Luka hati yang begitu dalam dan bahkan hampir saja membunuh dirinya, membuat seorang wanita hampir saja menyerah, namun sebuah kenyataan di dapati, dimana dirinya akan membalaskan dendamnya dengan Cinta lama yang datang kembali.
Bagaimana seorang wanita bernama Victoria akan menjalani kehidupan selanjutnya, sanggupkah dia memberikan hatinya kembali setelah menerima pengkhianatan dari suaminya sendiri.
Victoria dengan semua luka dan putus asa, merubah takdirnya bersama dengan identitas baru sebagian Rosanda.
Salam sehat dan jangan lupa bahagia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sinho, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
VicRos 19
Victoria berjalan melihat kepergian Regan dengan keterkejutan yang masih tersimpan jelas dimatanya, semangatnya kembali tumbuh, dan dengan senyuman dia pun berbalik menuju kamar utama.
Tak ada apapun, dan tak ada siapapun yang Victoria kenal, namun sebuah foto yang ada didinding kamar membuatnya tersenyum.
"Rivandra Ardiansyah " ucapnya lirih, sambil memandangi foto pria kecil yang sangat mirip dengan Regan.
Setelah merapikan diri dan tubuhnya terasa segar kembali, Victoria berjalan keluar, menyusuri halaman belakang Mansion yang sangat luas, ada kolam renang yang begitu segar di pandang mata, banyak juga pohon besar nan rindang membuat pemandangan makin lengkap dengan kesejukan.
Namun semua itu di biarkan dengan suara teriakan yang membuat Victoria terkejut.
"Daddy!"
"Siapa?" ucap lirih Victoria.
Dan seorang pelayan tergopoh-gopoh mendatanginya.
"Ada apa?" tanya Victoria.
"Itu nyonya, Tuan muda datang" ada wajah khawatir dari pelayan yang ada di hadapan Victoria.
"Rivan?" tanya nya.
"I-Iya, Tuan muda agak_"
"Rewel?"
"Iya Nyonya, dengan orang baru, dan Tuan muda sangat anti dengan wanita baru yang di bawa oleh tuan Regan"
"Memangnya Tuan Regan sering bawa wanita ke rumah ini sebelum saya?"
"Bu bukan begitu Nyonya, kadang ada wanita teman bisnis yang datang tiba-tiba dan Tuan Regan tidak tau, hal itu ya g membuat Tuan muda ngamuk"
"Oh, begitu"
"Dan sekarang_"
"Tidak apa-apa, biar aku yang menemui nya"
ucap Victoria dengan senyuman lembut lalu melangkah kan kaki diikuti oleh pelayan yang masih nampak takut.
Genap berusia sembilan tahun, itulah yang diingat Victoria sekarang ini, Rivan pasti lebih dewasa lagi dari terakhir bertemu yang masih seorang balita saat berjumpa dengannya dulu, dua tahun lebih tua dari putrinya yang telah tiada.
Nampak dari belakang, seorang anak laki-laki yang lebih tinggi dari perkiraan Victoria, dan selanjutnya _
"Ada yang bisa ku bantu?" tanya Victoria.
"Siapa kamu?" ucap bocah laki-laki yang masih membelakangi Victoria.
"Aku nyonya Regan"
Sontak bocah itu langsung berbalik, dan terkejut melihat Victoria yang ada di hadapannya.
"Kamu_?" Rivan berusaha mengingat, dan kemudian_
"Putri Victoria!" teriaknya.
"Yes, I am"
Wajah yang berubah seketika, Sampai-sampai pelayan disana terkejut dan tak menduga, reaksi Rivan di luar dugaan, bocah yang anti wanita di dekat Daddy-nya itu segera berlari dan memeluk Nyonya baru di Mansion itu.
"Selamat berjumpa kembali Boy" ucap Victoria sambil tertawa saat membalas pelukan Rivan.
"Kenapa lama sekali?" tanya Rivan.
"Lama?"
"Iya, Daddy menunggu mu Tuan Putri"
"Wow, perbaiki panggilan mu, karena Daddy mu sudah memaksa ku menjadi istrinya"
"Oh ya?, jadi kabar itu benar, dan Tuan putri yang menjadi Istri Daddy?"
"Hey, aku sudah bilang perbaiki panggilan mu" protes Victoria lagi.
"Okey, boleh aku panggil Mommy?"
"Apa?, apa itu tidak terlalu _"
"Ayolah, aku sudah terlalu sering di olok-olok teman-teman karena tak memiliki Mommy selama ini" ucap Rivan memohon.
"Emm, baik, tak masalah"
Rivan pun berteriak senang, seketika suasana di mansion tak menjadi horor lagi, bahkan beberapa pelayan mengusap dada lega melihat interaksi keduanya.
"Hari ini tidak sekolah?" tanya Victoria setelah duduk di sofa tengah dengan cemilan yang penuh diatas meja.
Rivan tak langsung menjawab, sibuk menghidupi TV dan memilih channel yang diinginkannya.
"Hari ini pulang cepat Mom, dan setelah dari rumah Kakek dan nenek cerita kalau Daddy sudah nikah, Aku langsung ke sini"
"Untuk?"
"Awalnya pengen ngomelin dan marah sama Daddy, kenapa tidak mengenal kan dulu padaku, dan ternyata _"
"Apa?" tanya Victoria.
"Mommy Victoria orangnya, aku senang" ucap Polos Rivan yang dengan lihai mencomot makanan sana sini sambil menikmati tontonan di Televisi.
"Jadi nginep di Mansion kan?" tanya Victoria berharap bisa lebih lama berinteraksi dengan Rivan, baginya berbincang dengannya membuat hati Victoria lebih baik, mengobati kerinduan akan putrinya.
"Hanya semalam Mom, dan besok pagi ada kelas ekstra"
"Loh, bukannya masih libur?"
"Camping Mom, agenda rutin sekolah"
"Oh, Dimana?" tanya Victoria dengan semangat, dan biasanya dia begitu suka membuatkan makanan untuk putrinya dulu saat musim Camping di sekolahnya.
"Di Puncak"
"Jauh?"
"Lumayan"
"Dari sini?" tanya Victoria lagi.
Rivan merasa aneh, lalu mendekati Victoria dan duduk di sebelahnya.
"Mommy pengen ikut?"
"Memang boleh?"
"Sayangnya tidak" jawab Rivan.
Victoria tertawa kecil, lalu merangkul Rivan, dan berkata akan membuatkan bekal kue kering yang banyak untuk nya, Rivan berteriak senang, karena selama ini semua apa kata kakek dan neneknya, dan Sang Daddy tak pernah sempat ikut campur masalahnya.
Sementara hari itu di gunakan saling mengenal satu sama lain oleh Victoria dan Rivan, berbeda dengan Regan yang masih di pusingkan dengan urusan pekerjaan.
Ditengah-tengah rapat, Regan mendapatkan panggilan penting dari salah satu anak buahnya yang ada di luar negeri, mengabarkan bahwa semua aset Victoria akhirnya telah diambil alih seluruhnya oleh satu wanita.
"Wanita Brengsek itu?" tanya Regan.
"Iya Tuan"
"Lalu bagaimana dengan pengacara sialan itu?"
"Dia yang mendampingi untuk urusan legalitas harta kekayaannya"
"Hem, lakukan sesuai yang aku perintahkan, belum saatnya untuk bergerak, cari semua kelemahan mereka, nanti akan tiba saatnya"
"Baik Tuan"
Sambungan di tutup, Regan melanjutkan rapat pentingnya kembali, namun tanpa sengaja saat menutup ponselnya melihat satu pesan yang membuatnya harus menahan diri mati-matian untuk berkonsentrasi.
"Dasar bocah tengil!" umpatnya pelan.
Rupanya Rivan mengirimkan sebuah Foto kebersamaan dengan Victoria, dimana Rivan memeluknya dengan manja, disana juga dituliskan jika 'Wanitamu lebih mencintaiku'
Cukup lelah akhirnya rapat yang di agendakan telah selesai, sore hari yang lumayan terasa cukup panjang, Regan segera kembali ke Mansion, diperjalanan sempat beberapa kali menunjukkan senyuman, seperti yang di duga sebelumnya, sepertinya memang anak satu-satunya tidak akan sulit menerima Victoria.
Tiba di kediaman, Regan mengucapkan salam, tidak ada sahutan, sedangkan di luar mulai gelap.
"Sepi, kemana mereka?" ucapnya lirih, sambil terus melanjutkan langkahnya, kebetulan ada satu pelayan yang melintas dan Regan menghentikan dengan pertanyaan.
"Apa Rivan pulang?" tanya nya.
"Iya Tuan, siang tadi"
"lalu, dimana sekarang?" kembali Regan bertanya.
"Ada di kamar"
"Kamar?, kamar siapa?" Regan merasa aneh saja, entahlah, bukankah anaknya itu masih kecil, tapi tulisan yang kirimkan tadi cukup membuat Regan gerah juga.
"Kamar Tu_"
Wuss
Tanpa menunggu pelayan menyelesaikan kalimatnya, Regan segera berlari menuju lantai dua.
Pintu kamar yang tertutup itu segera di buka, dan saat itu juga ada pemandangan yang membuat Regan terdiam cukup lama.
"Dia kecapekan" lirih sekali suara Victoria saat tersadar ada Regan yang telah berdiri diambang pintu.
Regan hanya tersenyum, sesaat teringat Rivan mungil yang masih bayi berada di rengkuhan sang Mommy yang telah tiada.
"Dia tidur?" tanya Regan. Lirih setelah mendekat tepat di samping Victoria.
"Hem, setelah memaksaku bercerita" jawab Victoria yang perlahan melepaskan diri dari tangan Rivan yang memeluknya.
Jangan lupa like Vote Komen dan tonton iklannya.
Bersambung.