Alina seorang wanita muda yang harus menerima kehancuran rumah tangganya karena ulah suami dan ibu tirinya yang suka bermain di belakang.
Selama ini dia sudah menganggap bu Nurma seperti ibu kandungnya sendiri tapi ternyata wanita itu malah mengambil suaminya.
"Emmhhh Rizal... Tambah lagi ya pompanya" Ucap Nurma sambil memejamkan matanya.
"Suka ya sayang?" Tanya Rizal dan menambah ritme pompaannya sesuai dengan permintaan Bu Nurma.
Mau tahu kisah mereka bertiga selanjutnya? baca terus novel ini ya kak, terima kasih.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitriandi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12: Nurma dan Rizal terlalu nekat
“Sayang...” Panggil Rizal di depan kamar Nurma.
Dia sebelumnya sudah di kasih tahu Alina jika kamar mereka ada di lantai satu dan sebelah kiri.
Cklek...
Nurma membuka pintu kamarnya, terlihat Rizal masih terlihat tampan meskipun lelah habis menyetir di waktu yang cukup lama.
“Aku rindu kamu..” Ucap Rizal dan langsung masuk ke dalam kamar Nurma.
“Sayang jangan nekat bahaya..!” Ucap Nurma dengan wajah sangat ketakutan.
“Aku hanya ingin meminta vitamin tambahan saja sama kamu kok sayang. Masak iya sih gak boleh?” Tanya Rizal.
“Vitamin apa memangnya sayangku hem?” Tanya Nurma sambil mengusap dagu Rizal.
Tanpa menjawab omongan Nurma, Rizal lantas menci-um kekasihnya itu.
Bahkan mereka berdua tidak hanya berciu-man melainkan lebih dari itu, hingga suara mereka terdengar dari luar pintu kamar Villa.
“Cukup sayang, makasih ya vitaminya. Aku keluar duluan oh ya kamu buruan keluar” Ucap Rizal dan merapikan penampilannya.
Nurma hanya mengangguk dan bangun dari tempat tidur, lantas dia menyisir rambutnya yang sedikit acak-acakan itu.
Rizal keluar dari kamar Nurma dan langsung ke halaman depan, dimana Alina serta teman-temannya sudah membakar makanan disana.
Tanpa Rizal ketahui saat dia keluar dari kamar Nurma tadi, Elis ternyata baru saja akan turun ke lantai bawah.
“Astaga...!! Ngapain Rizal masuk ke kamar ibu Alina” Gumam Elis dengan menutup mulutnya.
Beberapa saat kemudian Nurma juga keluar dari kamar dan berpapasan dengan Elis.
“Eh tante halo, udah lama kita gak bertemu” Ucap Elis dan menyalami Nurma.
“Iya Elis, apa kabar kamu..?” Tanya Nurma sambil mereka berjalan ke depan.
“Alhamdulilah baik tante, tante sendiri bagaimana” Jawab Elis.
“Seperti yang kamu lihat, saya baik-baik saja Elis” Ucap Nurma dan sedikit mengibaskan rambutnya.
Elis hanya tersenyum saja menanggapi omongan Nurma tapi ada yang membuatnya sedikit terkejut karena ada tanda merah bukan bekas kerokan di leher Nurma dan itu tidak hanya satu.
“Kenapa Lis..?” Tanya Nurma karena Elis bengong dengan menatap lehernya.
“Emhh ga apa-apa tante, tuh mereka udah pada bakar-bakar yuk kita segera gabung” jawab Elis.
“Iya Elis, ngomong- ngomong kamu tambah cantik” Ucap Nurma.
“Hehe tante bisa saja” Jawab Elis canggung.
Mereka berdua lantas bergabung dengan yang lain disana.
Terlihat Rizal, Lukman dan Iksan sedang membakar sosis jagung dan aneka bakaran lainnya.
Sedangkan Alina dan Niken duduk tak jauh dari mereka.
“Belum matang nih..” Ucap Elis.
“Belum bantuin deh sayang” Jawab Iksan suaminya.
“Hehe mas aja deh, kan kami yang perempuan bagian makan” Ucap Elis dengan sedikit tertawa.
Iksan hanya geleng-geleng mendengar jawaban dari istrinya, hingga beberapa saat kemudian semua bakaran mereka telah matang dan mereka makan secara lahap serta di temani melihat bintang bertaburan di atas langit.
Disaat yang lain bahagia dengan pasangannya ada satu orang yang terlihat cemberut dan sangat masam wajahnya, ya siapa lagi kalau bukan Nurma..!
Bayangkan saja Elis dengan suaminya asik suap-suapan, Niken dengan suami saling bercanda sambil menikmati sosis bakar begitupun Alina dengan Rizal yang juga saling suap-suapan.
Rizal yang menyadari kalau kekasihnya memandangnya dengan tatapan tajam langsung menyuapkan makanannya pada mulutnya sendiri.
“Kok gak di suapin lagi sih Zal, tuh Alina jadi cemberut deh” Goda Elis.
“Haha gak apa-apa, lagian kasihan mama dari tadi makan sendiri kita malah asyik dengan pasangan” Jawab Rizal.
“Wah..! Pengertian sekali kamu Zal” Celetuk Lukman.
“Oh ya tante kenapa gak nikah lagi aja sih..? Tante kan juga masih muda” Tanya Iksan.
“Enggak dulu deh kalau untuk sekarang, tapi kalau nanti ada jodohnya ya tante gak nolak kalau di ajak nikah” Jawab Nurma dengan melirik ke arah Rizal.
Uhukk uhukk..!!
Rizal tersedak minuman, karena saat Nurma berbicara tadi dia sedang minum soda.
“Dih Zal, pelan-pelan dong minumnya” Ucap Iksan.
Elis sadar jika tatapan Nurma tadi tertuju pada Rizal hingga membuat sang empu tersedak minuman, sedangkan Alina pura-pura tak melihat pdahal dia tadi juga melirik sang mama.
“Iya ini tadi udah pelan, cuma emang lagi tersedak aja” Jawab Rizal.
Cukup lama mereka bercerita dan becanda hingga satu persatu masuk ke dalam kamar.
“Sayang, nih mas bikinkan susu buat kamu” Ucap Rizal yang memberikan Alina segelas susu sebelum masuk ke kamar.
“Makasih mas..” Jawab Alina dan membawanya masuk ke dalam kamar.
“Hmm gak langsung di minum sayang, mumpung masih hangat itu” Ucap Rizal dengan mengekor di belakang Alina.
“Sebentar lagi mas, kan minum harus sambil duduk. Kamu mandi gih bau bakaran tau” Ucap Alina.
Rizal segera mencium kaosnya ternyata benar bau aroma bakaran yang sangat menyengat.
“Aku mandi dulu, habiskan susunya ya” Ucap Rizal dan mengambil handuk miliknya.
Alina hanya mengangguk dan tersenyum.
“Enak aja..! Dikira aku mudah tertipu” Gumam Alina dalam hati dan membawa segelas susu itu ke arah jendela.
Setelah menoleh ke kamar samping yang tertutup rapat, akhirnya Alina membuang susunya disana.
“Kasihan deh semut nanti yang minum tuh susu kan kecampur o-bat tidur” Gumam Alina.
Lantas dia menaruh gelas di meja samping ranjang dan merebahkan dirinya di atas ranjang sambil memakaikan selimut pada tubuhnya.
Ceklek..
Rizal keluar dari kamar mandi hanya menggunakan handuk yang dia lilitkan di pinggang.
“Sudah di minum susunya sayang..?” Tanya Rizal.
“Tuh udah habis mas” Jawab Alina.
Rizal tersenyum senang karena sebentar lagi Alina pasti terlelap ke dalam alam mimpi.
Rizal segera berganti baju dengan kaos dan celana pendek dan merebahkan diri di samping Alina.
“Hoaammm...!!”
Alina pura-pura menguap agar Rizal yakin jika dia telah meminum susu bercampur ob-at tadi.
“Udah ngantuk sayang..?” Tanya Rizal.
“Iya nih mas, duh kayaknya efek kekenyangan deh ini” Jawab Alina.
“Yaudah kamu tidur duluan saja” Ucap Rizal dan mengusap pucuk kepala Alina agar segera terlelap ke dalam alam mimpi.
Alina langsung memejamkan mata dan berpura-pura tidur lelap.
“Alina... Sayang” Panggil Rizal.
Tapi tak ada jawaban dari sang istri, dia juga melambaikan tangannya di atas wajah Alina.
“Hmm udah pulas dia..” Gumam Rizal dan dengan perlahan turun dari tempat tidur.
Di dalam hati Alina merutuki perbuatan suaminya itu..!
Sebelum keluar dari kamar, Rizal celingak celinguk memastikan keadaan di sekitar.
Takutnya salah satu teman yang di atas ada yang masih di dapur.
Setelah memastikan aman dia langsung masuk ke dalam kamar Nurma dan menguncinya dari dalam.
“Sayang...” Panggil Nurma dan memeluk tubuh kekar milik Rizal.
“Kenapa hem..? Kangen ya” Tanya Rizal.
“Iya kangen sama kamu yang selalu bisa membuatku terbang sayang” Jawab Nurma.
“Masak sih?” Tanya Rizal.
“Iya sayangku” Ucap Nurma dan langsung menci-um bibir Rizal dengan brutal
Mereka cukup lama saling bertau-tan bibir hingga keduanya sudah di ujung nafsu yang sama-sama tinggi.
Rizal segera melakukan apa yang seharusnya mereka lakukan di atas ranjang malam ini.
“Sayang, pelan- pelan” Ucap Nurma.
“Terlalu kencang ya?” Tanya Rizal.
“E-enggak kok, aku suka sayang” Jawab Nurma dengan berisik.
Hingga suara mereka terdengar sampai keluar pintu kamar.
Alina ternyata ada di depan pintu kamar milik Nurma.
“Puk..” Elis menepuk pundak Alina.
“Eh ngagetin aja..” Ucap Alina dan menempelkan jarinya pada bibir agar sahabatnya itu tak berbicara
Elis paham dengan kode yang di berikan oleh Alina dan hanya mengangguk.
Lantas dia mengajak Elis ke halaman depan, dia akan menjelaskan semua yang terjadi pada Elis.
🙏🙏👍👍👍