NovelToon NovelToon
I Don'T Like Bule

I Don'T Like Bule

Status: sedang berlangsung
Genre:Playboy / Identitas Tersembunyi
Popularitas:11.4k
Nilai: 5
Nama Author: Henny

Anatari Gayatri yang sedang magang di hotel. Ia adalah cewek yang sama sekali tak suka dengan cowok bule.
Erland yang saat itu sebenarnya sedang patah hati dan ingin menyendiri, jadi kesal dengan teriakan Anatari yang tak suka cowok bule. Ia pun bertekad hendak membuat gadis itu jatuh cinta lalu meninggalkannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Henny, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perubahan tempat tinggal

"Ana...., Ana....wake up...!" Lizzy menepuk lembut pipi Anatari sambil sesekali mendekatkan botol alkohol di hidung gadis itu.

Joel yang mengangkat tubuh Anatari sehingga kini gadis itu sudah berbaring di atas sofa. Kebetulan lelaki itu masuk ke dalam ruangan Erland, sesaat setelah Anatari pingsan.

Pintu ruangan itu kembali terbuka. Kali ini Erland yang masuk bersama dengan seorang dokter.

Dokter perempuan segera memeriksa tekanan darah Anatari. "Tekanan darahnya sangat kurang. Makanya ia pingsan. Asam lambungnya juga naik. Apakah dia jarang makan atau bisa juga karena stres." kata dokter Itu. "Jika ingin pemeriksaan lebih lanjut, boleh datang ke rumah sakit. Saya akan meresepkan obat penambah darah dan vitamin. Katakan pada pasien untuk makan teratur dan tidur yang cukup serta jangan stres. Pasien mungkin akan tidur sekitar 1 jam lebih karena aku sudah memberikan suntikan padanya. Biarkan saja. Jangan diganggu."

Dokter Kartika mencatat resep yang diperlukan. Ia menyerahkannya pada Joel. "Saya permisi dulu." katanya. Lizzy mengantarkan dokter itu sampai ke depan pintu. Itu adalah dokter yang bekerja di hotel ini.

"Aku akan minta orang untuk menebus obat dan vitamin ini." kata Joel. Ia kemudian menatap Erland. "Apa yang sudah kamu lakukan? Apakah kamu menyiksanya sehingga ia tak tidur dengan nyenyak? Aku perhatikan sepertinya Anatari kelelahan. Mencuci pakaian mu yang sangat banyak, membersihkan ruang tamu yang berantakan. Belum lagi kegilaanmu di dalam kamar. Jangan keterlaluan, Erland. Dia ini manusia bukan robot." Joel menasehati sebelum pergi sambil menarik tangan istrinya untuk meninggalkan tempat itu.

Erland menatap Anatari yang masih terbaring. Wajahnya memang pucat. Ia pun menelepon bagian restoran. "Masak makanan yang bisa menaikan tekanan darah yang kurang. 1 jam dari sekarang, antar ke ruanganku." katanya lalu menutup panggilan itu.

Joel kembali bersama Lizzy sambil mendorong meja yang berisi makanan. Ada kua bayam merah dengan jagung manis, ikan ayam kecap dengan bumbu special dan wanginya menggoda. Juga sambal, tahu dan tempe.

"Lizzy, tadi saat bersamamu, Anatari makan apa?" tanya Erland.

"Ana hanya makan bakso saja tanpa mie. Ia juga memberikan sambal yang banyak di kua baksonya."

"Keterlaluan! Semalam ia juga tak makan apapun. Tadi pagi juga. Pantas sajalah ia pingsan." Erland nampak kesal.

Joel menatap Erland. "Apa yang terjadi di kamar? Lizzy mengatakan saat ia tiba tadi Anatari sedang menangis."

"Apa yang aku lakukan? Aku hanya minta dipijat." Jawab Erland dengan santainya.

"Lebih dari pijat juga nggak masalah kan? Kalian sudah menikah." kata Lizzy sambil menahan tawa.

"Ayo sayang kita pergi. Biarkan lelaki bule ini mengurus istrinya." Joel segera menggandeng tangan istrinya dan mereka meninggalkan kembali ruangan itu.

Erland pun menarik kursi dan duduk di dekat Anatari. Ia kemudian mengambil tabletnya dan melanjutkan ceritanya.

Nona pembenci bule akhirnya tumbang. Ia tak kuat dengan segala tekanan yang diberikan kepadanya. Makanya si pria bule bermaksud mengganti strategi untuk menaklukannya.

Anatari mulai membuka matanya. Kepalanya masih terasa berat namun ia juga merasa kalau perutnya mulai menuntut minta diisi.

"Kamu akhirnya sadar." Erland meletakan tabletnya di atas meja lalu segera membantu Antari untuk duduk.

"Apa yang terjadi denganku?" tanya Anatari.

"Kamu pingsan karena tekanan darahmu sangat kurang, asam lambungmu naik dan kamu stres. Bisa nggak sih kamu bersikap yang biasa saja? Aku kan sudah bilang kalau kamu harus makan." Erland menarik tangan Anatari.

"Mau apa?" tanya Anatari.

"Makan!" Erland mengarahkan langkah gadis itu ke meja makan. Di sana ia sudah mengatur semua makanan yang dipesan tadi.

"Makan yang banyak. Kalau kamu tak makan, aku tak segan-segan akan menambah hukumanmu walaupun tadi kamu sudah tidur denganku." ancam Erland membuat Anatari teringat lagi dengan kejadian tadi siang. Seluruh tubuhnya merasa merinding membayangkan sentuhan Erland di sekujur tubuhnya.

Anatari mulai memasukan makanan ke mulutnya. Rasanya tak enak saat makan dan diawasi oleh si bule gila dengan wajahnya yang serius seperti itu.

"Erland, aku akan menghabiskan makananku. Tapi tolong, jangan menatapku seperti itu saat aku makan. Rasanya tidak menyenangkan."

"Baiklah. Kali ini aku mengalah." Erland berdiri dan segera melangkah menuju ke meja kerjanya. Ia duduk di sana sambil memeriksa beberapa laporan yang masuk.

Anatari pun mencoba menikmati makanannya. Ia tak mau lagi berbantah dengan Erland supaya hukumannya semakin berkurang.

"Aku sudah menghabiskan semuanya." kata Anatari.

Erland kembali mendekat dan menatap semua yang ada di atas meja. Habis tak ada yang tersisa termasuk juga nasinya.

"Baguslah."

"Tapi jangan suruh aku makan malam ya? Ini kan sudah jam setengah enam sore." mohon Anatari.

"Baik. Hari ini saja tak ada makan malam. Sekarang, kamu naik ke atas dan segera mandi. Setelah itu langsung beristirahat."

Anatari terkejut mendengarnya. "Baik ke atas? Bukankah kita seharusnya pulang ke villa?"

"Untuk beberapa hari ke depan, sampai kamu pilih dari sakitmu, kita akan tidur di hotel ini. Lagi pula, aku tak terlalu suka dengan tempat tidur yang ada di villa karena tak sebagus tempat tidur di hotel ini."

"Tapi bagaimana aku bisa tidur di sini? Apa nanti kata para karyawan saat tahu aku tidur di kamar yang sama denganmu?" Anatari terlihat khawatir.

"Kenapa kamu takut. Bilang saja kalau kita suami istri. Gampang kan?"

"Tidak mau!" kata Anatari tegas sambil menggelengkan kepalanya.

Erland mendekat. Ia memegang bahu Anatari dari kedua sisinya.

"Kamu mau apa?" tanya Anatari mulai panik.

"Dari kantor ini, sampai di kamar kami, ada lift khusus yang menghubunginya. Tak ada yang bisa mengakses lift itu kecuali orang yang pegang kartu khusus. Dan orang itu hanyalah manager hotel, dan keluarga Thomson. Papaku yang membuat ini semua karena dia orangnya sangat menjaga privasi. Keberadaan mu di sini tak akan terdeteksi oleh siapapun juga karena kamera pengawasnya hanya bisa diakses dari ponselku dan ponsel kakakku. Namun karena dia tak ada di sini, jadi aku yang pegang kendali."

"Tapi aku harus pulang untuk mengambil pakaian ku, seragamku dan juga laptop ku."

"Semua sudah dipindahkan ke kamar. Ayo segera ke atas. Jam kerjamu sudah berakhir." Erland mengusap pundak Anatari sebelum membiarkan gadis itu pergi.

Anatari bernapas lega. Setidaknya jika harus tinggal di hotel ini, dia tak perlu untuk menyiapkan sarapan dan makan malam. Ia juga tak perlu membereskan rumah. Anatari bahkan berharap agar pakaian Erland juga akan di laundry.

Ia pun segera menuju ke lift khusus. Lizzy sudah memberikan kartu akses padanya untuk masuk ke lift itu. Jika akan turun, Anatari tak membutuhkan kartu apapun.

Namun, saat tiba di depan kamar, Anatari baru menyadari kalau pintu itu harus dibuka dengan pasword.

Ponsel Anatari bergetar. Ternyata ada pesan dari Erland. "231090"

Anatari memasukan angka itu di tombol digital yang ada. Pintunya pun terbuka. Gadis itu masuk dan melihat kalau seprei ranjang sudah diganti. Hatinya sedikit tergores saat melihat ranjang itu. Anatari membuka lemari pakaian. Benar saja, pakaiannya sudah ada di sana. Ia pun mengambil handuk dan segera ke kamar mandi.

Entah berapa kali Anatari harus menggosok tubuhnya dengan sabun. Ia ingin menghilangkan jejak sentuhan Erland di sana.

Setelah selesai mandi, Anatari mengeringkan rambutnya dengan hair dryer. Ia bersyukur karena saat keluar kamar, Erland tak ada di sana. Gadis itu memeriksa ponselnya dan menemukan ada panggilan dari nomor yang sudah dihapusnya. Itu adalah nomor Weda.

Ada apa sampai Weda menghubunginya? Tanya gadis itu dalam hati. Ia menemukan ternyata ada pesan yang masuk dari nomor itu.

Anatari, bolehkah kita bertemu? Aku ingin sekali bicara denganmu. Ini sangat penting. Please ..!

Anatari jadi bingung. Haruskah ia pergi?

**********

Menurut kalian, apakah Anatari harus pergi ?

1
cha
Hamilkah... secara yg pertama kali itu sudah berapa waktu lalu.
Gia Gigin
Nggak ada salahnya j juga Ana melakukan kewajiban nya tapi yg masalah, Ed yg turunan bule yang notabene Ana benci
Liina Anjani Malick
selalu menarik cerita nya ka
Syavira Vira
semangat dilanjutkak
Liina Anjani Malick
semoga hamil dah antari 😌
Makaristi
Anatari mlh pingsan ,, pdhl Ethan memperlakukan dng lembut hejehehehe..
apakah Erland akan jatuh- cinta duluan..
biasanya klu npvel aithor itu berpisah dl baru saling mencintai 🥰😘😍🫢🤭
cha
Kasian Ana dikerjain..dijadiin bahan untuk naskah Film,bukannya dibayar untuk bahan cerita malah dipiutangin iming2 hotelnya...
Gia Gigin
cemungut Ana untuk menghadapi bule tengil mu dan buat Ed bertekuk lutut 🤭
Syavira Vira
💪👍🏻♥️🙏
Syavira Vira
lanjut
Gia Gigin
Dasar titisannya Dad Eze si pemaksa 😂
Gia Gigin
untungnya Anatari nggak mual seperti Mom faith 😂
Apriyanti
lanjut thor bikin penasaran aja🙏
Meylan Basiru
tidak adalah rasa kasihan utk anatari, de pagi sdh lelah mengerjakan semua yg di perintah olh erland, mana lagi mau melayani erland sebagai seorang istri yg penurut. kasih kan st hr saja utk. anatari beristirahat utk memuliakan kondisi tubuhnya, supaya bsk apa yg erland perintahkan atdk akan di langgar lagi.. semangat anatari, aku selalu mendukung mu.. up.. up.. 😘😘😘
Sastri Dalila
👍👍👍
Syavira Vira
lanjut
Makaristi
bener kata Anatari klu Erland memang bule gila bule sinting hahahahaha..
Anatari blum pengalaman jd meski di arahkan dl sama si sutradara nya yaitu Erland 😀🤣😍🫢🤭
Erland ngeselin sekali buat Anatari..
apakah mereka akan malam pertama yg sdh sll tertunda itu hehehehehe..
Apriyanti
ada aja alesan nya ana 🤭🤭
lanjut thor 🙏
Apriyanti
keren bgt si ana,, biar tau rasa di dom
lanjut thor 🙏
Apriyanti
lanjut thor 🙏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!