NovelToon NovelToon
Mafia Itu Kekasihku

Mafia Itu Kekasihku

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Mafia / Hamil di luar nikah / Cinta pada Pandangan Pertama / Roman-Angst Mafia / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: jasmoone

Farrah, gadis desa yang lugu, berhasil menaklukkan hati seorang Mafia kejam bernama Martin.

Kisah cinta mereka berawal ketika Martin tidak sengaja melihat Farrah menangis histeris di bandara, ia dipaksa ikut dengan seorang pria paruh baya sebagai ganti hutang ayahnya yang tidak bisa dibayar.

Meskipun saling mencintai, namun masalah besar yang dihadapi oleh Martin menjadi kendala dalam hubungan mereka.


Baca selengkapnya di novel ini >>>>>

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon jasmoone, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Seribu teka-teki

   Farrah pun semakin cemas, seluruh badannya menjadi gemetar dan dingin karena ketakutan.

   Kaki dengan sepatu warna hitam itu, terlihat semakin mendekati tempat tidurnya.

   Tak lama kemudian, Farrah merasa seperti ada yang menyentuh selimut yang menutupi bagian kepalanya.

   Ketakutan yang hebat pun semakin menyerang, Farrah mencoba menahan napas dan mengigit lidahnya sendiri agar tidak bersuara.

   Teriakan Farrah pun akhirnya pecah, ketika sesorang itu membuka selimut yang menutupi bagian kepala dan wajahnya.

   " Akhhhhhhhhh!!!!. " Teriak Farrah sambil menutup mata dengan kedua tangannya.

   " Nona, hei hei! bangun, sudah jam 10 pagi. Ayo sarapan dulu! " Ucap seseorang yang datang itu sambil menepuk-nepuk bahu Farrah dengan lembut.

   Mendengar ucapan lembut itu, rasa takut dan cemas Farrah sedikit berkurang, ia kemudian perlahan membuka matanya.

   Ternyata yang datang adalah salah satu dari beberapa pria yang menculiknya itu.

   " maa... maaf, saya bangun kesiangan. " Ucap Farrah dengan suara gemetar.

   " Tidak apa-apa, Nona. Saya tahu Nona sangat capek, tapi Nona sarapan dulu sekarang, ada beberapa roti dan jus buah di meja makan untuk Nona. " Ujar pria itu seraya pergi.

   Farrah pun kemudian beranjak dari tempat tidur, lalu pergi mandi.

...***...

   Singkat cerita, setelah mandi dan ganti pakaian, Farrah pun keluar dari kamar dan menuju ruang makan untuk sarapan.

   Di ruang tamu tampak beberapa pria sedang duduk dan mengobrol, mereka pun menyapa Farrah.

   " Selamat pagi, Nona. " Sapa beberapa pria itu.

" Selamat pagi. " Sahut Farrah dengan suara gemetar.

   Setibanya di ruang makan, Farrah dikejutkan dengan makanan dan minuman yang belum pernah ia makan dan minum sebelumnya.

   Meskipun penuh dengan kekhawatiran, namun Farrah terlihat bersemangat ketika melihat beberapa roti dan jus buah di meja makan itu.

   Farrah pun akhirnya dengan lahap menyantap roti-roti itu.

   Tengah menikmati sarapan, Farrah dikejutkan dengan percakapan panggilan telpon salah satu dari beberapa pria di ruang tamu itu.

   " Iya, halo Bu, aman Bu boss, dia baik-baik saja kok, sekarang dia sedang sarapan.

   Mendengar percakapan itu, Farrah sontak melihat ke arah ruang tamu, tidak ada seorang pun dari mereka yang sedang makan.

   Ia pun kemudian melemparkan pandangannya ke arah meja di dekat tempat memasak, namun di sana juga tidak ada siapapun.

   Ia merasa percakapan dalam panggilan telpon itu membicarakan dirinya, karena hanya dia yang sedang makan saat itu.

   " Bu boss yang dimaksud itu siapa?, siapa sebenarnya yang ada dibalik semua ini?. " Gumam Farrah dalam hati.

   Menyadari Farrah berhenti makan dan sedikit melamun, mereka pun bertanya.

   " Ada apa, Nona? apakah rotinya tidak enak? " tanya salah satu dari mereka.

   " Atau kurang suka dengan jusnya?, kita bisa pesan yang baru Nona. " Tanya pria yang lainnya.

   " Oh, bukan bukan, semua roti dan jusnya sangat enak, saya hanya sakit kepala. " Jawab Farrah dengan ekspresi gugup.

   Mendengar jawaban Farrah, salah satu dari mereka pun beranjak dari sofa dan pergi keluar.

   Tak lama kemudian, pria itu kembali dan membawa beberapa obat sakit kepala, ia pun langsung memberikannya kepada Farrah.

   " Nona, ini obat sakit kepalanya, kalau nanti belum ada perubahan, beritahu saya. " Ujar pria itu.

   Tindakan mereka terhadap dirinya membuat Farrah semakin bingung dan penasaran, Farrah pun akhirnya memberanikan diri untuk bertanya lagi.

   " Kalian sebenarnya siapa?, kalian menculikku tapi kenapa kalian tidak menyakitiku?, untuk apa kalian menculikku? " tanya Farrah dengan berlinangan air mata.

   Tampak rasa bersalah di wajah pria itu, namun dia tetap tidak menjelaskan yang sebenarnya pada Farrah.

   " Itu tidak penting, selesaikan sarapannya dan jangan lupa minum obat sakit kepalanya. " Ujar pria itu dengan wajah seperti merasa bersalah.

   Untuk memastikan Farrah makan dengan baik, pria itu pun ikut duduk bersama Farrah di ruang makan itu.

   Farrah pun akhirnya melanjutkan makannya, Farrah memakan habis roti-roti yang disediakan oleh beberapa pria yang menculiknya itu.

   Beberapa saat setelah Farrah selesai makan, pria itu pun beranjak dari tempat duduk dan mengambil sebotol air mineral di dalam kardus dan memberikannya pada Farrah.

   " Ini air mineral, Nona, silahkan diminum dulu obat sakit kepalanya tadi. " Ucap pria itu.

   Meskipun sebenarnya Farrah tidak sakit kepala, tapi ia tetap meminum obat sakit kepala itu agar tidak ketahuan bohong.

   Setelah memastikan Farrah selesai meminum obat sakit kepala, pria itu akhirnya kembali ke ruang tamu.

...***...

   Singkat cerita, setelah membereskan sampah bekas roti dan jus tadi, Farrah pun kembali ke kamar.

   Setibanya di kamar, Farrah langsung duduk di kursi di samping tempat tidur, Ia tertegun merenungi apa yang sedang dialaminya.

   Ia benar-benar bingung dengan apa yang terjadi, hal yang sangat membuatnya penasaran adalah siapa dalang dibalik penculikan dirinya itu.

   Ia menduga bahwa, yang dibicarakan dalam panggilan telpon oleh salah satu pria yang menculiknya itu dengan seseorang yang di panggil Bu boss tadi adalah dirinya.

   " Kayaknya tadi yang dibicarakan itu aku, karena tidak ada yang sedang makan di sana tadi kecuali aku. " Gumam Farrah dalam hati.

   Farrah pun menghela napas panjang, lalu kemudian beranjak dari tempat duduk, ia melangkah ke arah jendela dan menyibak tirai jendela itu.

   Pemandangan hutan yang tampak hijau, membentang indah dari kejauhan, Farrah pun membuka sedikit kaca jendela kamar itu, angin spoi-spoi menyapu wajahnya dengan lembut.

   " Segar sekali!! " Gumam Farrah seraya menghirup udara lalu menghembuskannya perlahan.

   Seketika Farrah tertegun, tiba-tiba ia teringat laki-laki yang menolongnya dari kekejaman Jarwo di bandara kemarin.

   " Apa kabar mu?, apakah kau sudah makan sekarang?. Maafkan aku tidak bisa berbuat apa-apa, ketika puluhan senjata ditodongkan padamu, semoga Tuhan selalu melindungimu. " Gumam Farrah sambil menangis.

   Tak lama kemudian, Farrah pun mencuci mukanya ke kamar mandi, setelah itu dia duduk sebentar di kursi di samping tempat tidur.

   Beberapa saat kemudian, Farrah pun memutuskan untuk istirahat. Ia naik ke tempat tidur dan merebahkan badannya perlahan.

   Ia berharap mendapatkan jawaban atas segala hal yang menjadi pertanyaanya.

...***...

   Sementara, laki-laki yang menolong Farrah di bandara kemarin, tengah diintrogasi di kantor polisi.

   " Katakan di mana Baharuddin? " tanya polisi dengan nada serius.

   Namun laki-laki itu tidak menjawab, ia tampak tertegun seperti sedang memikirkan sesuatu.

   " Kamu di mana?, ku harap kau baik-baik saja, percayalah aku akan kembali. " Gumam laki-laki itu dalam hati.

   Mendapati laki-laki itu seperti tidak fokus, polisi pun menepuk bahu laki-laki itu.

   " Sekali lagi saya bertanya, di mana Baharuddin? " Tanya polisi itu sambil menatap laki-laki itu dengan tajam.

   Laki-laki itu mengangkat kepalanya perlahan dan membalas tatapan polisi itu dengan serius.

   " Saya tidak tahu!. " Jawab laki-laki itu dengan nada tegas.

   Setelah beberapa jam diintrogasi, namun laki-laki itu tetap tidak memberikan jawaban.

   Karena sudah sangat buntu, polisi pun akhirnya melakukan cara lain untuk mendapatkan jawaban dari laki-laki itu.

   Beberapa orang polisi membawa laki-laki itu ke sebuah ruangan yang gelap.

...Bersambung..........

1
Curtis
Bikin nangis dan senyum sekaligus.
jasmoone: Hehe, terima kasih sudah mampir kak ☺☺
total 1 replies
Lee
Hai..salam kenal ya..
mari saling dukung
dan semangat menulis 💪
jasmoone: Hai kak, salam kenal dari pemula ya 🤝💪
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!