NovelToon NovelToon
Mengubah Takdir Cintaku

Mengubah Takdir Cintaku

Status: sedang berlangsung
Genre:TimeTravel / Balas Dendam / Time Travel / Mengubah Takdir / Romansa
Popularitas:6k
Nilai: 5
Nama Author: Rheaaa

Velia diperlakukan dingin oleh suaminya, Kael setelah menikah. Belum sempat mendapatkan jawaban dari semua pertanyaan dirinya malah mendapati Kael mengkhianati dirinya.

Dalam semalam, Kael menunjukkan sifat aslinya membuat Velia tak tahan dan mengakhiri hidupnya. Namun, Velia justru terbangun di masa lalu dimana dirinya belum mengenal Kael sama sekali. Apa yang akan di lakukannya pada kesempatan kedua ini? Apakah gadis itu berhasil mengubah takdir? atau justru menempuh jalan yang sama?

cr cover: https://pin.it/5RJgxu4Ex :)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rheaaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 35

"Apa yang terjadi?" bisik Ray, pada orang-orang yang ada di ruang rapat.

Ishac mengangkat kedua tangannya, sementara yang lain menggeleng pelan. Nara menghampiri Velia yang berada di luar ruangan, namun langkahnya terhenti ketika melihat wanita itu telah berlinang air mata.

"Veli? Apa yang terjadi?!" tanya Nara panik. Velia tidak menjawab, ia hanya diam bagai patung dengan tatapan yang kosong.

"Aku harus ke rumah sakit sekarang," ucap Velia kemudian masuk ke ruang rapat mengambil tasnya sekaligus melapor pada manager.

Wanita itu keluar dari gedung tempatnya bekerja dan mendekati taxi terdekat. "Pak, tolong ke rumah sakit xxx," ucapnya seraya mengeluarkan beberapa lembar uang.

Tanpa banyak bertanya, supir itu lekas membawanya ke tujuan namun perjalanan mereka harus terhambat oleh arus lalulintas yang sedang macet. “Maaf, bisa sedikit lebih cepat, Pak?” pinta Velia, lalu menggigit bibir bawahnya.

“Nona, aku bisa saja. Tapi kau lihat? Jalanan saat ini sedang macet,” jawab supir taxi sambil melirik Velia yang duduk di kursi penumpang melalui spion.

Mata wanita itu mulai berkaca-kaca, “Ayah ….” batinnya, lalu menautkan jari-jarinya dengan gelisah. Kalimat itu tertahan di tenggorokannya, seolah ditelan oleh rasa cemas yang kian membuncah. Napasnya tersengal pelan, pandangannya tak lepas dari jendela yang memperlihatkan barisan mobil yang tak kunjung bergerak. Tangannya mengepal di atas pangkuannya.

Waktu berjalan lambat. Setiap detik terasa seperti menit bagi wanita itu. Akhirnya, beberapa menit kemudian, mobil-mobil melaju lebih lancar dari sebelumnya. Tapi bagi Velia, kecepatan itu tetap terasa kurang. Ayahnya sedang bertarung dengan waktu, namun tak ada yang bisa dilakukannya selain duduk dan menunggu.

Sesampainya di rumah sakit, Velia hampir terjatuh ketika keluar dari taxi. Keringat dingin mengalir di pelipisnya, napasnya tersengal. Tanpa pikir panjang ia langsung ke meja resepsionis dan menyebutkan nama ayahnya.

Setelah mengetahui keberadaan ayahnya, Velia segera berlari kecil berusaha untuk sampai secepat mungkin meski kakinya belum benar-benar pulih. Dengan langkah yang limbung, ia akhirnya tiba di instalasi gawat darurat.

"Suster! Bagaimana kondisi ayah saya? Di mana dia?" tanya Velia dengan napas yang tersengal.

Perawat itu menunduk sejenak, seolah sedang merangkai kata-kata. "Anda anak dari bapak itu?" tanya perawat itu.

Velia mengangguk, dadanya berdebar tidak karuan. Yang diinginkannya sekarang hanyalah mengetahui kondisi ayahnya. Para perawat saling melempar pandangan, beberapa menit kemudian seorang dokter mendatangi Velia. Tidak ada kegembiraan dalam raut wajahnya.

Sang dokter menarik napas, "Maaf ... kami sudah berusaha. Jantung beliau berhenti beberapa menit sebelum tiba di rumah sakit,"

Dunia Velia seakan hancur berkeping-keping. Satu-satunya orang yang menjadi sandarannya saat ini telah tiada. Velia tersentak, tidak percaya dengan apa yang didengarnya barusan. "Kenapa? Kenapa secepat ini? Apa tindakanku juga merubah takdir ayah?!" batin Velia sambil menggeleng pelan.

Air mata mulai luruh membasahi pipinya. Isakan tangis mulai keluar dari mulut wanita itu.

...****************...

Di rumah duka, Velia duduk termenung dengan tatapan yang kosong. Kini dirinya hidup sebatang kara. Satu-satunya keluarga yang dimilikinya telah meninggalkan dirinya untuk selamanya.

"Velia," sahut seorang pria sambil menyerahkan sapu tangan.

Velia menatapnya dengan sinis, "Hah ... lagi-lagi anda," ucap Velia, sudut bibirnya sedikit terangkat.

"Jika kau bersedih, datanglah padaku. Aku akan selalu ada untukmu," ucap Kael.

Velia terkekeh, "Tolong jangan seperti ini. Bukankah saya sudah menolak bapak berkali-kali? Tolong hargai keputusan saya, saya tidak ingin memiliki hubungan apapun dengan bapak," jelas Velia lalu memalingkan wajahnya.

"Hhh ... sial, harusnya kau bersyukur pria sepertiku mau mengejarmu," desis Kael, seakan sifat asli yang selama ini berusaha disembunyikan olehnya muncul ke permukaan.

1
SugaredLamp 007
Gimana nih thor, update-nya kapan dong?
Rhea: Halo/Bye-Bye/, aku usahain update setiap hari ya kak
total 1 replies
indah 110
Kisahnya bikin baper thor, semangat terus menulisnya!
Rhea: Halo! terimakasih ya udah baca /Kiss/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!