ketegangan kian terasa di antara mereka.
Senja seketika menghentikan tangis nya, dan terus membawa pandangan nya pada Galaxy yang tengah membawa langkah kaki menuju mereka. Menatap Senja dengan tajam, dan wanita itu hanya menatap nya dengan takut.
"Aku mohon, tolong buka gerbang nya..." lirih Senja dengan tatapan penuh harap nya pada Gala.
"Menurut lo, hukuman apa yang pantas kita berikan pada si culun ini?!" tanya Dayat dengan senyuman mencemooh nya pada Senja.
"Buka gerbang nya!" Galaxy bersuara dengan tegas, saat memberikan titah nya. Dan apa yang pria itu katakan sedikit membuat Dayat, dan juga yang lain nya kaget.
"Apa-gue nggak salah dengar?" tanya Dayat dengan semakin menajamkan telinga nya, berharap kalau saat ini diri nya sedang tidak salah dengar.
"Gue bilang buka pintu buat si culun ini!" Galaxy kembali bersuara dengan tegas, saat memberikan titah nya.
Walaupun masih bingung dengan apa yang Galaxy titahkan, namun Dayat memilih mengiyahkan apa yang sahabat nya itu pinta. Membawa pandangan nya pada Secuiriti kampus, dan berseru pada nya, "Pak! Buka gerbang nya!"
Senyuman mengembang di wajah petugas keamanan kampus itu. Mendapati Senja yang sedari tadi dibully oleh Galaxy, dan juga rekan-rekan nya-diri nya merasa kasian.
Namun tak bisa melakukan apa pun sebab semua orang tahu, kalau Galaxy dan rekan-rekan nya berasal dari keluarga kaya. Segera membuka pintu gerbang, dan Senja segera membawa langkah kaki nya masuk ke dalam.
Namun Senja masih belum melanjutkan langkah kaki nya. Masih setia berdiri di depan gerbang, dengan pandangan yang dia bawa pada Gala yang kini tengah menatap pada nya juga.
Saling menatap, hingga Galaxy bersuara setelah beberapa detik kemudian, "Lo, jangan mengira kalau lo udah bebas dari gue! Saat jam istirahat, lo temuin gue!" ucap Galaxy.
"I...lya!" sahut Senja gugup.
"Pergilah!" sahut nya lantang, dan Senja segera berlalu dari sana, dengan setengah berlari.
Pergi nya Senja dari depan gerbang, turut membawa pandangan teman-teman dari Galaxy yang terus mengikuti langkah kaki pria itu. Pria-pría muda itu nampak tidak puas dengan apa yang Gala lakukan pada Senja hari ini.
Mereka merasa belum puas dalam membully Senja, sebab biasa nya mereka akan membuat wanita itu lebih jauh mengenaskan.
Merasa tidak puas hati, Farhan segera menghampiri Galaxy, "Gal! Apa gue nggak salah lihat?! Lo, membiarkan si Culun itu lolos begitu saja!" tanya nya heran.
Seperti baru menyadari dengan apa yang telah dia lakukan, namun Galaxy segera mengembalikan sisi arogant nya,
"Gue akan lebih membuat nya lebih buruk dari ini!" ujar Galaxy dengan seringai tipis di wajah nya.
Senja merasa ada yang aneh dengan sikap Galaxy hari ini, yang membiarkan diri nya untuk masuk, sebab biasa nya pria itu akan membully nya habis-habisan, sebelum membiarkan diri nya begitu saja.
Walaupun terselip rasa penasaran, namun dalam diri Senja merasa lega, sebab dia tidak harus melewati perundungan dari pria, yang di juluki, sang IDOLA KAMPUS itu.
\*
Bersambung..........................
