NovelToon NovelToon
Jodohku Tetanggaku

Jodohku Tetanggaku

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:11.7k
Nilai: 5
Nama Author: Fernanda Syafira

Ayudia Larasati, gadis cantik yang sudah berkali - kali gagal mendapatkan pekerjaan itu, memilih pindah ke desa tempat kelahiran ibunya setelah mendapatkan kabar kalau di sana sedang ada banyak lowongan pekerjaan dengan posisi yang lumayan.
Selain itu, alasan lain kepindahannya adalah karena ingin menghindari mantan kekasihnya yang toxic dan playing victim.
Di sana, ia bertemu dengan seorang pria yang delapan tahun lebih tua darinya bernama Dimas Aryaseno. Pria tampan yang terkenal sebagai pangeran desa. Parasnya memang tampan, namun ia adalah orang yang cukup dingin dan pendiam pada lawan jenis, hingga di kira ia adalah pria 'belok'.
Rumah nenek Laras yang bersebelahan dengan rumah Dimas, membuat mereka cukup sering berinteraksi hingga hubungan mereka pun semakin dekat

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fernanda Syafira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

6. Laptop Rusak

Beberapa hari ini, Laras di sibukkan dengan pendaftaran online di beberapa tempat yang ingin dia lamar. Jadwal tes yang beruntun, membuatnya sibuk membuka kembali buku - buku yang memuat tentang soal - soal tes.

Laras sendiri mendaftar di beberapa kantor BUMN dan bank swasta yang secara kompak membuka lowongan pekerjaan hampir bersamaan.

Sudah beberapa hari, ia tak jalan - jalan seperti hari - hari lalu. Hanya nampak sesekali saat sedang menjemur baju atau saat mengangkat baju di sore hari.

"Nduk, Uti mau ke pabrik. Jangan lupa makan lho, ya. Kamu belum sarapan." Kata Uti dari celah pintu kamar.

"Iya, ti. Nanti Laras sarapan." Jawab Laras yang masih fokus dengan layar laptop di depannya.

Laras sedang mengisi form formulir pendaftaran online di sebuah bank milik pemerintah daerah. Beberapa form pendaftaran yang sudah ia download pun masih mengantri untuk diisi dan di kirimkan.

Tentu saja ia tak ingin menyia - nyiakan kesempatan ini emas yang tak akan datang dua kali ini.

"Loh, loh! Yaah..." Laras panik kala laptop kesayangannya tiba - tiba eror dan mati.

Berbagai cara ia coba untuk menghidupkan laptop itu namun gagal. Ia mencoba menelfon Hilman, namun urung karena saat ini adalah jam belajar di sekolah.

"Aduh, gimana ini... Huaaaa, ibuu..." Seru Laras yang rasanya ingin menangis.

Laras mondar mandir di kamarnya sambil berfikir apa yang harus dia lakukan. Ia tak mungkin melewatkan pendaftaran yang akan tutup malam ini.

"Aduh, gimana, ya?" Lirih Laras.

"Apa pinjam Laptop mas Dimas ya? Sekalian tanya tempat service laptop. Tapi malu, tapi kalo gak kesana, mau kemana coba? Nungguin Hilman? Ah tapi dia belum tentu tau tempat service laptop." Laras bermonolog sambil mengusap - usap wajahnya.

"Ah bodo Ah!" Kata Laras yang kemudian segera berganti pakaian dan memakai jilbab.

Ia membawa serta laptop dan beberapa dokumen yang diperlukan untuk melamar pekerjaan.

Langkahnya terasa berat saat akan memasuki halaman rumah Dimas. Ia akhirnya hanya berdiri mematung dengan perasaan ragu.

Bu Asih yang sedang menyapu halaman samping itu tampak memperhatikan gerak gerik laras yang gelisa. Wanita paruh baya ity pun menghampiri Laras.

"Nduk.."

"Astaghfirullah!" Laras terperanjat.

"Eh, iya bude." Kata Laras yang cengengesan setelah mengetahui siapa yang menyapanya.

"Kenapa kok bingung?" Tanya bu Asih.

"Eh, itu bude, anu.."

"Kenapa? Kok bawa laptop sama map?" Bu Asih semakin penasaran.

"Itu, mas Dimas ada gak, bude? Laptop Laras tiba - tiba mati dan Laras harus menyelesaikan pendaftaran online untuk ngelamar kerja." Ujar Laras pada akhirnya.

"Owalah, mau minta tolong Dimas? Gitu aja kok bingung mau ngomongnya to, nduk." Kekeh bu Asih, sementara Laras hanya cengar - cengir karena sungkan.

"Ayo, wes. Iku mase enek neng omah kok. (Ayo. Itu masnya ada di rumah kok.)" Kata bu Asih yang membawa Laras menuju ke rumahnya.

"Duduk sini dulu ya, nduk. Bude tak manggil masnya dulu." Kata bu Asih yang mempersilahkan Laras duduk di ruang tamu samping, dekat garasi yang terbuka lebar.

"Makasih, bude. Wih tempatnya enak, bude." Puji Laras.

"Iki yo kerjanane Dimas, dene sing paling sering nyantai neng kene. (Iya ini kerjaannya Dimas, dia yang paling sering bersantai di sini.)" Jawab bu Asih sebelum meninggalkan Laras.

Ruang tamu samping merupakan spot favorit Dimas dan keluarga untuk bersantai. Disana terdapat taman kecil yang di penuhi bunga dan kolam ikan kecil yang airnya terus mengalir.

Cahaya yang masuk pun cukup banyak karena menggunakan genting transparan di bagian taman. Dari luar, taman kecil ini memang tak nampak karena tertutup oleh garasi.

Laras yang baru pertama kali masuk pun terlihat nyaman. Ia meletakkan laptop dan map di atas meja, kemudian duduk di tepi kolam kecil yang berisi beberapa ikan koi kecil.

"Dim, di goleki Laras. (Dim, di cariin Laras.)" Kata bu Asih pada putranya yang sedang sibuk dengan Tab.

"Pripun, buk? (Gimana, buk?)" Tanya Dimas yang sedikit terkejut karna Laras mencarinya setelah beberapa hari tak terlihat.

"Lha kok ujuk - ujuk budek to? Iku lho, di goleki Laras, bocahe neng samping. (Lha kok tiba - tiba tuli to? Itu lho, di cariin Laras, anaknya di samping.)" Kekeh bu Asih yang kemudian meninggalkan putranya tanpa memberi tau tujuan Laras mencarinya.

Dimas pun keluar dari kamar setelah memakai baju. Sudah menjadu kebiasaan Dimas yang hanya memakai kaos dalam saat berada di rumah.

Dimas terdiam sejenak saat melihat Laras yang sedang duduk di tepi kolam sambil melihat ikan koi peliharaannya.

"Kok malah gur ngadek neng kene? Ngopo? Laras ayu yo? (Kok malah cuma berdiri di sini? Kenapa? Laras cantik ya?)" Bu Asih menggoda putranya.

"Opo sih, buk. (Apa sih, buk)" Dimas salah tingkah karena ketahuan memandangi Laras. Sementara bu Asih hanya terkekeh geli melihat tingkah putranya.

Dimas keluar bersamaan dengan bu Asih yang keluar membawa minuman dan keripik.

"Eh, bude kok repot - repot." Kata Laras yang merasa tak enak.

"Gak repot kok, nduk. Wong gur gari njipuk - njipuk tok. (Orang cuma tinggal ngambil - ngambil saja.) Wes, santai aja. Bude tinggal kedalam dulu, diminum ya nduk." Jawab bu Asih sambil terkekeh.

"Makasih bude." Kata Laras yang di jawab anggukan.

Netra gadis ayu itu kemudian beralih menatap Dimas yang sudah duduk di sofa.

"Kenapa?" Tanya Dimas yang menatap Laras dengan mata elangnya.

Laraspun mendekat dan duduk di sofa singgel yang ada di samping sofa tempat Dimas duduk.

"Mm itu, aku mau pinjam laptop boleh gak, mas? Ini laptopku tiba - tiba mati, padahal aku masih masukin berkas buat ngelamar kerja." Kata Laras.

"Boleh. File berkasnya ada?" Tanya Dimas yang di jawab gelengan oleh Laras.

"Gak sempet mindahin, mas. Flash disk yang ada datanya itu juga gak kebawa, malah bawa flash disk kosong." Jawab Laras.

"Tak ambil laptop dulu." Kata Dimas sambil beranjak dari sofa.

Tak lama, pria itu sudah kembali dengan membawa laptop juga tab di tangannya. Ia kemudian memberikan Laptopnya pada Laras.

"Mana berkasnya? Laptopnya di nyalakan dulu." Titah Dimas.

Laras segera membuka map yang ia bawa, kemudian menyerahkannya pada Dimas. Dimas segera mengambil gambar berkas itu satu persatu kemudian mengubah foto itu ke bentuk file pdf.

Laras hanya terdiam melihat Dimas yang sibuk memotret dan mengubah berkasnya yang ada di map.

"Sudah aku kirim ke laptop itu datanya." Kata Dimas.

"Eh, iya, mas? Yang mana?" Tanya Laras bingung.

"Sini" Dimas menepuk tempat di sebelahnya, agar Laras berpindah duduk.

Laras menurut saja saat Dimas memintanya untuk berpindah. Pria itu lalu menunjukkan file yang baru ia kirim pada Laras.

Aroma parfum maskulin yang lembut, menyapa indra penciuman Laras. Jarak mereka yang sangat dekat, tiba - tiba membuat keduanya salah tingkah.

"Aku duduk di bawah saja, mas. Kependekan mejanya kalau duduk di sini." Kata Laras setelah Dimas memberi tau letak penyimpanan file.

"Yasudah." Jawab Dimas sembari meraih laptop Laras untuk melihat kondisi laptop itu.

Laras mulai mendaftar dan login di internet melalui laptop Dimas. Sementara Dimas tampak sibuk meneliti laptop Laras yang mati.

"Mas, ini terus gimana?" Tanya Laras yang mendongak untuk melihat Dimas yang duduk di sofa.

Dimas melihat ke arah laptop lantas memberi pengarahan pada Laras. Setelah paham, Laras kembali melanjutkan kegiatannya.

"Mas tau tempat service Laptop?" Tanya Laras.

"Tau."

"Mas kapan ada waktu luang? Bisa minta tolong antar ke sana, aku mau benerin laptopnya." Pinta Laras.

"Hm. Nanti aku antar." Jawab Dimas yang kemudian meletakkan Laptop Laras.

Dimas meraih tab dan melanjutkan pekerjaannya. Dua orang itu sibuk dengan kegiatannya masing - masing.

 "Mas..."

"Hm?"

"Ini kok gagal terus, ya?" Tanya Laras setelah sekian lama berkutat dengan laptop.

Tanpa menjawab, Dimas mengalihkan fokusnya dan melihat ke layar laptop. Ia pun mengotak atik pekerjaan Laras sebentar lalu kembali menegakkan duduknya.

"Loh! Kok mas bisa?" Tanya Laras.

"Minum dulu, biar fokus. Ada yang belum kamu setujui tadi." Jawab Dimas sembari memberikan minuman kemasan botol yang sudah ia buka tutupnya.

"Masak iya sih, mas? Kayaknya udah aku isi semua, deh." Laras mengerutkan dahinya sambil meraih botol dari tangan Dimas dan meminumnya.

Dimas sendiri hanya tersenyum sembari geleng - geleng kepala melihat ketidakpercayaan gadis di depannya.

1
Dewi kunti
ojo sue2 ay mengko Ndak gur njagani jodoh nya org,sat set ngunu lho
Sari Nande16
uluh2 mas Dimas 🥰🥰
Yulay Yuli
mauuuu..... mau.... 😘😁
Yulay Yuli
lemes ya dipanggil sayang sama Ay 😂😂😂
ayu rahma
ahh dimass so sweeett,, 🥰🥰
Bungatiem
ih gemes
Yulay Yuli
udh buruan halalin thour
Dewi kunti
biasanya tambah LG up nya
Bungatiem
double upda ya Thor
Irma Minul
luar biasa 👍👍👍
Bungatiem
Thor ko novel rahasia pasangku ga pernah update?? padahal bagus juga lo cerita nya 😞
Faqisa Sakila
Dri cinta ugal2an pak kades sama crita ini jd novel favorit bnget ,,
update trus y kk..
sk bngt ma critany
Dewi kunti
ra usah cemburu
Dedes
makane gek endang dicencang mas 😂
Nur Wakidah
nah mas Dim , , , Hadooohhh kan kedisek an Gus Farid 🤣🤣🤣
Nur Wakidah
mas Dimas isok misoh yoan 🤣🤣🤣
Nur Wakidah
awas ketikung MAS DIM , , , 🤭🤭🤭
Nur Wakidah
sabar Mas Dim 😂😂😂 kan kan udan main pegang2 an aje , , ,
Nur Wakidah
aku iyho melu baper Ras 🤣🤣🤣
Rizky Tria
ada yg cemburu tuh Ay 😀
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!