Istri Kedua Mafia Bos

Marvel kembali ke mansion dengan membawa stelan baju baru. ia membuka kunci pintu kamar, Marvel meletakan stelan baju yang di bawanya di atas ranjang. di lihatnya Bella sedang mematung duduk diam di sudut ruangan. Marvel menatap penampilan Bella. gadis itu terlihat baru selesai mandi. rambut panjangnya masih sedikit basah. wajahnya polos tanpa riasan sedikitpun tapi terlihat semakin cantik. yang lebih membuat Marvel tidak tahan adalah Bella memakai kemeja hitam milik Marvel. pasti dia mengambilnya dari dalam lemari.

"Berdiri dan kemarilah, apa kau suka sekali bersembunyi di sudut ruangan seperti itu?"

Bella tidak menggubris ucapan Marvel.

"Aku bilang kemarilah!"

Bella beranjak perlahan ia berdiri dan menghadap Marvel.

"Kau sangat cantik" Marvel membelai rambut Bella dengan sorot mata kagum.

"Singkirkan tangan mu!" Bela menampar wajah Marvel. ia sudah muak dengan pria itu.

Marvel terdiam, ia tidak marah juga tidak membalas perbuatan Bella. justru Marvel semakin menyukai Bella. sepertinya sang bos mafia sungguhan jatuh cinta.

"Besok aku akan menikahi mu, kau akan menjadi istri keduaku untuk sementara" kata Marvel sembari membuka kemejanya di hadapan Bella.

Bella memalingkan wajahnya tidak Sudi menatap Marvel yang bertelanjang dada.

"Siapa bilang aku sudi kau nikahi? ayahku akan menyelamatkan aku dan tamat sudah hidupmu jika ayah ku tahu apa yang telah kau perbuat padaku!" kata Bella angkuh.

Marvel menarik rambut Bella dengan kasar, ia menunduk mendekatkan wajahnya ke wajah Bella. ujung hidung mancung Marvel menyentuh kulit wajah Bella membuat Bella Merinding.

"Aku tidak peduli dengan semua ucapan mu nona Isabella Calogero, sebentar lagi kau akan menjadi Isabella Cruise!" kata Marvel penuh penekanan.

"Kita lihat saja!" tantang Bella tanpa takut.

Marvel tersenyum licik, ia meraih ponselnya dan memutar sebuah video yang tersimpan di galeri ponselnya.

"Bukankan itu ayah tercinta mu?" Marvel memperlihatkan rekaman itu pada Bella.

Wajah Bella memucat melihat ayahnya terbaring tidak berdaya di ranjang perawatan sebuah rumah sakit.

"Papa..." Air mata Bella jatuh membasahi pipinya.

"Kau pria kejam! apa yang telah kalian lakukan pada ayahku?!" Bela memukuli Marvel.

"Diam anak manja, kau harus melihat satu lagi video koleksi terbaruku!" Marvel menunjukkan pada Bella rekaman seorang pria yang di ikat dengan tubuh babak belur dan berlumuran darah.

"Fred..." Bella menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya. tadi ayahnya dan sekarang kakaknya juga di siksa oleh anggota Cruise.

"Aku benci pada kalian, aku akan menghabisi kalian semua! aku berjanji!" kata Bella sembari menangis berteriak.

Marvel tertawa melihat reaksi histeris Bella. ia tidak menyangka jika musuhnya memiliki putri yang cantik, polos dan tidak berdaya. Marvel pikir putri seorang mafia seharusnya tangguh, kuat dan pandai memegang senjata. bukan seperti Isabella.

Selama ini Bella memang dimanjakan ayahnya. ia sekolah, mengejar mimpinya sebagai dokter. Bella sama sekali tidak tersentuh dengan dunia ayah dan kakaknya. ia berbeda dari keluarganya. ia hidup layaknya gadis normal di luar sana. sampai nasib naas mempertemukannya dengan pria bernama. Marvel Cruise. pria sinting yang berniat menjadikannya istri kedua.

"Dengar Isabella sayang, aku bisa melakukan gencatan senjata dan membiarkan ayah serta kakakmu untuk tetap hidup asalkan kau menikah dengan ku. aku akan melindungi mu dan juga keluarga mu, bagaimana?"

Bella terisak, ia tidak memiliki pilihan lain. Bella tahu Marvel pria kejam yang bukanlah tandingannya.

"Baiklah, aku setuju menikah dengan mu tapi aku punya syarat yang juga harus kau penuhi!"

"Katakan syarat itu"

"Jangan pernah berani menyentuhku, kecuali aku jatuh cinta padamu, tapi sayangnya aku tidak akan pernah jatuh cinta dengan monster seperti mu Marvel Cruise" kata Bella datar. ia sudah mulai berhenti menangis dan bersikap tegar.

Marvel terdiam mengepalkan tangannya, baru kali ini ada seorang gadis yang mengatai dirinya monster dan terlihat jijik padanya.

"Satu lagi, aku tidak mau satu rumah dengan istri pertama mu!" kata Bella.

Marvel tersenyum samar ia menatap Bella hampir tidak berkedip. gadis itu semakin cantik dan mempesona saat terlihat marah.

"Oke, aku akan menuruti semua permintaan mu" kata Marvel santai.

"Sekarang bebaskan kakakku"

"Baiklah, tidak masalah"

"Matteo!" Marvel memanggil Matteo yang berdiri di depan pintu kamar sejak tadi.

"Iya tuan"

"Bebaskan Frederick si pecundang itu biarkan tetap hidup"

"Baik tuan"

Marvel memandang Bella,

"Kau puas? kakak mu bebas?"

Bella memalingkan wajahnya tidak Sudi menatap Marvel.