Lelah dengan pertanyaan "Kapan menikah" Dari kedua orang tuanya. Joe Erlangga justru menyeret dan menawarkan sebuah pernikahan dengan seorang gadis yang selalu di buat makan hati oleh kekasihnya.
Tissa Andriana, Gadis cantik yang sudah memiliki kekasih itu terpaksa menerima tawaran Joe. Memutuskan sang kekasih yang selama lima tahun ini tanpa ada kepastian dan justru menyakiti nya dengan dekat dengan wanita lain selain dirinya.
••••••
" Apakah pernikahan ini semacam pernikahan kontrak?" Tissa Andriana.
"No! Tidak ada pernikahan kontrak diantara kita. Aku ingin menikah sekali seumur hidupku dan itu bersamamu.." Joe Erlangga.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon El Viena2106, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Fitting Baju Dadakan
Pagi hari yang cerah. Tidur di salah satu kamar yang sangat mewah membuat Tissa tidur nyenyak semalaman.
Sebelum dan sesudah bangun dia di layani oleh pelayan. Di perhatikan sangat baik oleh kedua orangtua Joe. Sikap mereka selain baik juga ramah sekali. Tak ada ucapan sinis atau bahkan yang menyakitkan hati.
Tissa keluar dari kamar mandi, Kepalanya mengintip dan ternyata para pelayan yang melayaninya tadi sudah pergi.
"Huuufftt.. Apakah orang kaya sering di perlakukan seperti itu. Bangun tidur saja harus di layani.. Tapi wajar sih, Kan kaya.." Gumam Tissa seorang diri. Dia melangkah ke walk in closet untuk mencari pakaian yang cocok dia pakai hari ini.
Pantas saja Joe melarangnya membawa pakaian satu pun. Dan ternyata semuanya sudah di siapkan. Tak hanya satu dua potong pakaian saja, Namun berbagai pakaian telah tersedia disana.
Pakaian da-lam pun masih baru dan kalau di perkirakan semuanya memang sangat mahal. Tissa tahu kadang dia bekerja di butik, Maka dari itu berbagai merk pakaian dia hafal.
"Astagaa.. Meski aku pegawai butik, Aku gak berani makek pakaian merk ini. Mehong banget sih.." Tapi Tissa tak punya pilihan lain lagi. Memangnya dia mau pakai apa?
Tok
Tok
Tok
Seseorang mengetuk pintu, Tissa dengan segera memakai pakaiannya dan berlalu untuk membuka pintu.
Setelah pintu terbuka, Tissa cukup terkejut karena yang mengetuk pintu bukanlah pelayan tapi seorang pria yang melamarnya beberapa waktu yang lalu.
"Sudah siap? Kamu di tunggu untuk sarapan bersama di bawa.." Tissa sedikit gugup. Akhir-akhir ini Joe selalu bersikap baik dan manis. Tidak seperti dulu yang selalu datar dan dingin bahkan begitu menyeramkan.
"Aku sisir rambutku dulu ya.." Joe mengangguk tersenyum, Dia tersenyum tipis melihat Tissa yang hanya menyisir rambutnya tanpa memoles wajahnya dengan make up. Padahal di atas meja rias sudah tersedia berbagai make yang siap untuk di pakai. Tapi mau bagaimana lagi, Tissa memang cantik dari lahir, Maka dari itu tanpa make up pun akan selalu terlihat cantik.
"Aku sudah selesai..
"Ayo.." Joe meraih tangan Tissa mengajaknya turun menuju ruang makan dimana kedua orangtuanya telah menunggu sejak tadi.
"Selamat pagi..
"Pagi, Ayo duduk.." Joe menarik kursi mempersilahkan Tissa untuk segera duduk. Di hadapan kedua orang tuanya Joe tanpa malu dan canggung. Ekspresi Papa Sultan dan Bunda Nilam pun tampak biasa saja.
"Ayo nak sarapan dulu.." Tissa mengangguk, Dia memulai sarapannya bersama keluarga pria ini.
Disela-sela sarapan, Joe mengatakan sesuatu hingga membuat Tissa sangat terkejut.
"Apa? Fitting baju?
"Iya, Minggu depan kita akan menikah. Aku gak mau nunda terlalu lama lagi.." Kata Joe dengan keputusan final. Joe belum mengatakan apa sebenarnya yang telah terjadi. Tapi dia akan bercerita nanti kalau semua telah selesai.
Rencana ini sudah Joe bicarakan kepada Papa dan Bundanya semalam. Meski awalnya Joe sempat di larang karena ini terlalu dadakan. Tapi Joe tidak mau berlama-lama lagi. Ini semua demi Tissa, Dia yang sebagai calon suami tentu saja akan melakukan yang terbaik.
"Tapi apa semua itu tidak terlalu cepat, Bagaimana bisa kau mempersiapkan semuanya ini.." Tissa tak habis pikir dengan Joe. Bagi Tissa ini memang dadakan, Tapi tak dapat di pungkiri ada rasa senang dalam hatinya. Akhirnya ada pria yang men seriuskan hubungan ini.
"Menenurutku ini tidak terlalu cepat, Bukankah lebih cepat lebih baik? Ya, Kan Pa, Bun?
"Iya sayang.. Udah kamu nurut aja. Semua pasti baik-baik aja kok. Untuk masalah orang tua kamu, Semua telah di atur.." Tissa akhirnya mengangguk pasrah. Dia akan ikut saja yang penting ini terbaik untuknya.
Usai sarapan, Joe benar-benar mengajak Tissa untuk fitting gaun. Rencana nya Joe akan memilih gaun dari butik ternama di negara itu. Padahal adiknya adalah desainer, Tapi Joe justru lebih memilih membeli pada orang lain. Emang agak aneh Joe ini..
Ddrrrtt..
"Saya sudah sampai Tuan..
"Hm, Laksanakan sekarang juga..
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Andra datang ke rumah Arifin, Asisten dari Joe itu bercerita dan memberitahu tentang apa yang rencanakan Surya.
"Mungkin Tuan saya Joe memang kurang sopan karena ingin menikahi Nona Tissa tanpa pamit dan meminta restu lebih dulu pada bapak dan ibu. Tapi semua ini Tuan Joe lalukan demi Nona Tissa, Pak.. Bu.." Tangan Ayumi sampai gemetar mendengar itu.
"Surya, Pria itu tega ingin menjual putrinya demi hutang? Dasar tidak tahu diri.." Arifin mengepalkan tangannya kuat. Sejak dulu Surya memang susah ajarannya, Surya memang terkenal lebih nakal daripada dirinya. Susah di atur terkadang mengekang orang tua.
"Nak, Terimakasih kamu sudah datang dan memberitahu semuanya. Dan untung saja Nak Joe membawa Tissa pergi.. Kalau tidak entah apa yang akan terjadi.." Ucap Arifin karena merasa tenang masih ada orang yang ingin menyelamatkan putrinya.
"Kalau Tuan Surya datang, Kalian tidak perlu mengatakan apapun. Bilang saja Nona sedang liburan bersama teman-temannya. Kalian tidak perlu berkata apapun, Karena Tuan Joe akan memberikan kejutan untuk mereka nanti.." Arifin mengangguk. Dia akan menurut kali ini, Pria itu tidak akan rela Tissa di perlakukan semena-mena. Sejak kecilnya Tissa, dia dan sang istri yang merawat, Dan setelah besar ingin jual. Enak saja!
"Kalau begitu saya pamit dulu Pak, Bu.. Assalamualaikum
"Waalaikum salam...
Andra pamit pulang. Setelah mobil asisten Joe tak terlihat, Dan benar saja sebuah mobil lain masuk.
Surya dengan penampilannya yang selalu rapi dan angkuh datang. Pria itu datang hanya seorang diri saja.
"Kak.. " Tanpa mengucapkan salam, Surya masuk begitu saja. Sungguh tak punya sopan dan santun.
"Kalau bertamu itu Ucap salam..
"Ini rumah kakakku, Kenapa harus salam dulu?" Arifin tak menjawab, Dia menatap sang istri sekilas sebelum duduk.
"Untuk apa kau kemari?" Tanya Arifin tanpa basa basi.
"Aku kemari ingin bertemu Tissa. Di butik dia tidak ada, Dia pergi dari rumah begitu saja sangat tidak sopan.." Ucap Surya seolah menyalahkan sikap Tissa yang keterlaluan.
"Dia tidak akan pulang kalau kalian tidak melakukan kesalahan.
"Kesalahan apa? Dia itu..
"Katakan saja ada kau mencari Tissa?" Surya menatap kakaknya dengan wajah yang serius.
"E, Aku ingin mengajak Tissa bertemu seseorang kak.. Katanya dia pernah bertemu dengan Tissa dan langsung tertarik.. Jadi aku datang ingin mengajaknya pergi untuk bertemu.." Kata Surya dengan alasan serapi mungkin.
"Tissa sedang tidak ada.. Dia pergi liburan bersama teman-temannya. Lebih baik sekarang kau pulang, Aku ingin istirahat.." Usir Arifin pada adiknya. Kalau Asisten Joe tidak memberitahu mungkin Arifin akan percaya.
"Kak...
"Kakakmu sedang tidak enak badan Sur.. Lebih baik kau pulang dulu.." Kata Ayumi dengan nada selembut mungkin. Surya pun akhirnya pergi..
"Sial! Bagaimana ini..? Kalau sampai Tissa tidak. segera pulang, Bisa gawat!!
•
•
•
TBC
wah Joe sat set bngt gk kyk elfan tunda2😃untung Andra dengar rencana jahat Surya klo gk ntah apa jadinya nasib Tissa. Hancurkan perusahaan Surya biar cecil yg di jual kan slama ini uang juga dia yg nikmati😃😃seenknya pas byr utang mlh Tissa yg nanggung😃
makasih ya kak udah up
up nya jangan lama lama ya kak
semangat ya kak
suruh anak kesayangan mu itu jdi tebusan hutang jangan Tissa mampus kau ayah kandung durgajang
makasih ya kak udah up
up nya jangan lama lama ya kak
semangat ya kak
kak buat orang tua kandung Tissa jatuh miskin dan Cecil jdi lacur kak kesel aku ada ya orang tua kyak gitu demi anak yg gak tau asal usul nya dia mengorbankan anak kandung sendiri