NovelToon NovelToon
Anak Yang Sengaja Di Tukar

Anak Yang Sengaja Di Tukar

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: Aliyah Ramahdani

Amora adalah putri dari keluarga kaya raya yang di titipkan pada Mira, namun karena ketamakannya dia pun rela menukar nama anak kandungnya Sofia dan menyerahkan pada keluarga si kaya raya. Segala cara pun dia lakukan agar rahasianya tak terbongkar.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aliyah Ramahdani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

5

‎Semenjak kepergian amora, Sofia pun terasa sangat kesepian, meskipun amora selalu jahat padanya tapi setidaknya ada yang menemani dia di rumah, dia sangat merindukan Amora hingga menangis karena dia sayang pada amora

‎    Lain sofia lain pula dengan Bu Mira, dimana setiap hari Bu Mira selalu keluar pagi hingga malam hari hanya untuk bersenang senang dengan uang pemberian pak Erik, Bahkan sekarang Bu Mira memiliki kekasih hati, Dia berselingkuh dengan mantan kekasihnya di belakang pak Budi

‎   Hari ini pak Budi telah kembali ke kampung nya setelah sebulan lebih di tempat kerjanya, begitu pulang dia heran melihat pintu rumah sedang tertutup, tidak seperti biasanya

‎Took... Tok...tokk..

‎"Assalamualaikum.. Bu, ini ayah pulang" ucap pak Budi sambil mencoba membuka pintu namun pintu dalam keadaan terkunci

‎" Amora, sofia ini ayah nak tolong bukain pintu nak" teriak sang ayah, tapi sayang tidak ada jawaban dari dalam rumah. Hingga pak Budi hanya bisa menunggu di teras rumah nya sambil memainkan gawai nya

‎    Tak berselang lama akhirnya sofia pun pulang dan sangat terkejut melihat ayahnya sedang tertidur di kursi teras rumahnya

‎" Assalamualaikum ayah" ucap sofia sambil membangunkan ayahnya, dan mencium tangan nya

‎" Wa'alaikum salam anak ayah, darimana kamu nak" jawab sang ayah

‎" Aku baru pulang kerja kelompok di rumah temen ayah, maaf ya aku gak tau kalo hari ini ayah pulang makanya aku gak nyimpen kunci rumahnya di tempat biasa" ucap sofia sambil terkekeh..

‎" Iya gak apa apa nak, ayah juga baru nyampe kok, ayah ketuk pintu kok gak ada jawaban kayaknya gak ada orang, makanya ayah nunggu di teras tapi gak taunya malah ketiduran" sambung ayah sambil menggaruk kepala nya yang tidak gatal

‎" Ya udah masuk yuk yah, aku buatkan teh manis buat ayah mau gak" tawar sofia

‎" Boleh , tapi ayah mandi dulu abis itu ayah minum teh buatan anak ayah" ucap pak budi tersenyum

‎  Selang berapa menit pak Budi pun telah selesai mandi dan menemani Sofia yang sedang duduk melamun di depan tv

‎" Loh anak ayah kok ngelamun sih" tanya ayah yang melaburkan lamunan sofia

‎" Hehehe ayah, aku lagi gak ngelamun kok ayah, aku cuma pikiran sama amora, aku kangen sama kak amora" Jawab sofia

‎" Amora? Memangnya amora sama ibu kemana?"

‎" Udah sebulan amora pergi di bawa kembali oleh orang tua kandungnya yah, trus ibu dari pagi keluar rumah tapi belum pulang sampe sekarang, aku sedih, aku merasa kesepian banget ayah" jelas sofia dengan airmata yang sudah membasahi pipinya

‎DEG....

‎   Bagaikan di sambar petir mendengar penjelasan sofia, bagaimana tidak kepergian amora sama sekali tidak pernah di bicarakan oleh Bu Mira padanya, Bahkan sedikitpun dia tidak menyinggung masalah ini. Hingga pak Budi merasa sangat kecewa pada istrinya

‎" Apa kamu bilang? Amora di bawa sama orangtua kandungnya?" Tanya pak budi sedikit terkejut

‎" Iya ayah, emang ibu gak bilang sama ayah?" Ucapnya

‎" Ibu belum ngomong sama ayah, mungkin aja ibu lupa, ya udah kalo gitu kamu yang sabar ya nak " ucap pak budi membelai rambut anaknya

‎*******

‎    Malam hari pun tiba saat itu juga Bu Mira baru pulang ke rumah dengan di antar oleh seorang lelaki yang tidak lain Jamal sang mantan kekasih sekaligus kekasih hatinya yang sekarang. Melihat pak Budi di teras rumah tentu saja membuat Bu Mira merasa terkejut namun dia tetap saja dia memperlihatkan wajah tenang nya

‎" Mas, kapan pulang? Kok gak ngasi tau" tanya Bu Mira pada suami

‎" Bukan mas gak mau ngasih tau, tapi hape kamu tuh susah banget buat di hubungin. Terus siapa pria tadi yang anterin kamu bu?, gak baik loh bu di anterin sama laki laki malam hari begini, nanti apa kata orang orang apalagi kalo aku gak ada di rumah" jawab suaminya panjang lebar

‎" Aduh mas, pusing banget sama tanggapan orang orang, gak usah di dengerin lah lagian kan itu cuma teman aku" jawab Bu Mira

‎" Ya tetap aja Bu gak bagus, trus aku mau tanya dimana amora?"

‎   Tanpa menjawab Bu Mira langsung masuk ke kamar tanpa peduli sama suami dan juga sofia yang sedari tadi duduk menunggu ibu nya di ruang makan

‎   Pak Budi pun hendak masuk mengekori istrinya ke dalam kamar, tapi di urungkan karena melihat sofia yang bersedih duduk di meja makan seorang diri

‎" Nak, kamu kok belum makan?"

‎" Aku tungguin ibu sama ayah, kita makan bersama ya ayah, meskipun amora gak ada tapi kan kita masih bisa makan bareng lagi" jawab sofia

‎" Ya udah tunggu bentar ya, ayah ajakin ibu makan bareng kita" ucap pak Budi pun berlalu untuk memanggil istrinya makan

‎" Bu, Ayo makan dulu, kasihan sofia udah nungguin kita dari tadi"

‎" Aku udah kenyang, mas makan aja sama anak itu, aku capek mau istirahat" jawab Bu Mira ketus

‎" Bu, kita belum selesai ngomong masalah Amora, jadi jangan tidur dulu, mas mau minta penjelasan dari kamu"

‎"Hmmm" jawab singkat dari sang istri

‎   Pak Budi pun masuk ke ruang makan tanpa Bu Mira

‎" Sofia makan sama ayah aja dulu ya, ibu lagi capek gak enak badan, ibu udah istirahat juga" ucap pak Budi

‎" Iya deh sama ayah juga gak apa apa yang penting aku gak sendirian makan nya" jawab sofia seraya tersenyum

‎   Tak lama setelah mereka berdua selesai menyantap makan malam, pak Budi pun berlalu masuk ke kamar, sedangkan sofia masih membersihkan bekas makan mereka berdua

‎Di dalam kamar...

‎" Bu, bangun dulu, aku mau minta penjelasan"

‎" Besok aja lah mas, udah ngantuk aku" jawab Bu Mira sambil menutup telinga dengan bantal

‎******

‎    Pagi menjelang seperti biasa sofia bangun dan membersihkan kamar, rumah serta menyiapkan sarapan buat mereka sekeluarga, habis itu mandi dan bersiap untuk sekolah

‎" Ayah, aku jalan dulu ya, aku udah siapkan sarapan buat ayah sama ibu" ucap sofia

‎" Terima kasih ya nak, mau ayah anterin ke sekolah gak sayang?" Tanya pak Budi

‎" Gak usah ayah, aku lebih seneng jalan sama teman teman"

‎" Ya udah kamu hati hati ya nak, ini sangu buat kamu ya nak" ucap pak Budi sambil menyodorkan uang dua puluh ribu rupiah pada nya

‎" Ayah ini kebanyakan, aku hanya perlu lima ribu kok ayah" ucap sofia mengembalikan uang pada ayahnya

‎" Gak apa apa sayang, ambil aja"

‎" Gak ayah, aku gak mau"

‎" Ya udah, ini ayah ada uang sepuluh ribu kamu ambil ya" bujuk pak budi

‎" Makasih ayah" jawab sofia mengambil uang sangu dari ayah dan mencium tangan ayahnya

‎    Jam sembilan pagi Bu Mira baru terbangun dari tidurnya, dia pun keluar dari kamar dan mendapati suaminya duduk dengan pandangan kosong di depan tivi

‎" Mas, sofia dimana?" Tanya Bu Mira pada suaminya

‎"Jam berapa sekarang? Kalo gak lihat  berarti dia lagi sekolah dong" jawab pak Budi ketus

‎" Bu, apa bener amora di bawah oleh pak Erik" tanya pak budi tak membuang waktu lagi

‎" Iya " jawabnya singkat

‎" Bu, kamu sadar gak sih kalo dia tuh anak kamu, yang mestinya kamu balikin pada orang tuanya itu sofia, bukan anak kandung kita" ucap pak budi sedikit keras

‎"Husssttt.....!!! Mas, ngomong nya jangan keras keras dong gimana kalo ada yang denger" ucap Bu Mira kesal

‎" Lagian kenapa sih kalo aku kasi amora pada keluarga pak Erik itu, dia kan juga gak akan tau kalo anak mereka tuh sebenarnya siapa, emang mas gak senang kalo anak kita hidup mewah dan bergelimpangan harta di sana, kita juga bisa dapat uang dari mereka mas, buktinya aja aku udah di kasi uang sama mereka yang nominalnya gak akan mampu mas beri pada aku dan amora" ucap Bu Mira berapi

‎"Astagfirullah, BUUUK...!!!! Kamu sadar gak sih dengan cara pikir kamu itu, amora tuh gak berhak atas semua yang sofia punya buk, dimana hati kamu bu, cuma karena harta dan uang kamu sampai rela menukar anak kamu sendiri, kasihan sofia Bu, dia dan keluarga pak erik harus tau yang sebenarnya" ucap pak Budi marah

‎" Mas, kalo sampai kamu berani ngasih tau mereka yang sebenarnya maka jangan harap hidup sofia akan baik baik saja di sini, dan aku pastikan mas gak akan pernah lagi bisa bertemu sofia" ancam Bu Mira

‎"Tapi kan kita"... Ucap pak budi belum selesai

‎"Udah, udah pusing aku ngomong sama kamu mas" potong Bu Mira pada pak Budi sebelum berlalu ke dalam kamarnya

‎*******

‎Ddrrrttt.... Ddrrrtt.... Ddrrrttt...

‎Bunyi dering hp Bu Mira

‎" Nomor baru? Siapa sih yang nelpon pake nomor baru ini" gumam Bu Mira

‎" Halo... Siapa ini?" Tanya Bu Mira

‎" Halo Bu ini aku bu, ibu dimana skrg?"

‎" Amora? Ini nomor kamu ya nak? Ibu di rumah, kamu dimana?" Tanya Bu Mira

‎" Bu, aku ke rumah ya, pengen ketemu sama ibu"

‎" Di rumah ada ayah, mending kita ketemu nya di luar aja"

‎" Ya udah kita ketemu di cafe dekat halte aja Bu" sambung sofia

‎" Oke, tiga puluh menit lagi ya"

‎    Setelah bersiap bu Mira pamit pada suaminya untuk keluar rumah dengan alasan belanja keperluan dapur, tapi sang suami hanya diam tak menanggapi sang istri

‎   Dengan sepeda motor baru bu mira segera ke cafe yang di maksud amora, sedikit lama di menunggu hingga pada akhirnya sebuah mobil mewah memasuki area cafe

‎" Keren banget mobil itu, andai saja aku pemilik mobil itu pasti akan ku pamerkan pada teman teman ku" gumam bu mira masih menatap takjub pada mobil itu

‎" Ibuu.. " teriak sofia begitu keluar dari mobil mewah yang baru saja membuat bu mira takjub

‎" Amora? Ini beneran kamu? Dan mobil ini punya kamu amora? " tanya bu mira tak percaya melihat bella begitu sangat cantik dan modis

‎" Iya dong bu, papaku baru saja membeli mobil itu untukku, katanya sebagai hadiah ulang tahun, tapi saat ini aku belum di bolehin nyetir makanya harus pakai supir" ucap amora sedikit sombong

‎" Wahhh... hebat banget kamu, baru juga sebentar udah dapat mobil" jawab bu mira bahagia

‎" Iya dong, bu kita masuk ke dalam, ibu pesan makanan apa saja yang ibu mau aku yang akan membayar nya"

‎" Benarkah? Baiklah ibu akan memesan semua makanan yang enak hari ini" ucapnya tersenyum

‎" Pak erik gak marah kamu ketemuan sama ibu di sini?"

‎" Gak kok bu, papa sedang ada urusan di sini makanya sekalian aku ikut" jawabnya

‎" Lalu gimana perasaan kamu setelah tinggal sama mereka?"

‎" Aduhh Bu... Aku beruntung banget tinggal di rumah papaku, aku selalu punya uang banyak, pengen apa aja selalu di beliin, pengen makan apa pun selalu di sediain, trus lihat ini handphone aku, keren kan Bu?" Ucapnya memamerkan ponsel barunya

‎" Bagus sekali ponsel kamu ra, pasti mahal ya? "

‎" Ibu tau gak harga handphone aku tuh mahal banget sampe enam belas juta Bu, Makanya aku makasih banget sama ibu bisa kembalikan aku jadi anak mereka" ucap amora

‎" Makanya kamu harus selalu ingat ibu, kamu mesti balas Budi sama ibu, itu ibu lakuin supaya kamu bisa jadi anak orang kaya. Tapi ingat ibu lakuin itu gak gratis loh amora, kamu harus ngasih pemasukan ke ibu juga. Biar ibu juga bisa ngerasain jadi orang kaya"

‎" Caranya gimana Bu biar aku bisa bantuin ibu jadi orang kaya?" Tanya amora penasaran

‎" Ihhh...!!! Kamu kok bego banget sih amora, kan kamu bisa minta uang di mereka dengan alasan apa gitu, atau gak kamu ambil aja perhiasan mama kamu, kan pasti banyak banget tuh, apalagi harga nya mahal dong pastinya, kalo ibu jual bisalah ngisih dompet ibu" Hasut Bu Mira

‎" Tapi mama aku udah gak ada bu, papa bilang udah meninggal " jawab amora

‎" Benarkah? Jadi pak erik duda kaya?" Tanya bu mira

‎" Iya papaku itu duda bu"

‎" Baiklah, aku akan menggunakan kesempatan untuk menjadikan hidupku makin enak" gumam bu mira menyusun rencana nya

‎*******

‎    Sementara di rumah pak Budi merasa pikiran dan hatinya di gerogoti rasa bersalah kepada sofia dan orang tua kandung nya, hatinya tidak tenang sampai merasakan sakit

‎   Di satu sisi dia mau melaporkan kejadian ini pada pak Erik, di satu sisi lagi dia juga takut kalo dirinya tidak bisa bertemu lagi dengan sofia, Karena dia tau jika Bu Mira tidak akan pernah main main dengan ancaman nya

‎  Pak budi kembali mengingat kejadian saat itu Bu Mira mengancam akan mengurung sofia di dalam gudang jika pak Budi tidak bisa pulang ke kampung hari ini, dan membawa uang untuk membeli keperluan amora, Tapi pak Budi tidak terlalu menanggapi karena dia pikir itu cuma ancaman dan akal akalan istrinya

‎   Tapi tiga hari setelah ancaman itu, pak Budi baru bisa kembali ke kampung dan membawa uang, dan  sesampainya di rumah tidak di dapati sosok sofia dimana pun

‎" Bu, sofia dimana kok gak kelihatan?" Tanya nya pada Bu Mira

‎" Ada di gudang, kan aku dah bilang bakal ngurung dia selama kamu gak pulang" jawabnya santai

‎    Pak Budi pun langsung berlari ke gudang dan benar dia melihat sofia sedang terbaring tak berdaya beralaskan sebuah kardus, pak Budi pun langsung mengangkat badan mungil gadis kecil itu dan memasukkan ke dalam kamarnya, Dia pun segera keluar untuk menemui sang istri

‎" Ya Allah Bu, tega bener kamu ngurung sofia di dalam gudang selama tiga hari, Dia masih kecil Bu, kenapa ibu selalu melampiaskan kemarahan padanya, Gak abis pikir aku sama kamu"

‎" Biarin aja lah mas, lagian dia juga bukan anak ku kan" ucap Bu Mira sambil berjalan meninggalkan suaminya

‎" Assalamualaikum ayah"  salam dari sofia menyadarkan pak Budi dari lamunan

‎" Wa'alaikum salam nak, udah pulang sekolah ya nak? Capek gak nak? Lapar gak nak? Gimana pelajaran nya? Gampang apa susah?" Tanya bertubi dari pak Budi

‎" Ihhk ayah nanya nya satu satu dong, aku kan bingung mau jawab yang mana" jawab sofia cemberut

‎" Hehehe iya maafin ayah ya" balas pak Budi tertawa

‎" Ayah udah makan?"

‎" Belum nak masih nungguin kamu biar ada temen nya makan"

‎" Ya udah kalo gitu aku ganti seragam dulu ya ayah, abis tuh kita makan" Ucap sofia dan di balas senyum dari sang ayah

‎    Siang itu sepasang ayah dan anak makan bersama sambil sesekali tertawa dengan pembahasan mereka. Sang ayah pun memutuskan untuk bertanya pada sofia

‎" Nak, kamu seneng gak tinggal bersama ayah dan ibu?"

‎" Aku seneng kok ayah, apalagi kalo ada amora pasti aku makin seneng yah"

‎" Tapi mereka kan jahat sama kamu nak, emang kamu gak apa apa di jahatin sama mereka?"

‎" Aku gak apa apa kok ayah, yang penting ibu sama amora seneng udah cukup buat aku"

‎" Terbuat apa sih nak hatimu, sungguh terlalu baik kamu nak, maafkan ayah yang tak bisa mengembalikanmu kepada orang tua kandung mu, karna jujur ayah juga tidak mau terjadi apa apa sama kamu, apalagi sampai tidak bisa bertemu dengan mu" gumam pak Budi yang sangat menyayangi sofia, sembari membelai rambut panjang hitam Sofia

‎    Setelah mendengar jawaban sofia, akhir nya hari itu pak Budi bertekad untuk menutup semua rahasia tentang anak nya yang sengaja di tukar oleh sang istri

1
Anto D Cotto
menarik
Anto D Cotto
lanjut crazy up Thor
Wulan Sari
semoga bertemu ya di desa itu
Wulan Sari
semoga Sofia ada yang menolong ya karena anak baik dan bisa membalas perlakuan Amora lanjut Thor semangat 💪
Wulan Sari
ceritanya semakin menarik lho bikin penasaran semoga nanti cerita ini bisa happy end ya semangat 💪 Thor salam sukses selalu ya cip 👍 trimakasih 🙂❤️🙏
Wulan Sari
lha ada orang kaya yang mau di bodohi apa bodoh ya heee dlm cerita ini pak Min pak Min km kok mau sj di bodohi gemes jd bacanya semoga cepat terkuak anak yg di tukar tp klu cpt terkuak critanya ga seru....ayo Thor lanjut critanya up lg trimakasih 👍
Wulan Sari
gemes rasanya orang kaya kok ga ngerti ya harusnya tu di DNA dl bacanya jd gemes banget lho greget....
ayo thor lanjut critanya bikin gedeg buat penasaran semoga fikiran orang kaya itu berubah heeee
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!