Tuan! Nyonya Sudah Berubah.

Kota Swis menjadi tempat pendaratan aleeta,entah apa alasan aleeta memilih kota itu,yang pasti hanya dialah yang tau.

ceklek ......

"Wow.....rumah siapa ini?"tanya Gerald menatap rumah minimalis ini takjub.

"rumah nenek dan kakek ku dulu."jawab singkat aleeta sambil menyeret koper nya.

Gerald menatap rumah itu dengan senyum yang tak pernah pudar,rumah minimalis dua lantai ini begitu cantik di matanya.desain nya yang unik dan fornitur yang antik membuat rumah ini mempunyai dara tarik tersendiri.

"akh.....hari yang sangat melelahkan ya."ucap aleeta duduk di sebuah sofa.

mendengar perkataan itu dengan lembut Gerald tersenyum_"di mana dapur nya aku akan membuatkan susu ibu hamil untuk mu."

"oh terimakasih Gerald,dapur nya ada di samping sana."jawab aleeta menunjuk ke arah dapur.

Mengangguk singkat Gerald langsung berjalan ke arah dapur,suasana sunyi langsung terasa saat bayangan Gerald mulai hilang di pandanganya.

mencoba bangun aleeta berjalan ke arah kursi yang dekat dengan jendela lalu duduk di sana, pandangan nya lurus ke depan menatap sang rembulan yang tengah menunjukkan cahaya indah nya.

Suara aliran sungai serta jangkrik membuat suasana damai malam itu lebih terasa,menarik nafas pelan aleeta menatap ke arah perut nya yang masih rata.

dia tau ini berat tapi inilah satu satunya jalan bagi aleeta,dia tidak punya pilihan lain selain ini.aleeta tau jika ini adalah keputusan yang salah,tapi dia sudah siap menerima segala resiko nya.

"aleeta,kau harus kuat."gumam Aleeta mencoba tersenyum.

"jangan termenung di malam hari,itu tidak baik untuk ibu hamil."celutuk Gerald membawa segelas susu di tangannya.

"entah kenapa semenjak hamil apa yang ku lakukan selalu salah di matamu."kesal aleeta mengambil susu nya.

"ekhmm...bukan begitu aku hanya tidak ingin kau mengingat hal hal yang membuat mu sakit hati."jawab Gerald duduk di samping aleeta.

"selama lima tahun ini aku selalu melihat penderitaan mu saat bersama Liam,aku ingin membantu tapi aku tidak berdaya sama sekali.dan sekarang aku ingin menebus itu semua,aku berjanji akan selalu menemanimu aleeta."

Tatapan tulus Gerald dan tatapan haru aleeta bertemu,mereka saling memandang dan terdiam beberapa detik sebelum aleeta menanyakan sebuah pertanyaan yang membuat Gerald terpaku _

"kau_menyukaiku?"

"ap...apa?hei... apa yang otak mu pikirkan,aku menyukai mu?astaga lelucon macam apa itu?"

melihat ekspresi Liam entah kenapa aleeta menjadi kesal sendiri,apalagi saya melihat pria itu sok cool di depan nya.

"baiklah baiklah kau tidak menyukaiku,tapi percayalah jika orang lain mendengar perkataan mu tadi maka mereka akan salah paham dan mengira jika kau sedang jatuh cinta."

"iyakah?tapi aku selalu begini pada semua wanita."gumam Gerald memegang mulut nya sendiri.

Plak.....

"aduh....kenapa memukul kepalaku?"

"entah lah,hanya ingin."cuek aleeta berlalu pergi.

"hormon ibu hamil memang aneh."

"tidurlah sana,besok cari pekerjaan.ingat aku tidak mau menampung pengangguran."

"iya iya,kalau ada sesuatu panggil aku ya.siapa tau kau tidak bisa tidur sendiri."ujar Gerald dengan tengil.

"diam atau ku jahit mulut besar mu itu."

"hmpp....aku akan diam."

*

*

*

"maaf tuan,kami tidak bisa menemukan jejak nyonya."

PRANG......

"SUDAH KU KATAKAN AKU BENCI KEGAGALAN.mencari seorang wanita saja kalian tidak becus bagaimana aku bisa mempekerjakan orang orang bodoh ini hah."

Anak buah Liam hanya mampu terdiam tertunduk saat melihat kemarahan sang bos,mereka sudah bekerja siang dan malam demi melacak keberadaan sang nyonya tapi tetap saja hasil nya nihil dan sama sekali tidak berhasil.

"maafkan kami,kami akan berusaha lagi."

"Ali!"

"ya tuan!"

"bagaimana dengan wanita itu?"tanya Liam bermaksud bertanya tentang Laura.

"saya sudah mengatur nya,dia di nyatakan bersalah dan di tempatkan di sel orang orang suruhan kita."jawab Ali dengan datar.

"bagus,buat dia membayar setiap air mata yang jatuh pada istriku."

Deg......

Saat menyebut kata istri Liam langsung teringat dengan surat cerai yang aleeta kirimkan,lagi lagi emosi nya langsung memuncak saat itu juga.

"ALEETA BERANI BERANINYA DIA MENGIRIMKAN SURAT CERAI PADAKU,AKU BERSUMPAH TIDAK AKAN MENCERAIKAN NYA.HAHAHAHA lihat saja setelah aku bertemu dengan mu akan ku kurung kau dan hanya aku yang boleh bertemu dengan istri cantik ku itu."

Mendengar perkataan Liam,Ali hanya mampu bersabar,dia hanya berfikir mungkin dia harus segera menyiapkan psikater khusus untuk sang atasan.

"pergilah sejauh mungkin nyonya,monster ini sangat tidak cocok untuk mu."

"aku harap kau bisa bahagia dan memulai hidup baru yang lebih baik di sana."batin Ali dengan sedikit senyum di bibir nya.

Aleeta bukan lah orang pintar yang bisa menyembunyikan jejak dan menyamarkan tiket,lalu siapa dalang di balik ini semua?

Itu adalah Ali,selain Gerald Ali juga menjadi orang yang berpihak pada aleeta.selama lima tahun dia merasa kasian dengan nyonya nya itu,dia juga merasa bersalah karena selama ini ikut menyakiti aleeta.

Maka untuk menembus kesalahan nya Ali dengan nekad membantu pelarian aleeta dari Liam,dia yang mengatur segalanya.mulai dari tiket yang sengaja di Samarkan,jejak yang di hapus,bahkan ali memberikan rumah bekas kakek dan nenek nya pada aleeta.

Itu semua dia lakukan demi menebus kesalahannya pada aleeta,lalu apa yang akan terjadi jika Liam mengetahui ini semua?

"aku rasa aku akan kehilangan kepalaku."

Itulah jawaban nya!

HAPPY READING SEMUA ❤️.

HAPPY READING SEMUA ❤️💗.