NovelToon NovelToon
Kutinggalkan Suami Pelit Dan Mertua Serakah

Kutinggalkan Suami Pelit Dan Mertua Serakah

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Penyesalan Suami / Ibu Mertua Kejam
Popularitas:6.8k
Nilai: 5
Nama Author: Riiya Mariiya

Tasya baru pulang membeli sayur. Belum sempat masuk kerumah masih berada dihalaman, ibu mertuanya langsung meraih uang kembalian yang Tasya pegang.
"apaan sih buk, itu nanti sisanya buat beli apa yang kurang didapur. main ambil aja, dasar mertua serakah".
"halah, kasih aja lah kamu ini harusnya bisa membelanjakan sesuai kebutuhan. kalau sisa ya kasih keaku atau gak keibu.
seakan tak memperdulikan Tasya, bu Wiji pun berlalu pergi.
itulah tabiat mertua Tasya yang serakah, serta suaminya yang sangat perhitungan. namun kesabaran Tasya pun ada batasnya, hingga suatu saat Tasya pun meluapkan emosinya yang selama ini dia pendam.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riiya Mariiya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

episode 2

Tasya masih mencuci dibelakang, mulai dari baju suaminya mertuanya hingga adik iparnya dia semua yang mencuci.

Sebenarnya capek juga jadi Tasya, semua pekerjaan rumah dia yang kerjakan tapi tak ada apresiasi dari suami ataupun mertuanya.

"memang ya satu keluarga pemalas. Terus dulu siapa yang kerjain sebelum aku masuk rumah ini! Gak mungkinkan bayar pembantu dirumah ini, mas Adi aja pelitnya minta ampun. Gak mungkin juga si Tika yang kerjain, dia kan pemalas! Tidur aja kerjanya dasar perawan tua. Pantas saja mas Adi baru nikah usia 30 tahun, ya pasti perempuan yang mau mau diajak nikah mikir mikir juga. Tapi kenapa bod*h banget aku ini, mau maunya nikah sama Adi" Tasya sedari awal mencuci baju sampai selesai masih saja menggerutu karena kesal dengan ibu mertua dan adik iparnya.

Hampir satu jam sudah Tasya berkutat dengan cucian bajunya dan akhirnya selesai. "akhirnya selesai semua huufft, tinggal istirahat". Tasya pun memasuki rumah, dan betapa terkejutnya dia melihat meja makan yang berserakan.

"kurang ajar! Mertua jahanam ipar gila! Habis makan kenyang ditinggal semua piring kotor semua disini! YaAllah... Sampai lauk pun mereka habiskan! Memang jahanam mereka berdua!" teriak Tasya sambil membersihkan meja makan.

Namun tak terasa air matanya menetes saat melihat lauk yang dia masak tadi habis tak tersisa. Bagaimana tadi jika dia belum makan dan tak menyimpan sebagian lauknya? Pasti dia tak akan makan seharian. Karena uang pun dia tak punya.

"kalian keterlaluan sudah seenaknya memperlakukanku seperti ini. Hampir dua tahun aku mengabdi pada suamiku dan mertuaku tapi ini balasan mereka semua. Aku disini seperti babu. Masih untung babu dibayar, ini udah kayak kerja rodi. Malamnya masih melayani suami. Kalau ngeluh sama suami pun gak ada gunanya, dia pasti membela ibu dan adiknya. Sebaiknya aku berusaha cari kerja, sayang banget ijazah S1 ku. Aku harus jadi orang sukses, aku harus bisa punya penghasilan sendiri" gerutu Tasya sambil mencuci piring piring kotor.

Tasya sudah merasa sangat muak dengan orang orang dirumah ini. Dulu Tasya adalah anak kampus yang sangat cantiik. Banyak laki laki yang mengejarnya bahkan ada juga dosen yang ingin melamarnya namun dia tak mau.

Tasya lebih memilih Adi seorang staf di salah satu perusahaan ternama. Dulu masih awal awal mengontrak Adi, ibunya dan adiknya tak seperti sekarang. Namun hanya bertahan satu bulan saja. Setelah itu semua berubah.

Awalnya Tasya masih diam menghadapi mereka. Namun makin lama mereka semakin parah kelakuannya. Malah semakin menunjukkan sifat aslinya masing masing.

"akhirnya semua selesai, aku mau kerumah Mila. Cuma dia yang bisa bantu aku. Andai saja aku punya ponsel, pasti bisa menghubungi semua teman temanku. Siapa tahu ada lowongan." ucap Tasya dan segera berlari kekamarnya mengganti baju.

Tasya mengganti pakaiannya dengan celana kulot, kaos pendek dan dipadukan dengan sweeter hitam. Dengan rambut yang diikat satu. Berjalan menuju jalan raya, dipersimpangan Tasya bertemu dengan bu Leha.

"mari bu Leha", ucap Tasya.

" tumben keluar Sya, mau kemana?"

"ini bu, mau kerumah temen. Rumahnya deket pasar" jawab Tasya.

"naik angkot apa ojek?" tanya bu Leha lagi.

"emm, anu bu jalan kaki. Jangankan naik ojek, buat naik angkot aja saya gak punya uang. Mana ada sisa bu, cuma dikasih dua puluh lima ribu aja. Bu Leha kan tau sendiri tiap hari saya belanja ngirit. Itupun gak pernah sisa", jawab Tasya dengan menghela nafas panjang.

"astaghfirullah Sya, memang kurang ajar suami dan mertuamu itu. Tapi memang betul Sya, mertuamu dari dulu terkenal pelit dan serakah. Ini ibu punya sedikit uang buat ongkos kamu pulang pergi, insyaallah cukup. Ibu gak bisa bantu banyak. Nanti cepet pulang ya, biar mertuamu gak mengomel lagi kayak macan. Hati hati ya nak", ucap bu Leha sambil mengelus pundak Tasya.

Tasya mengangguk, "makasih ya bu, semoga dengan uang pemberian bu Leha ini awal yang baik untuk saya. Saya permisi bu, angkotnya sudah ada", Tasya pun segera menaiki angkot. Tak terasa air mata Tasya jatuh, dia memandangi selembar uang sepuluh ribu. Dia tak akan pernah lupa kebaikan bu Leha sampai kapanpun.

Dia berjanji, suatu saat jika sukses akan digantikannya uang ini berkali lipat.

"pak berhenti pak", teriak Tasya. Dia pun turun tepat didepan pasar. "berapa pak?"

"lima ribu neng" jawab sang sopir. Yang kemudian Tasya memberikan selembar uang sepuluh ribuan, dengan kembalian lima ribu.

Tasya menoleh kesana kemari. Mencari rumah sahabatnya yang dulu ada di sebelah pasar. Namun sudah berganti dengan bangunan yang sangat megah, dua lantai. Seakan pasrah dengan apa yang ditemuinya. Dia perpikir mungkin sahabatnya sudah pindah dan yang punya lahan membangunnya dengan bangunan megah ini. Terakhir dia ketemu sebelum menikah, setelah menikah hanya beberapa bulan mereka komunikasi. Setelah ponsel Tasya rusak sudah tak ada komunikasi sampai sekarang.

Tasya terduduk lesu didepan pasar, menyandarkan kepalanya pada tembok. Saat hampir frustasi, tiba tiba suara perempuan berteriak memanggil nama Tasya.

"Tasya..." panggil Mila sambil melambai tangannya.

Sontak saja Tasya langsung menoleh, karena dia sangat familiar dengan suara itu. "Mila" ucap Tasya.

Mila menghampiri Tasya yang tengah duduk ditangga depan pasar. "Ini beneran kamu Sya? Kok jadi kayak gini penampilanmu? Dulu kau cantik sekali Tasya. Sekarang kenapa malah gak bisa merawat diri?" tanya Mila terkejut dengan penampilan Tasya yang lusuh beda dengan dulu saat dia belum menikah.

"rumahmu pindah Mil? Aku hampir pasrah gak bisa ketemu kamu. Mana rumahmu?" tanya Tasya dengan nada pasrah.

"tuuhhh", jawab Mila sambil memiringkan kepala menunjukkan kearah rumah mewah yang dikira punya orang lain tadi.

"serius? Itu rumahmu? Ngepet kamu Mil?" tanya Tasya terkejut.

"mulutnya kebiasaan. Udah yuk kerumah aku, ngapain sih disini kayak orang susah aja. Sahabatku yang dulu cantik jelita gak boleh terlihat susah apalagi kayak gembel", ucap Mila sambil menarik tangan sahabatnya itu.

Memang saat ini penampilan Tasya hampir mirip gembel. Karena seperti tak terurus. Dulunya dia terlihat cantik sekarang berbeda 180 derajat. bahkan sekedar sabun cuci muka pun yang murah dia tak mampu membelinya. Apalagi dengan skincarenya yang dulu, dia benar benar tak sanggup membelinya.

Betapa kagumnya Tasya saat memasuki rumah mewah dua lantai milik sahabatnya itu. Sangat megah halamannya tertata rapi. Hanya sekedar rumput pun dirapikan dan tak ada yang namanya rumput yang panjang.

"Mil beneran kau ngepet ya?" ucap Tasya seenaknya.

"iya, habis ini kamu tumbalnya. Enak aja bilang aku ngepet", ucap Mila.

"terus apa Mila? Kau dapat sugar daddy?"

Mila melotot mendengar ucapan sahabatnya itu. "enaknya aja. Sini aku kasih tau ya Sya, aku itu nikah sama laki laki kaya. Seorang pengusaha kebun kelapa sawit di kalimantan. Empat hektar Sya bayangin, berapa duit itu? Makanya aku bisa seperti sekarang. Makanya aku disini juga dibuatin usaha biar duit kita ngalir".

"enak ya kamu Mil, dapat suami yang pengertian kaya lagi. Sedangkan aku bernasib tak baik. Apalagi setelah nikah sama Mas Adi benar benar nasibku sial Mil", ucap Tasya menghela nafas panjang dan pasrah.

"kekamar aku yuk, ganti bajumu. Aku dandani selayaknya Tasya yang dulu. Gak tega aku lihat sahabatku pakaiannya lusuh tak terawat", ucap Mila sambil menarik tangan Tasya.

Tasya pun tersenyum melihat tingkah sahabatnya yang masih sama seperti dulu.

...****************...

1
Azahra Rahma
eh malah di Tasya jadi mikirin pelajaran IPA
Azahra Rahma
jangan² salsa mantannya Keenan
Riiya Mariiya: penasaran ya?? baca terus novelku ya kak. banyak plot twist nya lohh.. terima kasih sudah ngikutin ceritanya/Smile/
total 1 replies
Azahra Rahma
kode tuh Tasya,,Keenan ada rasa padamu
lalakon hirup
kisah cintanya kayanya seru ni
Kyoya Hibari
Kayak jadi ikut merasakan cerita yang dialami tokohnya.
HitNRUN
Author, kapan nih next chapter?
Riiya Mariiya: ditunggu ya kak, scepatnya diupdate 😊
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!