Cassandra, terpaksa menjadi wanita simpanan untuk laki-laki yang bahkan belum dia ketahui hingga saat ini.
Demi pengobatan anaknya, dia rela melakukan apapun untuk bisa mendapatkan uang. Termasuk menjual dirinya demi putranya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tessa Amelia Wahyudi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 04
Cassandra berusaha menyakinkan dirinya untuk memulai semua ini. Mereka sudah membicarakannya dan uang yang Evelyn berikan sudah dia bayarkan ke rumah sakit untuk buaya rawat inap Jason dan setelah dia mendapatkan uangnya, barulah Jason akan melakukan operasi transplantasi jantung.
Sungguh berat hidup yang Cassandra jalani, tapi dia harus bisa melewatinya demi putranya. Karena hanya Jason dan ibunya saja yang dia miliki saat ini.
"Kamu gak kerja?" tanya ibunya ketika melihat Cassandra masih di rumah sakit menemani Jason.
Melihat Cassandra yang menggelengkan kepalanya membuat sang ibu merasa kesal. "Mau sampai kapan kamu begini terus? Hidup kita juga butuh uang Cassandra. Jason butuh uang dan kamu masih bersantai disini? Enak sekali hidup kamu!" Cassandra menatap ibunya dengan tatapan sendu.
Susah tidak heran lagi, karena kata-kata seperti ini sudah sering dia dengarkan.
"Nek, jangan marahin mamah," ucap Jason dengan suaranya yang terdengar lemah.
Matanya terbuka dengan sayup, menatap sendu ke arah sang ibu. Berusaha menggapai tangan wanita cantik yang selalu ada untuknya.
"Halah, dasarnya kalian ini beban tau gak! Kamu juga Jason, sakit Mulu! Bagusan kamu tuh-"
"Ibu, cukup ya!" sentak Cassandra yang sudah mulai lelah menghadapi ibunya.
"Kamu berani bentak ibu, iya?" tanya ibunya tak terima.
"Iya, aku berani bentak ibu dan aku siap di bilang anak durhaka! ibu sadar gak sih kalau semua ini salah ibu?" Cassandra berusaha menyuarakan isi hatinya yang telah lama dia pendam. Rasa sakit hatinya terhadap sang ibu membuatnya berani mengatakannya.
"Coba ibu pikir lagi. Ibu yang dari dulu jodohin aku sama Mas Bagas, kan? Ibu yang maksa aku buat nikah sama Mas Bagas. Terus disaat aku sama Jason terpuruk ibu ngerasa kalau aku sama Jason itu beban sama ibu. Sekarang aku tanya, beban apa yang aku kasih ke ibu? Aku kerja buat Jason dan buat ibu. Aku mendapatkan perlakukan buruk dari keluarga Mas Bagas untuk ibu juga. Ibu pernah mikir gak gimana jadi aku hidup di rumah Mas Bagas? Ibu cuma tau uang, uang dan uang. Pernah gak ibu tanya gimana keadaan anak ibu? pernah gak ibu tanya keadaan cucu ibu? Gak pernah Bu. Ibu selalu banggain Kak Stevi, sama Kak Evans. Pernah gak ibu banggain aku? Sejak kecil aku selalu juara, aku ikut lomba ini dan itu untuk banggain ibu. Tapi pernah gak ibu banggain sama aku? Pernah gak ibu peluk aku kayak temen-temen aku? Gak bu! ibu gak pernah melakukan semua itu untuk aku. Cuma ayah yang sayang sama aku. Ibu cuma tag minta uang, ibu cuma tau kapan aku transfer uang. Andai ayah masih ada, mungkin hidupku gak kayak sekarang dan mungkin Jason gak sakit. Kalau ada orang yang harus di salahkan atas keadaan ini, cuma ibu! karena ibu yang maksa aku buat nikah sama Mas Bagas!" ujar Cassandra dengan berlinang air mata.
Dia menceritakan semua keluh kesahnya. Kehancuran hatinya yang berusaha dia redam dan dia peluk sendiri selama ini. Tidak ada yang mau mengerti tentang dirinya.
"Kamu-" ponsel Cassandra berdering dan itu panggilan masuk dari Evelyn.
Melihat nama sahabatnya yang tertera di layar ponsel miliknya membuat Cassandra langsung menjawabnya saat itu juga.
"Cas, Lo dimana?" tanya Evelyn ketika samhugan telepon tersambung.
Cassandra langsung keluar dari ruang rawat putranya ketika menjawab panggilan telepon dari Evelyn.
"Aku dirumah sakit, Evelyn. Kenapa?" jawab Cassandra.
"Eh, Lo nangis ya? kenapa lagi? Jason kumat lagi?" tanya Evelyn panik mendengar suara Cassandra yang terdengar lain.
"Aku gak apa-apa kok. Cuma sedikit pusing aja. Tadi malam kurang tidur, kepikiran Jason." alibinya berusaha mengalihkan pembicaraan mereka.
"Oh, oke. Eh gue udah bilang mami gue dan katanya Lo suruh datang nanti malam. Gue jemput kapan nih? sekarang bisa, biar kita ketemu mami dulu." kata Evelyn yang memberikan kabar tentang hal ini.
Cassandra memejamkan kedua matanya. Benarkah dia akan melakukan hal ini?
"Cas, Lo baik-baik aja kan? Kalau Lo gak siap gak usah deh. Lo gak harus ngelakuin hal ini kok. Masih ada jalan lain, Cas. Gue gak mau Lo nyesel nantinya. Hidup lo-"
"Aku baik-baik aja dan aku siap. Hidup aku udah hancur sejak lama, Evelyn. Jadi kamu gak perlu khawatir lagi, oke." ucap Cassandra berusaha meyakinkan Evelyn tentang semua ini.
"Yaudah, ntar lagi gue jemput. Nanti malam kita ketemu sama mami Sisil. Dia udah liat foto Lo sih dan katanya wajah Lo menjual banget. Jadi dia mau ketemu sama Lo, Cas."
"Aku harap Jason bisa segera di operasi Evelyn. Aku gak kuat liat Jason terus ngerasain sakit kayak begini. Lebih baik aku yang hancur dan menahan rasa sakitnya. Tapi jangan Jason," ucap Cassandra dengan lesu.
"Bodo amat dah! Gue gak mau denger Lo ngomong kayak gini lagi. Kalau Lo udah yakin buat maju, gue bawa ke tempat mami. Tapi kalau Lo udah masuk ke tempat mami, Lo gak akan bisa keluar lagi kayak gue," imbuh Evelyn membuat Cassandra menarik nafasnya dalam-dalam sebelum kembali menghembuskannya dengan berat.
"Iya, Evelyn." balas Cassandra.
***
dan kau tak sadr kh dr mu gmn...
mmm gmn klo casa tau.... kau simpnan shbt ny🤣🤣🤣
di pangil mas
rasanya kok gimana gitu ya
🤭🙏🙏🙏