Tahta Berdarah Sang Pangeran
Hari telah siang matahari bersinar terang namun anehnya langit di sekitar ibukota kerajaan majayan seperti redup ,Bangunan istana yang seharusnya megah terlihat kusam.
Prabu aji Jayananta dikabarkan tengah terbaring sakit, beliau sudah beberapa sasi tidak memimpin sidang .
Keanehan di atas langit sudah berlangsung lebih dari satu pekan , banyak orang mengaitkan ke anehan ini dengan sakit nya sang prabu bahkan ada yang meramalkan bahwa kerajaan majayan akan memasuki zaman kalabendhu,zaman sukar atau sengsara dan angkara murka.
Dalam ruang rahasia,raja Kerajaan majayan,prabu Aji Jayananta ,terlihat sangat pucat, badan nya lemah,dia ,duduk di atas pesarean, di sampingnya,nyimas ratu Dyah Wening juga dalam ke adaan tidak baik,matanya berkaca kaca, suaranya serak, dihadapan mereka sepasang anak muda tengah duduk bersila,kepala mereka tertunduk,mata mereka basah dan memerah ,menahan tangis.
“Kalian menikah lah,lalu segera pergi dari istana ini,aku titipkan masa depan kerajaan pada kalian berdua.
“Duh Gusti prabu,Gusti ratu,berat nian tanggung jawab ini,serasa mustahil bagi kami berdua,ampun Gusti prabu”
“Nala..aku memilih mu bukan saja atas petunjuk Dewata,tapi karena aku memang percaya padamu,jangan kecewakan aku”
“iya Nala,waktu kita tidak banyak lagi,kami sangat percaya pada kalian berdua,,apalagi pangeran juga dekat dengan mu dan kamu Nilam”
“Ampun Gusti prabu, Gusti ratu, sungguh kehormatan terbesar dalam hidup kami dipercaya, jika memang demikian,hanya nyawa kami saja balasannya,mohon restui kami Gusti prabu, Gusti ratu”
“Terimakasih Nala dan kamu Nilam, pengorbanan kalian, tak bisa kami balas, semoga sang hyang tunggal merestui pengorbanan kalian.
sekarang pergilah jalankan semua rencana secepatnya, waktu ku tidak banyak lagi, doa dan restu kami menyertai kalian berdua”
“Sendika dawuh Gusti,kami undur diri”
Malam purnama, langit yang seharusnya cerah tetap redup,anak anak yang biasanya bermain dibawah sinar bulan purnama tidak tampak terlihat kali ini.
Di sebuah gazebo kaputren,sang prabu duduk dengan permaisuri ,di pangkuan sang ratu, putra mahkota, pangeran munding Jayananta yang baru berusia tujuh tahun,menangis pilu.
“Ingatlah munding,jangan sekali kali kau tunjukkan cincin ini sebelum waktunya,jika saatnya tiba, cincin ini akan membimbing dan mengarahkan mu ,"
“Tabahkan hatimu,kuatkan tekadmu,mulai sekarang,kau sembunyikan jatidirimu,menjadi rakyat biasa yang bernama "kepeng "Ama Ambu mu adalah ki Nala dan nyi nilam ,masa depan kerajaan tergantung padamu”
Tabib istana kepercayaan prabu telah memberitahukan , penyakit ini sudah tidak dapat dia atasi, ada sihir teluh selain racun yang menyerang prabu aji Jayananta.
Prabu aji Jayananta menyadari, pemerintahan harus tetap berjalan, oleh karena itu dalam sidang rakyat tadi pagi ,dia memaksakan diri hadir, dia memberikan mandat ke pada paman nya, pangeran damar saka , untuk memimpin pemerintahan sementara.
Hal ini ternyata menyebabkan ketidak puasan banyak orang, terutama patih kala Mulya,yang memang selalu bertikai, dua orang ini tidak pernah akur selalu saja bertentangan baik dalam masalah kepemerintahan atau kehidupan sehari hari
memanfaatkan ketidak berdayaan prabu aji Jayananta, sang Patih secara terang terangan menyusun kekuatan mencari dukungan para mentri lain terutama panglima perang jaya Mandala dan para Senopati.
Pangeran damar saka ,bertindak berlebihan, di awal masa kepemimpinan nya, dia mulai menyingkirkan orang orang yang di duga dekat dengan Patih kala Mulya,bahkan seminggu setelah dia memimpin, dia malah ingin mengganti Patih,mengeluarkan pengumuman pergantian Patih Kerajaan, membuat Patih kala Mulya mengamuk di ruang sidang istana.
Prabu aji Jayananta yang mendapatkan laporan itu, hanya bisa mengelus dada, rencana harus secepatnya di jalankan, dia tidak yakin dengan masa depan kerajaan
perebutan kekuasaan bisa terjadi kapan saja,
beliau mulai kehilangan kepercayaan,tidak tau lagi mana kawan mana lawan, kerajaan bisa hancur kapan saja,pewaris kerajaan masih kecil,sang prabu tidak punya pilihan, hingga terpaksa memberikan mandat kekuasaan kepada paman nya, namun langkah ini ternyata malah di salah gunakan
" aihhh seharus nya aku mengadakan sayembara raja , bukan mengangkat secara langsung seperti ini,..duh Dewata maafkan kelalaian hamba ." prabu aji Jayananta hanya bisa menangis, menyesali keputusan nya.
Dalam situasi tak menentu seperti sekarang,sang prabu menyusun rencana penyelamatan putra mahkota,dia sangat paham betapa kejamnya perebutan kekuasaan yang pasti akan terjadi setelah kepergian nya.
,sang permaisuri juga telah bertekad "bela Pati" selain untuk membuktikan kesetiaan sebagai istri,juga demi kehormatan dan kesuciannya dia tidak mau tetap hidup tapi di lecehkan oleh siapapun yang menjadi pemenang terdengar egois, mengingat ratu masih punya anak yang harus dia rawat.
tinggal lah urusan putra mahkota,dia harus selamat,sang prabu mempercayakan hal ini kepada dua orang kepercayaan yang bernama
Nala ,dia adalah prajurit bayangan sang prabu,di angkat sendiri oleh sang prabu,Nala juga merupakan adik seperguruan sang prabu, usianya masih cukup muda ,sekitar 30 an taun,dalam hal ilmu kesaktian,dia hanya kalah satu level di bawah sang prabu dan
Nawang,ini adalah emban pengasuh sang pangeran,dia juga masih ada hubungan kekerabatan dengan sang ratu.
Tepat satu Minggu setelah sang prabu selesai mengatur semua rencana nya ,sang prabu Aji Jayananta, wafat , kerajaan majayan berduka, rakyat banyak yang tidak percaya,berhubung usia sang prabu yang masih tergolong muda, beliau baru 40 tahun.
Kaputren istana malam hari masih tampak ramai,didalam balairiung istana,resi Mahayana pemimpin agama kerajaan,bersama para resi resi lain masih melakukan upacara untuk arwah sang prabu dan ratu yang tadi pagi baru saja selesai di kremasi dalam api suci.
luput dari pandangan orang, Nawang,berjalan menuju salah satu sudut tembok kaputren yang gelap,saat itu terdengar suara burung tekukur dari balik tembok kaputren
" kur..tekukur..kur' Nawang menirukan suara burung tekukur,saat berikutnya,dari balik tembok, seseorang melompat,dan dengan ringan mendarat di samping Nawang.
Mereka tidak berbicara,Nawang kemudian menyerahkan buntalan kain besar kepada orang itu,orang itu kemudian mengikat kan buntalan itu di punggung nya,lalu berbisik
"sabar pangeran, bertahanlah sebentar,ayo Nawang,kita pergi"
orang itu merangkul pinggang Nawang, dan
" hup.." sekali menghentak kan kaki dia langsung melompati tembok kaputren yang tingginya hampir 2 meter.
Baru tiga hari berlalu,Istana kerajaan seharusnya masih dalam ke adaan berduka, namun kenyataannya berbeda,di pendopo pertemuan istana,pagi pagi sekali telah terjadi keributan,patih kala Mulya, memaksakan pertemuan ,
dia meminta di adakan sidang rakyat untuk menentukan penerus Kerajaan,dia menyatakan bahwa rakyat kerajaan majayan tidak menerima kepemimpinan pangeran damar saka,
pangeran damar saka bukan raja yang sah, dia harus melewati "ujian raja baru"
Yang lebih merepotkan , ternyata Patih kala Mulya datang tidak sendiri, dia membawa Sekitar seribu pasukan berkuda.
Tak lama ,dari sudut lain alun datang pasukan pengamanan kota yang di dampingi pasukan perang majayan.
pangeran damar saka telah menduga hal ini akan terjadi, dia pun telah siap dengan pasukan pendukung nya.
Dua pasukan yang awalnya satu komando kini malah berhadapan siap berperang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments
Ali Khadafy
awal yg bagus
2025-05-27
1