NovelToon NovelToon
Aku Dinikahi Untuk Balas Dendam

Aku Dinikahi Untuk Balas Dendam

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Balas Dendam / CEO / Cinta setelah menikah / Pengantin Pengganti / Pernikahan Kilat
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: Ars Asta

Bagi Dira pernikahan adalah sebuah mimpi indah. Dira tak menyangka pria yang tiba-tiba mau menikahinya di hari pernikahan, disaat calon suaminya menghilang tanpa jejak, ternyata menyimpan dendam masa lalu yang membara.

Denzo tak menikahinya karena cinta melainkan untuk balas dendam.

Namun, Dira tidak tahu apa dosanya hingga setiap hari yang ia lalui bersama suaminya hanya penuh luka, tanya dan rahasia yang perlahan terungkap.

Dan bagaimana jika dalam kebencian Denzo, perlahan tumbuh perasaan yang tidak ia duga?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ars Asta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 32

"Kamu gapapa, Ra?" tanya Gina, ia melihat wajah Dira begitu pucat. 

Dira tersenyum kecil. "Aku gapapa, cuma agak pusing aja." Ia memegang kepalanya. 

Gina menyentuh tangan Dira, dan mencondongkan badannya. "Kamu yakin gapapa?" Nada suara Gina terdengar sangat khawatir. 

Dira hanya mengangguk pelan. Tidak mau membuat sahabatnya itu khawatir. Ia masih memegang kepalanya, suara ramai di kantin perusahaan cukup membuatnya lebih pusing tapi dia hanya bisa menahannya dan melanjutkan makannya. 

Setelah makan, Gina tidak langsung ke ruangannya dia memilih mengantar Dira ke ruangannya terlebih dahulu. Ia memegang lengan wanita yang terlihat berjalan dengan sempoyongan. 

Gina melirik Dira, sangat paham bagaimana sifat wanita itu yang selalu terlihat kuat dan cukup keras kepala. 

Saat sampai di ruangan Dira, ia menuntunnya duduk di kursi kerjanya. 

"Kamu istirahat aja dulu, nggak usah kerja," saran Gina. 

"Atau kamu pulang aja, izin sakit aja?" Gina memberikan saran yang lain karena merasa Dira benar-benar butuh istirahat dan tidak baik-baik saja. 

"Aku baik-baik aja, Gina. Sudah kamu lanjut kerja sana." Dira menolak semua saran dan malah mengusir Gina. 

"Kamu ini... "Gina melipat tangannya memandang Dira dengan wajah frustasi. 

"Gin..."

"Oke. Aku keluar, ingat telpon aku kalau ada apa-apa. Dan aku bakalan suruh office boy bawain kamu teh hangat untuk kamu minum."

Gina menyipitkan matanya seolah dia menatap tajam Dira. 

Dira mengangguk dengan tersenyum. "Iya, Gina. makasih ya."

Gina akhirnya meninggalkan Dira di ruangannya itu. Tak berselang lama seorang office boy datang membawa secangkir teh hangat. 

"Ini Mbak Gina tadi suruh saya buatkan teh hangat untuk Bu Dira." Office boy itu menaruh secangkir teh diatas meja Dira. 

"Makasih ya."

"Saya permisi, Bu," ucap Office Boy itu lalu keluar dari ruangan. 

Dira masih merasa kepalanya sedikit pusing. Tangannya mengangkat cangkir teh hangat itu dan meminumnya pelan berharap teh itu dapat meringankan sakit kepalanya. 

Wanita itu kembali melanjutkan pekerjaannya saat merasa sedikit lebih baik. Dira memang cukup keras kepala, padahal dia bisa saja pulang dan istirahat, ayahnya juga pemilik perusahaan dan tidak akan menjadikan semua itu masalah buatnya. 

*

Alan menghampiri meja kerja Gina, wanita itu terlihat fokus pada komputer di depannya. 

"Gina," panggilnya pada Wanita itu. 

Gina melirik sekilas lalu kembali fokus pada layar di depannya. 

"Aku bicara sama kamu, Gina!" Alan merasa kesal saat di abaikan. Tangannya terkepal kuat , ia menatap tajam wanita itu

"Apa Sih?" Gina menoleh dengan alis yang mengkerut. 

"Dira kenapa? Dia baik-baik aja kan?" tanya Alan. 

Gina menatap malas, "Tahu dari mana kamu?"

Melihat respon Gina, Alan menghela napas berat. "Tadi dia hampir jatuh pas keluar lift," ungkap Alan. 

"Oh." balas Gina singkat. 

"Gina jawab pertanyaan aku tadi," desak Alan. Pria itu semakin kesal. Napasnya bergemuruh. 

Merasa terganggu dengan kehadiran pria itu, Gina menjawab cepat. "Dira baik-baik aja."

"Beneran?"

Gina hanya berdehem malas meladeni pria yang menyebalkan menurutnya. 

Alan menatap tak suka akan sikap Gina, dia benar-benar tidak sopan pada atasan. Pria itu beranjak pergi dari sana. 

*

Jam pulang para karyawan kantor telah tiba, Dira sudah berjalan keluar dan menunggu Gina di lobi. Wanita itu duduk sambil melirik jam tangannya. 

"Dira," teriak Gina saat melihat Dira. Wanita itu menghampiri Dira. 

"Maaf buat kamu nunggu," ucap Gina dengan cengengesan. 

"It's okay. Ada apa?"

"Aku cuma mau lihat kamu, udah enakan nggak?" Gina bertanya balik. 

"Udah. Lagian habis ini kan bisa istirahat, Gin," jawab Dira. 

"Bagus deh, bisa nyetir mobil sendiri kan atau aku antar kamu aja?" Gina menawarkan diri. 

"Nggak usah aku bisa sendiri. Yaudah kalau gitu aku pulang duluan ya." Tolak Dira halus dan berpamitan. 

"Yaudah hati-hati ya."

Dira mengangguk pelan. 

Mobil yang Dira kendarai kini melaju cepat di jalan raya. Ia mengurangi kecepatan saat jalanan dipenuhi mobil karena macet, panas matahari sore terasa sangat menyengat di bawah matahari. 

Dira membuat suhu AC mobilnya lebih dingin. Mengetuk setir, menunggu dengan sabar mobil di depannya berjalan. 

20 menit Dira berada di jalanan dengan macet yang melelahkan. Saat sampai Di kediaman Gritama, ia memarkirkan mobilnya. 

Wanita itu masuk dengan langkah pelan, tapi tiba-tiba dia kembali merasa sedikit pusing. Tubuhnya yang terasa lemas, membuat Dira kehilangan keseimbangan membuat Dira jatuh pingsan di pintu masuk rumah itu. 

"Nona..."

Suara teriakan pelayan terdengar panik  memanggil Dira. 

1
Alphonse Elric
Thor, gimana sih? Kok blm update lagi? 😩
Ars Asta: Hai, makasih udah nunguin ceritaku ya🥰, Ars cuma bisa up 2 bab perhari. kedepan bakalan aku usahain buat crazy up, jangan lupa like dan beri rating 5 ya kak🩵
total 1 replies
Bea Rdz
Ngga nyangka sebagus ini!
Ars Asta: Senang banget dengarnya, makasih sudah mampir baca ceritaku🥰. Semoga enjoy dengan bab-bab selanjutnya ya...
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!