NovelToon NovelToon
Cinta Yang Tak Pernah Ia Sangka

Cinta Yang Tak Pernah Ia Sangka

Status: sedang berlangsung
Genre:Obsesi / Cintapertama
Popularitas:703
Nilai: 5
Nama Author: Ayunda nadhifa akmal

Rio seorang master chef yang menyukai seorang wanita penyuka sesama jenis
bagaimana perjuangan Rio akankah berhasil mengejar wanita yang Rio cintai

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayunda nadhifa akmal, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 5

Aku bekerja di sebuah hotel bintang lima sebagai chef. Di tempat itu aku bertemu Rey—bartender hotel, gadis tomboy yang lebih suka hoodie kebesaran, celana cargo, dan sepatu kets.

Kami sering berpapasan, tapi baru akhir-akhir ini Rey lebih banyak bercerita padaku.

Suatu hari ia bertanya,

“Bagaimana hubunganmu dengan Alana?”

Aku tercekat. Ia tidak tahu bahwa aku juga punya hubungan dengan Alana.

“Baik,” katanya sambil tersenyum kecil. “Kemarin dia ngajak aku bercinta, tapi aku tahu dia cuma… ingin sesuatu.”

Aku membeku.

Alana bilang padaku ia sudah putus dari Rey.

Tapi kenyataannya?

Aku ditipu.

Kami berdua ditipu.

“Kenapa bengong begitu?” tanya Rey.

“Enggak… enggak apa-apa.”

Rey pamit. Aku hanya memandangi punggungnya menjauh.

Saat itu juga, aku tahu aku harus menyelidiki Alana. Aku tak mau terus dimanfaatkan.

---

— Rey yang Patah Hati

Suatu sore aku melihat Rey duduk sendiri di taman hotel. Bahunya merosot, kepalanya menunduk.

Aku mendekat dan menepuk pundaknya.

“Kenapa murung begitu?”

“Alana… dia nggak bales pesanku lagi.”

Hatiku meremas.

Bukan karena Alana, tapi karena Rey terlihat begitu hancur.

“Mungkin dia sibuk,” ujarku pelan.

Rey menggeleng lemah.

“Dia nggak punya ibu, Rio. Ayahnya kerja di luar negeri. Dia tinggal sendiri. Jadi… sibuk apanya?”

Dadaku langsung dingin.

Alana bilang padaku ia pergi menemani ibunya belanja.

Rey menatapku lama. “Kenapa kamu pucat begitu?”

Aku menggeleng cepat.

Rey lalu menarik tanganku.

“Ayo ikut.”

Aku menurut.

Entah kenapa aku selalu merasa ingin menjaga Rey.

---

— Pengakuan Rey

Di sebuah kedai kopi kecil, Rey akhirnya bercerita.

Dengan nada yang ragu ia mengatakan bahwa ia penyuka sesama jenis.

Dan lebih mengejutkan lagi, Alana—pacarnya—adalah pacarku juga.

Aku hampir tersedak.

“Jika Alana punya pacar pria,” tanyaku, “apa tanggapanmu?”

Rey tersedak kopinya lalu mendecak marah.

“Aku bakalan bunuh dia.”

Aku menelan ludah.

“Rey… kamu nggak pernah coba tertarik sama pria?”

“Pernah.”

“Siapa?”

“Kamu.”

Aku hampir mati tersedak untuk kedua kalinya.

Namun Rey hanya terkekeh.

“Bercanda. Jangan serius."

Tapi aku tahu, itu bukan candaan sepenuhnya.

— Rey yang Cantik

Aku menawarkan Rey untuk mencoba tampil lebih feminim. Ia tampak takut.

“Aku nggak cocok feminim. Nanti malah aneh.”

“Coba dulu,” pintaku. “Buat aku.”

Akhirnya aku membawanya ke mall. Meski wajahnya kesal, ia menuruti.

Aku memilih pakaian sederhana, manis, tanpa terlalu seksi—pakaian yang menurutku cocok untuknya.

Di apartemen, ia akhirnya mengenakan pakaian itu.

Dan ketika ia keluar…

Aku terdiam.

Rey tampak… cantik.

Cantik dalam cara yang tidak dibuat-buat.

Aku mendekatinya perlahan, duduk bersamanya, lalu mengangkat dagunya.

Entah siapa yang mulai lebih dulu, tapi aku memejamkan mata dan melumat bibirnya dengan lembut.

Rey membalasnya.

Hangat.

Manis.

Rapuh.

Aku menghentikan ciuman itu sebelum kehilangan kendali.

Kami saling memeluk, dan untuk pertama kalinya sejak lama… aku merasa damai.

Saat ia akan pulang, aku memanggilnya.

“Rey… siapa nama asli kamu?”

Ia tersenyum kecil. “Renata.”

Aku melambaikan tangan sampai mobilnya menghilang di persimpangan.

Dan sejak hari itu… aku tak bisa berhenti memikirkan Rey.

---

— Jatuh Cinta Diam-Diam

Setiap pagi aku memasak makan siang untuk Rey.

Saat istirahat tiba, aku mencarinya.

“Rey!” panggilku.

Ia menoleh dan datang mendekat.

“Aku mau cari makan—”

“Kita makan bareng. Aku bawain makan buat kamu.”

Rey tampak bingung, tapi ia duduk di sebelahku.

Ia menikmati masakanku sampai tak ada sisa.

“Enak,” katanya sambil tertawa kecil.

“Chef handal,” balasku.

Ketika ku tatap bibirnya, keinginan mencium kembali muncul.

Tapi aku menahannya dan cukup membelai wajah Rey.

“Besok makan bareng lagi, ya?”

Rey mengangguk malu.

Namun saat ia akan pergi, entah kenapa aku spontan menarik tangannya dan memeluknya.

Aku mencium bibirnya cepat.

Rey langsung kabur, pipinya merah padam.

Aku tersenyum sendiri.

“Aku mencintaimu, Rey.”

---

— Kebohongan Terbongkar

Setelah selesai bekerja, aku menuju tempat Rey.

Ia tidak ada.

Aku pergi ke parkiran… dan melihat sesuatu yang membuat jantungku berhenti.

Rey dan Alana sedang berdebat sengit.

Alana mencoba mencium Rey.

Rey menepisnya kasar.

“Kita putus,” kata Rey dingin.

Hatiku memanas dan—anehnya—lega.

“Aku nggak mau putus, Rey! Aku masih cinta kamu!” teriak Alana sambil mencoba meraih Rey.

“Cukup, Alana. Aku muak.”

Rey masuk ke mobil dan pergi.

Alana berlari mengejarnya, gagal.

Beberapa menit kemudian ponselku berbunyi.

Pesan dari Alana.

Aku abaikan.

Saat aku membuka pintu mobil, Alana muncul dan memelukku dari belakang.

“Sayang,” bisiknya.

Aku menahan diri untuk tidak mencaci makinya di tempat.

Saat ia mencoba mencium aku, aku menghindar.

Ia merajuk, memainkan ponselnya, dan di mobil ia mulai mengelus pahaku.

“Setiap pria menginginkan aku,” katanya sombong.

Aku menepiskan tangannya.

“Aku sedang menyetir.”

Ia menyeringai.

“Jangan munafik, Rio.”

Saat itu juga aku menghentikan mobil.

Aku menarik Alana keluar.

Dan meninggalkannya di pinggir jalan, sendirian.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Angin malam menusuk kulit ketika aku menghentikan mobil di pinggir jalan. Lampu-lampu kota memantulkan cahaya kekuningan di kaca jendela, seperti sorotan panggung bagi adegan yang sebenarnya sudah terlalu lama tertunda.

“Keluar,” ucapku pelan.

Alana menoleh, wajahnya masih dihiasi senyum manja yang sejak tadi membuatku muak.

“Sayang, kenapa sih? Aku cuma—”

“Aku bilang keluar.”

Nada suaraku lebih dingin dari udara malam. Tangannya masih mencoba merayap ke pahaku, tapi aku menepisnya, lebih keras dari yang pernah kulakukan pada siapa pun. Untuk pertama kalinya, aku melihat ketakutan di matanya.

Aku turun dari mobil, membuka pintu sebelahnya, dan menarik lengannya keluar. Tumitnya beradu dengan aspal, tubuhnya limbung.

“Rio! Kamu apaan sih? Di sini gelap!”

Bagus, pikirku. Mungkin kegelapan bisa mengajari seseorang arti kehilangan.

Aku memandangnya lama.

Gadis yang selama ini memaksakan dirinya ke dalam hidupku, yang memanipulasi ku dengan tatapan manis, yang memainkan Rey dan aku seolah kami pion dalam permainan murahnya.

Sekarang berdiri sendirian.

Di trotoar yang dingin.

Dengan gaun pendek yang ia banggakan.

“Kalau kamu butuh pria buat disayang, Alana…” aku mengembuskan napas berat, “…cari yang bisa kamu perlakukan kayak sampah. Bukan aku.”

Wajahnya memucat.

Ia membuka mulut, ingin membela diri.

“Aku masih—”

“Cukup.”

Satu kata itu menghentikannya.

Aku kembali masuk ke mobil. Mesin meraung pelan saat kupanaskan gas, namun sebelum melaju, aku sempat melihat sosoknya dari kaca spion:

Alana berdiri terpaku, setengah marah, setengah tidak percaya, seolah dunia tak pernah menamparnya sekeras itu sebelumnya.

Aku menatap bayangannya mengecil di kaca.

Untuk sesaat, aku bertanya-tanya…

Apakah aku terlalu kejam?

Tapi ingatan Rey yang menepis ciuman Alana dengan marah, ingatan pesan-pesan bohong, ingatan sentuhan manipulatifnya… semuanya kembali dalam satu gelombang tajam.

Tidak.

Akhirnya aku memilih diriku sendiri.

Dan untuk pertama kalinya, aku tak menyesal.

Aku menancap gas, meninggalkan Alana di jalan, membiarkan suara deru mobil menelan jarak di antara kami—jarak yang sebenarnya sudah ada jauh sebelum malam ini.

Dan saat kesunyian menyelimuti kabin mobil…

Aku hanya memikirkan satu nama.

Satu wajah.

Rey.

1
Dede Jangkung
mulai jatuh cinta
Blueberry Solenne
wah berarti sudah mapan ni
Dede Jangkung
bagus,semangat
Alna
salam kenal juga🙏
Alna
karena sekarang akhir zaman, jadi kita akan kembali ke zaman jahiliyyah kalo gak salah
Alna
mksud saya banyak temen saya yg buci
Alna
kalo aku biasa aja karena banyak yg jadi buci
Alna
gimana kalo sama adikku😬
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!