semoga kalian suka yaww makasihh♥️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon jestimjaber, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bagian 24
Pagi itu Alice sengaja mampir ke warung gani sebelum ia berangkat ke kampus.
"Gani" Ia melangkah mendekati Gani yang tengah sibuk menyiapkan barang dagangan nya
"Hei, mau ngampus ya?" Tanya Gani, Alice mengangguk
Lalu ia duduk di salah satu kursi disana ia membuka buku menu lalu memilih nya
"Gani gue mau nasi goreng ayam suir sama jus jeruk nya satu" Gani memberikan jempol saja
Lalu alice mengambil ponsel nya dan sibuk sendiri sedang Gani tengah sibuk membuat kan pesanan Alice. Tak berselang lama makanan pun jadi Gani segera mengantar nya
"eh gue denger lu habis ketemu sama Arshen?" tanya Gani, Alice mengangguk saja
"Ceritain dong gimana kelanjutan nya" Alice menyuapkan satu sendok nasi kedalam mulut nya. Setelah ia selesai menelan nya baru ia membuka suara
"lu kepo bener udah kaya cewe" Gani berdecak sebal
"Gitu banget" Alice terkekeh
"oke oke gue ceritain, ya engak ada obrolan apa apa si gue sama Leo baru duduk terus leo ngajak pamit gitu aja. Orang Kak Arshen diem aja buat apa lama lama disana" Gani masih berusaha mencerna perkataan Alice
"Maksud lu gimana si, kalian engak ngobrol? Baru duduk Leo langsung ngajak pergi?" Alice mengangguki nya
"loh kenapa? Arshen kan belum ngomong apa apa" Alice menyeruput jus jeruk nya
"ya lagian dia diem aja, gue sama Leo juga binggung mau ngapain ya udah Leo ngajakin gue pergi aja daripada buang buang waktu" Gani speechless mendengar jawaban Alice
"Apa mungkin gara gara ada Leo ya, lagian lu ngapain ngajak leo si" Alice melirik Gani
"terus lu nyuruh gue buat ketemu Arshen sendirian? Lu mau gue di musuhi Mba dini?" Gani hanya bisa menggaruk kepala nya yang tak gatal
"ya kan Leo bisa nunggu di luar gitu, lagian gue penasaran apa yang mau Arshen bicarakan" Alice hanya diam saja, sebenarnya ia juga penasaran tapi entahlah daripada nanti mantan pacar dia tau
Setelah Alice selesai makan ia langsung membayar dan berpamitan dengan sahabat nya itu, ia tadi sudah pesan taxi jadi tidak perlu lama lama menunggu.
Hari ini Alice ada kerja kelompok di salah satu kost milik teman nya, letak nya tidak jauh dari kampus jadi mereka bisa pergi kesana dengan berjalan kaki. Ya beberapa teman nya ada yang menggunakan motor si tapi Alice ikut salah seorang teman nya yang jalan kaki
"Minggu depan kita udah PKL ya? Lu ambil tempat dimana lice?" tanya salah seorang teman nya
"Di perusahaan Nirwana Sejahtera" jawab Alice
"kenapa lu engak diperusahaan papa lu aja?" tanya salah satu teman nya juga, mungkin ia penasaran kenapa Alice memilih diperusahaan lain
"ya biar ada pengalaman aja, lagian palah aku engak enak nanti sama karyawan papaku" teman nya mengangguk paham
Misalkan ia mengambil diperusahaan papa nya pasti para karyawan jadi sungkan mau perintah perintah Alice yang notabe nya anak bos nya sendiri jadi ia memilih perusahaan lain. Tapi ternyata Vincent menyuruh alice untuk masuk ke perusahaan nya saja ia yang akan mengurus nya
Sore hari nya sekitar pukul tiga ia baru saja keluar dari kost teman nya itu, ia beberapa kali menghubungi supir namun tidak aktif lalu ia berinisiatif untuk memesan taxi online saja sembari menunggu di depan gerbang. Namun Belum sempat memesan taxi tiba tiba saja ada motor yang berhenti tepat di depan dia
"Loh Leo? Kau kok ada disini?" ia terkejut, kenapa tiba tiba sahabat nya itu ada disini
"Hebat kan gue bisa tau lu ada dimana" Alice hanya tersenyum saja
"lu pasti menguntit gue kan? Jujur" ujar Alice sembari menyipitkan mata nya. Leo hanya berdecak saja
"ngapain juga ngikutin lu, tadi gua habis dari kampus ambil surat pengunduran diri eh gue lihat lu disini. Ayolah kita ke warung Gani" Dengan wajah cerita Alice mengangguk saja
"pas lu datang nya, gue lagi laper banget ini" ia langsung memakai helem dan naik ke jok belakang
Mereka segera menuju ke warung Leo ternyata disana sedang ramai sekali, seperti nya Gani Sangat sibuk
"yah rame banget le" Leo masih sibuk membuka helem nya
"ya Alhamdulillah dong itu tanda nya warung gani laris manis" mereka langsung melangkah mendekati Gani yang tengah sibuk melayani pembeli
Gani yang melihat kedua sahabat nya datang langsung tersenyum, lalu ia berjalan menghampiri mereka berdua dan berjabat tangan
"Sukses bener warung lo" ujar Leo, Gani hanya tersenyum saja
"ya Alhamdulillah Le, kalian dari mana kok bisa bareng?" tanya Gani, ia menatap kedua sahabat nya itu secara bergantian
"Tadi gue dari kampus terus engak sengaja lihat ini anak bawel ya gue ajakin kesini sekalian. kebetulan gue lagi laper" Leo langsung berjalan ke salah satu meja kosong dan di ikuti Alice
"ooh, bentar ya gue ngelayani mereka dulu" tunjuk Leo kepada pelanggan nya, Leo dan Alice mengangguk saja
"Lu mau pesan apa?" tanya Alice, ia menyerahkan buku menu nya kepada Leo
"apa ya mie aja kayak nya, sama kopi ajalah" Alice langsung mencatat nya dan berdiri hendak menyerahkan tulisan berisi pesanan nya
Setelah selesai Alice kembali ke meja nya dan mereka berdua ngobrol ngobrol santai. Hingga tak lama pesanan pun datang, karena Pelanggan sudah di layani semua, Gani pun ikut duduk dan ngobrol bersama kedua sahabat nya
jam menunjukkan pukul lima sore hari Alice mengajak Leo untuk segera pulang, karena ia sudah berjanji untuk pulang sebelum magrib karena sang papa hendak memberikan arahan mengenai perusahaan.
"ya udah gue sama Alice pamit dulu, semoga makin rame lah nanti malam" ia menepuk pelan lengan Gani
"iya, terimakasih ya sudah mampir. Hati hati kalian" Leo dan Alice mengangguk
"Duluan ya" ia menjabat tangan Gani sebelum pergi
tak terasa motor sudah memasuki kawasan rumah Alice, Leo langsung berhenti tepat di pintu gerbang rumah keluarga Alice lalu ia turun membuka helem nya dan berpamitan kepada Leo setelah itu ia masuk
"kamu dari mana sayang? Kata nya kerja kelompok doang?" Alice sedikit terkejut ketika melihat mama nya di depan pintu
"Astaga mama aku kaget, tadi aku mampir bentar ke warung gani sama Leo kok" mama nya yang memang sangat percaya jika Alice akan aman dengan Leo maka ia mengangguk saja
"ya udah kamu mandi sana terus makan papa sudah tunggu kamu diruang kerja dari tadi" Alice mengangguk lalu segera melangkah kan kaki nya menuju kamar nya
Setelah Alice selesai membersihkan diri ia turun ke bawa untuk makan, saat ia melihat sekitar tidak ada siapapun selain bibi yang tengah sibuk mencuci piring
"bik mama sama papa mana?" tanya Alice, ia tidak melihat orang tua nya
"Tuan dan nyonya sedang pergi Nona, tadi nyonya titip pesan non disuruh istirahat saja habis makan" Alice mengangguk saja, mungkin urusan pekerjaan pikir nya
Setelah selesai makan malam Alice kembali ke kamar nya untuk belajar, besok adalah kelas terakhir sebelum pelaksanaan PKL meski ia merasa sepi sekarang namun ia harus terus semangat demi cita cita nya
Pagi hari nya Alice belum bangun ia seperti nya kesiangan, sudah di gedor gedor pintu nya beberapa kali oleh mama nya belum juga bangun.
"Non, Non Alice bangun non" Teriak bibi dari balik pintu kamar
"Alice bangun! Mama dobrak pintu nya ya" Mama terlihat sudah sangat emosi
Tok tok tok
Mereka berdua terus saja menggedor pintu kamar Alice, tapi sang empu belum juga menyahut
"Alice, mama telpon papa ya kalo kamu tidak bangun juga" Ancam mama, Alice yang mendengar itu langsung buru buru bangun
"Iya ma aku udah bangun" ia berjalan ke arah pintu untuk membuka kan nya
"kamu itu ya dibangunin dari tadi tidak bangun, lagi mimpi apa sih kamu" omel mama terus menerus
Alice palah menguap lebar dan langsung di sentil oleh mama jidat nya
"Alice lihat ini sudah jam setengah tujuh, kamu sudah telat kuliah" seketika mata Alice membulat sempurna
"Ha?! Setengah tujuh? Aduh aku harus segera siap siap ma" Ia kembali menutup pintu dan mengambil handuk lalu masuk ke kamar mandi
Ia buru buru memakai baju mengeringkan rambut lalu make up tipis Setelah itu mengambil sepatu lalu berlari keluar
"Mama aku berangkat dulu" ia langsung masuk mobil yang sudah terparkir di depan, untung saja supir nya pengertian
Sial nya jalan menuju kampus sedikit macet terpaksa ia harus membuang waktu sia sia, tepat pukul tujuh lebih dua puluh lima menit Alice baru saja sampai di depan gerbang. Ia langsung berlari sekuat tenaga menaiki tangga menuju ke kelas nya, untung saja hanya di lantai dua
Ceklek
Semua teman teman Alice langsung menatap nya, tapi untung nya ia tidak melihat Vincent disana. Ia berjalan pelan dan duduk di kursinya
"lu kenapa baru datang Lice" tanya salah seorang teman nya
"gue kesiangan, oh iya ini kosong ya?" teman nya menggelang
"isi, pak Vincent lagi Keluar sebentar. Ada tugas tuh udah dikirim soalnya di grup" Alice mengangguk saja. Lalu ia membuka ponsel nya dan segera mengerjakan
Baru saja ia membaca soal nya tiba tiba saja dosen nya masuk, Alice sudah deg deg an takut ia akan menyadari keberadaan diri nya. Namun dosen nya terlihat santai saja hinga..
"kamu kapan datang Alice?" Seketika alice merasa panas dingin, semua teman teman nya menatap ke arah alice
'sial, kenapa pak Vincent sadar gue ada di sini si. Gue harus jawab apa ini'
"Alice kamu dengar saya?!" Nada nya terlihat sangat menakutkan
"i iya pak saya dengar, maaf pak tadi saya terkena macet dijalan" Jawab nya bohong, ia sudah terlalu banyak alasan dikelas Vincent
"Terus kamu masuk begitu saja tanpa meminta ijin kepada saya? Apakah kamu seminim adap itu Alice?" Ucap nya terlihat sangat menyakitkan bagi siapa saja yang mendengar nya
Alice hanya bisa menunduk rasa nya ia ingin menangis biasa nya kalo sedang seperti ini pasti leo akan membantu nya
"Silahkan kamu keluar dari kelas saya, sekarang" Dengan langkah pelan ia berjalan keluar lalu menutup pintu
"Sial, awas aja kamu pak aku bakal marah besar berani berani nya marahi aku di depan umum gitu'
Alice langsung berjalan menuruni tangga menuju kantin, lalu ia memesan minuman untuk mendinginkan tenggorokan dan kepala nya. Rasan nya ingin menampar wajah Vincent kalo sedang berdua
Setelah ia merasa sedikit lega ia pun berjalan untuk membayar minuman nya dan hendak pergi tapi belum sempat ia melangkah kan kaki nya salah seorang teman kelas nya memanggil nya
"Alice" ia langsung menoleh ke sumber suara, ternyata itu salah satu teman kelas nya
"iya?" ia menoleh dan tersenyum kepada teman nya itu
"kamu disuruh ke ruangan pak Vincent, sebelum pulang" Alice sedikit terkejut, namun ia mengangguk saja
"oh iya aku segera kesana, terimakasih ya" teman nya mengangguk
Dengan berat hati sembari mengontrol emosi nya Alice berjalan di sebuah lorong yang menuju ke ruang dosen. Sesampainya di depan pintu ia mengambil nafas dalam dalam lalu segera masuk
Tok tok tok
"Masuk" jawab dingin dari dalam, Alice menyembulkan kepala nya kedalam sembari tersenyum
Ia tidak melihat dosen lain selain Vincent, aman pikir nya. Jika saja tiba tiba ia membentak Vincent
"Permisi pak, tadi saya diberi tahu tema saya kata nya saya disuruh kesini" ia berbicara dengan nada dingin. Vincent melirik wajah Alice yang terlihat murung
"Alice kenapa kamu telat lagi si di kelas saya, ini pertemuan terakhir loh harus nya kamu bisa lebih konsisten" Alice hanya memutar bola mata nya malas
"tadi saya sudah menjelaskan pak saya kena macet" ia terlihat dongkol sekali dengan Vincent
"yakin kamu kena macet, ini" ia memperlihatkan sebuh pesan yang dikirim oleh mama nya Alice
'Astaga, mama ngapain pake chat pak tua itu segala si heran deh aku'
Batin Alice. ia benar benar kesal hari ini bisa bisa nya ia bangun siang
"Kamu tidak bisa membohongi saya Alice, gara gara kamu telat kamu jadi tidak tau materi apa yang tadi saya sampaikan" Alice menghela nafas pelan
"Iya pak saya salah saya minta maaf lain kali tidak akan saya ulangi lagi" ia memang harus mengalah jika menghadapi Vincent
"Kamu sudah beberapa kali seperti ini Alice, kamu tidak pernah menempati janji mu sendiri" omel Vincent, ia sebenarnya tidak marah hanya sedikit heran dengan Tunangan nya itu kenapa suka sekali menyepelekan waktu
"iya pak maaf" Vincent semakin tidak tega, lalu ia menyuruh Alice untuk pulang saja
" iya saya maafkan, silahkan kamu pulang hati hati" Alice tidak menjawab ia hanya menganggukkan kepala lalu keluar dari ruangan tersebut.
pikirannya maen aja sm temen cwo nya