NovelToon NovelToon
Sang Legenda: Naga Langit

Sang Legenda: Naga Langit

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / Fantasi Timur / Balas Dendam / Kebangkitan pecundang / Kelahiran kembali menjadi kuat / Epik Petualangan
Popularitas:68k
Nilai: 5
Nama Author: Sang_Imajinasi

Di Klan Xiao, nama Xiao Chen adalah sinonim dari kegagalan. Pernah menjadi jenius, kultivasinya tertahan di Lapisan ke-3 Ranah Kondensasi Qi selama empat tahun. Dia menjadi aib, dihina oleh sepupunya, Xiao Long (seorang jenius di Lapisan ke-14), dan pertunangannya dengan Su Qingyue (seorang ahli muda di Ranah Pembangunan Fondasi) dibatalkan secara publik.

Di ambang keputusasaan, dia membangkitkan roh Kaisar Alkemis kuno, Yao Huang, dan mempelajari kebenaran tentang fisiknya yang legendaris. Dibimbing oleh Yao Huang, Xiao Chen bangkit dari keterpurukan. Perjalanannya membawanya ke dalam konflik dengan faksi-faksi kuat, membentuk aliansi tak terduga dengan Lin Zihan dari Paviliun Harta Karun, dan akhirnya menaklukkan panggung yang lebih besar.

Setelah melalui berbagai pertarungan hidup dan mati, dari arena turnamen hingga belantara liar Pegunungan Binatang Jatuh, Xiao Chen terus menempa dirinya. Dia tidak hanya mengandalkan kekuatan, tetapi juga kecerdasan dan keterampilan alkimia.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sang_Imajinasi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19: Babak Penyisihan

Hari turnamen tiba dengan langit yang cerah dan udara yang berderak karena antisipasi. Arena latihan utama telah diubah menjadi sebuah panggung, dikelilingi oleh ribuan kursi yang sudah terisi penuh oleh anggota klan. Spanduk-spanduk bergambar elang dari Klan Xiao berkibar dengan gagah di tiang-tiang tinggi. Di tengah arena, delapan panggung batu yang lebih kecil, telah disiapkan untuk babak penyisihan.

Patriark Xiao Zhan berdiri di panggung utama, disampingnya dikelilingi oleh para tetua. Wajahnya yang biasanya tenang kini menunjukkan sedikit rona kebanggaan saat ia menatap generasi muda klannya. Setelah pidato singkat yang membakar semangat tentang kehormatan klan dan pentingnya Kompetisi Tiga Kota, ia mengumumkan, "Turnamen Tahunan Klan Xiao... dimulai!"

Sorak-sorai membahana mengguncang seluruh arena.

Aturan diumumkan: seratus dua puluh delapan murid akan bertarung dalam sistem gugur. Pertandingan ditentukan melalui undian acak. Hari pertama adalah untuk menyaring peserta hingga tersisa delapan finalis teratas.

Proses undian dimulai. Nama-nama dipanggil dan dipasangkan. Dengan keberuntungan atau mungkin takdir, nama Xiao Chen dan Xiao Long ditempatkan di dua sisi braket yang berlawanan, memastikan mereka tidak akan bertemu kecuali di babak final.

Pertandingan pertama pun dimulai serentak di delapan panggung.

Mata semua orang langsung tertuju pada Panggung Satu, tempat Xiao Long berdiri. Lawannya adalah seorang murid inti tingkat ketujuh yang cukup kuat.

"Mulai!"

Begitu wasit memberi aba-aba, murid itu langsung memasang kuda-kuda bertahan, tidak berani meremehkan sang jenius. Namun, Xiao Long hanya tersenyum dingin. Pedangnya terhunus dalam sekejap, menciptakan tiga bayangan pedang yang menebas ke depan. Lawannya berusaha keras menangkis, tetapi dalam tiga gerakan, pedangnya sudah terlempar dari tangan dan ujung pedang Xiao Long sudah berhenti satu inci dari lehernya.

"Aku menyerah!"

Kemenangan yang cepat, elegan, dan dominan. Arena bergemuruh dengan tepuk tangan.

Kemudian, perhatian beralih ke Panggung Empat, tempat Xiao Chen akan bertanding. Lawannya adalah seorang murid inti tingkat kelima yang menatapnya dengan gugup. Kemenangan Xiao Chen atas Xiao De memang mengejutkan, tetapi banyak yang masih menganggapnya kebetulan.

"Mulai!"

Murid itu meraung dan menyerang lebih dulu, mencoba mengintimidasi Xiao Chen dengan serangkaian pukulan cepat. Xiao Chen tetap diam. Tepat saat pukulan pertama akan mengenainya, ia melangkah ke samping dengan gerakan yang tampak sederhana namun sangat efisien, menghindari seluruh serangan. Saat lawannya kehilangan keseimbangan, Xiao Chen mengulurkan telapak tangannya dan dengan lembut menepuk bahu lawannya.

Sebuah kekuatan besar yang tak terlihat meledak. Murid tingkat kelima itu terlempar dari panggung, mendarat di tanah dengan ekspresi bingung, tidak mengerti apa yang baru saja terjadi.

Kemenangan yang bersih dan tanpa usaha. Kerumunan terdiam sejenak, lalu terdengar gumaman kebingungan.

Waktu berlalu. Babak demi babak terlewati.

Xiao Long terus mendominasi lawannya dengan superioritas absolut, tidak pernah membutuhkan lebih dari sepuluh gerakan.

Sementara itu, Xiao Chen menjadi monster yang paling tidak bisa diprediksi.

Di babak kedua, lawannya adalah murid tingkat enam puncak yang berhati-hati. Dia mendirikan perisai Qi yang kokoh, berniat untuk bertarung dalam pertarungan atrisi. Xiao Chen hanya berjalan mendekat dan melayangkan satu pukulan lurus. Perisai Qi itu hancur seperti kaca, dan lawannya pingsan seketika.

Di babak ketiga, lawannya adalah murid tingkat tujuh yang lincah, menggunakan teknik gerakan kaki yang rumit untuk membingungkan Xiao Chen. Xiao Chen hanya berdiri diam, dan saat lawannya muncul di belakangnya untuk menyerang, dia berbalik dengan kecepatan kilat dan menangkap tinju lawannya, lalu dengan santai melemparkannya keluar panggung.

Pada babak perempat final untuk menentukan delapan besar, lawannya akhirnya adalah salah satu jenius yang diakui klan, Xiao Feng, yang berada di tingkat kedelapan Alam Pengumpulan Qi. Semua orang mengira ini akhirnya akan menjadi pertarungan yang sesungguhnya.

Xiao Feng tidak menahan diri, langsung melepaskan teknik andalannya, "Telapak Tangan Ombak Mengamuk," menciptakan gelombang energi yang dahsyat.

Untuk pertama kalinya, Xiao Chen tampak serius. Dia tidak hanya menghindar atau menyerang balik dengan satu pukulan. Dia menghadapi serangan itu secara langsung. Tangannya bergerak, membentuk serangkaian blok dan serangan balik yang sederhana namun sangat efektif. Setiap kali telapak tangan mereka bertemu, Xiao Feng merasa seolah-olah sedang memukul sebuah gunung kuno, lengannya bergetar hebat.

Setelah tiga kali bentrokan, pertahanan Xiao Feng hancur. Xiao Chen menemukan celah dan mendaratkan satu pukulan terakhir di dadanya, membuatnya terdorong mundur hingga ke tepi panggung.

"Aku... mengaku kalah," kata Xiao Feng dengan wajah pucat, menatap Xiao Chen dengan campuran rasa hormat dan ketakutan.

Keheningan yang mencekam kembali menyelimuti arena, sebelum akhirnya meledak menjadi keributan yang luar biasa. Cemoohan telah lama hilang, digantikan oleh kekaguman, kebingungan, dan rasa takut. Xiao Chen bukan lagi kuda hitam. Dia adalah naga badai yang tak terbendung yang telah menyapu seluruh babak penyisihan tanpa pernah menunjukkan batas kemampuannya.

Di paviliun para tetua, wajah Tetua Kedua sudah segelap dasar panci. Sementara itu, Tetua Agung mengelus janggutnya, matanya bersinar terang. "Luar biasa... sungguh luar biasa."

Di tengah kerumunan, seorang pria berpakaian seperti pedagang biasa menyipitkan matanya. Dia adalah mata-mata yang dikirim oleh Lin Zihan. Dia bergumam pada dirinya sendiri, "Kontrol Qi yang sempurna, kekuatan fisik yang absurd, insting bertarung yang menakutkan. Jauh lebih kuat dari laporan. Nyonya akan sangat senang."

Akhirnya, sore itu, babak penyisihan berakhir. Seorang tetua naik ke panggung utama dan mengumumkan dengan suara keras delapan nama yang berhasil lolos ke final besok.

Nama-nama jenius yang sudah dikenal dipanggil satu per satu, masing-masing disambut sorak-sorai.

"...Xiao Long!" Gemuruh tepuk tangan membahana.

Tetua itu berhenti sejenak, menarik napas, sebelum mengumumkan nama terakhir.

"...Xiao Chen!"

Setelah hening sesaat, arena meledak dalam gelombang sorakan dan diskusi yang paling keras sepanjang hari itu.

Di papan pengumuman besar, untuk pertandingan final ditampilkan. Xiao Long berada di braket atas. Xiao Chen berada di braket bawah. Jika mereka berdua terus menang, pertemuan mereka di pertandingan puncak tidak akan terhindarkan.

Seluruh Klan Xiao kini menahan napas, menunggu fajar menyingsing untuk menyaksikan pertempuran menentukan siapa jenius Klan Xiao sesungguhnya.

1
Fitriani
Semnt thorrkuu
Abi
gas thor
dawin sapunsya
ini mirip cerita btth yahh
mamank: iya kayaknya hahaha mirip bangett mungkin ini terjemahan ilegalnya
total 1 replies
Eko Lana
show time/Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful/
Zahira Valen
nyimak dulu 😁😁😁
Eko Lana
Resiko besar
Eko Lana
ayoooo rebut pohon itu
Eko Lana
mantap thor
azizan zizan
mau ambil buah aja kelamaan berbelit -belit dahulu...hadessss🤦🤦🤦
azizan zizan
terlalu kelamaan meningkat kekuatan,sudah bab 60 lebih masih lemah...
Setyadi Heru
Tehnik berpedangnya belom thor
Abi
lanjut thor jgn kasih kendor
Zul Fiandi
semangat semangat terus torrr
Eko Lana
mantap thor lanjut
Sugeng Susanto
dan terjadi lagi...
Eko Lana
hahahaha bisa menyelinap
Eko Lana
siapa mereka??
Eko Lana
petualangan selanjutnya mantap /Joyful/
Eko Lana
juara sejati
Eko Lana
hahahaha.../Facepalm//Joyful//Facepalm/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!