Squel dari putri perawan milik daddy
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nila KingShop Wati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Khayalan di luar nalar
"Berikan aku tanda pengenal mu, paspor mu"
Luck bicara dengan tidak sabaran, cukup kesal dengan ekspresi aneh Lea tadi yang tiba-tiba bola mata nya turun ke bawah sana.
Entah apa yang anak itu fikirkan, tapi luck merasa sedikit Curiga dengan Lea, dia fikir jangan-jangan Lea berfikir jika dia laki-laki yang tidak normal, menolak perempuan lain dan lebih memilih menikahi seorang bocah.
Oh god, menikahi bocah bar bar yang mungkin bukan seorang perawan, aku pasti sudah gila.
Umpat luck dalam hati.
Ide eliot benar-benar membuat dirinya serasa terkena serangan sakit kepala mendadak, dia jelas ingin melepaskan hidupnya dari Liliana, secara tidak langsung membantu Lea untuk mendapatkan apa yang pernah direbut Liliana dari kehidupan gadis itu.
Inti nya sebenarnya mereka saling membutuhkan saat ini, tapi luck sama sekali tidak berfikir untuk terus bertahan hidup bersama Lea hingga akhir.
Dia tahu gadis itu bisa memilih laki-laki yang baik, dan luck bisa memilih masa depan nya yang lain nanti.
Lea secara perlahan mengeluarkan paspor nya dari dalam koper yang ada di kamar nya dan secara perlahan mendekati luck lantas mencoba memberikan paspor serta tanda pengenal nya pada luck.
Terlihat dengan jelas bagaimana tangan gadis itu tampak bergerak maju mundur juga ragu-ragu menyerahkan 2 benda yang di anggap nya sebagai masa depan nya itu.
Saat luck mencoba meraih 2 benda itu, seketika Lea mencoba menariknya kembali dari tangan luck.
"Tidak bisakah kita menikah nya pura-pura saja?"
Tanya Lea sambil mengerutkan bibirnya.
"No"
Luck menjawab sambil mencoba menari2 benda tersebut.
Tapi lagi-lagi Lea berusaha untuk menarik nya kembali.
"Bukankah Mommy ku dan kakak uncle sudah menikah? bagaimana mereka akan menanggapi pernikahan kita?"
Lea terus mencoba bertanya.
"Kita bisa dibunuh oleh mereka!"
"Kita tetap tidak punya hubungan darah, Daddy mu kakak sepupu ku, bukan kakak kandung ku, okey?"
Lea màsih memperhatikan paspor dan kartu tanda pengenal nya.
"Cukup diam dan jangan bicara apapun pada mereka hingga waktu nya"
Luck kembali mencoba menarik kartu tersebut tapi lagi-lagi Lea menahan nya.
"Uncle, apa aku akan menjadi janda?"
Lea bertanya tiba-tiba sambil memperhatikan wajah luck dalam-dalam.
Sejenak luck tampak bengong mendengar pertanyaan Lea.
What?
Jelas saja luck terkejut mendengar pertanyaan gadis itu.
"Apa uncle akan menceraikan aku setelah menikah? bukan kah menjadi janda begitu menyedihkan???"
Seketika ekspresi Lea berubah menjadi cukup mendung.
Otak gadis itu mulai berkhayal yang tidak-tidak soal menjadi janda.
Luck memijat-mijat kepalanya yang tidak sakit.
"Kenapa otak mu kalau berfikir sampai jauh seperti itu? bahkan aku belum memikirkan nya, bagaimana kamu sudah memikirkan nya?"
Rutuk luck sambil menarik kartu itu lagi.
"Kalau begitu apa uncle akan mati lebih dulu? maksud ku usia kita berbeda begitu jauh? bukan kah ada kemungkinan besar yang terjadi jika uncle akan mati meninggal kan aku lebih dulu?"
Ucap Lea dengan gamblang.
"Artinya aku tetap jadi janda kan?"
Oh god ..oh god...!!??
Luck seketika ternganga, dia jelas melotot tidak percaya dengan jalan pikiran bocah di depan nya itu.
"Coba bayangkan, aku akan menggunakan pakaian hitam yang menandakan aku sedang berduka cita karena kehilangan suami didalam hidup ku? atau bisa jadi aku menggunakan pakaian serba putih karena terus berkabung"
"Lea... apa kamu sedang menyumpahi diri ku? agar mati lebih dulu?"
Bentak luck kemudian, bola mata nya jelas nyaris melotot keluar saat mendengar kata-kata tidak masuk akal Lea.
Seketika khayalan Lea buyar, dia tampak melebar kan senyuman nya, menampakkan barisan gigi putihnya dengan ekspresi tanpa dosa.
"Hehehehe, aku serius uncle"
"Leaaa...."
Luck jelas berteriak kesal.
Lea secepat kilat kabur dark hadapan laki-laki itu, masuk ke dalam kamarnya dan mengunci pintu kamarnya dengan cepat.
Oh god, shi..t...aku benar-benar bisa gila jika lama-lama hidup dengan gadis model begini.
Umpat luck sambil terus memijat kepalanya yang kali ini tiba-tiba berdenyut sakit.