Terlihat seorang wanita yang harus menerima takdir barunya bertransmigrasi ke tubuh wanita yang tidak dia kenali.
Naura adalah nama barunya yang dimana dia harus menerima statusnya menjadi istri yang tidak dianggap oleh suaminya sendiri dan lebih sialnya dia harus menjalani peran itu.
Dibalik itu semuanya dia diam-diam melakukan sesuatu pada lawannya yang membuat dirinya harus mati dan masuk ketubuh wanita ini.
Sedangkan suaminya begitu tak peduli dengan dengan dirinya, apakah suaminya itu bisa berubah menerima kehadiran dan tanpa dia ketahui dia bukan jati istrinya melainkan orang lain.
Apakah dendamnya akan terbalaskan dari orang-orang yang sengaja ingin melenyapkan dirinya dan pada akhirnya dia mendapatkan kebahagiaan diakhir hidupnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ArsyaNendra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dalang kematian
"Baik nona,akan saya kerjakan." jawab Tom yang mengerti tugas apa yang harus dia lakukan.
Sambungan telepon langsung terputus, Naura langsung pergi ke dapur mengambil segelas air putih dingin.
Setelah itu Naura kembali ke dalam kamarnya, saat dirinya masuk ke dalam kamar di dalam kamar terlihat sepi posisi alex berada di ruang kerjanya.
"Untungnya pria itu sudah pergi."ucap Naura yang saat itu duduk santai di tempat tidur.
"Bisa-bisanya dia berkata seperti itu." batin Naura yang merasa kesal dengan perkataan yang suaminya katakan pada dirinya.
"Kenapa kamu begitu bodoh Naura, harus menikah dengan pria itu."ucap Naura yang merasa kesal sendiri dengan pilihan pemilik tubuh ini.
Pagi hari
Suasana di meja makan terasa sangat dingin, Naura masih tetap saja terdiam menikmati sarapan pagi itu.
Sedangkan Alex diam-diam memperhatikan istrinya."Mulai sekarang kamu tidak boleh keluar."perkataan itu langsung dibalas dengan tatapan tajam dari Naura.
"Hak apa kamu melarang ku, aku sudah bilang kan jangan ikut campur urusanku. Aku pun tak pernah ikut campur urusanmu, sekarang kamu mulai berani ikut campur urusanku."pertanyaan itu membuat orang terlihat sedikit kesalahan.
"Apa tujuanmu keluar hanya untuk menemui pria itu?"Naura pun tersenyum sinis.
"Sebenarnya apa yang ada di dalam otak, apa kamu cemburu?"tanya Naura yang mulai mencurigai Alex.
"Cemburu, jangan terlalu percaya diri kamu ."balas Alex yang masih saja tidak mengakui.
"Sudahlah, lebih baik kamu mengakuinya. aku pun tak memiliki perasaan apapun denganmu. Walaupun dulu aku bodoh mencintaimu."Alex terdiam mendengar perkataan Naura.
Naura langsung pergi meninggalkan Alex, yang saat itu dia masih berada di ruang meja makan.
"Sepertinya aku harus menyuruh seseorang untuk mengawasi betul apa yang wanita lakukan."Batin Alex ya sudah habis kesabarannya menghadapi istrinya.
Naura langsung masuk ke dalam mobil persamaan dengan kehadiran Andra asisten pribadinya yang langsung menyambut kedatangannya.
"Apa semua pekerjaan sudah beres?"tanya Naura pada Andra.
"Sudah nona, semuanya sudah saya kerjakan."jawab Andra yang langsung menyampaikan tugas yang dia lakukan Sudah dia selesaikan.
"Bagus, jangan sampai orang lain tahu tentang rencana ini."pesan Naura untuk lebih berhati-hati.
"Iya nona." akhirnya mereka pergi menuju perusahaan, beberapa pekerja kantor mulai dibuat penasaran dengan kehadiran dirinya di tempat itu.
"Dia siapa, Kenapa wanita itu sering datang di tempat ini."ucap salah satu karyawan di perusahaan itu
"Mana aku tahu, lebih baik kita kerja daripada kita nantinya diperingati oleh manajer."pada akhirnya mereka membubarkan diri dan dengan langkah santai Naura memasuki lift khusus atasan yang langsung dia naiki bersama asisten pribadinya.
Saat masuk di ruang kerjanya, tiba-tiba terdengar suara ketukan dari arah pintu.
"Tok... tok..."
"Masuk." muncullah seorang pria, yang tidak asing dia kenali.
"Tom."
"Selamat pagi Nona." Sapa Tom yang baru saja masuk di ruang kerja nonanya.
"Ada apa kamu pagi-pagi ke sini?"tanya Naura pada Tom.
"Saya hanya ingin menyampaikan hal penting pada nona." ucap Tom yang terlihat ekspresi serius dari wajahnya.
Naura pun dapat membaca ada sesuatu yang penting yang Tom ini sampaikan pada dirinya."Informasi apa yang kamu dapatkan?"tanya lagi Naura.
"Ini mengenai Nona Rihanna."Tom menjelaskan dengan detail informasi yang didapatkan dan respon Naura tersenyum sinis.
"Ternyata Mereka berdua adalah pelakunya, Lalu bagaimana dengan kondisi wanita itu?"
"Pada akhirnya wanita itu tewas, karena tertabrak mobil milik Nona Rihanna. Dan dengan liciknya, mereka melarikan diri bahkan informasi yang terakhir saya dapatkan jika kakaknya berusaha mencari pelaku dari kejadian kecelakaan itu nona."Tom melaporkan semua informasi yang dia dapatkan.
"Tapi kan tinggal satu orang yang belum kita bereskan, satu orang sudah aku habisi kini tinggal satu orang wanita itu harus bertanggung jawab akan perbuatannya."jawab Naura dengan nada dingin.
"Apa benar nama Andra itu adalah asisten pribadi dari tuan Alex?"tanya Tom yang sebenarnya masih kurang percaya dengan informasi itu.
"Itu memang benar, Kamu memang tidak salah.Nama pun sama tak berbeda bahkan ciri-cirinya pun sama,aku yakin jika dia orangnya."jawab santai Naura.
"Lalu apa yang harus kita lakukan nona?"tanya Tom yang masih penasaran apa yang akan nonanya lakukan untuk masalah ini.
"Biarkan aku yang mengurusnya, untuk tahap terakhir nanti kamu yang akan melakukannya. untuk sekarang ini, biarkan Aku yang akan melakukannya." Tom hasilnya mengerti arahan dari Nonanya, dan segera mereka berdua menyusun rencana untuk melakukan penjebakan wanita itu.
Setelah Tom keluar dari ruang kerjanya, Naura tersenyum puas."tinggal aku melakukan permainan selanjutnya, setidaknya aku masih mempunyai seseorang yang mungkin bisa membantuku melakukan misi ini."ucap Naura yang tak habis akal untuk melakukan segala sesuatu terutama untuk seseorang wanita yang dia benci.
Di tempat lain
Alex terlihat begitu kebingungan dengan masalah yang kini dia hadapi. Bukan masalah pekerjaan, tapi masalah Naura yang membuat pikirannya menjadi berantakan.
"Aku tak mau tahu, Jangan sampai dia berani mendekati pria itu lagi."Gumam Alex yang terlihat begitu terbakar cemburu.
Pada akhirnya dia menghubungi asisten pribadinya,Jodi langsung menghampiri tuannya.
"Jodi."
"Iya tuan."balas Jodi dengan menganggukkan kepala.
"Sebelum kita pulang, kamu jemput Naura di tempat itu." Seketika Jodi kebingungan.
"Maksud tuan?"tanya Jodi yang masih belum mengerti apa yang diperintahkan oleh tuannya.
Alex akhirnya memberikan penjelasan dan dibalas dengan sedikit anggukkan.
"Baiklah tuan, nanti akan saya jemput Nona di tempat itu."jawab Jodi yang mengerti apa yang dimaksudkan oleh tuannya.
Setelah itu Jodi keluar dari ruang kerja tuannya, Jodi sedikit melirik ke arah ruang kerja tuannya.
"Sepertinya tuan benar-benar cemburu, jika sudah seperti ini bisa dipastikan tuan benar-benar mulai luluh hatinya untuk membukakan hati pada Luna Naura."batin Jodi yang mulai menilai perubahan sikap dari tuannya yang menunjukkan rasa peduli sekaligus rasa cemburu.
Sore hari
Sudah waktunya Naura untuk pulang dari tempat kerjanya, mobil pun sudah siap di luar dengan posisi Andra berdiri di samping mobil.
Saat hendak masuk ke dalam mobil, tiba-tiba seseorang yang langsung menghentikan langkah kaki Naura.
"Nona."sapa Jodi yang langsung membuat Naura kaget dengan kedatangan asisten pribadinya dari suaminya.
"Kamu."ucap Naura yang kaget dengan kedatangan asisten pribadi dari suaminya.
"Maaf nona, saya ke sini hanya diperintahkan oleh tuan untuk menjemput Nona." Mendengar penjelasan itu Naura sempat terkejut dengan kedatangan asisten dari suaminya.
"Menjemput, bukannya kamu yang harus mengantarkan pulang tuanmu. Kenapa kamu yang menjemput aku."jawab Naura yang mulai mencurigainya.