NovelToon NovelToon
Terjerat Cinta Teman Serumah

Terjerat Cinta Teman Serumah

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Kantor / Romansa
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: Cahaya Tulip

Kinara Kinanti seorang perantau yang bekerja sebagai tim redaksi di sebuah kantor Berita di Kota Jayra. Ia lahir dari keluarga menengah yang hidup sederhana. Di jayra, ia tinggal disebuah rumah sewa dengan sahabatnya sejak kuliah yang juga bekerja sebagai seorang model pendatang baru, Sheila Andini. Kinara sosok yang tangguh karena menjadi tulang punggung keluarga semenjak ayahnya sakit. Ia harus membiayai pendidikan adik bungsunya Jery yang masih duduk dibangku SMA. Saat bekerja di kantor ia sering mewawancarai tokoh pengusaha muda karena ia harus mengisi segmen Bincang Bisnis di kolom berita onlinenya. saat itulah ia bertemu dengan Aldo Nugraha, seorang Pengusaha yang juga ketua komunitas pengusaha muda di kota Jayra.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cahaya Tulip, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Klarifikasi dan Pembuktian

Kinara menyalakan komputernya, ia menyiapkan hasil wawancara dengan Aldo ke email pak Lukman untuk dikoreksi. Tak lama, terdengar suara telpon dimeja sekretaris. "Kinara diminta ke ruangan pak Lukman." Kinara menghela nafas. Ayu pun nampak khawatir. Saat mereka masuk ke ruangan saja, teman seruangan mereka sibuk menggosip sambil berbisik. Mereka curiga Kinara lah yang diberitakan di grup karyawan itu, karena profil Aldo nampak jelas. Foto yang diunggah dalam berita itu juga terlihat seperti mereka berdua meski wajahnya di blur.

"Toktoktok." Kinara membuka pintu, "Permisi Pak," sapanya. "Silahkan masuk Kinara," ujar Lukman. Kinara duduk di kursi depan meja Lukman. "Kamu tahu kan kenapa saya panggil?" Kinara mengangguk, " Lalu bagaimana klarifikasimu?" Kinara diam. "Sebaiknya tunggu klarifikasi dari pak Aldo saja pak. Saya khawatir salah bicara." Dahi Lukman berkernyit heran, "Kenapa begitu?" Kinara terdiam."Jadi begini pak, sebenarnya pak Aldo itu sudah lama putus hubungan dengan Bu Kamelia. Untuk penyebabnya Saya tidak bisa sampaikan, karena itu bukan hak Saya untuk menceritakan. Pak Aldo minta bantuan Saya untuk menjadi pacar bohongan nya supaya Bu Kamelia menjauh dari dia. Saya awalnya keberatan tapi karena situasi saat itu mendesak dan diluar kendali semua terjadi spontan. Saya minta maaf sudah membawa nama baik perusahaan. Jika memang saya dianggap bersalah dan pantas untuk mendapat sanksi saya siap menerimanya. jadi saya sebenarnya juga korban yang dilibatkan dalam masalah orang lain." Lukman mengangguk paham.

"Saya akan sampaikan informasimu ini kepada bagian yang mengurusi. Saya akan pastikan tidak menyebarkan sedetail mungkin dan merilis klarifikasinya setelah menunggu klarifikasi dari pak Aldo. Saya mohon kerja samanya, untuk sementara kita pending dulu program bincang bisnisnya dengan Narsum pak Aldo. Coba kamu hubungi Narsum lain yang saat ini sedang tren, kalau ada yang perempuan lebih baik supaya kamu bisa terhindar dari berita seperti ini lagi." Kinara mengangguk, lalu ijin keluar dari ruangan.

"Bagaimana Kin?" Kinara mengangguk, "Tidak apa-apa, sudah teratasi." Kinara menenangkan Ayu meski hatinya juga gundah. Ayu lalu teringat, sepertinya sorotan foto sama seperti video yang diambil Arya. Ayu lalu mengambil handphonenya, pesannya. balasnya. Ayu merasa lemas, kalau tahu akan seperti ini dia lebih baik menyuruh Arya menghapus video itu. Ia tidak mungkin menceritakan soal itu pada Kinara. Hanya akan memperkeruh keadaan. Ayu berharap klarifikasi Aldo bisa menyelamatkan nama baik Kinara.

Bastian dan Aldo nampak tegang diruang kerja komunitas. Disana ada Pengurus inti lain yang diprovokasi oleh Kamelia untuk menekan Aldo dan mengancam memboikotnya dari dunia bisnis. Cara kerja kotor yang dipakai penguasa licik seperti Kamelia. "Jadi apa yang akan kamu berikan untuk membuktikan bahwa tuduhan itu tidak benar?" Aldo benar-benar merasa buntu, dia tidak punya bukti kalau hubungannya dengan Kamelia sudah lama berakhir. Orang-orang yang bisa menjadi saksi pun sudah tidak tahu dimana keberadaannya.

Handphonenya tiba-tiba berdering, 'Ronald teman kuliahku ' nama ronald tertulis di layar. "Halo bro apa kabar?" sapa Aldo ia menyalakan speakernya supaya semua orang diruangan itu bisa mendengar langsung. "Aku baik. Ngomong-ngomong itu gimana ceritanya sampai kamu ketemu, Kamelia si jalang itu?" umpat Ronald dari balik telpon. "Bro aku butuh kamu jadi saksi. Aku udah cerita semua ke pengurus komunitas. Mereka ga ada yang percaya kalau aku sama Kamelia putus sudah lama. Kamu ada ditempat kejadian kan waktu dia pergi sama johan ninggalin aku setelah terang-terangan minta putus?" tanya Aldo. "Iya aku ada di belakangmu waktu itu. Apa perlu aku hubungi teman-teman lain yang bisa bantu kamu jadi saksi?" Aldo merasa mendapat bantuan dari langit. "Boleh bro, nanti aku hubungi lagi kapan mereka bisa bersaksi. Aku terima kasih banget sama kalian. Aku bener-bener kehabisan akal lihat tingkah Kamelia ini. Dia sudah ngrusak nama baikku."

Ronald nampak penasaran dengan satu hal, "Jadi kamu akhirnya sudah punya cewek baru? Syukurlah, aku ikut senang dengarnya. Aku pikir kamu ga bisa move on dari jalang itu, dan memilih sendiri sampai tua." Terdengar suara tawa Ronald, "Ga lah, aku cuma belum ketemu yang pas. Aku masih pendekatan ke cewek itu tapi diputarbalikkan faktanya sama si Kamelia," ujar Aldo. "Ya sudah semoga urusannya kelar, kabari aja kapan kami bisa bersaksi, kami ga mau kak di injak-injak lagi sama si jalang itu" Ronald terus mengumpat. "Oke makasih ya bro" Aldo mematikan telponnya.

"Kalian sudah dengar langsung kan? Dia teman kuliahku. Dia salah satu yang melihat langsung bagaimana Kamelia mencampakkan aku. Aku ga berambisi untuk terus jadi ketua, tapi aku ga terima kalau nama baikku dirusak, citra yang ku bangun sejak lulus kuliah diobrak abrik seenaknya. Silahkan kalian cari kandidat lain aku bakal ngajuin pengunduran diri secara resmi dari komunitas ini. " Aldo beranjak pergi meninggalkan ruangan, Bastian juga ikut mengiringi Aldo. "Do, kamu serius ga bakal gabung lagi? Harusnya Kamelia yang keluar dari sini bukan kamu. Kamu sudah bikin komunitas kita makin dikenal di seluruh negara. Kamu duta pengusaha muda negara kita. Jangan kamu korbanin itu demi menjauh dari si Kamelia." Bastian terus membujuk Aldo.

"Bas, aku ga mau Kinara kena masalah lagi gara-gara aku. Aku mau hidup tenang dengannya. Aku ga mau kehilangan Kinara. Lebih baik aku kehilangan popularitas daripada kehilangan dia. Mencari orang yang membuatku nyaman itu sulit. Kamu tahu kan sudah berapa lama aku sendiri demi mencari yang tepat. Biarkan waktu yang akan menyadarkan mereka. Bantu aku awasi mereka, selama mereka tidak bermain kotor aku ga akan masalah siapa pun ketuanya." Aldo berlalu dengan motornya meninggalkan Bastian yang galau.

Aldo sampai di sebuah kafe. Ia berniat membuat klarifikasi sendiri tanpa melibatkan siapapun. Karena tindakan yang dia ambil murni dari idenya sendiri dan dialah yang harus bertanggung jawab. Ia meminta ijin pada manajer kafe setempat untuk mengambil video dan sudah mendapat ijin. Aldo mencari lokasi yang pas, tidak terlalu bising dan ramai tapi suara terdengar. Ia duduk di kursi luar, agak sedikit disudut. Di jam itu belum begitu ramai karena masih pagi. Aldo mengatur posisi kamera handphonenya dan mulai merekam video.

Hampir satu jam dia disana. Setelah mengedit video, dia mengunggahnya ke media sosial pribadinya. Itu usahanya untuk membersihkan nama baiknya dan Kinara. Begitu juga dengan komunitas yang akhirnya ikut tersorot. Ia juga menjawab beberapa mitra yang selama ini bekerjasama dengannya. Ia mengirimkan video dan pernyataan maaf secara resmi. Kehidupan pribadinya seharusnya tidak mengganggu profesionalitas kinerjanya. Ia juga memantau fluktuasi nilai saham perusahaannya. Aldo juga sudah mengatur jadwal untuk rapat daring dengan tim manajemen perusahaannya. Untungnya mereka semua anak -anak muda seusianya yang punya pola pikir sama jadi dia tidak begitu kesulitan menjelaskan situasi dan memastikan tidak mengancam perjalanan perusahaan.

Handphone nya berdering, "Halo ma" sapa nya. "Aldo, mama sudah lihat videonya. Apa perempuan yang bersamamu itu yang tinggal denganmu? kenapa dia bisa kenal dengan Kamelia?" Mamanya sudah tahu soal hubungannya dengan Kamelia yang lama kandas. Mamanya juga ikut kecewa. "Iya ma, apa Tante juga cerita? Kenapa mama ga bilang Tante? Dia membesukku membawa perempuan yang ditawarkan dikencan buta terakhir. Aku jadi ikut ga enak sama Kinara," keluh Aldo "Mama ga tahu kalau kamu serumah dengannya. Mama cuma mau kasih perbandingan untukmu, makanya mama ijinkan tantemu membawanya sekalian menjengukmu. Bagaimana menurutmu?"

Aldo memijat keningnya lelah, mamanya tetap bersikeras menjodohkannya dengan Mita. "Kan aku sudah bilang aku cuma mau Kinara ma," rengeknya. "Aldo, Tante bilang dia ga cocok sama kamu. Dia terlalu biasa, kamu coba kenali dulu Mita. Mama yakin kamu lebih cocok dengan Mita. Ayolah mumpung kamu baru kenal sebentar dengan Kinara ga akan terlalu menyakitkan kalau kamu memutuskannya lebih awal." Aldo merasa tidak nyaman dengan perkataan mamanya. "Ma, Aldo sudah kenal lama dengan Kinara tapi baru saja Aldo punya kesempatan mendekatinya." Aldo terus mengelak.

"Begini saja, kamu bisa kasih waktu Mita sebulan biar kalian saling mengenal setelah itu kamu bisa putuskan lanjut atau berhenti. Gimana?" Aldo menghela nafas. "Aku pikirkan dulu ma" mamanya akhirnya setuju dan Aldo bisa bernafas lega setelah mamanya memutus telponnya. Aldo mencari nomer handphone Kinara dan menelpon nya. "Halo" jawab Kinara "Halo Kinara, apa aku bisa bicara sebentar?" Kinara pergi ke balkon supaya bisa lebih leluasa. "Bicaralah." Terdengar suara Aldo yang menarik nafas.

"Aku minta maaf soal berita itu, aku sudah mengatasinya itu usaha awalku sementara ini. Apa kamu dipanggil manajemen kantormu?" Aldo merasa tidak nyaman. "Aku sudah dipanggil kepala departemen, aku minta beliau tidak membuat pernyataan apapun ke manajemen sampai ada klarifikasi darimu. Tapi maaf aku harus bilang kalau kita cuma pacar bohongan, mereka sama sekali tidak tahu hubungan kita seperti apa. Aku khawatir masalah akan membesar kalau aku bilang aku pacarmu. Aku tidak berani bicara sembarangan," ujar Kinara. Aldo menghela nafas, "Baiklah Tidak apa-apa, memang salahku tidak terlihat tulus menyatakan perasaan. Tapi aku sebenarnya benar-benar berharap kamu jadi pacarku Kinara. Apakah itu akan mengganggu pekerjaanmu?" Kinara tertegun, "Apa kamu yakin aku bukan pelarianmu saja?" Aldo terdiam, "Baiklah apa yang bisa aku lakukan untuk meyakinkanmu kalau aku memang serius?"

1
Dilys
Terpesona
Cahaya Tulip: terimakasih..mohon dukungan nya☺️
total 1 replies
Hikaru Ichijyo
Alur yang menarik
Cahaya Tulip: terima kasih mohon dukungan nya/Smile/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!