NovelToon NovelToon
Aku Memilih Menyerah, Mas!

Aku Memilih Menyerah, Mas!

Status: sedang berlangsung
Genre:Penyesalan Suami
Popularitas:219k
Nilai: 4.9
Nama Author: devi oktavia_10

Arumi Larasati 24th, wanita cantik terlahir dari keluar sederhana, terpaksa menikah dengan Dion Erlangga 26th seorang pengusaha muda yang sangat sukses.

Mereka menikah karena perjodohan para kakek mereka, baik Arumi mau pun Dion tidak bisa menolak perjodohan tersebut.


Sikap Dion yang dingin dan acuh, bukan lah masalah untuk Arumi, Arumi tetap melayani suaminya itu dengan sepenuh hati, walau yang diperhatikan acuh tidak acuh kepadanya.

Hingga suatu hari Arumi mengetahui fakta, bahwa sikap dingin Dion itu hanya berlaku untuk dirinya, tidak untuk para sahabatnya.

Kini Arumi sadar, bahwa sang suami belum bisa menerima pernikahan mereka, dari pada menahan sakit lebih banyak lagi, Arumi memilih menyerah dalam pernikahannya.

Dan apakah Dion bisa menerima itu...?

Yukkk... kepoin cerita selanjutnya... ☺

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon devi oktavia_10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25

"Kamu kemana aja selama ini, sayang. Mama nyari kamu kemana mana nggak ketemu, mama tanya sama teman kamu yang pengacara itu juga nggak mau ngasih tau, kamu nggak tau gimana mama merasa bersalah, karena nggak bisa menjaga amanat kakek kamu." isak nyonya Lia memukul pelan bahu Arumi, lalu memeluk Arumi dengan sangat erat, nyonya Lia benar benar melepaskan kerinduannya kepada Arumi, menantu baik hatinya itu.

Arumi hanya terkekeh menahan haru karena mama mertuanya sangat perhatian kepadanya.

"Kenapa kamu nggak bilang sama mama, klau anak kurang ajar itu membuat kamu menderita, biar mama yang gantung dia, ini malah pergi tanpa pamit, dan menghilang nggak tau rimbanya." nyonya Lia tidak henti hentinya meluapkan kekesalannya kepada Arumi.

"Kalau aku kasih tau aku pergi, bearti bukan menghilang dong." kekeh Arumi mencairkan suasana.

"Ck, kamu ini." nyonya Lia kembali mencubit gemes bahu Arumi.

"Mama sekarang, kdrt ya, ingin minggat lagi aja lah." goda Arumi.

"Awas aja pergi lagi, mama kutuk kamu jadi pohon duit." sungut nyonya Lia berapi api.

Arumi hanya terkekeh melepas pelukan sang ibu mertua yang sudah berlinang air mata itu.

"Maafin Arumi ya ma, Arumi terpaksa pergi tanpa pesan waktu itu, klau Arumi izin sama mama, Arumi yakin mama akan menahan Arumi, sementara waktu itu, Arumi hanya ingin menghilang dari semua orang yang Arumi kenal.

" Dan, kamu berhasil melakukannya, sampai kami tidak tau harus mencari kamu kemana lagi." kesel nyonya Lia.

"Mama, jangan marah dong." rengek Arumi dengan manjanya bersandar di bahu sang ibu mertua.

"Bagaimana bisa mama marah sama kamu, kamu sudah berjuang melahirkan cucu cucu mama yang cantik dan ganteng itu, kamu menjaga dan merawatnya dengan sangat baik, walau kamu tidak ada yang mendampingi, entah penderitaan seperti apa yang kamu hadapi saat hamil dan membesarkan mereka." ucap nyonya Lia mengelus bahu Arumi dengan lembut.

"Terimakasih ya, sayang. kamu sudah bersedia melahirkan dan merawat cucu cucu mama." ujar nyonya Lia lagi.

"Tentu saja ma, mereka anak anak ku, darah daging ku, hanya mereka yang aku punya di dunia ini, bagaimana tidak aku merawat dan menjaganya dengan baik." ucap Arumi tersenyum kepada sang mertua.

"Ahhh... Mama sangat sangat bersyukur kamu yang menjadi menantu mama." bangga nyonya Lia.

"Kalian tidak usah ikut Daddy kalian ke perusahaan ya, iku nenek saja ke rumah kita." ujar Nyonya Lia membujuk si kembar.

"Kami sih, mau saja nek, tapi bagaimana dengan daddy." sahut Alexa yang tidak enak dengan sang daddy, karena sudah terlanjur berjanji ikut ke perusahaan daddynya.

"Biarkan saja Daddy kalian bekerja sendiri, kan ada mommy kalian juga yang hari ini di perusahaan daddy kalian, mereka pasti akan banyak meeting hari ini, dan kalian pasti kesepian, lebih baik ikut nenek saja ya ke rumah kita." bujuk nyonya Lia tidak mau kalah, dia sangat ingin membawa sang cucu ke rumahnya dan bermain bersama ke dua cucu cucunya itu.

Alexa melihat ke arah sang kembaran, lalu mereka dengan kompak melihat ke arah daddy mereka.

"Ya sudah, ada benarnya kata nenek, kalian ikut nenek saja, nanti setelah pulang kerja, daddy dan mommy bakal menyusul ke sana." ucap Dion pada akhirnya, dia tau anak anaknya sedang meminta pendapat kepadanya, dan itu suatu keberuntungan bagi Dion, karena otomatis Arumi akan ikut dengan dirinya ke rumah besar orang tuanya.

"Mommy gimana? " tanya Alexa lagi.

"Ya sudah, nanti mommy nyusul ke rumah nenek." pasrah Arumi pada akhirnya, dia tidak tega dengan tatapan mata sang mertua yang sangat merindukan ke dua cucu kembarnya itu

"Ya sudah nek, karena mommy sama daddy sudah izinin, ayo kita pergi." ajak Alexa.

"Haiii... Kakek nggak di cium dulu, main kabur aja." seru tuan Aditya.

"Heheh... Sorry kek." cengir Alexa menghampiri sang kakek, di ikuti oleh Axel dari belakang.

"Kalian mau hadiah apa, nanti kakek belikan." tanya tuan Aditya.

"Apa ya, terserah kakek aja." sahut Axel.

Setelah berpamitan dengan nenek, daddy dan mommynya, si kembar benar benar di bawa oleh nyonya Lia.

"Ya sudah, sekarang kita berangkat, sebentar lagi meeting di mulai." ajak Dion.

Tuan Aditya lebih dulu berjalan meninggalkan sepasang suami istri itu.

"Aku ambil tas dan file ku dulu." ucap Arumi meninggalkan Dion.

Namun baru saja Arumi membalikan badannya, Dion kembali menarik tangan Arumi, sehingga Arumi kembali membalik menghadap Dion.

"Mas." pekik Arumi tertahan.

Karena mulut Arumi lansung di bibirnya oleh Dion dengan bibir Dion, Dion melum*t bibir sang istri dengan sengat rakus, hingga Arumi kewalahan menghadapi suaminya itu.

Mmm... Mm....

Arumi menepuk dada Dion karena hampir ke habisan nafas.

"M-ma... Ih... Kenapa asal sosor aja sih." omel Arumi sambil memukul dada Dion, kini penampilan Arumi sudah acak acakan, karena serangan Dion yang tiba tiba bahkan kancing bajunya sudah terbuka, menamakan gundukan gunung kembar Arumi.

"Mas sudah tidak tahan tahan sayang, bertahun tahun mas menahan si jago mengepakkan sayapnya, sekarang jago pengen masuk kandang, sayang, boleh ya." rengek Dion dengan sorot mata yang sayu, sudah dari semalam dia menahan hasratnya, sampai tadi pagi saat melihat Arumi habis mandi, dia tidak sengaja melihat sang istri yang sedang berganti pakaian, Arumi tidak tau itu, makin menggebu saja hasrat Dion ingin nina ninu, apa lagi bentuk tubuh Arumi yang kini terlihat berisi dan kulit putih bersih tanpa cacat sedikit pun, dan melihat gunung kembar yang aduhai montoknya, membuat Dion malang kabut.

Apa lagi saat ini hanya tinggal mereka berdua di apartemen itu, kesempatan besar untuk Dion minta jatah preman.

"Apa sih, kita ada meeting loh pagi ini." gerutu Arumi dengan wajah memerah, tak di pungkiri dia sendiri juga terbawa suasana saat di belai sang suami.

"Tenang saja, bisa di undur beberapa jam ke depan, sekarang kita meeting yang lain dulu." ucap Dion yang tidak mau kehilangan kesempatan, dia lansung membopong tubuh Arumi masuk ke dalam kamar Arumi, tentu saja perlakuan Dion itu membuat Arumi terpekik.

"Mas, tapi nggak enak sama papa, pasti papa menunggu kita di bawah." Arumi terus saja menolak, dan mendorong dada sang suami yang sudah menyergapnya itu.

"Papa pasti tau, dia seorang laki laki yang beristri, tau lah apa yang aku inginkan saat ini, sudah, jangan banyak bicara, sekarang kita mulai yang enak enak saja." gumam Dion yang tangan dan mulutnya mulai aktif ke sana ke sini menjelajahi tubuh molek itu.

Arumi terpaksa pasrah menerima perlakuan suaminya itu, Dion tidak akan mudah di tolak, dia bukan lah laki laki yang mudah menyerah.

Bersambung.....

Haiii... Jangan lupa like komen dan vote ya... 😘😘😘

Terimakasih buat teman teman yang memberi mamak hadiah dan koin, makin semangat mamak menulis, gara gara hari ini dapat koin😁

1
Desmeri epy Epy
lanjut thor
Isabela Devi
yalah kan yg salah dion bukan arumi
Irnawati Irna
gercep banget mertua langsung konek wkwkwk
Mangisi Hutahayan
Setiap orang harus tau darimana asalnya.
lanjut thorr👍👍🙏
ariyan
Wulan kau maunisa yg punya otak sekolah doang yg pinter,harga diri kamu 0🤦
Bak Mis
dasar di bilangin baik "malah ngelunjak, ibu dan anak sama aja mau kaya tapi gak mau capek ya
☠ᵏᵋᶜᶟ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳ɳҽˢ⍣⃟ₛ♋
mamam noh kalau perlu rekam baik" diotak mu
☠ᵏᵋᶜᶟ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳ɳҽˢ⍣⃟ₛ♋
Wulan itu anak teman nya mama mertua Arumi yg ditampar itu bukan ?maaf AQ lupa🙏🙏
Suhartini Wahono
libas aja tuh bakal pelakor.......akuuurrrrr/Good/
Daulat Pasaribu
wulan pelacur gk tau malu...
bisa bisanya nyuruh arumi cerai,apa hak dia nyuruh org cerai
Ani Basiati
lanjut
Wahyu Suriawati
Wulan percuma kamu berpendidikan tapi sikap dan sifat mu mu kayak jalang
Ma Em
Wulan yg tidak tau diri masa mau jadi pelakor dia rela jadi istri kedua demi bisa menikah dgn Dion, malah suruh Arumi meninggalkan Dion pede banget kamu Wulan blm tentu Dion mau sama kamu, sudahlah Dion pecat saja si Wulan .
Isabela Devi
diana Diana pada hal kamu di sekolahkan oleh org tua Dion knp kamu bisa berbuat sejahat itu
ChikoRamadani
si ulat bulu kena mental hahahha
mana bilangnya arumi cuma ibu rumah tangga ternyata pemilik perusahaan AL GrOup ....
bapak wulan kerja dsitu oalah wulan salah pilih lawan dirimu....
Teh Euis Tea
hshaha rasain km wulan salah orang km salah orang🤣🤣🤣🤣🤣
Putri Laely
lanjut Thor
Marisa Hafizoh (hafizoh_17)
ramaikan yuk novel author hafizoh judul "Dianggap Miskin Oleh Keluarga Istri"
Isabela Devi
hajar dia doni spy dion melek matanya tuh
Isabela Devi
bagus di panggil tapi sayank paling nnti itu perempuan bisa ketemu Dion di kantor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!