Pertemuan Andre dan fanda terjadi tanpa di rencanakan,dia hati yang berbeda dunia perlahan saling mendekat.tapi semakin dekat, semakin banyak hal yang harus mereka hadapi.perbedaan, restu orang tua,dan rasa takut kehilangan.mampukah Andre dan fanda melewati ini?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nangka123, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 2: antara bos dan sopirnya
Fanda langsung mematikan telfonnya.
saat ini fanda tidak dalam emosi yang baik setiap kesalahan kecil dari karyawannya selalu di marahi olehnya.
Di tempat lain, Wawan tiba di tempat dulu dia bekerja.
"Selamat pagi pak"
"Pagi..eh andre kok kamu terlambat,untung aja belum ada pelanggan dari tadi."
"Begini pak saya mau bilang kalau saya mau berhenti kerja pak."
"Oh... emang kamu udah dapat kerjaan lain?" Tanya bosnya
"Sudah pak, saya sekarang udah kerja jadi sopir pak" jawab Andre
"Oh pantesan kamu datang bawa mobil bagus,ya udah deh nggak apa-apa."
"Terima kasih banyak yah pak udah Nerima saya kerja di sini."
"Iya Andre, saya juga senang kamu sudah dapat pekerjaan yang lebih baik."
"Ya sudah pak, saya pamit dulu."
"Iya hati hati yah,kalau kamu nggak betah di tempat kerja baru mu, kamu bisa balik lagi,bapak selalu Nerima kamu."
"terima kasih banyak pak,saya pergi dulu ya assalamualaikum."
"Waalaikumsalam."
Tepat pukul dua belas Wawan sudah tiba di kantor bosnya, tak lama fanda turun dari lantai sepuluh untuk menuju ke ruangan security untuk mencari sopir nya itu.
"Mas Andre antar saya ke kafe Bolton sekarang"
"Siap mbak"
Sementara itu, Zul sudah tiba lebih dulu di kafe tersebut ia gelisah, dan bertanya-tanya apa fanda sudah mengetahui hubungannya dengan berta
"Apakah fanda sudah tahu semuanya?,tapi gue nggak bisa mutusin si berta, selain dia kaya, dia juga bisa kasih apa yang fanda nggak bisa kasih ke saya selama ini,intinya gue harus pertahanin keduanya,dan gue harus cepat-cepat mendapatkan tubuhnya si fanda, agar dia sudah tidak bisa meninggalkan gue lagi..
Tidak berselang lama, fanda pun tiba di kafe tersebut dan langsung menuju meja tempat zul duduk.
tanpa aba-aba
PLAAAAAAKK....
Zul terkejut.
"kok kamu nampar aku sayang?"
"Kamu benar benar ya zul,mulai sekarang kita PUTUS.
"Kenapa putus apa alasannya?"
"Jangan pura pura bego deh kamu ini buktinya" sambil menunjukan foto yang di berikan indah tadi.
Zul jadi langsung gugup melihat foto itu
"Itu..itu saudara aku fan, dia baru pulang dari Amerika."
"Memangnya ada yah saudara sampai di cium begitu,di tempat umum lagi."tanya fanda dengan penuh emosi
"Yah kan dia..."
Belum selesai zul bicara langsung di potong oleh fanda
"Pokonya aku ngga mau tau, kita PUTUS"
Fanda pergi, tanpa melihat ke arah zul yang tak menyangka bahwa hubungannya dengan fanda berakhir.
"Aku nggak akan lepasin kamu fan ,tunggu saja aku akan buat kamu kembali ke pelukanku lagi fanda Wijaya.
Di perjalanan kembali ke kantor fanda terlihat menetaskan air mata.karena merasa iba Andre coba menenangkannya.
"Nggak usah di pikir mbak fanda, kan mbak cantik, CEO pula, laki laki mana sih yang nggak mau sama mbak fanda, pasti banyak yang ngantri"
"Aku tuh paling nggak bisa kalau di sakitin begini, kalau putusnya baik baik, pasti aku Nerima, tapi ini aku di selingkuhi, padahal dia udah janji mau nikahi aku tahun depan" sambil menangis putri menjelaskan
"Yang sabar mbak,udah bagus ketahuannya dari sekarang, coba kalau udah nikah pasti lebih ruwet lagi masalahnya."
"Iya mas aku sangat bersyukur ketahuannya sekarang"sambil mengusap matanya dengan tisu fanda berusaha tegar
"Kita mau ke kantor atau mau pulang aja mbak?"
"Ke kantor dulu deh mas aku masih harus ketemu sama klien"
"Siap Bu bos,jadi jangan sedih lagi yah, nanti sepulang dari kantor kita jalan-jalan aja dulu, sambil nenangin pikiran"
Fanda hanya mengangguk sambil tersenyum.
Waktu sudah menunjukan pukul lima sore, itu tandanya sudah tiba jam pulang kantor. di perjalanan fanda dan andre berbicara sudah layaknya teman, tanpa memperdulikan statusnya Andre adalah sopir, dan juga fanda sudah bisa melupakan kejadian tadi siang dengan mantan pacarnya.
Setelah beberapa saat hening tiba-tiba fanda membuka kembali percakapan
"Mas Andre mau bantu aku nggak?"
"Bantu apa mbak?"tanya Andre
"Begini...jadi besok aku ada undangan makan malam, sekaligus acara ulang tahun dari klien aku. sebenarnya bukan cuma aku sendiri tapi semua CEO pasti datang kesana, ada satu hal yang jadi masalah mas, di sana pasti ada Zul, pasti dia nggak akan berhenti ganggu aku,jadi aku mau minta tolong mas nemenin aku"
"Baiklah mbak, tapi kenapa mbak nggak ajak si indah saja?"
"Indah lagi sibuk nyiapin acara pernikahannya"
"Oh mba indah mau nikah yah,kapan nikahnya mbak?"
"Tiga bulan depan"
"Oh.... oke deh mbak nanti aku yang temenin mbak ke acaranya"
Ke esokan harinya setelah istirahat makan siang, fanda mencari keberadaan Andre di lantai dasar.
"Mas Andre ikut saya yuk"
Andre terkejut tiba-tiba fanda langsung masuk ke ruangan security yang di dalamnya ada dia dan bapak security yang sedang istirahat.
"Kemana mbak?"tanya andre
"Ke mall"jawabnya singkat
"Mbak mau belanja?"
"Iya,sekalian cari pakaian untuk mas Andre buat acara nanti malam"
"Ngga usah deh mbak,jadi ngerepotin aja"
"Nggak apa-apa, ayo kita pergi"
Andre nggak bisa melawan karena ini perkataan bosnya. hampir dua jam mereka memutari mall yang berada di tengah-tengah pusat kota itu. setelah selesai berbelanja mereka langsung kembali ke kantor.
sesampainya di kantor indah langsung menanyai fanda kalau benar dia akan mengajak sopirnya itu.
"Fan Lo beneran mau ke acara ngajak si andre"
"Iya emangnya kenapa?"
"Nggak apa apa sih", sambil senyum-senyum indah melanjutkan perkataannya
Gua lihat liat lu naksir ya sama si Andre"
Fanda tiba-tiba langsung tersipu,tapi cepat-cepat dia berusaha menghilangkan rasa malunya itu.
"Nggak lah masa gue naksir sama sopir. Lo ada-ada aja, gue tu ngajak dia supaya ada yang lindungi gue dari si zul, lu tau kan sampai sekarang aja di nggak berhenti chat dan telfon gue"
"iya-iya tau, tapi kalau Lo jadian sama si Andre nggak apa-apa sih, soalnya kan dia ganteng, baik, murah senyum lagi, coba aja gue belum mau nikah, udah gua pacari tu si Andre" indah kembali mencoba menggoda fanda
"Astaga pikiran lo itu indah Wahyuni, gue laporin lu sama si Brian"
"Heheh bercanda Bu CEO"
"sana lu kerja lagi,nih berkas lu periksa lagi"
"Siap Bu"
Dalam hati fanda (ada-ada aja si indah, masa gue jatuh cinta sama si Andre, tapi dia emang ganteng sih....)sambil senyum-senyum fanda berbicara dalam hati.
Saat di jalan pulang fanda mengatakan sesuatu kepada Andre.
"Mas Andre kita nggak usah kerumah yah langsung aja kesana"
"Tapi kita belum ganti pakaian mbak"
"Di dekat sana ada apartemen aku, kita ganti bajunya di sana aja"
"Ohh oke mbak siap"
Mobil melaju dengan kecepatan sedang menuju ke apartemen fanda.
Setelah tiba di apartemen
"mas ganti pakaiannya di kamar itu aja aku di sebelahnya"
"oke mbak"
Sekitaran dua peluh menitan mereka sudah selesai berganti pakaian, Andre memakai kemeja lengan panjang yang berwarna hitam sedangkan fanda menggunakan dress panjang yang juga berwarna hitam, mereka tampak serasi dengan pakaian itu...
Setelah itu mereka berdua langsung menuju ke tempat acara yang hanya butuh waktu lima menit untuk menuju ke tempat itu.
saat tiba di sana zul melihat fanda berjalan dengan pria lain, dia bertanya -tanya siapa pria itu, apakah itu pacar barunya, (kali ini rencana gue harus berhasil, tunggu aja kamu fanda, sebentar lagi aku akan menikmati tubuh Indahmu itu).
Saat acara makan malam di mulai, fanda melihat ternyata benar zul datang juga ke acara tersebut, Zul adalah CEO di perusahan bapaknya, perusaahannya tidak terlalu besar, beda dengan perusahaannya si fanda yang terbesar di kota tersebut..