NovelToon NovelToon
Pernikahan Darah Sang Raja Mafia

Pernikahan Darah Sang Raja Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Nikah Kontrak / Pelakor jahat
Popularitas:616
Nilai: 5
Nama Author:

Islana Anurandha mendapati dirinya terbangun di sebuah mansion besar dan cincin di jemarinya.

​Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan untuk keluar dari rumah istana terkutuk ini. “Apa yang sebenarnya kamu mau dari aku?”

​“Sederhana. Pernikahan.”

​Matanya berbinar bahagia saat mengatakannya. Seolah-olah dia sudah lama mengenalku. Seakan-akan dia menunggu ini sejak lama.

​“Kalau aku menolak?” Aku bertanya dengan jantung berdebar kencang.

​Mata Kai tidak berkedip sama sekali. Dia mencari-cari jawaban dari mataku. “Orang-orang terdekatmu akan mendapat hukuman jika kamu menolak pernikahan ini.”

Islana berada di persimpangan jalan, apakah dia akan melakukan pernikahan dgn iblis yg menculiknya demi hidup keluarganya atau dia melindungi harga dirinya dgn lari dari cengkraman pria bernama Kai Itu?

CHAPTER 30

Chapter 30

Delapan tahun yang lalu

POV – Islana

Benar-benar keterlaluan. Pengacara perceraian datang dengan angkuhnya membawa dokumen yang lebih tebal dari buku Harry Potter dan menunggu Ayah di ruang tamu.

​Untung saja Tiyana belum pulang. Sementara aku sedang tidak enak badan dan harus berada di rumah. Hanya aku dan Ayah yang ada di rumah. Kak Kiran juga sedang sekolah.

​Pengacara dengan kumis tebal dan lebar itu melihatku. Tersenyum dan mengeluarkan suara kecilnya. “Kamu pasti Islana ya?”

​Pasti Ibu sudah menceritakan semua kejelekanku pada pria busuk ini. Tidak ada gunanya menjawab pertanyaan dia.

​“Ehm, kamu seperti yang Ibu kamu bilang. Pasif dan introvert. Kamu tidak bisa seperti ini, adik kecil. Kamu harus mengeksplor dunia. Seperti Ibu kamu.”

​Pengacara sialan! Aku memang masih usia dua belas tapi aku bukan anak yang bodoh. Tidak ada gunanya mengeluarkan energi berbicara dengan orang gila seperti dia.

​Pantas Ibu menyukainya. Mereka sama sifatnya.

​Ayah turun setelah mengganti pakaian. Tapi Ayah yang masih begitu baik, menyeduh teh untuk pengacara jahat ini.

​Aku tidak akan menyeduh teh untuknya.

​Ayah terlalu baik. Terlalu.

​“Aku dengar kamu bekerja di perusahaan bangunan di pinggir kota?” Pengacara bertanya sambil membuka dokumen di depan kami.

​Ayah hanya mengangguk. Ayah seperti malu mengakuinya di depan orang asing.

​Aku mengambil tangannya dan menggenggam tangan Ayah. Aku tersenyum padanya dan mengatakan dengan mataku. ‘Tidak apa-apa Ayah’.

​Ayah yang sepertinya mengenal arti tatapanku dengan baik, menepuk tanganku dan kembali fokus pada pengacara itu.

​Ayahku memang pekerja bangunan tapi dia bukan orang jahat seperti orang kriminal lainnya. Aku tidak akan malu dengan pekerjaan Ayah.

​“Permintaan perceraian dari Nyonya Ayara adalah perceraian secepat mungkin di karenakan profesi suami yang tidak mampu menunjang keluarga sama sekali.”

​“Kami mampu hidup dengan baik.” Aku membela Ayah di depan Si kumis ini.

​Ayah memintaku untuk tidak melanjutkan. Sementara pengacara hanya tertawa kecil melihat reaksiku. Dia meremehkan orang yang lebih muda darinya. Padahal seharusnya dia yang lebih senior harusnya lebih sopan dalam berbicara.

​“Nggak banyak tuntutan dari Nyonya Ayara. Jika ingin perceraian ini batal maka Nyonya Ayara ingin diberi nafkah sebesar seratus juta per bulan. Kalau tidak bisa maka Bapak harus merelakan pernikahan ini dan mengasuh ketiga putri Bapak secara mandiri.”

​“Seratus juta?!” Aku berdiri dengan perasaan tidak percaya.

​Ayah menarikku untuk duduk lagi. Aku dengan berat hati harus melakukannya.

​Ayah menggenggam tanganku seakan mencari kekuatan dariku dan berbicara pernyataan yang paling menyakitkan yang pernah aku dengar. “Aku akan melakukannya. Perceraian ini.”

​“Ayah!” Aku berteriak histeris. Aku meronta-ronta di depan Ayahku dan menarik lengannya berkali-kali. Hanya ada tangisan dan teriakan yang bahkan tidak bisa aku bendung.

​“Kenapa Ayah tidak melawan?! Ibu harusnya juga merawat kita! Bukannya pergi dari lari!”

​Istri macam apa yang mengancam suaminya sendiri?

​Ibu macam apa yang mengancam putri-putrinya sendiri?!

​Tangisanku menggema ke seluruh rumah yang sepi ini. Entah berapa menit tangisanku itu berhenti. Tapi Ayah tetap menenangkanku. Mengatakan hal-hal lembut di telingaku.

​Hingga mataku berhasil aku buka kembali.

​Tapi di bawah ‘genangan air mata itu’ pandanganku terpaku pada pintu yang terbuka.

​Di sana Ibu memandangku.

​Koper ada di sampingnya.

​Dia tersenyum melihat semuanya.

***

Masa Kini

POV – Islana

Aku tidak punya satu persen pun rasa iba pada kondisi Ibu yang sekarang. Setelah apa yang Ibu lakukan pada Ayah dan kami, ini sepertinya karma yang harus dia terima.

​“Tio sudah tidak punya Ayah, gadis cilik.” Oza membantu memperjelas semuanya.

​Sudah berapa lama mereka kenal? Oh, tentu saja semenjak Ibu ini meminta bantuan material dengan keluarga Iblis ini. Oza bahkan tahu lebih dulu nama anak kecil ini dibanding aku.

​Tapi aku sama sekali tidak peduli. Tidak ada gunanya mengetahui semua ini karena mereka juga tidak akan pernah menjadi bagian dari keluargaku lagi.

​Pelayan datang lagi dengan makanan utama dan beberapa minuman. Anehnya di hadapanku mereka memberikan minuman yang spesial. Matcha latte. Sudah berapa lama aku tidak minum ini?

​Minuman kesukaanku.

​Untungnya masih ada hal yang aku sukai di depan wajahku.

​Aku mengambilnya dan meminumnya. Tapi ini terlalu kebetulan. Aku melihat Oza yang tidak ternyata menatapku. Apa mungkin...? “Kamu yang,”

​Oza mengangguk. “Aku tau minuman kesukaanmu.”

​Aku mengurungkan niatku dan menaruhnya kembali di meja.

​Oza menepuk tangannya. “Jadi setelah semuanya jelas kita bisa langsung menuju ke persetujuan ke tiga belah pihak.”

​Jelas-jelas pria ini tidak peduli perasaanku sama sekali. Dia hanya butuh mereka sebagai ‘saksi’. Pria yang sama sekali tidak ada empati.

​Aku mengetuk meja dengan jariku. “Aku tidak bilang aku setuju.”

​“Kamu tidak perlu setuju,” ucap Oza. “mereka akan dianggap saksi dari pernikahan kita karena pernikahan harus disahkan di mata hukum meskipun kita sudah sah secara personal.”

​“Secara personal?”

​Oza menunjuk tanganku. “Kamu nggak liat cincin pernikahan kita?”

​Aku melihat di sebelah cincin pernikahanku dengan Kai, terdapat cincin dengan bentuk love yang tidak kalah mahalnya dengan cincin Kai. Sejak kapan ini ada di sini?

​“Kapan ini...”

​Oza tidak menjawabnya. Dia benar-benar iblis! Bagaimana aku bisa tidak sadar? Mungkin dia melakukannya saat aku terlelap sebelum berendam?

​Aku mencoba menariknya. Tapi...

​Aku benar-benar tidak beruntung. Cincin ini tidak bisa dilepas!

​“Oza! Lepasin cincin ini!”

​Oza mengangkat tangannya. “Sudah takdir cincin itu untuk nggak pergi dari pemiliknya.”

​Aku berdiri dan membuat kursiku terbanting ke belakang. Aku melihat wajah mereka bertiga dengan kemurkaan yang tidak bisa di bendung lagi. Aku berjalan meninggalkan meja dan tidak berhenti meskipun Oza memanggilku sambil tertawa.

​Tawa sinis yang berhasil membuat bulu kudukku berdiri.

​Aku mempercepat langkahku di tangga. Berlari di karpet yang lembut dan berhasil masuk ke kamarku di ujung lorong. Kamar yang tidak memiliki jendela apapun.

​Hanya ada lampu remang yang menyinari satu ruangan.

​Aku melepaskan tubuhku di atas tempat tidur. Menangisi kehidupanku yang seperti permainan di taman bermain. Dihempaskan ke tanah ketika berada di atas.

​Sudah berapa kali aku meringkuk seperti ini?

​Memeluk tubuhku sendiri dan hanya bisa berdoa semuanya membaik.

​Tapi nyatanya semuanya bertambah buruk.

​Mungkin beberapa jam setelahnya, mataku yang lelah akhirnya memutuskan untuk masuk ke dalam alam bawah sadar. Bersandar di bantal dan membiarkan masalah hidupku di esok hari.

​Air mataku masih mengalir.

​Mataku mulai memintaku untuk tidur karena bahkan akupun kehabisan air mata untuk dikeluarkan.

​Tapi...

​“Sshhh....”

​Suara itu. Kenapa begitu jelas.

​“Semuanya bakal baik-baik aja sayang.”

​Aku pasti bermimpi.

​“Kita akan kembali ke rumah.”

​Aku membuka mataku.

​Dan aku melihat dia.

​Di depan mataku!

​Kai.

1
danisya inlvr
Gemes banget 😍
Irisa_Sherenada: Gemes* Sama Kai ya? 😊
Irisa_Sherenada: Genes Sama Kai ya Kak? 😘
total 2 replies
Inari
Baru baca beberapa chapter aja udah pengen rekomendasiin ke temen-temen semua!
Irisa_Sherenada: Makasih kakak. Stay tuned yah 😉
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!