kerajaan majayan dalam situasi kritis,sang prabu telah di ambang kematian,saat terakhir dalam hidup nya,sang prabu hanya bisa membuat rencana penyelamatan putra mahkota,berharap di masa depan ,sang putra mahkota dapat mengambil hak nya kembali.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lintang88, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
amuk massa
Kokok ayam jantan saling bersahutan,pertanda hari telah berganti, matahari masih malu malu menampakkan diri,hanya sinar nya saja yang mulai menerangi.
rumah aki suluh mendadak ramai,berduyun duyun orang datang , mereka semua datang karena mereka tau apa yang menimpa keluarga ini,namun sesampainya disana,mereka malah di sajikan teh hangat dan suguhan makanan ,ada ubi rebus,jagung rebus, ketela dan kacang rebus.
"ayo ayo sadayana, sarapan heula.." murni menyambut kedatangan mereka dengan senyum hangat
" ini..ini .apa yang terjadi murni?"
" ayo masuk dulu ,nanti aku ceritakan,!" dari dalam aki suluh berteriak meminta mereka masuk ,
saat masuk ,mereka melihat aki suluh dan seorang pemuda yang tidak mereka kenal,
mereka duduk bersila di lantai ,tak lama murni datang membawa sebakul makanan rebus dan seketel teh hangat, sambil menyantap makanan,aki suluh bercerita,jika tadi malam Kahar dan anak buah nya tidak datang.
" Tolong...tolong.." seorang anak lelaki berteriak teriak di jalan, mengagetkan
" ada apa jang.."
anak ini seorang pengembala kambing, pagi tadi hendak mencari rumput ,dia menemukan empat orang yang terluka,
berduyun duyun warga mengikuti anak itu,
sampai di tempat itu,mereka memang menemukan empat orang yang terluka ,perut mereka jebol dengan isi perut yang keluar.
" huekkkk... aih..eta Kuwu Kahar.."
menahan mual,orang yang agak berani memeriksa lebih dekat,ternyata mereka itu Kuwu Kahar dan tiga pengawalnya.
" pergi ke balai desa, laporkan ini, ayo sana kamu saja yang pergi"
seorang pemuda segera berlari menuju balai desa,namun sesampainya disana ,balai desa sepi,tidak ada orang,dari seorang anak kecil dia akhirnya tau kemana perginya orang orang balai desa ini.
di pasar ,orang orang yang hendak membuka dagangan di pagi hari,tidak jadi melakukan nya, mereka dikagetkan oleh banyak nya orang yang berlutut di depan rumah judi, mereka berlutut sambil menangis,berteriak teriak mohon ampun,muka mereka pucat
begitu orang ramai mendekati,tangis mereka makin menjadi,mereka menunjuk nunjuk kedalam rumah judi,
mereka pun kemudian beramai ramai masuk kedalam rumah judi
"huek...ahhhh " serempak mereka berhamburan keluar, pemandangan di dalam sungguh mengerikan, ada banyak mayat !
" seseorang lapor sana ke balai desa"
di balai desa ,seorang lelaki paruh baya bernama Gandara adalah Kuwu sebenarnya dia digulingkan Kahar dan kelompok nya,Kahar mengangkat dirinya menjadi Kuwu,memaksa Gandara jadi pembantu nya,
Gandara menerima laporan pedagang pasar,dia bersama keamanan desa yang hanya berjumlah lima orang segera pergi
" perbuatan siapa ini ?" tanya Gandara
" macan..ki.macan.."
semalam,saat permainan koprok,prabu munding yang menyamar, memenangkan tiga juta koin kepeng,
peti besar berisi uang memang sudah dikeluarkan entah berapa jumlahnya,
dibantu oleh empat orang penonton untuk membawa peti saat akan membawa nya, mereka malah di hadang
" berani bawa, tinggal kan nyawa mu juragan"
" loh kenapa begini? Masa kalah tak mau bayar? Orang menang tak boleh membawa hasil kemenangan nya? bagaimana kalian ini !
setelah bertele tele kedok rumah judi ini terbuka semua, ini adalah gerombolan perampok,menyamar ,bersama Kahar mereka menjadikan desa ini markas,tidak ada satupun orang asli desa Bojong soang disini,para pemainnya juga bukan orang sini.
prabu munding terlalu malas berurusan dengan kelompok orang macam mereka, seperti kata Umbara," tangan mulia Raden jangan sampai ternoda nyawa kotor mereka"
prabu munding meminta bantuan Ki Welang dia memanggil Ki Welang,meminta nya yang turun tangan ,membereskan.
belum selesai masalah rumah judi,gandara malah menerima berita tentang Kahar dan anak buah nya , dia bersama lima orang istri Kahar segera pergi kesana.
tergeletak tak berdaya di pematang sawah,Kahar menjadi tontonan banyak orang,tiga pengawal nya telah tewas,hanya dia yang masih sadar, leher nya patah, usus besar membuntal keluar,nafas nya satu satu,dia amat tersiksa,walau bisa diselamatkan,pasti dia akan cacat,mungkin hanya bisa diam di ranjang nya saja.
Gandara,bersama lima istri Kahar datang,melihat kondisi Kahar,mereka malah tersenyum puas,istri tua Kahar malah menangis sambil tertawa
" duh Dewata.. terima kasih"bala" ini sudah kau lenyap kan.."
mendengar ucapan seperti itu,warga lain bukannya mencela malah seolah setuju,mereka berbarengan mengangguk kan kepala " benar...benar .. terimakasih Dewata"
"bagaimana ini Ki?
" Gandara bingung,lalu dia menceritakan kejadian di rumah judi
" aihhhh..benar benar..Dewata telah mendengar doa kita semua..
lalu kita apakan si Kahar ini?
" bakar saja..seorang lelaki tua, dia ayah nya Karta,korban terakhir Kahar, tiba tiba berteriak
" setuju.. setuju..seperti api disiram minyak ,amarah terpendam sekian lama membuncah keluar,ramai ramai mereka menghakimi Kahar.
kasihan Kahar,seorang yang dulu nya paling ditakuti harus berakhir tragis di amuk massa.
gandara hanya diam,setelah semua itu selesai,dia mengajak mereka kerumah judi,meminta mereka mengurus mayat mayat yang ada disana, sama seperti Kahar, mayat mayat itu di tumpuk lalu dibakar,tidak perlu repot repot lagi mengurus nya.
Orang orang yang tadi malam bermain di rumah judi,masih jongkok berlutut hingga hari menjelang sore,bukanya tak mau bangun,tapi mereka memang tak bisa bangun,entah kekuatan apa yang mengikat mereka
prabu munding berjalan menghampiri mereka
salah seorang langsung mengenali nya
" ampun juragan..ampun..kami hanya bermain
warga desa dan Gandara heran,mereka tidak kenal pemuda ini,aki suluh kemudian mengenalkan nya.
Gadara juga menanyai orang yang barusan bicara,dari ceritanya dia akhirnya paham,pemuda ini adalah pelaku utama pembersihan kelompok Kahar.
prabu munding tidak berkata apa apa,dia hanya menghentak kan pelan kaki nya
"bruk" seiring hentakan kakinya,orang orang yang berjongkok merasakan angin lembut bertiup, memulihkan tenaga mereka ,sontak saja mereka bisa berdiri lagi,
"terima kasih juragan. " mereka semua sama melakukan penghormatan
" ya ..kalian boleh pergi sekarang"
masalah telah selesai,warga ramai ramai menyambut nya dengan semacam syukuran
Gandara meminta penjelasan prabu munding
"terimakasih banyak Raden ,saya atas nama warga desa Bojong soang benar benar amat senang' bisa terbebas dari cengkraman Kahar,tapi saya khawatir masalah ini belum selesai, saya masih harus melaporkan ke kota kadipaten atau sangat mungkin atasan malah sudah mendengar berita ini,bagaimana saya harus menjelaskan nya?
"kamu tidak perlu khawatir jika mereka datang,serahkan ini pada mereka.
Prabu munding mengeluarkan sepucuk surat dan cincin tembaga bermotif kepala harimau.
melihat cincin tembaga berkepala harimau,Kuwu Gandara mengamati sejenak,berpikir pikir lalu tiba tiba
"bruk.." dengan suara keras ,dia jatuh berlutut
* ampun Gusti prabu..ampuni saya dan warga disini tidak langsung mengenali Gusti prabu "
sebagai Kuwu dia pastinya paham tanda tanda kebesaran seorang raja.
"ya ya..sudahlah Gandara,bangun
sekarang dengarkan ,titah ku "
" sendika dawueh Gusti prabu "
Gandara berlutut,,wajah nya tertunduk,
" Gandara ,aku memberi mu kepercayaan
pimpin kembali desa ini, berlaku adil dan jangan semena mena.
.di dalam peti ini berisi harta peninggalan rumah judi,kau gunakan untuk membangun desa ,pimpin mereka keluar dari Kemiskinan
"sendika dawueh Gusti prabu"
Gandara menangis haru,mungkin hanya dia seorang saja ,Kuwu rendahan yang di angkat langsung oleh sang prabu,jika pejabat lain mendengar, jangankan Kuwu lain , Adipati pun pasti akan iri kepada Gandara.
