Dona Agnesia dan Bayu Wirawan adalah sepasang kekasih yang gemar sekali berpetualang. Mereka ikut dalam klub pencinta alam di Kampus mereka. Mereka sudah bersama selama lima tahun, dan selama itu pula banyak gunung yang sudah mereka daki. Sampai pada akhirnya mereka memilih untuk mendaki Puncak Cartenz, salah satu gunung tertinggi di Indonesia. Pada akhirnya keinginan mereka pun tercapai, tapi di Gunung itu pula akhirnya kisah Cinta mereka harus dipisahkan oleh kematian. Sang kekasih hati pergi untuk selama- lamanya dalam pelukan Cartenz. Apakah Dona bisa menerima kepergian sang Kekasih? dan apakah Dona bisa membuka hatinya untuk Cinta yang baru. baca terus kelanjutan ceritanya hanya di NT.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maria Anastasia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 28. RENCANA PERJALANAN
POV AUTHOR
"Agnes...? siapa yang kamu panggil Agnes, George?" tanya om Mike dengan wajahnya yang bingung.
"Maksud aku Dona, pa! Aku salah panggil nama." Jawab George.
"Oh, kirain? Jangan sampai Agnes kamu punya pacar ya?" ucap om Mike menggoda anaknya itu.
"Gak kok pa! cuma teman saja," jawab george.
"Dona, trus kamu gak apa-apa kan?" tanya George.
"Aku gak apa-apa kok kak! terimakasih buat perhatiannya." Jawab Dona.
"Puji Tuhan, Dona tidak kenapa- kenapa. Tapi kalau seandainya Nathan dan Noah tidak datang, mungkin mereka sudah memperkosa putriku ini." Ucap om Dion.
"Papa, jangan berlebihan begitu dong!" ucap Dona tidak suka karena menurut dia papanya itu terlalu membesarkan suatu masalah kecil, ditambah dia tidak mau membuat Bayu menjadi cemas dan pada akhirnya membatasi pergaulannya.
Padahal kalau menurut aku sih itu masalah yang sangat besar ya? Karena ini menyangkut suatu kehormatan kita sebagai seorang wanita. Kita lanjut ke ceritanya ya guys...
"Apa...?? Mereka hampir memperkosa kamu! Kurang ajar ini tidak bisa dibiarkan, aku akan memberi mereka pelajaran...!!" ucap Bayu dengan sangat emosi.
"Jangan nak, ini semua biar menjadi urusan polisi ya? Jangan karena masalah ini, kamu malah kena imbasnya." Nasehat tante Dinda.
"Tapi ma, mereka sudah melecehkan gadis yang aku cintai." Ucap Bayu dengan tegas.
"Iya, mama tau sayang! tapi ini semua biar polisi yang mengurusnya. Dan kamu Dona, biar nanti Bayu yang akan mengantar jemput kamu ke kampus ya? Tidak usah lagi menggunakan motor karena itu sangat berbahaya, apalagi sekarang lagi rawan begal, kasihan lihat gadis muda jalan sendirian." Nasehat tante Dinda kepada Dona.
"Baiklah tante, selama Bayu tidak berkeberatan mengantar-jemputku, maka aku akan ikut."
"Besok antar aku dan kak George ke kantor polisi, aku ingin melihat wajah orang-orang yang sudah berani menyentuh calon istriku." Ucap Bayu dengan tegas kepadaku.
Dona melihat kilat kemarahan di mata Bayu, dan dia pun tidak bisa menolak permintaan Bayu. Maka Dona pun setuju untuk mengajak Bayu ke kantor polisi besok pagi dengan catatan hanya melihat bukan untuk menghajar mereka.
Bayu beserta keluarganya pun pamit untuk kembali pulang ke rumahnya.
Dona yang merasa sudah sangat lelah segera menuju kamarnya untuk membersihkan diri dan setelah itu ia pun tertidur dengan sangat lelapnya, hingga ia tersadar di jam lima pagi.
Dona yang tersadar segera memeriksa handphonenya, dan dia kaget karena banyak sekali pesan yang masuk dari kak George.
Dan ada salah satu pesan yang membuat Dona terharu, 'Dona maafkan aku karena tadi malam aku keceplosan dengan memanggil nama kecilmu dulu. Dan kamu baik-baik saja kan? Aku ingin sekali memelukmu saat tau kalau kamu hampir saja dilecehkan oleh bajingan-bajingan itu, tapi apalah dayaku, aku tidak bisa berbuat apa-apa, karena memang kisah kita sudah selesai. Tapi satu yang harus kamu tau, kalau aku akan tetap mencintaimu, jaga diri baik-baik ya Agnes, i love you so much.'
Dona hanya membacanya tanpa ada niatan membalasnya. Bukan karena dia benci dengan George, tapi Dona tidak mau membangkitkan kembali rasa yang sudah ia coba hapus dari hati dan juga ingatannya.
Tanpa membaca kembali pesan- pesan yang lain, Dona langsung menghapus semua chat dari George. Dona tidak mau sampai rasa itu kembali lagi ke hatinya karena Dona tidak mau menyakiti Bayu yang sudah sangat mencintai dirinya.
Dona pun segera mengambil handuk untuk mandi, setelah mandi Dona langsung mengambil baju kemeja dan juga celana jeans dipadukan dengan sepatu sneaker. lalu ia segera turun ke lantai bawah untuk menemui keluarganya yang ternyata sudah bangun semua.
Tante Ayu dan om Gunawan akan kembali ke Bandung, sedangkan om Ridwan dan tante Kirana akan balik ke Jogjakarta, karena disana pun mereka mempunyai usaha masing- masing yang tidak bisa ditinggalkan.
"Keponakan tante udah cantik banget pagi ini," ucap tante Kirana sambil tersenyum menggoda Dona.
Dona pun hanya tertawa dan segera duduk di samping tante Kirana dan juga tante Ayu.
"Tante sama om mau pulang semua ya? jadi sepi deh rumah ini." Ucap Dona dengan wajah sedih.
"Kamu jangan sedih dong sayang? kan nanti kami bisa datang lagi ke Jakarta." Ucap tante Ayu sambil mengelus rambut keponakannya itu.
"Kamu sama Bayu juga nanti harus main- main ke Jogja dan juga ke Bandung ya?" ucap tante Kirana.
"Iya tante, nanti kalau pas libur Dona sama Bayu akan main-main kesana." Jawab Dona.
"Ya udah sekarang kita sarapan dulu ya? Papa sama mama akan mengantarkan om sama tante kalian ke bandara." Ucap om Dion kepada mereka bertiga, yang ternyata Nathan dan Noah juga sudah bangun.
Hari ini mereka berdua ijin tidak sekolah, karena masih harus menemani Dona pergi ke kantor polisi untuk memberikan laporan yang lebih lengkap lagi.
Setengah jam kemudian, Bayu bersama George datang. "Selamat pagi om, tante!" sapa Bayu dan George kepada semua orang yang duduk di ruang tamu sambil mencium tangan mereka.
"Pagi juga Bayu, George, silakan duduk!" Ucap om Dion kepada mereka berdua.
"Kalian berdua sudah sarapan atau belum?" tanya tante Indah.
"Sebelum kesini kami sudah sarapan tante," jawab Bayu dengan sopan. Karena mereka berdua sudah sarapan, tante Indah hanya meminta bik Sumi membawakan dua gelas kopi dan juga cemilan.
"Nak Bayu dan nak George kalau libur kuliah bisa datang main-main ke rumah om dan tante di bandung ataupun Jogjakarta." Ucap tante Kirana dan dibetulkan oleh tante Ayu.
"Iya tante, nanti kalau kami ada waktu, kami pastinya akan berlibur disana." Ucap George.
Tidak lama om dan tante berpamitan dengan kami berlima, mereka diantarkan oleh papa dan mama ke bandara.
Bayu, George, Nathan, Noah, dan juga Dona pun segera berangkat menuju kantor polisi, untuk memberikan pelajaran kepada para penjahat tersebut.
***
POV DONA
Sudah 3 tahun hubungan percintaanku dengan Bayu, dan semuanya berjalan dengan lancar, walaupun terkadang kami sering cekcok, tapi pada akhirnya kami berbaikan kembali.
Dan untuk preman yang telah menggangguku, mereka dihukum penjara selama 12 tahun, dan mereka pun diharuskan membayar denda kepada kami. Tapi karena mereka bukanlah orang kaya maka aku mengikhlaskan untuk tidak membayar denda itu, apalagi ada yang mengeluh kalau anak istri mereka harus menderita karena mereka di penjara.
Hari ini aku sedang bersiap-siap di dalam kamar, karena kami akan berangkat menuju puncak Cartenz di kabupaten Mimika, propinsi Papua Tengah untuk mengisi liburan semester.
Aku akan pergi bersama teman- teman dan juga bersama rombongan kak George.
Bayu datang menjemputku dengan mobil karena kami akan keluar untuk membeli beberapa barang keperluan kami.
Aku dan Bayu pun berpamitan dengan mama, dan beliau pun mengijinkan.
Saat di dalam mobil aku melihat Bayu sangat pendiam tidak seperti biasanya dan dia seperti orang yang sedang ada masalah.
"Sayang, kamu kenapa? tumben diam aja...!!
"Gak ada apa-apa kok, sayang." jawab Bayu.
"Biasanya kamu suka banyak bicara tapi kali ini kamu lebih pendiam." Bayu hanya tersenyum mendengar ucapanku itu.
"Sayang kalau Puncak Cartenz menjadi pendakian terakhirku, bagaimana...?? ucap Bayu secara tiba- tiba.
DEG...
"Maksud kamu...??"
***BERSAMBUNG***