Shan-xui, seorang gadis muda yang profesinya sebagai guru sejarah dan bela diri. setelah selesai menjemput ke empat muridnya di salah satu club malam, tiba-tiba dia di tabrak mobil, kondisinya sangat mengenaskan. Ketika dia terbangun, dia dibuat syok saat dia mengetahui kalau dia tidak ada di dunianya, dia berada di dunia kuno di zaman ribuan tahun yang lalu.
akankah Lin-rang menerima dunianya yang baru, dia telah memasuki tubuh seorang selir di masa kerajaan ribuan tahun yang lalu. seorang gadis muda yang begitu mengenaskan dan selalu diasingkan dari kalangan kerajaan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon shafrilla, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Lin-rang memasuki istana kerajaan Rong.
Lin-rang menatap gerbang kerajaan Rong, tatapan mata penuh semangat dan kebencian. Dia melihat kerajaan yang telah menyiksa pemilik tubuh yang sekarang dia tempati.
"Aku akan membalaskan dendam mu, aku pasti akan membuat mereka semua merasakan siksaan kejam, siksaan yang pedih dan mereka akan merasakan neraka yang ada di dunia." ucap Lin-rang dengan lirih. Dia menatap bangunan megah.
"Nona, silahkan turun." salah satu pengawal membantu Lin-rang turun dari kereta kuda.
tatapan mata yang berbinar, penuh dengan kekaguman ketika prajurit itu membantu Lin-rang turun. "Dia begitu berbeda, dia dulu selalu di panggil dengan panggilan wanita bodoh. Tapi, kemana wanita itu? Sekarang dia seperti sebuah pesona yang baru terbit, seperti matahari pagi yang menyejukkan." gumam pengawal.
"Terima kasih, tampan." ucap Lin-rang dengan ringannya.
Deg..
Prajurit itu jantungnya berdebar begitu kencang ketika dengan begitu lembutnya Lin-rang memanggilnya dengan panggilan tampan, seolah panggilan itu membuyarkan semua lamunan sang pengawal.
"Apakah perlu saya antar ke kediaman ibu suri, nona!" tanya pengawal.
Lin-rang menganggukkan kepalanya, dia kemudian tersenyum sembari melanjutkan jalannya.
"Wanita itu sangat berbeda, dia benar-benar berbeda dari wanita yang dulu ada di istana." ucap salah satu pengawal.
"Iya, dia memiliki sesuatu yang begitu mempesona, menarik perhatian dan membuat jantung berdebar." jawab pengawal yang membantu Lin-rang.
"Sudah-sudah, lebih baik kita antar dia ke tempat yang mulia ibu suri." sahut pengawal yang lain, yang kemudian meminta salah satu prajurit membawa kereta kuda ke kembali ke tempatnya.
Lin-rang menatap bangunan yang dulu sering dia datangi, beberapa bangunan yang memiliki kenangan di masa lalu Lin-rang yang asli.
"Apakah kakak masih mengingat tempat-tempat ini!" tanya Ming-na.
Lin-rang menganggukkan kepalanya dia sedikit mengingat mengenai beberapa kenangan yang masih tersimpan di otak Lin-rang asli. "Aku sudah bilang kan kalau aku akan membalas semuanya, aku tidak akan membiarkan diriku yang sekarang disakiti oleh orang-orang yang dulu menyakitiku. Aku pasti akan membalas dendam, membalas atas apa yang mereka lakukan padaku." jawab Lin-rang.
Beberapa dayang dan pelayan yang ada di kerajaan nampak menatap seorang wanita yang begitu cantik berjalan ke tempat ibu suri.
"Lihatlah, wanita cantik sekali." ucap salah satu pelayan.
"Iya, apakah dia calon selir baru?"
Beberapa pelayan dan datang nampak membicarakan Lin-rang yang baru masuk ke istana, namun, orang-orang yang ada di istana di bingungkan dengan sosok Ming-na yang ikut dengan gadis cantik yang tidak mereka ketahui kalau itu Lin-rang.
"Kasim." Lin-rang memanggil Kasim yang hendak masuk ke paviliun ibu suri.
"Selir.. Eh.. Nona Lin." ucap Kasim sembari tersenyum kepada Lin-rang.
"Kasim, apakah ibu suri ada di dalam?" tanya Lin-rang yang berjalan mendekati Kasim.
Kasim menganggukkan kepalanya. "Iya, ibu suri ada di dalam, ibu suri menunggu nona Lin." jawab Kasim.
Lin-rang dan Ming-na kemudian masuk ke dalam paviliun ibu suri, beberapa pelayan yang tadi mengikuti Lin-rang mereka seolah meyakinkan diri mereka masing-masing kalau gadis cantik yang bersama dengan Ming-na pelayan selir bodoh itu adalah calon selir baru. Padahal mereka tidak tahu kalau yang mereka anggap calon selir baru itu adalah bekas selir yang dibuang oleh kaisar Hei jin.
Ibu suri yang mengetahui kalau Lin-rang sudah datang, dia nampak sangat bahagia dia meminta Lin-rang untuk masuk ke paviliunnya.
Sedangkan di tempat kaisar Hei jin sendiri, terlihat pria itu sedang memeriksa beberapa permasalahan mengenai beberapa desa yang mengalami gagal panen.
'Brakkk!!'
Kaisar Hei jin mengebrak mejanya.
"Bagaimana bisa kalian tidak mampu mengatasi masalah ini?!" seru kaisar Hei jin yang sangat marah.
"Maafkan kami yang mulia, kami sudah melakukan yang terbaik namun panen tahun ini masih gagal." jawab para menteri.
"Kalian hanya bisa makan dan bersenang-senang saja, kalian tidak bisa menyelesaikan permasalahan yang dialami oleh orang-orang yang ada di desa!" seru kaisar Hei jin yang murka. Dia melempar beberapa laporan yang diberikan oleh para menteri.
"Lapor yang mulia, gagal panen tahun ini masih seperti tahun-tahun lalu. permasalahannya pada aliran sungai yang mengalami masalah, ada beberapa saluran air yang sengaja di putus oleh beberapa pihak tidak bertanggung." lapor salah satu menteri.
"Lalu?" tanya kaisar Hei jin.
Para menteri nampak terdiam, mereka tidak berani mengatakan apapun lagi ketika melihat kaisar mereka benar-benar sangat murka. Mereka hanya mampu saling menatap satu sama lain tanpa bisa memberikan solusi sama sekali.
"Maafkan kami yang mulia, kami sudah berusaha untuk membuat panen tahun ini berhasil, namun sayangnya masih tetap saja gagal." jawab beberapa menteri.
"Kalian jangan mengatakan apapun, itu karena satu jawaban yang pasti dari kalian. kalian benar-benar sangat bodoh, tidak berguna dan tidak bisa menjalankan tugas yang aku berikan kepada kalian. Kalian tidak usah berbasa-basi mencari jawaban atau mencoba untuk menyelamatkan diri kalian. sekarang aku minta kepada kalian untuk mencari cara agar panen tahun ini berjalan dengan baik, aku ingin panen tahun ini membuahkan hasil. Jika kerajaan ini terus-menerus mengalami gagal panen, kalian tahu kan apa yang akan terjadi pada Kerajaan ini?!" seru kaisar Hei jin.
para menteri tertunduk tanpa berani mengatakan apapun, kaisar Hei jin menatap para menteri yang begitu bodoh yang hanya bisanya bersenang-senang, melihat para menterinya tidak bisa memberikan solusi yang terbaik, akhirnya kaisar haji membubarkan rapat siang itu.
Setelah para menteri bubar semuanya, sang kaisar nampak terduduk dengan pikiran yang benar-benar kacau, salah satu tangannya terlihat memijat kepalanya sendiri.
"Yang mulia." panggil Kasim.
"Ada apa Kasim." jawab kaisar Hei jin.
"Yang mulia, jika tahun ini kita mengalami gagal panen terus bisa-bisa kita akan kerajaan ini bisa mengalami kelaparan." ucap Kasim.
"Yang aku takutkan bukan hanya mengenai kelaparan, Kasim. tapi mengenai para prajurit yang akan menurun kemampuannya, jika kerajaan lain mengetahui hal ini maka kamu tahu apa yang akan terjadi selanjutnya kan?" tanya kaisar Hei jin. pria itu menghela nafasnya dia berusaha mengontrol amarahnya yang hampir meledak.
"Informasi apa yang kamu dapatkan dari paviliun ibunda?" tanya kaisar Hei jin.
"Tidak ada pergerakan apapun, yang mulia. hanya saja kata beberapa pengawal kalau ada seorang gadis yang diundang oleh yang mulia ibu suri." jawab Kasim.
"Gadis? gadis apalagi?" tanya kaisar Hei jin.
"Entahlah yang mulia, hamba juga belum mengetahuinya, namun yang Saya dengar ibu suri sangat menyukai gadis itu, bahkan dia mengundang gadis itu secara pribadi dengan meminta pengawal khusus ibu suri yang menjemputnya." jawab Kasim.
"Aku benar-benar tidak tahu apa yang ada di pikiran ibu suri, namun yang jelas aku tidak mau terus-menerus dikontrol olehnya. kerajaan ini dibawa kekuasaanku, aku tidak ingin menuruti semua yang dia inginkan." ucap kaisar yang kemudian lebih memilih untuk meninggalkan ruangannya.
*Bersambung*