Seorang Dokter muda yang jenius dan ahlibeladiri mati karena menolong anak kecil dari mobil yang akan merenggut nyawanya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Respati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MASAKAN ALEA.
Setelah kembali dari taman Alea , Mimi dan putri Yinhan bersantai di gasibu yang ada di sebelah taman istana Rose milik putri Yinhan.
"Jie jie...hari ini aku datang kemari mau berpamitan denganmu, karena kami besok pergi ke perguruan Canlang untuk mendaftar..." kata Alea sambil duduk di sebelah tuan putri Yinhan. Terlihat kekagetan di wajah cantik putri Yinhan.
"Apa..besok kalian akan pergi..?' tanya Putri Yinhan.
"Benar...besok pagi- pagi kami akan berangkat, jadi kami tidak bisa berpamitan pada kalian, maka itu aku fikir hari ini saja aku pamit pada Jie jie.." kata Alea lembut.
"Lea...sebenarnya jie jie berat berpisah denganmu, tapi karena ini tujuanmu, cita- citamu jie jie hanya bisa berdoa kau akan di trima di perguruan Canlang.. Tapi kau harus janji, kalian harus sesekali datang kemari..." kata putri Yinhan dengan wajah sedih.
"Jie jie jangan khawatir, kalau ada waktu Lea akan datang kemari..." jawab Alea.
"Oh ya jie jie...karena hari ini hari terakhir aku di sini, jadi ijinkan aku membuat makanan untuk jie jie dan gege Ji ..." kata Alea dengan semangat.
"Hei..kau bisa memasak...?" tanya Putri Yinhan tak percaya. Mendengar itu Alea hanya tersenyum.
"Alea hanya bisa sedikit Jie jie...tapi hari ini demi jie jie dan gege Ji , Lea akan berusaha memasak dengan baik..." jawab Alea merendah. Sedang Mimi menahan senyumannya.
"Dasar anak nakal... Bisa- bisanya mengatakan hanya bisa memasak sedikit. He he he...aku ingin tahu reaksi putri Yinhan nanti kalau merasakan masakan putri Lea..." seru Mimi dalam hati.
"Boleh jie jie...?" tanya Alea lagi.
"Boleh..ayo kita kedapur..." ucap pitri Yinhan sambil berdiri. Akhirnya mereka bertiga berjalan kearah dapur istana putri Yinhan. Sampai di dapur para koki dan pelayan putri Yinhan sangat kaget ketika melihat putri Yinhan masuk kedapur bersama Alea yang sudah mereka kenal sebagai tabib yang telah menolong kelahiran pangeran kecil. mereka kaget
Sebab putri Yinhan sejak dulu tidak pernah datang ke Dapur.
'Nach Hanpey...kau bisa memakai dapur ini untuk melakukan keinginanmu..." kata putri Yinhan sambil melambaikan tangan pada koki kerajaan yang ada di dapur itu. Sang koki segera datang menghadap.
"Hamba putri..." kata Koki dengan menunduk hormat.
"Hari ini biarkan tabib Hanpey memasak , kalian cukup membantu kalau di butuhkan...sediakan bahan yang tabib Hanpey butuhkan ..." kata putri Yinhan pada sang koki.
"Tabib akan memasak putri...?" tanya koki tak percaya.
"Iya... Dia ingin membuatkan masakan untuk kami..." jawab putri Yinhan.
Para pelayan dan koki ternganga tak percaya. Mereka menatap Hanpey dengan wajah heran, masak iya orang yang wajahnya lembut dan tampan itu bisa memasak..pikir mereka.
Akhirnya mereka menyingkir dan berdiri di luar dapur setelah memberikan apapun yang di minta Alea. Sedang putri Yinhan duduk di pojokan bersama putra dan pengasuh nya.
Setelah menyingsingkan lengan baju caosannya Alea segera mulai memasak
Dimulai dengan memotong sayuran dan meracik bumbu yang akan dia olah dengan ikan. Sedang Mimi hanya membantu mengupas sayur atau menghaluskan bumbu. Dengan cekatan tangan mungil dan halus milik Alea memotong bumbu dan sayuran . putri Yinhan sangat kagum melihat apa yang di lakukan Alea. Para pelayan dan koki kerajaan hanya bisa ternganga . tak berapa lama tercium bau harum masakan Alea. Mencium harum bau masakan Alea para pelayan dan koki menelan air liur mereka.
mereka merasakan lapar saat mencium keharuman masakan yang di buat Alea .
"Jie jie...apakah kita bisa memberikan makanan ini untuk Raja dan permaisuri juga...?" tanya Alea di sela dia memasak.
"Nanti kita membawa masakan ke meja perjamuan aja...." jawab Putri Yinhan.
"Baguslah...agar mereka juga merasakan masakan ku..." kata Alea sambil tersenyum. Walau sambil berkata tangan Alea tetap dengan cekatan melanjutkan memasak. Hingga hampir dua jam beberapa masakan dapat Alea hidangkan. Putri Yinhan yang sejak tadi sudah menahan air liurnya segera mendekat.
"Ya ampun tabib Hanpey masakan apa saja ini .... Boleh aku merasakannya....?" tanya putri Yinhan, Alea segera mengambilkan piring dan sendok untuk putri Lea.
"Hmm...enak sekali...kau pandai sekali tabib..." seru Putri Yinhan gembira.
"Trimakasih jie jie..." jawab Alea sambil tersenyum manis.
"Ayo kita bawa ke istana Ayahanda, kebetulan saat ini waktu makan siang..." kata Putri Yinhan dengan semangat.
Setelah menaruh masakan kedalam piring saji putri Yinhan segera menyuruh mereka membawa bermacam masakan yang di buat Alea ke ruang makan Raja dan permaisuri serta anggota keluarga kerajaan . Putri Yinhan juga mengutus pelayan kediamannya untuk mengabari sang suami untuk datang makan di istana Raja.
Setelah itu mereka bertiga pergi ke istana Raja bersama para pelayan yang membawa masakan. Alea tak lupa menyuruh pelayan memakan masakan sisa masakan yang di bawa ke istana Raja seijin putri Yinhan.
"Tapi jangan lupa kau sisahkan buat mereka yang ikut kami ke istana .." kata putri Yinhan pada para pelayannya.
"Baik putri..." jawab mereka serempak. Para pelayan dan koki sangat senang mendengar omongan Alea dan putri Yinhan . Mereka segera menyerbu masakan yang sudah sejak tadi membuat mereka mengeluarkan air liur.
"Ini masakan apa ya...seumur- umur aku belum pernah melihat sayur yang di masak seperti ini, tapi harum sekali baunya..." seru salah satu pelayan.
"Dan ini ikan sangat enak sekali rasanya..." kata yang lain. Dan banyak lagi komentar dari para pelayan yang memakan masakan Alea. Jangankan para pelayan koki aja merasakan enaknya masakan Alea.
Sedang Alea kini sudah berada di depan ruang makan kerajaan bersama putri Yinhan dan Mimi serta para pelayan . Saat mereka berada di depan pintu ruang makan terlihat Mentri Ji datang.
"Sayang...kau baru datang juga...?" tanya Mentri Ji dengan nanda lembut pada putri Yinhan. Putri Yinhan hanya menjawab dengan senyuman.
"Lo..ini ada Hanpey.....kapan datang...?" tanya Mentri Ji saat melihat Hanpey berada di sebelah putri Yinhan .
"Sudah tadi gege... Ini Jie jie mengajakku kemari..." jawab Alea.
"Ya sudah ayo kita masuk..." ucap Mintri Ji. Saat kasim akan meneriakkan nama mereka , putri Yinhan mencegah. putri Yinhan dan Mentri Ji segera masuk kedalam ruangan. Sedang Alea dan Mimi menunggu di luar.Terlihat semua keluarga sudah berada di meja makan. Dan ternyata jendral Guansi berada di sana juga bersama putra mahkota.
"Selamat siang semuanya...?" sapa putri Yinhan lembut.
"Han'er...kenapa baru datang...?tidak terjadi apa- apa pada putramu kan...?" tanya permaisuri.
"Tidak Bunda...maaf nanda terlambat karena ada seseorang yang ingin memberikan hadiah kusus buat semua keluarga..." kata Putri Yinhan sambil tersenyum.
"Hadiah....? Hadiah apa...?" tanya permaisuri penasaran.
"Tabib Hanpey masuklah....?" seru putri Yinhan.
"Mendengar nama Hanpey Pangeran Lingzhi mendongakkan kepalanya. Dia menatap kepintu masuk. Tak lama terlihat seorang pemuda bertopeng masuk kedalam ruang makan. Dia berjalan bersama kakaknya dan beberapa pelayan milik putri Yinhan. pangeran Lingzhi merasa hatinya berdebar tak karuan ketika melihat kehadiran Alea. Dia semakin yakin kalau dia jatuh cinta pada gadis yang menyamar memjadi seorang pria ini.
"Tabib Hanpey, kau di sini...?" ucap permaisuri dengan gembira.
"Benar yang mulia..hamba tadi ke istana milik putri Yinhan..." jawab Alea sopan.
"Apa yang kau bawa itu...?" tanya permaisuri kembali.
"Masakan yang hamba buat yang mulia.." jawab Alea.
"Apaa..masakan yang kau buat...? Kau bisa memasak...?" tanya permaisuri tak percaya. Begitupun Raja , dan para selir serta pangeran dan putri kaget ketika mendengar tabib Hanpey bisa masak.
'Kau bisa memasak tabib Hanpey...?" tanya putri Ying Yin putri dari selir pertama Raja.
"Benar yang mulai , hamba sedikit bisa memasak..."jawab Alea.
"Coba, coba kau bawa sini....?" seru permaiduri penasaran.
Alea segera menyuruh para pelayan menghidangkan masakan yang dia buat. Setelah menaruh masakan di atas meja, Para pelayan dan Mimi segera undur diri dan keluar ruangan . Saat melihat masakan. yang di buat Alea , mereka merasa sangat terkejut.
"Tabib Hanpey...ini masakan apa..? Kok aku nggak pernah melihat masakan seperti ini..? Tapi harum dan bentuk masakannya membuatku ingin mencicipi...?" ucap permaisuri.
Alea berjalan mendekati meja makan.
"Yang mulia..Ini namanya sayur tumis daun sawi, ini opor ayam, ini iga asam manis, ini ikan bumbu rica- rica, ini sambak balado( Alea tersenyum teringat penyanyi cantik di abad 21 si Ayu ting- ting 😂 ) dan ini sop Ayam yang mulia..." jawab Alea menerangkan.
"Kok ini ada bulat- bulat seperti telor tapi bukan telor...?" tanya putri Sora putri paling kecil baginda Raja dengan permaisuri.
"Itu daging di haluskan dan di bentuk bulat , namanya bakso putri..." jawab Alea.
"Boleh aku mencobanya Bunda...?" tanya putri Sora sambil menatap sang Bunda.
"Ayahmu belum menyuruh kita makan putri...?" tegur sang Bunda. Terlihat wajah putri Sora yang cemberut membuat semua orang tersenyum .
"Lalu ini apa Tabib Hanpey... Ini nasi kan..?" tanya putri Ying Yin. Dia melihat nasi yang sepertinya berbumbu dan di dalamnya terlihat ada sayuran dan udang serta di atasnya ada ayam goreng yang di suir kecil dan halus..
"Benar itu nasi...namanya nasi goreng. Hamba membuatnya hanya sedikit soalnya takut tidak ada yang suka, karena cara memakan nasi goreng tidak makai kuah, cukup memakannya bersama ikan goreng saja...." jawab Alea.
" Baiklah ayo kita coba masakan tabib Hanpey...kau duduklah ... Kita makan sama- sama..." kata Raja Rong Kyu.
Alea segera duduk di dekat putri Yinhan.
Karen di sebelah putri Yinhan masih ada satu tempat duduk yang kosong. Dan itu tanpa sengaja berharap langsung dengan putra mahkota Lingzhi.
Setelah melihat Alea duduk putri Yinhan berbisik.
"Lea' er...aku ingin merasakan semua masakan yang kau buat , tadi aku sudah merasakan rasa daging bulat yang ada di dalam sayur...." putri Yinhan terdiam lupa nama sayuran yang dia makan.
"Sayur sop...." sela Alea.
"Iya, iya sayur Sop, dan sekarang aku ingin makan daging ini...." kata putri Yinhan sambil mengambil masakan iga asam manis .
"Itu masakan iga asam manis Jie jie..." kata Alea sambil menahan tawa.
"Ck..kau ini..jie jie lupa nama masakanmu,..."kata putri Yinhan pura- pura marah. Alea hanya bisa tersenyum melihat putri Yinhan yang makan dengan lahabnya. Tanpa sadar Alea mendongakkan kepalanya. Dan dia menatap pangeran Lingzhi yang sedang menatapnya . pangeran Lingzhi yang sejak tadi selalu menatap Alea merasa bahagia saat gadis yang menjadi pusat perhatiannya sejak dia masuk tadi , kini berada di depannya , apalagi saat ini gadis itu sedang menatap kepadanya. dia segera menampilkan senyuman termanis di wajah tampannya. sedang Alea yang mendapat senyuman dari Pangeran Lingzhi terpanah.
"Ya ampun....dia bisa tersenyum juga...gue pikir wajah itu emang tercetak dingin, kaku tanpa senyuman.... dan tumben dia tersenyum padaku, apa tadi pagi dia salah minum obat ya... atau ada setan yang menempel di tubuhnya..." seru Alea dalam hati. Alea segera membalas senyuman pangeran Lingzhi dan kembali menatap nasi yang ada di piringnya.
sedang pangeran Lingzhi yang mendapat senyuman manis dari Alea merasa bagai terkena hipnotis.
"Tabib Hanpey...masakanmu lezat sekali, walau aku belum pernah melihat masakan seperti ini selama hidupku ..." seru Putri Ying Yin.
"Benar...aku juga belum pernah melihat dan makan masakan seperti yang tabib buat..." seru pangeran kedua menimpali .
"itu semua masakan hasil karya saya pangeran...kalau putri Ying dan Pangeran kedua ingin makan makanan seperti itu, Di Desa Cahaya anda bisa mendapatkan bermacam masakan seperti ini..." jawab putri Alea.
"Benarkah.... kenapa kau bisa tahu...?' tanya Pangeran kedua heran.
"Karena dia pemilik Restoran di sana...?" jawab pangeran Lingzhi mendahului Alea.
Alea terkejut ketika mendengar pangeran Lingzhi bisa tahu tentang bisnisnya.
"Lo...kok gege bisa tahu...?" tanya pangeran kedua.
"Benar yang dikatakan pangeran kedua, kok gege bisa tahu kalau di Desa Cahaya ada restoran dan itu milik tabib Hanpey...?" tanya Pangeran ketiga.
"Karena aku pernah kesana...dia juga memiliki rumah obat yang gratis buat penduduk kurang mampuh....dan itu membuat pasiennya rela antri mendapat layanan..." lamjut pangeran Lingzhi.
Raja yang mendengar perkataan pangeran Lingzhi tercekat.
"Apa benar itu nak...?" tanya Raja pada Alea yang tertunduk karena malu .
"Dasar nich Pangeran sok tahu...pasti Jihao yang bercerita..." seru Alea dalam hati.
"Putra Mahkota terlalu membesar- besarkan Baginda...memang benar di sana ada Restoran dan rumah obat milik hamba.. tapi kalau pasiennya sich semua dari rakyat jelata.." jawab Alea merendah.
"Tabib Hanpey...kau jangan terlalu merendah...aku juga mendengar kalau kau adalah tabib kesayangan kerajaan Long, terutama Desa Cahaya dan sekitarnya..." kata putri Yinhan menyela.
"Waah...betapa bahagianya yang akan menjadi pendamping mu tuan tabib..." seru putri Ying Yin, dengan wajah berbinar.
"Gege Hanpey...andai aku besar , aku mau jadi pendamping mu...." ucap Putri Sora polos. gadis manis yang masih berumur 6 tahun itu terpesona dengan ketampanan Hanpey.
"Uhuk..uhuk..." Alea terbatuk - batuk mendengar perkataan putri Sora. putri Yinhan segera memberikan minuman yang ada di depan Alea.
"Pff..." putri Yinhan tertawa pelan mendengar omongan sang adik.
"Sora...kau itu masih kecil, jangan ngomong yang tidak- tidak..." kata sang Raja sambil tersenyum.
"Kenapa Ayah...bukankah gege tabib orangnya tampan , walaupun wajahnya di tutup topeng tapi aku yakin gege tabib orangnya tampan sekali. ..." kata putri Sora polos.
"Sora...jangan ngomong seperti itu.. kau masich kecil lihat wajah tabib Hanpey memerah...." kata Permaisuri menggoda.
"Putra Mahkota...apakah kau juga melihat kalau wajah tabib Hanpey itu tampan ...?" tanya Permaisuri sambil tersenyum pada putra Mahkota. Kontan putra Mahkota menatap wajah sang Bunda dan terlihat dia cemberut.
"Oh ya Bunda...tabib Hanpey memasak makanan ini untuk memberikan hadiah perpisahan , karena dia besok bersama kakaknya Mimi akan pergi mendaftar di perguruan canlang. jadi hari ini dia sengaja membuat masakan ini untuk mengucapkan salam perpisahan..." kata putri Yinhan menyelamatkan Alea dari situasi yang membuat dia malu.
"Jadi kalian berdua akan mendaftar di perguruan canlang...?" tanya Raja.
"Benar baginda...." jawab Alea.
"Waah...kalua begitu kita bisa bertemu di sana tabib...." seru pangeran kedua.
"Benar kata gege pangeran kedua. kita akan bertemu di sana...kita bisa menjadi sahabat..." seru pangeran ketiga.
"Semoga pangeran..." jawab Alea lembut.
Sedang pangeran Lingzhi terlihat berwajah merah dan semakin dingin mendengar percakapan sang Adik.
Waaah...ada yang lagi cemcem nich 😂😂 .
Udahan dulu ya....jangan lupa like , vote, dan komennya ya...author tunggu.
padahal karya kamu bagus2 lho kak, aku suka dan selalu mengikuti karya2 kamu.