Mendapati kenyataan jika tunangannya bermain gila dibelakangnya membuat Fernando Nicholas Sanjaya sangat terpukul, sehingga membuatnya menyeret satu wanita dalam kehidupannya. Wanita yang menjadi budak nafsunya karna salah mengetuk pintu kamar hotelnya.
Bagaimana kisah Nicho dan Ganesa selanjutnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sokhibah El-Jannata, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TMYS. Perdebatan
Nicho tampak terkejut, diletakkan martabak dalam kotak lagi. Dia berdiri dan menatap tajam ke arah Ganesa. Ganesa beringsut mundur, karna saat ini Nicho maju dan mendekat ke arahnya.
"Aku akan melamarmu, suatu keberuntungan bagimu karna aku mau bertanggung jawab. Lalu dengan sombongnya kau menamparku?" ucapnya sambil mengusap pipinya yang sangat terasa panas karna tamparan dari tangan kanan Ganesa.
Ganesa menghela napas panjang, tatapan waspada masih saja tampak dari sorot matanya.
"Kau pikir dengan menikah denganmu, semuanya akan selesai begitu saja?" tanya Ganesa.
Nicho diam. Tapi dadanya bergemuruh marah.
"Harus hidup dengan manusia jahat sepertimu tidak pernah terpikir dalam benakku!" sentak Ganesa.
"Apa maumu dibawah status pernikahan? Kau ingin memaksaku begitu? Ingin membunuhku begitu? Lakukan saja sekarang, tidak harus kau melakukan dalam status pernikahan! sentak Ganesa lagi.
Deg
Jantung Nicho berdetak kencang, selain seorang CEO, dia memang bergelut dalam dunia abu abu. Bahkan sampai saat ini dia masih mempunyai misi yang belum sempat dia kerjakan. Tapi sampai saat inipun dia tidak pernah membunuh. Yang dia lakukan biasanya melumpuhkan syarafnya saja. Lalu, bagaimana bisa dia disangka akan membunuh wanita di depannya?
Nicho berdecih dan menatap wanita yang kini menggebu menolak dirinya. Sorot mata dingin menatap ke arah Ganesa yang kini semakin waspada.
"Jangan banyak bicara! Tugasmu hanya mengikuti mauku!" sentaknya. Nyali Ganesa tampak menciut mendengar ucapan Nicho yang menakutkan itu.
"Aku sudah menanam benihku di rahimmu, bisa saja dia tumbuh. Itu artinya kau dalam pengawasanku!" ucap Nicho lagi.
Deg
Jantung Ganesa semakin tak karuan, bahkan wajahnya semakin tegang. Ganesa menatap tajam ke arah lelaki di depannya. Lelaki yang dengan terang terangan mengakui perbuatannya. Ganesa menghela napas panjang.
"Dengar baik baik Tuan yang terhormat, jikapun benih itu tumbuh. Aku tidak akan pernah membiarkan dia tau siapa ayahnya, kau manusia jahat yang pernah aku temui," ucap Ganesa.
Keduanya saling beradu tatapan tajam, ketakutan Ganesa semakin terlihat jelas.
"Kau tidak punya pilihan, pilihanmu hanya menerimaku. Sebelum semuanya terlambat. Kau harus menikah denganku sebelum kau hamil. Dua Minggu dari sekarang, karna setelah kau hamil, menikah pun juga percuma," ucap Nicho.
Deg
Jantung Ganesa semakin berdetak kencang, Bahkan apa yang dikatakan kakaknya tadi seperti apa yang dipikirkan lelaki di depannya. Lalu apa yang akan dilakukannya?
"Lelaki jahat sepertimu tidak pantas diakui sebagai ayah, jangan pikirkan aku! Pergilah!" sentak Ganesa masih dengan egonya.
Nicho semakin kesal, amarahnya seakan memuncak karna Ganesa.
"Kau tetap harus menikah denganku. Disini aku berbaik hati, bukan seperti apa yang kau pikirkan. Ingat Nona, kau yang masuk dalam kamarku," ucap Nicho.
Ganesa mencoba menurunkan amarahnya, karna memang apa yang dikatakan Nicho benar.
"Aku akui aku salah kamar, tapi tidak seharusnya kau mengambil yang bukan hakmu!" ucap Ganesa.
Nicho memalingkan wajahnya, dia menatap ke arah luar sana.
"Tapi di waktu yang sama, aku memesan satu wanita bayaran. Bagaimana bisa kau mengatakan itu bukan hakku? Semua kesalahan ada padamu, dan aku berbalik hati untuk menolongmu," ucap Nicho.
"Tidak, aku tidak butuh pertolonganmu," ucap Ganesa dan semakin membuat Nicho tampak kesal.
"Kau harus tetap melakukan itu!"
"Aku bilang Tidak!"
"Kau tidak punya pilihan, aku bisa membuat keluargamu menderita jika kau masih tetap pada pendirianmu!" sentak Nicho.
Ganesa tampak terdiam, bagaimana bisa lelaki itu mengancam dan menyangkut pautkan dengan keluarga?
"Apa sebenarnya tujuanmu? Dan siapa sebenarnya dirimu? Kau penjahat? Kau penipu?!" sentaknya.
"Diam! Aku bisa lebih dari apa yang kau katakan, aku tidak pernah main main dengan apa yang aku katakan. Persiapan dirimu besok, jika kau menolak lamaranku, berarti besok kita langsung menikah saja. Hari ini aku akan mengurus semuanya," ucap Nicho kemudian membalikkan badannya.
Ganesa tampak membeku, memandang punggung lelaki yang benar benar gila baginya itu. Hingga pada saatnya Nicho kembali menatap ke arahnya.
"Jangan bertindak bodoh lagi dengan cara konyol, orangku ada dimana mana," ucapnya seolah mengintimidasinya.
"Jadi dia lelaki yang menodaimu? Nona Ganesa Nova Wijaya?" tanya seseorang yang kini berada di ambang pintu sambil menatap punggung lelaki didepannya yang menatap ke arah Ganesa.
Nicho hampir saja kembali memutar langkah, tapi diurungkannya. Ganesa Nova Wijaya? Kenapa nama belakang tidak asing?Dan suara dibelakangnya terdengar Familiar?
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Like, komen, hadiahnya yuk..wkwkwk