Namaku adalah Nayla putri dan Aku hanyalah gadis desa dengan penghidupan di bawah rata rata. Selama ini aku hidup dengan hanya mengenal sosok seorang Ibu saja tanpa mengenal sosok yang bernama Ayah. Bagiku Ibu adalah satu satunya orang yang paling berharga dalam hidupku, tanpa nya mungkin aku tidak akan bisa hidup selama ini. Semua ucapannya adalah titah untukku, dan demi membahagiakan nya aku mematuhi semua ucapan nya bahkan dengan mengindahkan perasaan ku sendiri, dan readers tercinta dari sinilah ceritaku bermula.
Selamat membaca, semoga berkenan. Berikan dukungan seikhlasnya, semoga yang maha Kuasa memberikan balasan yang setimpal. Aamiin ya robbal alamiin
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 💘 Nayla Ais 💘, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hanya menumpang
L A 8
🌺🌺🌺
Mas Asrul melihat Nayla kembali dan di antar oleh seorang pria, semua itu membuatnya marah pada Nayla.
" Tunggu....! ".
" Aku bertanya padamu sekali lagi, dari mana kamu baru pulang jam segini...?"
Mas Asrul sampai menggertakkan giginya, menahan amarahnya.
" Aku tadi ke panti asuhan melihat anak anak, karena sudah lama semenjak menikah aku tidak pernah kesana lagi. Jawab Nayla jujur, dia malas untuk berdebat.
" Wow hebat...! "
" Kamu mengatakan pergi ke panti asuhan melihat anak anak. Kamu mau melihat anak anak atau mau membuat anak, sampai kamu kembali kerumah bersama seorang pria di malam hari. Ucap Mas Asrul sinis.
Jleb....!
" Apa Mas Asrul tadi melihatku pulang di antar Mas Andre. Batin Nayla
" Dia temanku, aku bertemu dengannya di dekat masjid saat aku sedang menunggu taxi. Kemudian dia menawarkan tumpangan untukku, karena takut malam semakin larut jadi aku menerima tawarannya. " Jawab Nayla seadanya
" Kamu pikir aku akan percaya dengan semua omong kosongmu ini. Kamu pikir aku anak kecil yang begitu mudahnya kamu bodohi.... Teriak Mas Asrul.
Nayla menyerah, percuma saja menjelaskan pada orang seperti Asrul. Hatinya sudah tertutup oleh semua hal baik, semua yang Nayla lakukan meskipun benar akan tetap salah di matanya.
" Kalau kamu tidak percaya dengan semua yang aku katakan, lalu untuk apa kamu bertanya padaku. Percuma aku menjelaskannya, ujung ujung nya kamu akan tetap menuduh aku berdusta. Sudahlah Mas, aku lelah. Aku malas berdebat denganmu. Ucap Nayla pasrah
" Nayla, apa susahnya kamu berkata jujur padaku....! "
Nayla tidak mengerti tentang jalan pikiran suaminya itu. Dia sudah mengatakan yang sebenarnya, tapi tetap saja Mas Asrul tidak mempercayainya.
" Kalau menurutmu aku berbohong, dan itu menjadi penyebab kemarahanmu.Oke, baiklah, lalu bagaimana dengan kamu Mas. Setiap hari kamu bersama dengan Siska, kalian bahkan tidak segan segan bermesraan di depanku ".
Nayla lega karena sudah mengeluarkan unek unek yang mengganjal di hatinya selama sebulan hidup dengan Pria asing yang berstatus suaminya itu.
" Jangan ge'er kamu salah, aku tidak marah karena kamu pulang dengan pria lain. " Ucap Mas Asrul mencoba mengelak.
" Oh ya...! Baguslah kalau begitu. Sekarang tidak ada lagi yang perlu kita bahas, permisi tamu mau istrahat. "
Nayla melangkah menuju kamarnya, namun langkahnya terhenti karena ucapan Mas Asrul.
" Karena kamu tamu, seharusnya kamu tau diri. Kamu tidak bisa keluar masuk disini seenaknya, apalagi sampai pulang di antar seorang pria. "
Nayla lelah untuk berdebat, faktanya semua yang Nayla lakukan akan selalu salah di mata suaminya itu.
" Ini alasan kamu tidak menghargai aku sebagai seorang istri di rumah ini, karena kamu hanya menganggapku tamu dan karena kamu merasa berkuasa di rumah ini. Kamu juga bisa membawa kekasih tercintamu itu di rumah ini sesuka hatimu. Kalian juga bahkan bebas bermesraan dimana saja, bahkan di hadapanku istrimu sendiri. "
" Kamu yang bersalah lalu kamu limpahkan kesalahanmu itu padaku. Aku hanya jalan sekali dengan seorang pria, itu pun karena terpaksa. Tapi kamu sudah menyebutku pembohong, seakan akan aku ini penjahat kelas kakap bagimu. "
Nayla mengeluarkan semua kekesalan dihatinya, karena bingung dengan sikap Mas Asrul yang terus menuduhnya sebagai wanita tidak baik, meskipun dia sudah berkata jujur.
" Hey.....! "
" Kamu juga sudah tau, kalau Siska itu adalah kekasihku, wanita yang aku cintai. Sebelum kamu datang di rumah ini, dia setiap hari ada di sini. Seandainya kamu tidak hadir dalam hidup kami, mungkin sekarang kami sudah hidup bersama. Seharusnya aku menikah dengannya, menjadikannya ratu di hatiku dan juga di rumah ini. " Jelas Mas Asrul panjang lebar.
" Mas...! " kenapa kamu sejahat ini padaku. Apa salahku? semua ini bukan keinginanku. "
Nayla tak mampu lagi menahan air matanya yang jatuh membasahi pipinya, bahkan menyiram luka hati yang semakin menganga. Lagi dan lagi hanya air mata yg menjadi saksi penderitaan batinnya.
" Baiklah Mas Asrul "
" Kalau kamu merasa terbebani dengan pernikahan ini, lalu kenapa tidak kamu Lepaskan aku, ceraikan saja aku sekarang juga agar kamu bisa bahagia dan bebas memilih jalan mu sendiri, sebelum semuanya terlambat dan lebih banyak yang tersakiti ".
Nayla kata kata yang sebenarnya hati kecilnya menolaknya. Namun dia juga sudah lelah bertahan, hubungan ini hanya saling menyakiti. Tidak ada kebahagiaan di sana, mumpung pernikahannya baru seumur jagung.
Asrul menatap Nayla dengan tatapan tajam.
" Tidak segampang itu berpisah denganku, karena Aku tidak akan melepasmu begitu saja wahai wanita penghancur "
Asrul memegang dagu Nayla dengan sangat keras, membuat Nayla meringis kesakitan. Ia berusaha berontak, namun tubuh mungilnya itu tidak mampu melawan tenaga suaminya yang kuat dan tidak sebanding dengan nya
" Lalu kenapa Mas... ?"
" Kalau kamu menceraikan aku, kamu bisa langsung menikah dengannya. " Ucap Nayla lirih karena sakit diwajahnya.
" Jangan berpikir kalau aku mempertahankanmu karena aku membutuhkanmu, jangan mimpi karena semua itu tidak akan pernah terjadi ".
" Asal kamu tau, aku tidak menceraikanmu karena aku tidak ingin membuat Ibuku bersedih, karena aku menceraikan wanita yang di sayangi Ibuku sepertimu.
" Satu lagi, aku juga belum puas bersenang senang denganmu. Aku akan buat hidupmu bagaikan di dalam neraka, karena sudah merusak kebahagiaanku. " Ucap Asrul sinis.
Nayla tau ini semua bukan hanya sebuah ancaman. Suaminya itu mampu melakukan apa pun padanya demi memuaskan hatinya
" Kenapa kamu ingin selalu menyakitiku? aku tidak pernah berbuat salah padamu. Soal Ibu biar aku yg akan menjelaskannya padanya. Aku akan mengatakan Kalau aku yang selingkuh dan karena aku mencintai pria lain. Aku juga akan membuat Ibu merestui pernikahanmu bersama Siska. "
Nayla ingin semua masalah ini selesai, dan tidak ada yang tersakiti lagi.
" Kamu ini benar benar keras kepala, sekali aku katakan tidak, maka selamanya akan tidak. Aku tidak ingin hidupku di atur atur, apalagi dengan orang sepertimu. "
🍌🍌🍌
Minta dukungannya ya, komen, like, rate, vote, seikhlasnya. Terimakasih, semoga selalu dalam lindungan yang Maha kuasa.
💓 Aamiiin 💓
terus kerja apa ini?