Demi biaya operasi ibunya,kiran menjual sel telurnya.Matthew salah paham dan menidurinya,padahal ia yakin mandul hendak mengalihkan hartanya pada yoris ponakan nya tapi tak di sangka
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon EPI, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 5:perlindungan dan rencana ibu mertua
Para pengawal bergerak cepat, mencengkeram Yoris dengan kasar. Yoris meronta dan berteriak histeris. "Paman! Kumohon! Ampuni aku! Aku janji akan berubah! Aku ini pewarismu! Jangan lakukan ini padaku!"
Matthew mengabaikan teriakan Yoris. Ia menatap Yusdi dengan tatapan penuh perhitungan. "Pastikan dia tidak bisa menyakiti siapapun lagi. Pernah. Selamanya."
Yusdi mengangguk mengerti. Ia menatap Yoris dengan senyum yang mengerikan. "Kau dengar itu? Kau sudah kehilangan segalanya. Warisan? Kekuasaan? Keluarga? Kau tidak punya apa-apa lagi." Yusdi mendekat ke arah Yoris dan berbisik di telinganya, "Dan yang terpenting... kau sudah kehilangan kehormatanmu."
Yusdi memberi isyarat kepada para pengawal. "Bawa dia pergi. Dan pastikan... dia merasakan sakit yang sama seperti yang dirasakan Nona Kiran."
Yoris berteriak histeris saat para pengawal menyeretnya pergi. "Tidak! Kumohon! Ampuni aku! Aku tidak bersalah! Ini semua salah jalang itu! Dia yang merencanakan semuanya!"
Tepat saat itu, Yusdi mengumumkan dengan lantang kepada seluruh tamu undangan, "Kiran mengandung pewaris keluarga Andres! Dia akan menjadi Nyonya Andres! Siapapun yang berani menyakitinya... akan berhadapan denganku!"
Anggun ternganga tak percaya. Mimpinya untuk menjadi bagian dari keluarga Andres hancur berkeping-keping.
Matthew berjalan keluar dari ruangan itu dengan Kiran di gendongannya, meninggalkan Yoris yang meronta dan berteriak di tengah kerumunan orang yang terkejut dan ketakutan. Dunia Yoris runtuh seketika.
Saat Matthew melewati pintu, ia berbisik kepada Kiran yang sudah tak sadarkan diri, "Bertahanlah, sayang... Aku akan melakukan apapun untukmu dan anak kita. Aku janji..."
Beberapa jam kemudian, di rumah sakit, Kiran terbaring lemah di ranjang. Matthew berlari mendekat, didampingi sang ibu. Ia bertanya dengan sedikit panik kepada dokter, "Dokter? Dia baik-baik saja?"
Dokter menjawab, "Mereka stabil, Tuan Andres. Ibu dan anaknya. Tapi dia lemah, tidak boleh stres. Itu bisa berbahaya."
Matthew mengangguk. Dokter pun beranjak pergi. Kiran sudah membuka mata, terkejut melihat ada wanita paruh baya di sebelah Matthew. Segera ia bangkit duduk.
Ibu Matthew dengan cepat berkata, "Tidak apa-apa, sayang. Kau aman." Lalu ia melanjutkan, "Kau mengandung pewaris selanjutnya dari keluarga Andres."
Saat itu, ada dua perawat wanita masuk, menatap sinis ke arah Kiran. Ibu Matthew mengelus punggung Kiran, tapi tak sengaja mengelus bagian yang terluka hingga Kiran meringis dan mencengkeram tangan wanita tua itu. Gelang Ibu Matthew sedikit patah.
Kedua perawat wanita itu tersenyum sinis. "Dia pecahkan!" bisik salah satu dari mereka tidak percaya. Perawat lainnya menimpali, "Gelang Nyonya Selina harganya miliaran! Gadis kayak dia nggak bisa bayar bahkan dalam sepuluh kehidupannya. Sebagian orang memang nggak cocok di kalangan atas," ucapnya dengan nada yang dapat didengar semua orang di ruangan itu.
Seketika, Kiran terkejut dan takut. "Ma-maafkan aku! Aku tidak sengaja! Nanti aku ganti!" ucapnya gugup.
Ibu Matthew langsung tersenyum. "Gadis konyol! Ini cuma gelang. Dia bisa beli lagi," ucap Ibu Matthew sambil menunjuk anaknya.
Kiran hanya terdiam. Lalu Ibu Matthew berkata, "Sebenarnya, Matthew..." Selina, Ibu Matthew, melanjutkan, "Matthew beli gelang yang sama persis, satu buatku dan satu lagi buat menantuku." Ia melihat ke arah Kiran.
Matthew langsung menjawab, "Baik."
Namun, Kiran masih terdiam, mengingat Yoris yang berkata di depan Matthew bahwa dirinya matre. Ia langsung menoleh ke Matthew. "Pak Matthew, aku bersumpah, aku bukan gadis seperti itu. Malam itu, iya, aku butuh uang, tapi bukan untukku. Tolong jangan suruh aku gugurkan bayi ini. Aku akan jaga mereka sendiri," ucapnya dengan suara bergetar.
Mendengar itu, Matthew berkata, "Aku... aku tahu kau lakukan itu untuk ibumu." Ia memegang tangan Kiran dengan lembut.
Kiran menunduk melihat tangannya digenggam. Matthew melanjutkan, "Aku salah tentang dirimu." Ucapannya membuat Kiran menoleh ke arahnya. Matthew menyambung ucapannya, "Aku tidak akan biarkan siapapun menyakitimu lagi."
Matthew menoleh ke pengawalnya. "Tolong pecat dua perawat cerewet ini!" Ia menunjuk perawat yang tadi menertawakan Kiran dan mengejek di depan Matthew.
Kedua perawat itu terkejut. "Tunggu, tunggu!" ucap mereka saat lengan mereka ditarik pengawal. "Pak Matthew! Aku tidak bermaksud... apa yang kau lakukan?!" ujar mereka. Namun, Matthew tidak peduli. Pengawal itu menarik mereka paksa keluar.
Setelah Ibu Matthew berkata, "Nak, oleskan salep ibu di perut Kiran. Aku harus menelepon sebentar," sambil memberikan salep, Matthew mengambilnya. Sebelum Ibu Matthew keluar, ia melirik ke arah Kiran yang menunduk. "Gadis ini... kalau dia yang menyelamatkan Matthew, aku akan lakukan apapun supaya berhasil," ucapnya dengan bahagia sambil menoleh ke arah anaknya, Matthew.
Matthew mulai membuka salep dan menuangkannya ke tangannya. Ia ingin mengusapkannya ke perut Kiran, membuat Kiran gugup. "Tidak apa-apa, aku bisa sendiri," ucap Kiran.
Matthew menjawab dengan senyum manis dan berkata, "Berbaringlah."
Kiran pun menurut, meskipun ia begitu gugup. Ia pelan-pelan menyibak sedikit perutnya, dan Matthew langsung mengusapkan salep itu dengan lembut ke perut Kiran. Ia pun terlihat sedikit gugup, namun sebisa mungkin ia ingin terlihat biasa di depan Kiran.
Saat Matthew mulai mengusap, Kiran mengeluarkan suara yang membuatnya menoleh. "Apa caraku menyakitimu?" tanya Matthew khawatir.
Kiran menjawab, "Tidak, cuma..." Ia gugup, lalu berkata, "Nggak apa-apa," sambil tersenyum. Lalu berkata lagi, "Kamu bisa lanjutkan."
Matthew hanya mengangguk saja, lalu mengusap kembali perut Kiran dengan salep. Matthew berkata lirih, menggumam dalam hati, "Cuma kulit dan tulang, dan dia mengandung anakku. Bagaimana bisa orang serapuh ini mengubah hidupku?"
Kiran melihat Matthew seperti itu dan berkata, "Pak Matthew, terima kasih sudah menyelamatkan aku dan anakku."
Matthew hanya menatapnya sebentar, lalu berkata, "Sekarang ini jadi tugasku. Kau sudah menderita."
Setelah selesai memberi salep ke perut Kiran, ia membersihkan tangannya dengan tisu, lalu menggenggam tangan Kiran. "Aku nggak akan biarin Yoris sentuh kamu lagi. Aku janji," kata Matthew sambil mengusap pipi Kiran dengan ibu jarinya. "Mulai sekarang, aku akan lindungi kamu dan anak kita."
Setelah itu, ia bertepuk tangan seolah memberi kode. Tak lama, muncul dua gadis membawa baju-baju mewah, membuat Kiran sedikit membulatkan matanya tak mengerti.
Salah satu dari gadis-gadis itu berkata, "Selamat siang, Nyonya. Ini dipilih sendiri oleh Tuan Andres, rancangan desainer dijahit khusus untuk Anda dan bayi Anda," ucap pelayan itu sambil menunjuk baju-baju yang dibawa.
Lalu pelayan yang satu lagi maju dan berkata, "Ini batu permata langka. Setiap perhiasan harganya lebih dari 10 miliar, hadiah dari Tuan Matthew Andres," ucap pelayan itu membuat Kiran langsung menoleh ke Matthew yang tersenyum manis padanya.
Kemudian, ada tiga wanita muda masuk. Salah satu dari mereka menyapa dengan ramah dan berkata, "Aku ahli gizi Anda. Setiap makanan akan aku siapkan."
Lalu yang satunya lagi berkata, "Aku akan pantau perawatan prenatal Anda dan perkembangan pasca-melahirkan untuk anak Anda."
Dan wanita ketiga berkata, "Dan aku akan pastikan ruangan tetap bersih dan aman setiap saat," ucapnya tersenyum ramah.
Kiran menoleh ke Matthew dan berkata, "Ini terlalu berlebihan. Aku cuma hamil, kau nggak perlu..."