Perjalanan Menjadi Dewa Terkuat

Fajar pertama Tian Feng di Sekte Langit Senja terasa berbeda. Udara pagi yang ia hirup bukan hanya segar, tetapi juga penuh dengan Dou Qi yang murni dan padat. Ia tidak menyia-nyiakan satu detik pun. Duduk bersila di lantai kamarnya, ia mulai berkultivasi.

Kecepatan kultivasinya di sini setidaknya sepuluh kali lebih cepat daripada di Desa Batu Angin. Dou Qi mengalir ke dalam tubuhnya seperti sungai, dengan mudah diserap dan diubah menjadi tetesan-tetesan energi Dou Zhe cair oleh fondasinya yang sempurna. Dalam dua jam meditasi pagi itu, ranah Dou Zhe Bintang Satunya yang baru stabil menjadi lebih kokoh dan bahkan menunjukkan tanda-tanda samar akan kemajuan.

"Tempat ini," bisik Yao Ling dengan puas di benaknya, "cukup layak untuk memulai."

Sesuai instruksi, Tian Feng menuju ke Aula Pendaftaran di Puncak Utama. Aula itu adalah sebuah bangunan yang megah dan luas, dipenuhi oleh para pemuda-pemudi yang tampak gugup para rekrutan baru yang berhasil selamat dari ujian seleksi brutal beberapa hari yang lalu.

Di tengah aula, seorang pria paruh baya dengan wajah tegas dan jubah diakon sedang mengatur proses registrasi. Namanya Diakon Chen. Matanya tajam dan ia bekerja dengan efisiensi tanpa basa-basi, telah melihat ribuan jenius datang dan pergi.

Saat giliran Tian Feng tiba, Diakon Chen melirik token rekomendasi dari Ling Yue di tangannya. Sedikit cemoohan muncul di matanya. Di sekte, 'rekrutan khusus' seringkali merupakan sebutan halus untuk seseorang yang masuk karena koneksi, bukan bakat sejati.

"Jadi kau anak yang dibawa Nona Muda Ling Yue," katanya dengan nada datar. "Kita lihat apakah bakatmu sesuai dengan reputasinya. Letakkan tanganmu di Kristal Potensi."

Di hadapannya ada sebuah bola kristal bening seukuran kepala manusia yang diletakkan di atas sebuah tumpuan batu giok.

Di sudut aula, Zhao Kang dan beberapa temannya berdiri mengamati, wajah mereka penuh dengan niat buruk. "Lihat saja," bisik Zhao Kang. "Anak itu hanya beruntung saat melawanku. Tes ini akan menunjukkan warna aslinya."

Tian Feng mengabaikan semua tatapan itu. Ia melangkah maju dan meletakkan telapak tangannya di permukaan kristal yang dingin.

Kristal itu langsung bereaksi.

Fase Pertama: Tingkat Kultivasi.

Sebuah garis lurus berwarna putih muncul di tengah kristal, solid dan jelas.

"Dou Zhe, Bintang Satu," umumkan Diakon Chen, suaranya tidak terkesan. Berusia delapan tahun dan mencapai Dou Zhe memang bagus, tapi ia pernah melihat yang lebih baik. Zhao Kang menyeringai puas.

Fase Kedua: Kemurnian Dou Qi.

Tiba-tiba, warna putih di dalam kristal itu mulai berubah. Biasanya, untuk seorang jenius, warnanya akan menjadi kuning muda atau bahkan kuning keemasan. Namun, apa yang terjadi selanjutnya membuat semua orang di aula menahan napas.

Warna putih itu memudar, digantikan oleh cahaya keemasan yang begitu murni, begitu terang, hingga nyaris transparan. Cahaya itu tidak memiliki setitik pun kotoran, bersinar seperti inti matahari mini di dalam kristal.

Seringai di wajah Zhao Kang membeku.

Ekspresi datar Diakon Chen hancur, digantikan oleh keterkejutan total.

"Ini... cahaya emas suci!" serunya, suaranya bergetar. "Kemurnian... Sempurna! Bagaimana ini mungkin?! Fondasi macam apa ini?!"

Kemurnian adalah cerminan dari potensi sejati seorang kultivator. Seseorang dengan kemurnian tinggi bisa bertarung melampaui level mereka dan memiliki jalan yang lebih mulus menuju tingkat yang lebih tinggi. Kemurnian 'sempurna' adalah sesuatu yang hanya ada dalam legenda kuno sekte!

Fase Ketiga: Afinitas Elemen.

Sebelum keterkejutan mereda, cahaya keemasan itu bergetar dan terpecah. Seberkas cahaya merah menyala yang paling terang dan dominan melesat ke puncak kristal, menandakan afinitas tingkat tinggi terhadap elemen api. Namun di belakangnya, beberapa berkas cahaya yang lebih tipis—biru untuk angin dan ungu untuk petir—juga muncul, menunjukkan bahwa ia memiliki banyak afinitas!

Keheningan total melanda Aula Pendaftaran. Para rekrutan baru menatap Tian Feng seolah ia adalah monster dalam wujud manusia. Zhao Kang dan teman-temannya mundur selangkah tanpa sadar, wajah mereka pucat pasi. Mereka akhirnya mengerti. Keberuntungan tidak ada hubungannya dengan ini. Mereka telah memprovokasi eksistensi yang sama sekali tidak bisa mereka pahami.

Sikap Diakon Chen berubah seratus delapan puluh derajat. Raut wajahnya yang tegas kini penuh dengan senyum hormat dan antusias.

"Luar biasa! Benar-benar luar biasa! Nona Muda Ling Yue benar-benar membawa kembali seekor naga sejati ke sekte kita!"

Ia dengan cepat menyelesaikan proses registrasi Tian Feng seolah takut monster ini akan berubah pikiran dan pergi. Ia menyerahkan sebuah token identitas yang terbuat dari giok, satu set seragam murid luar berwarna biru pucat, dan sebuah kantong penyimpanan dasar.

"Ini tokenmu, Tuan Muda Tian Feng," katanya dengan hormat. "Di dalamnya ada alokasi sumber daya pemula: sepuluh Pil Pengumpul Qi tingkat rendah dan satu gulungan teknik kultivasi dasar sekte, Sutra Awan Mengalir."

Tian Feng menerima barang-barang itu dengan tenang. Hasil tes tidak mengejutkannya. Dengan jiwa dewanya dan tubuh yang ditempa neraka, hasil selain sempurna justru akan aneh.

Ia mengabaikan tatapan kaget dari semua orang, berbalik, dan berjalan keluar dari aula. Cahaya matahari pagi menyambutnya, terasa hangat di wajahnya.

Identitas barunya kini tergenggam di tangannya. Ia secara resmi adalah murid Sekte Langit Senja.

Fondasi sudah ada. Identitas sudah ada, pikirnya sambil menatap puncak-puncak gunung yang megah.

Sekarang, saatnya mengisi wadah yang sempurna ini dengan pengetahuan yang setara.

Tujuan pertamanya jelas: paviliun yang menyimpan koleksi Dou Ji milik sekte.