NovelToon NovelToon
Gairah Cinta Sang Mafia

Gairah Cinta Sang Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Sugar daddy / Mafia / Romansa / Chicklit
Popularitas:68k
Nilai: 5
Nama Author: Ibu.peri

Arsenio Wickley, seorang mafia yang berusia 39 tahun. Semenjak kejadian kekasihnya pergi karena kesalahan pahaman, semenjak itu Arsenio menutup hatinya untuk semua wanita. Tapi, kehadiran seorang gadis mengubah pendiriannya. Clara datang kepadanya, dan berniat menjadi sugar baby Arsen. bukan karena uang tapi karena ia butuh kasih sayang yang tidak ia dapat dari orang tuanya.
" Om, aku mau jadi sugar Baby om" ucap Clara sambil menatap wajah Arsen.

" Apa kau tahu, apa yang dilakukan Sugar Baby?" Arsen mendekati wajah Clara, membuatnya sedikit gugup.

" Memang apa yang harus aku lakukan?" tanya Clara yang penasaran, ia hanya tahu sugar baby itu hanya menemani makan, dan jalan-jalan.

" kau harus menemaniku tidur, apa kau mau?" Arsen semakin memojokkan tubuh Clara.

" tidak!! aku tidak mau.." Clara berlari saat mendengar ucapan Arsen.

" Dasar bocah ingusan" ucap Arsen seraya menggelengkan kepala.

Nantikan kisah kelanjutannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ibu.peri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

GCSM

Brak!

Pintu kamar tertutup keras.

Arsen menggendong Clara tanpa belas kasihan, lalu melemparkan tubuh mungil itu ke atas tempat tidur dengan gerakan cepat. Clara terlonjak, tubuhnya terhempas ke permukaan kasur yang empuk namun tetap membuatnya meringis.

“Ahh… Om…” rintih Clara lirih, matanya membulat, menatap Arsen dengan bingung sekaligus takut.

Namun Arsen tidak memperlihatkan sedikit pun rasa kasihan. Justru pria itu menaiki ranjang dan menghimpit tubuhnya dari atas.

“Kau senang, hah?” desisnya dengan nada dingin yang membuat udara di kamar seketika menegang. “Kau senang menjadi pusat perhatian para pria tadi?”

Clara masih tercengang, belum bisa mencerna apa yang terjadi. Baru beberapa menit lalu ia berdiri gugup di ruang tamu, memakai kemeja putih milik Arsen karena tidak punya pakaian. Kini, pria itu seperti berubah menjadi sosok penuh amarah dan rasa memiliki yang membara.

“Kau sengaja melakukannya?” bentak Arsen, kali ini suaranya meninggi, membuat Clara refleks memejamkan mata. “Agar pria-pria brengsek itu bisa memandangimu seperti mainan?!”

Clara menggeleng cepat. “Tidak, aku tidak—”

Arsen mencengkeram dagu Clara, memaksanya menatap langsung ke mata gelapnya. “Kau pikir aku tidak tahu pandangan mereka?!”

Clara meringis, matanya berkaca-kaca karena cengkeraman itu menyakitkan. “Om… sakit…”

Mendengar rintihan itu, Arsen terdiam sejenak. Napasnya kasar, dadanya naik-turun seperti menahan sesuatu yang membakar dari dalam. Ia melepaskan dagu Clara dan mengusap wajahnya dengan kasar, seolah mencoba menenangkan amarah yang terus mendesak keluar.

Kemudian, suaranya berubah menjadi gumaman rendah penuh emosi.

“Kau milikku, Clara. Kau milikku. Tidak ada satu pun yang boleh mendekatimu... apalagi menyentuhmu. Tidak ada,” katanya lirih, tetapi penuh penekanan. “Hanya aku… hanya aku yang boleh menyentuhmu.”

Tiba-tiba, dengan satu tarikan kasar, Arsen menarik kemeja putih yang dikenakan Clara. Hingga semua kancingnya terlepas dengan suara berderak.

“Kau bahkan tidak memakai dalaman…” gumam Arsen, matanya menatap tubuh Clara yang kini tersingkap sebagian. Wajahnya memerah, bukan hanya karena amarah, tetapi juga gelombang emosi yang berkecamuk: cemburu, marah, dan has rat yang terus menggerogoti dirinya.

“Aku… aku tidak punya pakaian, jadi aku cuma pakai itu,” Clara berujar dengan suara bergetar. Air mata mulai turun di pipinya. “Aku tidak berniat menggoda siapa pun, Om… sungguh…”

Arsen berdiri dari tempat tidur dan melangkah menuju lemari besar di sudut ruangan. Dengan kasar, ia menggeser pintu lemari kayu itu.

Brak!

Pintu lemari terbuka lebar, menampakkan deretan pakaian wanita tergantung rapi. Di bawahnya, ada rak berisi pakaian dalam, tas branded, sepatu, bahkan aksesori kecil seperti gelang, kalung, dan jam tangan.

Clara terbelalak.

“Kau pikir aku tidak mempersiapkan apa pun untukmu?” Arsen berbalik, menatapnya tajam. “Aku sudah menyiapkan semua ini sebelum kau masuk rumah ini.”

Clara tak bisa menjawab. Hatinya berdesir aneh, seperti campuran rasa bersalah dan… haru.

“Kau tidak perlu alasan lagi, Clara,” bisik Arsen sambil mendekat. Ia kembali naik ke tempat tidur, lalu menarik sisa kemeja yang masih menggantung di tubuh Clara hingga bagian atas gadis itu terbuka sepenuhnya.

“Om…” Clara refleks menyilangkan lengannya di dada, wajahnya memerah karena malu.

Arsen menatap tubuh itu, bukan dengan naf su semata, tapi dengan has rat yang telah lama ia tekan. Ia mengangkat tangan dan menyentuh pipi Clara dengan lembut.

“Maafkan aku Clara, aku hanya tidak suka orang lain mendekatimu, Kau hanya milikku…”

Tangannya perlahan menyelusup ke belakang kepala Clara, menariknya mendekat, hingga bibir mereka saling bersentuhan. Awalnya lembut, lalu berubah menjadi ciu man dalam yang penuh amarah dan rasa memiliki.

Arsen me nge cup bibir itu seolah ingin menghancurkan rasa sakitnya sendiri. Ia seakan-akan mencoba menyatu dengan Clara, memastikan bahwa tidak akan ada pria lain yang bisa memilikinya.

Tangannya mulai menjelajahi tubuh Clara, menyentuh kulit hangat yang selama ini hanya bisa ia bayangkan. Ia mengusap benda itu perlahan, membuat gadis itu melenguh pelan.

“Enghh…”

Clara menggigit bibirnya, wajahnya memerah. Sentuhan itu membuat tubuhnya bergetar, bukan karena takut—tapi karena sensasi asing yang menyebar di seluruh tubuhnya. Ia tak pernah merasakan ini sebelumnya. Tapi entah kenapa… ia tidak ingin berhenti.

Arsen membaringkan tubuh clara perlahan.

“Malam ini… kau hanya untukku, Clara.”

Arsen menatap wajah Clara yang kini berada di bawahnya, rambut gadis itu terurai di atas seprai putih, napasnya naik-turun, seiring degup jantung yang tak bisa ia sembunyikan. Ada semburat merah muda di pipinya, ada gugup di matanya—namun juga ada kesungguhan, keberanian untuk menghadapi sesuatu yang baru.

“Kalau kau ragu... kita bisa berhenti di sini,” ujar Arsen lembut, tangannya menyentuh pipi Clara, hangat, seperti berusaha menenangkan.

Clara menggeleng pelan. “Aku tidak ragu, Om... hanya... ini yang pertama.”

Arsen terdiam, tubuhnya seolah menegang sesaat. “Clara...”

“Aku tahu,” potong Clara pelan, “dan aku ingin... jika pertama kalinya, biarlah denganmu.”

Itu cukup membuat jantung Arsen berdegup kencang. Ia menarik napas dalam-dalam, lalu mencium kening Clara. “Aku akan sangat hati-hati.”

Clara hanya mengangguk. Ia memejamkan mata, menenangkan diri saat tangan Arsen menyentuh tubuhnya dengan perlahan, seolah ia adalah sesuatu yang sangat rapuh. Setiap gerakan terasa seperti bisikan, seperti tarian yang dipandu oleh rasa.

Arsen membuka pakaiannya perlahan. Tubuh mereka kini hanya terpisah oleh jarak yang nyaris tak ada, dan napas mereka bertaut.

Arsen menunduk, menatap mata Clara yang terbuka perlahan. “Kalau ada yang sakit, atau tak nyaman... katakan padaku. Jangan ditahan.”

Clara tersenyum kecil, walau sedikit gugup. “Baik, Om.”

Saat akhirnya Arsen masuk ke dalamnya, dunia Clara seolah berhenti sejenak. Ada rasa tak nyaman yang membuat tubuhnya menegang, tapi Arsen tak terburu-buru. Ia menunduk, men ci um bibir Clara dengan penuh kelembutan, tangannya mengusap rambut gadis itu dengan sabar.

“Ssst... rileks... aku di sini,” bisiknya.

Clara mengerjapkan mata, menggenggam lengan Arsen erat. “Sakit... tapi tidak apa-apa... jangan berhenti.”

Arsen menatapnya dalam, lalu kembali men ci um lehernya dengan lembut, memberikan waktu bagi Clara untuk menyesuaikan diri. Dan perlahan, rasa sakit itu berganti dengan hangat, kemudian dengan sesuatu yang tak bisa ia jelaskan. Ia menggeliat, menutup matanya, membiarkan tubuhnya mengikuti ritme lembut yang Arsen berikan.

Tak ada yang terburu-buru. Arsen memperlakukannya seperti harta berharga—dengan penuh rasa hormat, rasa sayang, dan pengendalian. Tak ada letupan liar, hanya kein ti man yang begitu mendalam, yang membuat Clara merasa... dicintai.

Saat akhirnya mereka mencapai akhir bersama, Clara menyandarkan wajahnya di dada Arsen. Napasnya masih belum teratur, tapi senyumnya muncul, tipis namun penuh arti.

“Om...,” panggilnya pelan.

“Hm?”

“Aku tidak menyesal.”

Arsen mengecup puncak kepala Clara.

Dan malam itu, tanpa banyak kata, mereka tahu... sesuatu telah berubah. Bukan hanya tubuh mereka yang bersatu, tapi juga hati mereka—dalam ikatan pertama yang tak akan terlupakan.

Tapi Clara tidak menyadari, jika ini awal dari keposesifannya.

1
Ra~~~~~
heboh sendiri kau liam 🤣
ollyooliver🍌🥒🍆
kenapa bukan papa..kalau daddy, disini posisinya arsen kek itu ayah tiri/sambung sedangkan matthew dibuat sama dengan panggilan clara..mama dan papa
Siti Amyati
lanjut kak
ollyooliver🍌🥒🍆
ikatan batin lebih kuat
partini
otw sakit hati kamu sen but is ok sih itu setimpal 😂😂😂
vj'z tri
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣 ponakan kurang asem ya begini ni 🤣🤣🤣🤣
partini
😂😂😂😂 dah tau Arsen mau buka puasa ngpain pada di situ
wah Liam di tunggu siapa bidadari mu nanti
Siti Amyati
wah kayak pengantin baru ngga mikir ada anak yg nunggu mommy sama daddy
Ndha28: hihihi.. iya kak, sampe lupa anak🤭🤭
total 1 replies
ollyooliver🍌🥒🍆
iya nih, jodoh liam kapan munculnya
Ndha28: kayaknya bentar lagi kak,😊
total 1 replies
ollyooliver🍌🥒🍆
udah ada pawangnya😌
Siti Amyati
wah melebihi pengantin baru ,bakal ada debay sebentar lagi
alin soebank
menggatal 22 nya🤣🤣🤣
vj'z tri
🤭🤭🤣🤣🤣🤣🤣 pelan pelan saja dad 🤣🤣🤣🤣
Ifah ifah
astaga arsen bener bener dah 😂😂😂😂
partini
sehhh dua" lost control 😂😂😂😂
ollyooliver🍌🥒🍆
momen itu paling disayangkan sih, karena ayah adalh cinta pertama anak perempuan. dan pasti lebih dekat dengan anak perempuan.
ollyooliver🍌🥒🍆
nah lohhhh😄
ollyooliver🍌🥒🍆
malaikat mautnya pulang kampung, gak jadi bawa mangsa😄
ollyooliver🍌🥒🍆
jijay..helppppppp🤧
partini
dia anakmu Arsen so no need to worry
jadi menghalu pas nikah yg bawa keranjang kecil dengan cicin di dalamnya itu anak mereka the next mafia queen ohhh so sweet ya Thor kaya di video" bule sana
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!