Ketika keturunan mafia menyamar menjadi mahasiswa yang dibully!
William Stone-Brooks memiliki maksud tersendiri hingga memilih berkuliah untuk kedua kalinya di Venesia Italia, menyamar menjadi pria pendiam, culun dan sering di-bully. Hingga satu insiden yang membuatnya tertarik kepada seorang gadis yang berani membelanya tatkala semua hanya diam saat pembullyan terjadi. Jane Stewart, itulah nama gadis pemberani dan sangat energik.
Dengan maksud terselubung, William berhasil mendekatinya hingga menjalin hubungan kekasih dengan Jane sampai hari itu tiba.
“Aku tidak ingin berurusan denganmu Mr. Mafia.” Gertak Jane menatap tajam penuh amarah ketika dia merasa dikhianati oleh pria yang pernah dia cintai.
“Sekarang kau akan selalu berurusan denganku, ketika aku akan menjadikan mu sebagai milikku, Jane Robinson.”
Deg!
SEASON 2 DARI A Baby For The Mafia Boss
°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°
Mohon Dukungannya ✧◝(⁰▿⁰)◜✧
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Four, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MEiaMM — BAB 28
SERANGAN DI HARI PERNIKAHAN
Will baru saja melangkah masuk ke kamar, ia melihat keberadaan Jane yang tertidur di atas sofa bukannya di kasur. Mungkin wanita itu mencoba begadang namun tak kuat menahan kantuknya sendiri.
Dengan mengenakan kemeja hitamnya, pria itu berdiri tepat di dekat kepala Jane berada. Perlahan menyibak rambut wanita itu yang menutupi wajah sehingga Will akhirnya dapat melihat wajah Jane sepenuhnya.
“Maafkan aku, aku harus membuatmu sebagai pancingan, tapi untuk itu. Kita harus lebih dekat!” gumam Will menatap tajam dan serius. Tentu saja Jane hampir berkerut alis saat dia mendengar suara Will samar-samar.
“Aku tahu kau sudah bangun.” Ucap pria itu yang langsung tahu kalau Jane baru saja bangun dan mendengar suaranya barusan.
Masih enggan bangun dan pura-pura tidur. Will menyeringai kecil hingga ia menggendong Jane ala pengantin di saat wanita itu masih memejamkan matanya.
-‘Apa yang dia lakukan? Aku tidak ingin di ranjang, hentikan...’ Batin Jane sedikit berkerut alis saat dia merasa, Will berjalan membawanya dan— Byurrr!!!
Kedua mata Jane terbuka lebar tatkala ia basah kuyup saat Will menurunkan nya di sebuah bathup hitam berbentuk persegi panjang miring berisi air. Dress putih yang dikenakan Jane pun ikut basah sedikit menerawang, apalagi bagian dadanya robek karena ulah Will.
Bisa kalian bayangkan bagaimana penampilan Jane kali ini. “Keterlaluan!” kesal Jane menatap tajam ke Will yang dengan santainya duduk di sebuah lantai hitam yang lebih menjulang tinggi menempel di dinding hingga membentuk seperti sebuah sofa panjang kotak tanpa punggung.
“Selesaikan mndi mu, 10 menit, kau harus keluar ke ruang tengah, para pelayan akan membantu mu, dan aku akan menunggumu di sana.” Ucap Will.
“Aku tidak peduli.” Tolak Jane.
“Kau akan peduli, momen yang ditunggu oleh setiap wanita!” balas William menyeringai devil.
Jane berkerut alis dan masih enggan keluar dari bathup, namun dia menatap tajam. “Apa maksudmu?” tanah Jane yang akhirnya ingin tahu.
“Menikahi mu!” jawab Will sembari beranjak pergi dengan santai tanpa memperdulikan ekspresi Jane yang cukup terkejut hingga tertegun di tempat.
Itukan yang Will maksud dari gumaman nya sebelumnya? Bahwa dia akan menjauh Jane lebih dekat dulu dengannya sebelum menjadikan nya sebagai pancingan?
Oh, sungguh! Jane langsung lemas dan membenamkan keseluruhan tubuhnya ke bathup tersebut hingga tak terlihat.
...***...
Sementara di toko butik. Aurora baru saja sampai dan melihat kaca tokonya yang rusak akibat sebuah tembakan dari seseorang. Tentu saja dia segera masuk dan mengecek keadaan para pegawainya yang ada di sana malam kejadian.
“Siapa mereka? Apa diantara kalian ada yang tahu? Bagaimana dan ciri-cirinya? Apa mereka seorang perampok?” tanya Aurora dengan menatap tegas para pekerja nya saat ini.
“Tidak ada yang terluka Nona! Mereka bukan perampok, serangan semalam seperti sebuah gertakan saja, entah dari siapa, tapi salah satunya adalah seorang wanita berambut pendek warna pirang putih.” Jelas manager di sana.
Aurora berkerut alis mencoba mengingat setiap klien dan musuh-musuh Will yang dia ingat, namun ciri-ciri wanita tadi sama-sama sekali belum pernah dia lihat sebelumnya.
“Nona, apa perlu kita panggil polisi?” tanya salah satu pekerja di sama.
Aurora kembali menatap ke mereka dengan serius. “Tidak usah, kalian pulang dan istirahat saja. Hubungi mereka yang bekerja di butik ku yang ada di kota ini, untuk berhati-hati.” Pinta Aurora yang segera bergegas pergi usai mengecek semua itu.
Brakk! Aurora memejamkan matanya mencoba tenang saat dia sudah duduk di dalam mobilnya. Tit! [Bibi! Ada seseorang yang menyerang butik ku, mereka hanya menggertak, tapi aku yakin itu bukan gertakan biasa. Tolong bantu aku dan... jangan katakan kepada Will soal ini.”] Pinta Aurora yang baru saja mengirim pesan suaranya.
Hingga tak berselang lama dia melajukan mobilnya untuk pergi ke perusahaan seseorang. Ya! Seseorang yang dia curigai yaitu Nat Bosley.
Sementara di apartemen. Dante baru saja keluar dari kamar mandinya sembari mengenakan sebuah bathrobe putih dan rambut basah. Pria itu menyeruput kopi sembari membaca koran dengan tangan kirinya.
Tit!
[“Tuan Dante, ada penyerangan di salah satu butik Nona Aurora!”]
Kabar yang mengejutkan bagi Dante saat itu juga. Pria itu segera meletakkan kopi dan korannya hingga mendengarkan detai pesan suara dari seorang manager di toko yang diserang itu.
Terlihat bagaimana Dante benar-benar mengkhawatirkan tentang bosnya itu, hingga dia segera bersiap-siap mengenakan pakaian simpel nya berupa kaos putih dan jaket hitam.
...***...
Brugh! “Tuan Will! Dia seorang penyusup yang berhasil masuk ke kapal kiriman barang kita.” Jelas Virgil yang baru saja mendorong seorang pria paruh baya yang nampak ketakutan.
Tepat di depan kaki Will berdiri di ruang tengah. Pria itu memohon sembari memelas. “Tolong ampuni aku... Aku benar-benar tidak bermaksud menyelundup, seseorang hanya menyuruhku untuk— ”
DARR! Darr!!!
Dia tembakan dilepas di kepala pria itu hingga Will tak ingin mendengar suaranya. “Singkirkan dia.” Pintanya kepada Virgil dan anak buahnya yang lain.
Stacey yang kebetulan baru saja tiba di ruang tersebut, dia menatap serius ke Will dan Jane. Wanita itu terpaku melihat pemandangan tadi dan hanya berdiam diri di sudut pintu masuk ruangan tanpa mau berjalan.
“Apa terjadi sesuatu?” tanya Stacey.
“No. Hanya menyingkirkan hama kecil dan melakukan ritual.” Balas Will yang mulai meraih segelas beer nya.
Stacey berkerut alis. “Ritual apa?”
Will berbalik dan menatap ke arah keberadaan Jane yang masih tegang sehingga Stacey ikut berbalik menatap Jane yang berdiri bersama 4 pelayan wanita. Dan lihatlah, wanita itu mengenakan dress merah dan rambut tergelung rendah.
“Ada apa ini Will? Kau akan menikahinya? Secepat ini?” tanya Stacey yang langsung faham saat kedatangan pendeta di sana.
“Ya. Come here!” pinta pria berkemeja hitam itu menyuruh Jane untuk mendekat ke arahnya.
“Kau tidak mau menunggu kakakmu? Aku bisa memintanya— ”
“Kami menjalankan kehidupan masing-masing yang artinya urusan pribadi nya maka urusannya sendiri, begitu juga denganku. Dan kamu sudah sepakat untuk tidak turut campur.” Jelas Will menatap lekat nan tajam ke Stacey.
Sungguh! Tatapan William sama seperti Donovan saat itu.
Mau tak mau, Stacey hanya mengikuti alurnya William saja dan melihat pernikahan singkat tanpa kemegahan apapun.
Stacey dapat melihat bagaimana mimik wajah Jane yang tak setuju, sama seperti Laila dulu. Hingga dia teringat akan Aurora saat ini.
Keduanya sudah memutuskan untuk menyelesaikan kehidupan nya masing-masing tanpa ikut campur. Yang benar saja!
Saat memasang cincin pernikahan, Jane sengaja mengepalkan tangannya dan menatap lurus bukan ke wajah Will. Tentu saja pria itu mencengkram pergelangan tangannya saat ini yang akhirnya Jane pasrah dan membuka kepalan tangannya.
“Tidak ada alasan bagimu untuk pergi dariku lagi, Jane Stone-Brooks.” Ucap Will pelan sehingga hanya Jane saja yang mendengarnya saat ini.
Dinikahi selanjut nya utk di cintai ..benar bgitu kan will 🥰😘
apakah kamu harus terluka dulu di tangan orang lain Jane baru kamu patuh kepada Will???? 🤔🤔🤔
Apakah Aurora akan mengalami sesuatu di tengah jalan???
sprti nya Nat hrs di beri pelajaran sama Dante 😀😂🫢🤭
klu will yah jiwa2 ayah nya Donovan keras kepala & tanpa belaa kasih sm musuh..
kpn thor aurora di bikin romantis sama asisten dante hehehehehe
apakah mereka mau menyerahkan nyawa mereka sndri????
edan wkwkwkw
Mending kalian ceritakan kenapa dng keluarga Robinson, apa yg ingin dia perbuatan sama Jane, biar Jane mikr" buat kabur wkwkw