Menghabiskan seluruh hidupnya untuk menjadi pendekar bebas sama saja melakukan bunuh diri jika memiliki sesuatu yang diincar oleh banyak pendekar lain.
Zu Lian benar-benar tidak percaya jika dia akan mati di usia 30 tahun. Dimana seharusnya dia dapat hidup bahagia dan memiliki keluarga seperti orang lain.
Zu Lian berjanji jika dia memiliki kesempatan untuk hidup kembali, dia tidak akan melakukan kesalahan fatal semacam ini lagi dan benar-benar akan mengahargai hidup yang telah diberikan padanya.
Itulah yang dipikirkan oleh Zu Lian sebelum menutup matanya dan meninggal dengan cara yang cukup tragis dan menyedihkan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon WOURU, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Jiwa Tengkorak
Zu Lian juga melesat dengan belatih dikedua tangannya.
Trang!
Trang!
Suara dentingan antara dua benda keras terdengar serta percikan api yang menyembur membuat pertarungan itu terlihat sangat berseni.
Serangan yang mereka lakukan merupakan serangan membunuh yang langsung mengincar organ vital lawanya.
Pembunuh topeng emas dibuat keheran dengan serangan Zu Lian. Gerakannya yang cepat dan gesit terlihat seperti seorang pembunuh ahli.
Tapi bagaimana mungkin remaja di depannya ini bisa melakukan hal semacam itu.
"Siapa kau sebenarnya!"
Zu Lian tidak menjawab. Zu Lian menghilang dan tiba-tiba muncul dibelakang Pembunuh Topeng emas dan mengarahkan berlatihnya
Namun dengan reflek pembunuh bayaran itu langsung membukuk dan menjauh dari Zu Lian.
"Teknik Teratai Es! Amarah Sang Phoenix!!"
Zu Lian membuat segel tangan, lalu muncul siluet Phoenix di belakangnya. Phoenix tersebut memekik menunjukkan keagungan dan pesonanya sebagai mahkluk yang arogan dan mendominasi.
"Mahkluk Jiwa!? Bagaimana Mungkin!!"
Pembunuh topeng emas sangat terkejut melihat apa yang dilakukan oleh Zu Lian. Bagaimana tidak, mahkluk Jiwa adalah hewan yang terikat dalam jiwa seorang pendekar.
Syarat Untuk mendapatkan mahkluk Jiwa adalah harus minimal berada di ranah pendekar Jenderal, jika tidak, maka mahkluk Jiwa itu akan memberontak dan menghancurkan jiwa inangnya sendiri dalam artian seorang kultivator akan mati jika tidak memenuhi syarat untuk memiliki mahkluk Jiwa.
Sedangkan Zu Lian hanya berada di ranah perajurit akhir. Yang artinya Zu Lian telah mematahkan seluruh syarat tersebut.
'Sebenarnya monster macam apa yang sedang aku lawan sekarang ini.'
Pembunuh topeng bayaran itu juga melakukan segel tangan dan memanggil mahkluk jiwanya yang berupa tengkorak hitam berukuran sangat besar yang aurahnya menutupi seluruh kediaman Meng Yu.
Tengkorak itu mengeluarkan aura kematian yang pekat serta kabut yang bersifat korosi, setiap benda yang disentuh oleh kabut itu maka akan mati dan lebur menjadi cairan hitam.
"Musuh sepertimu tidak bisa dibiarkan hidup, jika aku tidak membunuhmu sekarang, maka kau akan menjadi ancaman bagi organisasi Tengkorak hitam kedepannya." Ucap pembunuh topeng emas itu dengan ekspresi kejam.
Kata-kata tadi bukan sekedar omong kosong, Dia melihat potensi besar yang dimiliki oleh Zu Lian kedepannya, di umurnya yang masih muda dia telah memiliki mahkluk Jiwa dan bisa bersaing dengan pendekar sepertinya bahkan sampai memojokan dirinya.
Akan sangat berbahaya untuk melepaskan seekor bayi singa setelah menganggu ketenangannya. Begitulah perumpamaan pemikiran dari pembunuh topeng emas saat ini.
"Kau terlalu banyak bicara." Gumam Zu Lian.
"Maju dan bunuh dia!" Perintah Zu Lian kepada mahkluk jiwanya.
Kiak!!
Phoenix itu melesat dengan mengepakan sayapnya, setiap kepakan sayap dari Phoenix itu membuat benda-benda disekitarnya seketika membeku.
Buliran es muncul di kepala tengkorak hitam, namun seketika energi kematian menghancurkan buliran es itu menjadi uap air.
Pembunuh topeng emas menyunggingkan senyum ketika melihat hal konyol yang dilakukan oleh Zu Lian.
"Hahaha! Bagaimanapun kau masih seorang bocah yang tidak tahu apa-apa tentang hukum elemen."
"Benarkah?"
Meskipun Zu Lian bertubuh bocah, tapi jiwanya sudah dewasa dan telah perpetualang ketempat jauh dan mengahadapi banyak peristiwa yang tidak terbayangkan. Tentu saja pengetahuanya lebih banyak daripada pembunuh topeng emas itu.
Pembunuh topeng emas itu mengarahkan tengkorak hitam kearah Phoenix es, kabut hitam kehijauan mengelilingi Phoenix es, dia berniat untuk meleburkan seluruh tubuh dari Phoenix es.
Phoenix es tentu tidak tinggal diam. Dia mengarahkan seluruh elemen es nya kearah tengkorak hitam, tetapi semuanya berubah menjadi uap dan terlihat seperti serangan sia-sia.
Namun setelah beberapa menit kemudian, Phoenix es itu tampak utuh seperti tidak tergores apapun setelah kabut hitam yang bersifat korosif itu terus saja menyerang tubuhnya.
Pembunuh topeng emas lagi-lagi terkejut dengan hal itu. Seharusnya kabut hitam itu sudah menghancurkan Phoenix tersebut menjadi cairan dingin.
"Bagaimana mungkin!!
Pandangan terarah kepada Zu Lian dengan mata dipenuhi kebingungan mencari apa yang salah dengan semua ini.
Sementara Zu Lian tetap tenang menyaksikan hal itu, karena semua yang terjadi sesuai dengan prediksi dan rencananya.
Zu Lian Tersenyum tipis dan secara tiba-tiba membuat segel tangan dan bergumam
"Teknik Rantai Penyegel! penyegelan 5 Sudut!"
Pembunuh topeng emas itu segera waspada ketika melihat Zu Lian membuat segel tangan.
Tiba-tiba saja dari arah tengkorak hitamnya berada, Muncul empat rantai berukuran besar dari empat sisi yang mengeluarkan aura spritual jenis segel yang sangat pekat, seakan rantai tersebut bisa menyegel apa pun.
Empat Rantai itu muncul dari dalam tanah dan melesat keudarah menuju kearah tengkorak hitam.
Pembunuh topeng emas yang menyadari hal itu segera mengarahkan mahkluk jiwanya untuk menghindar, tapi kemanapun tengkorak hitam itu menghindar, rantai itu selalu mengikutinya.
kabut itu dikendalikan oleh Zu Lian untuk menargetkan suatu aura atau jiwa yang di inginkan oleh si pengguna teknik, dan kali ini Zu Lian mengincar aura spiritual mahkluk jiwa tengkorak hitam.
"Teknik samaran kabut."
Kabut hitam keluar dan mengelilingi tengkorak hitam dalam radius 50 meter. menyebabkan tengkorak hitam tidak terlihat.
Aura kabut dan tengkorak hitam itu pun memiliki kesamaan sehingga keempat rantai itu tidak bisa mengincar tengkorak hitam itu lagi.
Namun dari dalam tanah muncul satu rantai lagi yang berukuran lebih besar daripada sebelumnya dan melesat kedalam kabut.
Wusss!!
Rantai besar itu melesat dan menembus kabut dengan tengkorak hitam tertancap di ujung rantai itu.
Arghk!!
Pembunuh topeng emas berteriak kesakitan dan memuntahkan darah segar. Dia melihat kearah mahkluk jiwanya yang kini di ikat oleh rantai dari lima sisi.
"Kau cerdik, tapi itu tidak cukup untuk mengelabuiku." Zu Lian sedikit memuji lawanya. Serangan Phoenix es yang terlihat sia-sia tadi nyatanya bertujuan untuk menempelkan aura spritual Phoenix es pada tengkorak hitam.
Agar ketika pembunuh topeng emas melakukan teknik samaran kabut. Zu Lian tetap bisa mengincar tengkorak Hitam dengan bantuan jejak aura spritual Phoenix es yang menempel tadi.
Zu Lian kemudian berjalan menuju kearah lawanya yang kini sudah tidak berdaya dengan tekanan Phoenix es di depannya.
Tepat di hadapan pembunuh bayaran itu. Zu Lian tersenyum tipis dan memegang kepala pembunuh tersebut.
"Lihatlah! Ini akan menjadi akhir yang menyenangkan." Zu Lian Seperti psikopat yang menikmati saat-saat terakhir musuhnya. Zu Lian memaksa mengarahkan pandangan pembunuh tersebut kearah tengkorak hitam yang tersegel.
"Kau! Meski kau membunuhku. Akan ada pembunuh tengkorak hitam yang lebih kuat daripada aku yang akan membunuhmu!!" Ucap pembunuh itu dengan nada mengancam, dia masih menunjukkan ketegasan dan keberaniannya sebagai seorang pembunuh.
"Hee Benarkah? Apa kau masih tidak mengerti dengan apa yang ada di depan mu. Perhatikan dengan baik."
Ekspresi pembunuh topeng emas itu seketika berubah muram, tubuhnya bahkan bergetar saking takutnya terhadap Zu Lian, dia benar-benar menyadari satu hal.
"Ya, Kau benar. Itu adalah teknik Segel Terlarang. Tentu kau tahu sekte dibalik teknik itu bukan?"
"Kau.... Bagaimana mungkin......" Dengan sorot mata ketakutan pembunuh topeng berkata dengan seluruh tubuh yang gemetar seakan Zu Lian adalah teror sesungguhnya baginya.
Dalam lubuk hati pembunuh itu, untuk pertama dia merasa menyesal menargetkan seseorang yang identitasnya tidak bisa diganggu olehnya bahkan organisasi Tengkorak hitam sekali pun.
Pada akhirnya Zu Lian menghancurkan mahkluk jiwa tengkorak hitam menjadi serpihan cahaya disertai berakhir nyawa dari pembunuh topeng emas itu.