NovelToon NovelToon
Nona Menikahi Bocah

Nona Menikahi Bocah

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Contest / Nikahkontrak / Lisa / Tamat
Popularitas:46.9M
Nilai: 4.9
Nama Author: Ria Mariana

AWAS! Cerita ini bikin SENYUM-SENYUM SENDIRI.

Dewa Arga, cowok baru lulus SMA, belum mendapat ijazah sudah disuruh orang tuanya untuk menikah dengan wanita yang lebih tua darinya.

Bagaimana bocah petakilan itu bisa menjadi seorang suami yang baik?

Bara Abraham Wiratmaja, kakak tiri Nona yang baik dan tentunya tampan akan menambah manis cerita ini.

**
IG : marr_mystory

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ria Mariana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 30 : Kemesraan

Setelah puas berbelanja, mereka mencoba menonton film romantis bersama.  Mereka menonton sambil menggenggam tangan satu sama lain. Sedari tadi Nona juga melirik Dewa yang tersenyum sendiri saat

melihat adegan romantis di film.

“Sudah berapa kali menonton film dibioskop?” tanya Nona.

“Baru sekali ini denganmu. Besar sekali ya layarnya?” ucap Dewa takjub.

Nona tersenyum, kepalanya lalu menyandar pada bahu Dewa. Nona baru pertama kali ini juga merasakan sensasi bersama pasangan. Sebelumnya dia hanya fokus pada pekerjaan dan pekerjaan sampai dia lupa dengan umurnya yang semakin tahun semakin bertambah.

“Sudah satu bulan kita menikah, rasanya seperti mimpi. Aku menikah dengan seorang bidadari sepertimu. Aku masih penasaran kenapa kau dulu memilih aku sebagai pengganti tunanganmu? Bahkan ada Arsel yang lebih hebat dan tampan dariku,” tanya Dewa.

Nona menghadap Dewa sambil tersenyum lebar,  dia mengecup kening Dewa. Tidak alasan untuk tidak menyukai Dewa yang tampan dan baik. Bahkan Nona memang sudah jatuh hati kepada Dewa sebelum mereka menikah. Dewa yang pekerja keras membuat Nona langsung luluh.

“Aku menyukaimu saat Elara mengajakku untuk melihatmu bermain basket. Pesonamu memang luar biasa dan pantas saja membuat Elara tergila-gila, Tapi saat itu aku berpikir sudah gila menyukai bocah SMA sepertimu maka dari itu aku segera menghapus rasa sukaku,” terang Nona.

“Melihatku bermain basket? Kapan?” tanya Dewa.

“Sudah lama sekali. Aku sampai malu mengatakannya.”

Dewa menggenggam tangan Nona, hatinya menjadi lega saat mengetahui Nona benar-benar menyukainya. Mereka kembali menonton film itu, adegan romantis demi adegan romantis membuat mereka baper.Rasa kebahagiaan menyelimuti mereka. Semoga saja ini adalah awal rumah tangga mereka yang harmonis.

Setelah selesai menonton film. Nona mengajak ke sebuah gedung tower yang memiliki lantai fenomenal yaitu lantai 404. Hanya orang tertentu yang bisa masuk kesana karena biaya yang diperlukan tidak main-main. Nona memiliki kartu akses sehingga dia mendapat diskon untuk naik kelantai itu.

Setelah sampai disana, Arsel membantu mengurus administrasi dan membiarkan mereka masuk

berdua. Arsel setelah itu hanya menunggu di mobil. Jiwa jomblonya meronta-ronta.

Pemandangan dari lantai 404 membuat Dewa sangat takjub, baru kali ini dia masuk ke lantai

fenomenal itu. Dewa menatap kaca besar dan melihat kota dari pemandangan atas.

Sampai matanya tertuju pada perumahan elit dan terlihat jelas rumah Nona.

“Sayang, bukannya yang diujung sana rumahmu?” tanya Dewa.

“Iya sayang, kau tidak sadar jika gedung raksasa ini juga terlihat dari rumahku?”

Dewa menggelengkan kepala, dia memang tidak memperhatikannya. Nona tiba-tiba memeluknya dari belakang. Dia berterima kasih kepada Dewa karena sudah membahagiakannya, Dewa mengernyitkan dahi. Bukannya Nona yang membahagiakan Dewa? Dewa malah tidak punya uang banyak untuk membahagiakan Nona.

“Aku berjanji kepadamu jika aku akan membahagiakanmu. Aku akan bekerja keras untuk

mencari uang banyak untukmu dan tentunya untuk anak-anak kita nanti,” ucap Dewa.

Nona menganggukkan kepala, kini Dewa yang bergantian memeluk Nona dari belakang.

Dewa mencium tengkuk leher Nona yang begitu putih. Keromantisan ini membuatnya lupa jika mereka tidak sedirian disini. Banyak orang yang melihat matahari tenggelam dari atas gedung itu. Dewa yang tersadar langsung melepaskan pelukannya.

“Malu sayang, banyak orang,” ucap Dewa yang nampak malu.

***

Bara sedari tadi menghela nafas panjang, ia melamun diruang tamu semenjak pulang dari makan

bersama Nona. Ucapan putrinya membuatnya sedih, tahu darimana Elara jika dia bukan anak kandung dari Bara? Zalina yang menyadari sang suami murung langsung membuatkan minuman hangat.

Zalina menuju ke dapur, dia membuka kopi saset dan menaruhkan digelas lalu menuangkan air panas. Sambil mengaduk, perutnya begitu mual tetapi dia tahan. Setelah selesai membuat kopi.  Zalina menghampiri

sang suami dan tak lupa menyerahkan kopi itu.

“Minum dulu kopinya, mas!” ucap Zalina.

“Makasih, dek.”

Bara mengusap wajahnya kasar,  Zalina masih terus menatapnya. Zalina masih belum mengetahui masalah Bara sampai dia terlihat sangat lesu seperti ini. Bara mulai menyeruput kopi buatan sang istri. Rasa hangat melewati tenggorokannya yang kering.

“Ada masalah apa, mas?”

Bara meletakkan gelasnya diatas meja. “Ela tahu jika aku bukan papa kandungnya.”

Zalina sedikit panik. “Mas, aku ingin cerita tapi mas janji tidak boleh marah!”

Bara memandang  Zalina dengan heran. Dia siap mendengarkan cerita dari sang istri.

“Aku yang memberitahu jika mas bukan papa kandung Elara. Maafkan aku, mas!” ucap Zalina merasa takut.

Bara terkejut, ia sempat emosi tapi dia meredamnya.  Dia memandang Zalina dengan heran, untuk apa Zalina memberitahukan kepada Elara jika dirinya bukan papa kandung Elara. Rasa kecewa menyulut

pikiran Bara. Kurang apa Bara selama ini sampai Zalina begitu tega dengannya.

“Aku sudah berusaha menjadi papa yang baik untuk Elara tetapi kau yang malah membuatnya benci denganku. Aku kecewa denganmu,” ucap Bara.

“Mas, dia sudah besar dan harus tau siapa papa kandungnya. Aku pikir jika Elara tahu maka dia tidak akan berbuat seperti ini denganmu tetapi malah justru sebaliknya.”

Bara terus mengusap wajahnya kasar, Zalina mendekatinya dan menggenggam erat tangan Bara.

Zalina meminta maaf sebesar-besarnya. Dia bahkan menangis dan menyesal karena memberitahukan sebelum waktunya.

“Sudahlah, setelah ini aku akan semakin mengambil hati Elara dan membuatnya tetap menerimaku sebagai papanya,” ucap Bara.

Disisi lain,

Dewa dan Nona sudah sampai rumah. Setelah itu mereka memilih mandi bersama. Baru pertama kali ini mereka mandi bersama. Terlihat mereka sangat bahagia dan senang. Dewa menggosok tubuh Nona dengan hati-hati karena kulit Nona begitu sensitif.  Nona sedari tadi tersenyum sendiri ketika mendapatkan perlakuan lembut dari Dewa. Mereka bergantian menggosok tubuh satu sama lain. Mereka nampak begitu menikmatinya.

“Sayang, sepertinya aku akan melamar di pabrik sepatu. Mereka sedang membuka lowongan,” ucap Dewa.

“Aku mendukungmu, sayang. Aku akan mengajarimu bagaimana menghadapi wawancara yang baik,” jawab Nona,

“Kau tidak malu jika aku bekerja sebagai buruh pabrik?” tanya Dewa.

Nona menggelengkan kepalanya. Dia justru bangga kepada Dewa yang mau berusaha dan bekerja keras. Setelah cukup lama mereka mandi, mereka langsung bergegas mengeringkan tubuh dan memakai pakaian.

Nona juga meminta Dewa untuk mencoba baju yang dia belikan di mall tadi. Dewa tidak ingin membuat

Nona sedih, dia langsung mencobanya. Dewa begitu tampan menggunakan pakaian

apapun. Kulitnya yang tidak terlalu putih membuatnya tampan rupawan.

“Sayang, pasti ini mahal sekali,” ucap Dewa.

“Jika tidak keberatan kau bisa menggantinya dengan cintamu yang besar.”

“Tentu saja, bahkan aku akan memberikannya dengan gratis. I love you. Nunaku.”

“Love you too, Dewa.”

Dewa lalu teringat dengan hadiah spesial untuk Nona. Dia mengambil tas belanja mliknya lalu menyerahkannya kepada Nona. “Ini adalah hadiah spesial untuk istriku yang paling baik.”

Nona merasa senang dan membukanya. Matanya terbelalak melihat gaun malam yang begitu seksi.

Dia melihat Dewa dan tidak menyangka jika bocah ini mengerti tentang cara menyenangkan istrinya.

“Dasar bocah nakal!” ucap Nona sambil tertawa.

Nona langsung mencobanya didepan Dewa, Dewa menelan ludah karena Nona terlihat seperti wanita yang berbeda. “Ronde kedua?” goda Nona.

Tanpa pikir panjang, Nona langsung menyerang Dewa tanpa ampun.

1
Rohimatul Amanah
Luar biasa
yusuf b
Lumayan
Tesha Febrini
novel Zian dan elara kok udah gak ada?
Joko
bagus sekali aku Sampek baca ber ulang2 ....ceritanya juga bagus.
Kuma Bear
Luar biasa
Deni Kurniawan
oke
Safei
lemot
Shenalkun
kok beda sama yang di sampulnya Thor?
Shenalkun
Luar biasa
Santi rukoyah
lanjut ceritanya
Reni Ajja Dech
kesel juga thorr GK tau ap ap.tiba tiba di siram.
Luar biasa
Lee Yun seo
👍🏻
Li Hao「✔ ᵛᵉʳᶦᶠᶦᵉᵈ 」
Mantap Thor
wikha Sandra
entar jd jodoh
wikha Sandra
saudara kandung it namanya krn 1 ayah
Nurfana Nur
alamah,ada ad SJ😂😂😂😂😂😅
Nurfana Nur
sakit perut ku 😂😂😂sampai rasa mauuuuu 🙊
hah
😂😂😂
hah
wkwk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!