aisyah abraham putri dari arahman Abraham , tepaksa menikah dengan lelaki yang tidak dikenal nya
karna permintaan terakhir ayah nya aisyah pun menyetujui nya.
tapi ternyata pria yang menikahi nya sudah memiliki istri sebelum nya
bagai mana kah nasip Aisyah ?
apa kah ia akan bertahan atau mungkin akan mengakhiri nya?
yuk simak kelanjutan nya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bikrum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
adik dan kakak membuat muak
pagi yang sama, tapi di tempat yang berbeda lebih tepat nya di apartemen milik azzam
kedua pria tampan sekaligus mapan, saat ini sedang menikmati sarapan yang di buat oleh Aisyah sang asisten rumah tangga, Azzam dan martin sangat menikmati nasi goreng yang di buat oleh Aisyah saat ini karna rasa nya yang begitu enak, aisyah juga ada disana melayani Azzam seperti biasa mengambilkan nya makanan, sesudah melayani tuan nya dia pun berdiri sendiri tidak jauh dari meja makan menunggu kedua pria itu selesai dengan sarapan nya, hening, tidak ada percakapan yang terdengar dari kedua insan itu, hanya ada suara denting sendok yang beradu dengan piring makan.
"aku sudah selesai, aku akan berangkat sekarang " ucap Azzam dingin Sama seperti biasa nya, membuka percakapan sambil berdiri dari duduk nya, dia sudah selesai dengan sarapan yang ia nikmati barusan
" baik kak, besok aku juga mulai bekerja di perusahaan kakak bukan?" tanya martin kepada Azzam, hati nya saat ini sedang bersorak ria karna akan di tinggal Azzam di rumah bersama dengan aisyah, dan mempunyai kesempatan untuk mendekati pembantu kakak nya sendiri
"iya, besok kamu harus memulai nya biar lebih cepat, o iya Aisyah " panggil Azzam kepada Aisyah membuat wanita cantik itu mendekat kepada Azzam
"iya tuan" saut Aisyah sambil menundukkan kepala nya
"ini uang untuk belanja keperluan makan, kamu bisa berbelanja nanti di antar sama supir yang sudah aku siap kan, ingat belanja sayuran yang bersih dan mahal , aku tidak mau kamu membeli sembarangan sayuran yang akan membuat perut ku sakit," kata Azzam sambil memberikan uang kepada Aisyah dengan jumlah yang tidak sedikit
"baik tuan" jawab Aisyah menyambut uang yang di berikan Azzam
"satu lagi, kamu harus membawakan ku makan siang ke kantor, dan jangan titip pada siapa pun, aku takut ada yang tidak suka pada ku dan memasukkan obat pada makanan ku, kamu sendiri yang harus mengantar nya keruangan ku, kamu mengerti?"
" mengerti tuan"
"kak aku yang akan mengantar Aisyah ke supermarket dan ke perusahaan mengantar makanan untuk kakak" ucap Martin, sambil tersenyum manis pada Azzam, dan membuat Azzam mengerut kan dahi nya keheranan, seorang Martin ingin mengantar pembantu berbelanja bahan makanan? seperti itu lah yang Azzam pikir kan saat ini dia tau Martin memang pribadi yang ceria, tapi martin juga sangat tidak mau berteman dengan orang yang dibilang miskin yang tidak sederajat dengan nya
" kenapa? Apa kalian berpacaran?" tanya Azzam bingung
"tidak tuan" jawab Aisyah dengan nada yang sedikit meninggi, dia sangat tidak suka kalau tuan nya bertanya atau berbicara seperti itu,
"tidak kak, aku hanya mengantar nya aku juga nggak ada kerjaan disini kan?" jawab martin juga, meyakinkan kakak nya bahwa ia dan Aisyah tidak berpacaran seperti apa yang Azzam katakan, tapi jauh di lubuk hati Martin, ia sangat mengharap kan hal itu terjadi
"baik lah terserah kamu saja, aku pergi dulu nanti bisa terlambat kalau terus bertanya pada mu" kata Azzam berlalu dari meja makan menuju pintu keluar apartemen itu dan di ikuti oleh Aisyah dari belakang.
setelah tuan nya keluar pintu apartemen Aisyah pun menutup nya, dan bergegas kembali menuju meja makan,karna Martin belum selesai dengan sarapan nya
"brak" suara pukulan tangan Aisyah di meja makan itu ,membuat martin terperanjat kaget
"apa yang kau lakukan Aisyah?" tanya martin heran
" apa yang kamu katakan kepada tuan azzam, kau akan mengantar ku? Apa aku menyetujui nya ha?" bentak aisyah, dia sudah sangat benci dengan martin di tambah Martin dengan se enak hati nya ingin mengantar Aisyah tanpa bilang dulu kepada nya
"maaf syah, jangan marah gitu donk, niat aku kan baik ingin mengantar mu, apa itu salah?" jawab martin dengan muka yang di buat memelas
"SALAH' sangat salah, aku itu tidak mau berdekatan dengan mu kamu itu pria yang sangat bereng sek" teriak Aisyah, dia sudah tidak bisa menahan emosi nya saat ini
"syah jangan gitu dong, bukan kah kamu bilang, akan menjaga rahasia ku tapi tidak gratis, kita akan membicara kan nya bukan?" kata martin yang berusaha meyakinkan kan Aisyah biar tidak marah lagi dan membuat Aisyah pun memikirkan ucapan martin
"hemm ini adalah kesempatan bagus" batin nya dan mengangkat sudut bibir nya sebelah, dia sudah memiliki ide untuk mengerjai martin
"baik lah kamu bisa mengantar ku" jawab Aisyah sambil melipat kedua tangan di depan dada nya
" benar kah, kalau begitu aku mandi dulu ya" ucap Martin senang
"hmm pergi lah" jawab Aisyah sambil mengibas tangan nya membuat martin pun berlari menuju kamar nya , dia sangat bahagia karna Aisyah mau pergi bersama nya
"dasar, adik dan kakak sangat membuat ku muak"" batin Aisyah kesal , dia tidak habis pikir Aisyah akan berhadapan tiap hari dengan Azzam yang dia bilang si beruang kutub, kulkas sepuluh pintu dan si Casanova kurang ajar seperti Martin, entah dia akan bertahan atau mungkin besok sudah tidak tahan.