Transmigrasi Alreni

Kediaman Narendra

Reni takjub melihat mansion keluarga Narendra, yang besar dan megah. sampai sampai Mommy Rina yang melihat putri nya menghayal dengan wajah tabjuk pun menepuk bahunya.

"sayang kamu kenapa?" tanya Mommy Rina yang khawatir pada putri nya

Reni pun tersadar dari hayalan nya dan dengan cepat menjawab Mommy nya"nggak papa Mom, Reni cuma takjub melihat rumah kita"

setelah itu mereka pun masuk ke dalam

mansion Narendra

Mommy Rina pun memanggil bik Lastri untuk mengantarkan Reni ke kamarnya. bik Lastri adalah kepala pelayan yang sudah bekerja selama 20 tahun, dan juga bik Lastri selalu menjaga anak anak Mommy Rina dari kecil jika Mommy Rina dan Daddy Bima ada urusan di luar kota atau luar negeri"bik Lastri, tolong antar Reni ke kamar nya ya, soal nya Reni lagi amnesia jadi mungkin tidak mengingat di mana kamarnya"

"APA NYONYA" teriak bik Lastri ketika mendengar kabar bahwa Reni amnesia, Reni juga tersentak kaget mendengar teriakan bik Lastri, bukan hanya Reni yang kaget tetapi juga para pelayan yang bekerja dekat situ

Tersadar bahwa bik Lastri teriak terlalu kencang pun merasa malu karna semua orang kini menatap nya"maaf nyonya suara saya terlalu kencang"

"tidak papa, jadi tolong antar kan Reni sekarang ke kamar nya" ucap Mommy Rina yang memaafkan bik Lastri

"baik nyonya" ucap bik Lastri dengan sedikit membungkuk dan mulai berjalan ke arah Reni

"mari nona saya antar kan ke kamar" ucap bik Lastri kepada Reni

"baik bik"

bik Lastri pun menuntun jalan menuju kamar Reni yang memang berada di lantai dua. sesampai nya di depan kamar.

Reni melihat di depan pintu kamar ada tulisan "princess Alreni"

"alay banget anjir euw" gumam Reni yang seperti nya terdengar oleh bik Lastri

"ada apa nona" ucap bik Lastri yang seperti nya mendengar ucapan dari Reni walaupun suara kecil dan nggak terlalu terdengar.

"nggak ada apa apa bik, mungkin bibi salah dengar" ucap Reni yang mencoba menyakinkan bik Lastri.

"mungkin karna kendala usia nya bik Lastri sekarang membuat bibi pikun ya" ucap bik Lastri yang seperti nya salah dengar

"mungkin saja bik untung bibi nggak dengar" ucap Reni separuh di hati

"nah ini kamar nona, silahkan masuk dan istirahat non" ucap bik Lastri, setelah mengatakan nya bik Lastri pun segera pergi. meninggalkan Reni yang masih berdiri sembari menatap kamarnya

setelah lumayan lama berdiri Reni segera membuka pintu kamar nya

KLIK

pintu pun terbuka dan Reni segera melihat dalam kamar nya

di dalam kamar itu ruangan nya bersih dan dinding nya berwarna biru begitu pun dengan kasur nya

"ck selera kita rupa nya sama" ucap Reni yang kagum melihat kamar Reni yang asli, ruangan nya besar

Reni masuk ke kamar mandi dan melihat wajah nya di cermin

"aahhhh"teriak Reni kaget yang melihat wajah nya di cermin, bagaimana tidak wajah nya sungguh jelek dengan make up yang tebal.

bagaimana bisa Reni tidak sadar selama berada di rumah sakit, pantas saja selama perjalanan pulang dari rumah sakit, orang orang pada melihat nya dengan sinis dan juga di bicarakan.

" uh sungguh memalukan bagaimana bisa gue gak sadar selama perjalanan "ucap Reni dengan wajah merah, Reni sungguh malu. apalagi selama perjalanan banyak orang yang melihat nya.

Reni dengan cepat mencuci wajah nya sampai bersih. saat Reni melihat ke cermin, Reni sungguh kagum dengan kecantikan Reni yang asli, sungguh kenapa bisa Reni menyembunyikan wajah nya yang sungguh cantik.

" kecantikan alami, ini saja lebih cantik daripada gue yang di kehidupan pertama"ucap Reni sambil memegang wajah yang sekarang menjadi milik nya

setelah itu Reni keluar dari kamar mandi dan berjalan menuju meja belajar nya

di situ Reni melihat sebuah buku diary yang tersusun rapi di atas buku pelajaran lain nya, Reni mengambil dan duduk di kasur.

"wah buku diary, gue baca ah supaya gue tau bagaimana kehidupan Reni asli, dan juga bagaimana dia bersikap agar gue gak di curigai orang orang jika tiba tiba sikap gue berubah" ucap Reni yang mulai membuka halaman pertama.

nggak ada mencurigakan sih cuma foto kebersamaan sahabat Reni asli

tapi ketika di halaman ke empat mulai terlihat tulisan tangan Reni asli

tanggal 15 maret 20XX

hari ini hari pertama aku sekolah di SMA angkasa pelita, sekolah yang terkenal dengan kepintaran nya dan selalu memenangkan perlombaan.

tadi nya aku ingin diantar Daddy tapi Daddy ada urusan bisnis jadi dia menyuruh ku sama bang Kevan dan bang Kevin, tapi aku benci sama mereka jadi aku memilih diantar sama supir

pas aku berada di Koridor aku heran kenapa ada murid yang melakukan Pembullyan dan murid lain nya hanya diam saja

pas aku masuk, aku sekelas dengan para pembully itu dan mengajak aku berkenalan, dan dengan senang hati menerima nya

tanggal 20 april 20XX

sudah sebulan aku bersekolah di SMA ini, selama itu juga aku selalu ikut dan sudah bersahabat dengan geng cat girl tapi aku nggak pernah membully. aku akan selalu pergi, karna aku mengerti bahwa yang mereka bully itu adalah pembully yang lebih parah dari mereka.

mereka juga tidak membully murid murid yang lemah atau yang nggak mencari gara gara duluan. dan juga yang bikin aku heran adalah adalah kasta di sekolah itu dibedakan banyak murid beasiswa yang dibully oleh kelompok murid yang sangat berkuasa.

aku gak selalu ikut campur dan terkesan menghindar dari kelompok yang berkuasa itu walaupun aku tau bila abang ku ada di sana

"ck aneh kasta pun harus di bedakan, sekolah apa lah ini" ucap Reni yang kesal dengan sistem yang ada di sekolah nya. dan Reni melanjutkan membaca di halaman selanjutnya.

3 Agustus 20XX

entah harus senang atau tidak hari ini, karna aku bertemu dengan teman sd ku yang dulu yaitu Clarissa

entah kenapa selama ketemu Clarissa dan memberiku ide yang bagus aku selalu senang bersama nya dan aku mulai agak menjauh dari geng cat's girl

kata Clarissa jika aku ingin membasmi pembully yang berkuasa di sekolah aku harus make up wajah ku agar bisa bersanding dengan para pembully.

"itu mah cari mati nama nya njir, malah senang diberi ide yang buruk" ucap Reni yang sangat kesal dengan Reni asli

14 Juli 20XX

hari ini, hari pertama aku masuk di kelas sebelas, sekarang aku nggak pernah lagi dekat dengan geng cat's girl, kata Clarissa mereka menghianati aku.

awal nya aku nggak percaya dengan ucapan Clarissa karna gak mungkin mereka kayak gitu, tapi Clarissa memberikan aku rekaman suara mereka jadi aku percaya

dan selama itu aku gak pernah dekat lagi

1 Agustus 20XX

selama satu tahun ini aku selalu membuat cara menjatuhkan para pembully yang berada di kelas A teratas, tapi tidak pernah membuahkan hasil malah aku yang malu karna video yang selalu memperlihatkan diriku sengaja menyakiti diri ku sendiri

aku selalu dapat melihat tatapan kecewa dari kedua abang ku yang bergabung dengan dengan para pembully

aku selama itu selalu marah marah dengan mereka dan aku menyuruh mereka meninggalkan sahabat nya itu tapi mereka tidak ingin, selama itu aku selalu mencari cara menjatuhkan si kira yang sepertinya ketua di dalam kelompok pembully

aku selalu mengancam nya agar kakak nya melepaskan abang ku dari persahabatan kakak nya tapi dia selalu bilang, katakan sendiri pada kakak ku tapi selalu wajah dingin nya terlihat dan itu selalu membuat ku kesal

aku juga tidak berani kepada kakak nya yang mengerikan itu, akibat malam yang kelam itu aku melihat nya dan para sahabat nya makanya aku berusaha menjauhkan abang ku

"apa maksud nya malam yang kelam seperti nya Reni pernah melihat sesuatu dari kakak nya Kira ini" ucap Reni dengan wajah heran

17 Agustus 20XX

Maaf kan aku abang, maafkan aku Mommy daddy harusnya ini tidak terjadi

harus nya aku tidak percaya dia

kenapa dia melakukan ini

itu tidak boleh terjadi

"ada apa dengan halaman terakhir ini, ada bercak darah. sebenarnya apa yang terjadi" ucap Reni yang agak terkejut melihat bekas tumpahan darah di halaman terakhir.