Ibunya adalah pelayan di istana kekaisaran. Karena itu, Guang Shen tidak diperbolehkan berlatih beladiri. Sejak bayi, dantiannya disegel oleh kaisar Tian Tang.
Saat usianya genap 15 tahun, 4 roh dewa suci menghancurkan segel dantiannya. Empat roh dewa suci adalah roh spiritual langka. Kebangkitan itu membuat Kaisar murka. Ia dicambuk berkali-kali hingga mati. Lalu mayatnya dibuang ke lembah kematian.
Di lembah kematian, ia bertemu dengan ayahnya, seorang kaisar dewa. Sayangnya, nasib buruk terus membayanginya. Demi ibunya, ia terpaksa menjaga gerbang dewa selama 100 tahun.
Setelah 100 tahun, ia kembali dengan dendam yang membara. Dalam hati, ia bertekad untuk membalas rasa sakitnya kepada keturunan kaisar Huang. Satu per satu, keturunan dari orang-orang yang dulu menyakitinya akan dihabisi tanpa belas kasihan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jusman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 33 Serangan Sekte Lembah Racun
"Kenapa kau sebenci itu dengan ayahmu?"
Xue Yun menghampiri Guang Shen yang sedang melamun. Lama menunggu jawaban, tapi pertanyaannya tak juga dijawab. Merasa menanyakan hal yang salah, ia memutuskan untuk duduk di sana.
"Bukan benci, tapi lebih tidak suka saja. Selama ini, dia tidak pernah ada," jelas Guang Shen.
"Bukankah tidak baik menyimpulkan sesuatu tanpa mendengar penjelasan dari pihak lain?" Xue Yun bertanya lagi.
Guang Shen hanya menghela napas panjang. Bisa saja ia meminta penjelasan, tapi belum tentu juga ayahnya memberinya alasan atau penjelasan yang masuk akal. Selain itu, berlama-lama di dekat ayahnya membuatnya tidak nyaman.
"Aku tidak pernah mengobrol lama dengan ayahku. Bisa dibilang kami hanya bertemu tiga kali."
Pernyataan itu membuat Xue Yun bingung. Menurutnya, sangat mustahil seorang anak hanya bertemu ayahnya sebanyak tiga kali, setidaknya sekurang-kurangnya ayah dan anak akan bertemu beberapa hari dua atau tiga hari sekali.
"Hanya tiga kali? Bukankah itu sangat mustahil?" tanya Xue Yun.
"Bisa dibilang ibuku itu hanya seorang selir. Jadi, waktunya selalu dihabiskan dengan istri pertama ayahku, Permaisuri Mei Hua," jelas Guang Shen.
"Ayahmu seorang kaisar?" tanya Xue Yun.
"Bisa dibilang seperti itu, tapi aku tidak tahu ayahku tinggal di mana, aku hanya tahu kalau dia seorang kaisar," jelas Guang Shen.
Dhuaaarrrrrr
Sebuah ledakan mengagetkan semua orang. Dengan cepat, ribuan orang mengepung istana peri. Mereka semua memakai topeng dan juga pakaian ungu. Ribuan orang itu merupakan ahli pedang, tak ada seorang pun yang membawa senjata lain.
"Lagi-lagi pengganggu!" Guang Shen yang kesal langsung berdiri. Ia melihat ribuan orang yang mengepung istana peri sambil tersenyum sinis.
"Sekte Lembah Racun!"
Xue Yun mundur beberapa langkah. Ingatan masa lalu memenuhi kepalanya. Ingatan yang sempat dilupakan, kini kembali lagi. Ya, ribuan orang yang mengepung sekarang adalah orang yang dulu menghancurkan klannya.
"Kamu mengenal mereka?" tanya Guang Shen.
"Mereka yang menghancurkan klan Xue, membunuh orang tuaku dan menculik kakakku," jelas Xue Yun.
"Jumlah mereka sangat banyak. Mustahil untuk mengalahkan mereka," lanjutnya.
"Mereka datang di waktu yang tidak tepat. Berhubung aku sedang kesal, merekalah yang akan menjadi pelampiasan."
Guang Shen mengeluarkan pedangnya. Di detik berikutnya, beberapa orang tumbang dengan tubuh terpotong-potong. Xue Yun yang melihat itu tidak bereaksi sama sekali. Pasalnya, ribuan anggota klan Xue dibunuh dan disiksa tepat di depannya.
"Kalian—" Xue Yun tak bisa menahan emosinya. emosinya yang tak terkendali itu menyebabkan salju turun dengan lebat.
"Kalian semua harus membayar darah klanku!" teriaknya.
Wuuuussss
Salju berubah menjadi hujan es yang sangat ekstrim. Orang-orang sekte lembah racun yang tidak waspada berubah menjadi es. Setidaknya, lebih dari 20 orang berubah menjadi patung es.
"Bocah Xue, ternyata kamu masih hidup!" Seseorang menghampirinya. Orang itu mengarahkan pedangnya ke leher Xue Yun.
"Diam atau kau akan menyusul ayahmu!" ancamnya.
Xue Yun tak mendengarkan. Ia menyerang orang yang berdiri di depannya dengan es. Serangan itu membuat orang itu terpental beberapa meter.
"Ranah Master, bagaimana mungkin?" tanyanya.
Xue Yun mengerutkan keningnya. Ranah master, bahkan dia sendiri tidak menyadarinya. Entah kenapa, ia teringat saat dirinya terbangun di dimensi Guang Shen.
"Sial, klan Mu tidak menepati janjinya!" ujar orang itu.
Xue Yun yang belum mempelajari teknik apa pun hanya menyerang menggunakan es. Bahkan, ia tampak kesulitan mengendalikan es yang sangat banyak.
"Xue Yun!" Guang Shen muncul di samping gadis itu. Di saat yang bersamaan, beberapa orang mengurung keduanya di dalam formasi pedang.
"Bocah, sepertinya kau sangat beruntung!" Dari tengah-tengah pasukan sekte lembah racun, terdengar suara seorang pria.
"Asal kau tahu, tubuh bulan suci hanya bisa bersama dengan tubuh matahari, tapi kau justru mengambil keuntungan," jelas pria itu.
"Tubuh matahari!"
"Jangan-jangan kalian menyembunyikan informasi tentang tubuh bulan suci!" ucap Guang Shen.
"Tepat sekali! Sekitar 500 tahun lalu, tepat saat purnama bulan merah, leluhur kami menemukan gadis dengan tubuh unik, nyaris mati membeku. Gadis itu melahirkan seorang anak yang merupakan leluhur klan Hong," jelas pria itu.
"Bulan merah!"
Guang Shen tak bisa menyembunyikan keterkejutannya. Dulu, ia diberi waktu sampai purnama merah untuk menemukan gadis dengan tubuh Yin. Tak pernah disangkanya kalau tubuh bulan suci muncul di masala lalu.
"Bocah, klan Hong ditakdirkan untuk memiliki tubuh bulan suci. Jadi, jangan menghalangi kami!"
Pria itu membuat segel tangan dengan sangat cepat. Tak lama kemudian, formasi pedang yang mengurung Guang Shen dan Xue Yun bereaksi. Pedang-pedang itu memancarkan sinar merah.
"Maaf, tapi aku tidak mau berlama-lama di sini!"
Slaaassssshhhh
Traanggg
Sekali tebas, formasi pedang itu langsung hancur. Sebelum formasi lain diaktifkan, ia terbang ke langit dengan satu tangan yang merangkul pinggang Xue Yun, tujuannya agar gadis itu tidak terjatuh.
"Bocah, jangan membuatku marah!" Pria itu berteriak.
"Memangnya apa yang akan kau lakukan? Menculiknya? Oh, tidak akan bisa!"
"Sebaiknya kamu menutup mata!" pinta Guang Shen.
"Bocah, apa yang akan kau lakukan?" tanya pria itu.
"Pak Tua, kamu membawa pasukan cadangan yang sangat banyak. Menurutmu selain mengurangi pasukanmu, apa lagi yang akan kulakukan?"
Guang Shen melemparkan pedangnya ke atas. Seolah punya kesadaran sendiri, pedang itu langsung membesar lalu berpecah menjadi ribuan.
"Pedang lembah neraka!" ucapnya dengan suara pelan.
Swuuuusss
Ribuan pedang yang melayang di langit langsung terbakar. Api surgawi yang sudah lama menghilang, kini muncul kembali. Selain api surgawi, api lain juga menyelimuti pedang dewa abadi.
"Bunuh mereka!"
Wuuuussss
Api membakar pasukan sekte lembah racun. Kejadian itu membuat pria itu murka. Ia mengeluarkan token merah dan memecahkan. Dari pecahan token tersebut, beberapa portal muncul di sekitar istana peri.
Seorang pria setengah baya keluar dari salah satu portal. Pria itu melihat sekelilingnya sambil tersenyum. Saat ia melihat Guang Shen yang melayang di langit, senyumnya langsung menghilang.
"Xiao Bao, aku benar, kan?" tanya Guang Shen.
Ia mendarat di tanah. Pedang yang tadi membakar seluruh pasukan sekte lembah racun muncul di tangannya.
"Xue Yun, ikutlah denganku!" Xuan Yue muncul dan membawa pergi Xue Yun. Setelah gadis itu dibawa pergi, barulah ia bisa bertarung dengan leluasa.
Traaang … traanggg …
Dentingan logam terdengar saat dua pedang beradu. Meski perbedaan kekuatan diantara keduanya terlalu jauh, tapi Guang Shen dapat mengimbangi serangan Xiao Bao.
Roaaaaarrgggg
Baaaaammm
Ledakan tercipta saat naga kehampaan bertabrakan dengan naga hitam. Tabrakan kedua naga itu menciptakan ledakan dahsyat yang mengguncang istana peri.
"Roaaaaarrgggg"
Sreeeeeekkk
karena kurang waspada, lengan Xiao Bao terputus akibat gigitan naga kehampaan. Meski begitu, ia tidak panik sama sekali. Dalam waktu singkat, lengan baru muncul dan menggantikan lengannya yang terputus.