NovelToon NovelToon
Batu Kertas

Batu Kertas

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Enemy to Lovers / Pelakor jahat
Popularitas:12.4k
Nilai: 5
Nama Author: Bojone_Batman

Kita tidak pernah tau bagaimana Tuhan akan menuntut langkah kita di dunia. Jodoh.. meskipun kita mati-matian menolaknya tapi jika Tuhan mengatakan bahwa dia yang akan mendampingimu, tidak akan mungkin kita terpisahkan.

Seperti halnya Batu dan Kertas, lembut dan keras. Tidaklah sesuatu menjadi keindahan tanpa kerjasama dan perjuangan meskipun berbeda arah dan tujuan.

KONFLIK, SKIP jika tidak sanggup membacanya..!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bojone_Batman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

18. Tenang dalam bersikap.

Bang Shano dan Bang Hananto menyusul para istri. Susah payah mereka menggotong tangga jika nanti Jena dan Risha tidak bisa turun dari pohon.

"Turun dulu, Abang bisa jelaskan." Kata Bang Hananto.

"Nggak usah di jelaskan, Risha nggak apa-apa." Jawab Risha.

"Sini ndhuk, kita bicara baik-baik..!!" Bujuk Bang Shano ketar ketir karena Jena duduk pada dahan tipis sama seperti tadi.

Jena masih diam tapi itulah sifat alami wanita.

"Katanya nggak apa-apa kalau Abang nikah lagi??" Goda Bang Shano.

"Iya, nggak apa-apa." Jawab Jena datar seolah termakan ucapannya sendiri.

"Ya sudah, turun sini..!! Kata orang kalau kawin lagi harus ada ijin istri pertama. Kalau istri pertama bilang oke, barulah Abang kawin." Kata Bang Shano sambil mengulurkan tangannya.

Mau tidak mau meskipun setengah hati Jena turun dari pohon.

kkrrkkk..

Seketika Bang Shano panik. Dahan pohon yang rapuh itu patah. Takut akan ada hal fatal terjadi, Bang Shano segera meraih pinggang Jena dan mengajaknya turun perlahan.

Setelah Bang Shano meraih pinggang Jena, dahan pohon tersebut benar-benar patah dan jatuh.

Dengan satu lengan Bang Shano membawa Jena turun. Bang Hananto pun sudah membawa sang istri turun dari sisi dahan yang lain.

Jantung Papa Rinto ikut gelisah melihat kedua menantunya dari kejauhan meskipun kedua menantu terlihat kekanakan tapi beliau paham ada kondisi dimana bumil tidak bisa melawan gejolak rasa.

Kegelisahan Papa Rinto semakin bertambah karena ucapan Bang Shano mempunyai sudut pandang berbeda.

"Duduk..!!" Perintah Bang Shano waswas namun juga merasa bersalah.

"Kalau marah silakan marah, tapi kamu dengar apa yang Abang bilang atau tidak?? Jaga anak.. J_a_g_a a_n_a_k..!!!!!!!" Bang Shano sampai menegaskan ucapannya berkali-kali.

Bang Hananto pun memelototi Risha tanpa ampun. Tapi bumil memang sedang tidak bisa di ajak bicara.

"Tidak ada hubungan apapun lagi antara Abang dan Syafa..!!!! Cerita yang lalu sudah usai, tuntas tidak berbekas." Ujar tegas Bang Hananto.

"Tapi tadi, Bang Shano bilang kalau Abang perkosa Syafa." Pekik Risha.

"Kamu percaya Abang atau Shano??"

"Bang Shano." Jawab Risha cepat.

"Jabang bayiii..!!!!!" Bang Hananto sampai mengurut pangkal hidungnya. "Ya sudah sana, ikut Shano sekalian. Dia pengen punya istri lagi."

Sontak saja Bang Shano dan Jena menoleh bersamaan tak lama Jena kembali menatap wajah suaminya.

"Nggaaakk..!!!! Nggak ada kawin lagi. Kau ini apa sih Han, nggak lucu. Kamu mau aku ribut sama bojo terus????" Omel Bang Shano sudah terbawa pusing karena banyaknya perkara.

Bang Hananto masih terdiam dan melirik Bang Shano tapi dirinya lebih memilih untuk menyelesaikan urusannya dengan Risha sebelum nanti dirinya berbicara empat mata dengan sahabatnya.

...

"Seperti yang kamu dengar, Abang putus hubungan dengan Syafa tanpa tau penyebabnya. Abang tidak tau dia dimana, yang Abang dengar dia ada hubungan dengan seorang tentara. Mungkin Shano." Jawab Bang Hananto kini tidak lagi berapi-api. Setidaknya ia pun juga menjaga perasaan sang istri.

Risha menangkap kesungguhan dari wajah suaminya. Ia menarik nafas panjang dan tidak mempermasalahkannya lagi.

"Kalau Abang tidak cinta Risha, Abang boleh............"

"Nggak ada yang namanya kawin lagi, kamu nggak usah ikutan kelakuan Jena. Hatimu tidak sanggup di duakan tapi belaga minta di duakan. Kalau saja Abang pilih mendua, mati kejang kau dek." Kata Bang Hananto geram.

"Risha nggak punya sakit ayan, Bang."

Kedua manik mata Bang Hananto membulat besar. Jawaban Risha memang terkadang membuatnya ikut terbakar emosi.

Saking kesalnya, Bang Hananto akhirnya meninggalkan Risha. Risha pun menyusulnya tapi tak sengaja kakinya tersandung batu hingga nyaris terperosok.

Refleks Bang Hananto mendekapnya. Keduanya saling melempar tatapan manis namun kemudian segera mengalihkan pandangan.

"Bisa nurut Abang atau tidak?" Tanya Bang Hananto serius.

"Tapi Abang yang mulai." Risha masih teguh pendirian tidak menatap wajah suaminya.

Nafas Bang Hananto kian memburu. Kepalanya mendadak sakit menghadapi tingkah sang istri.

"Ayo bereskan barang. Kita harus selesai pengemasan hari ini juga..!!" Ajak Bang Hananto nampak cuek tapi masih juga menggandeng tangan Risha.

Tak jauh berbeda, Bang Shano mendudukan Jena di atas pundaknya. Yang membuat heran adalah pria berpangkat Letnan senior itu seakan tiada beban dan masih bisa tersenyum tipis meskipun hanya sekilas.

...

Seluruh barang sudah tertata rapi. Malam sudah waktunya rehat untuk melepas rasa lelah. Bang Shano dan Bang Hananto masih merokok di teras depan mess sambil menunggu para jelita usai mandi.

"Apakah ada penjelasan tentang hubunganmu dengan Syafa?" Tegur Bang Hananto.

"Apa tidak seharusnya aku yang tanya, kenapa kamu bisa sampai ada hubungan dengan dia. Aku selalu curhat tentang dia sama kamu. Aku juga tidak pernah tau kalau wanita yang selalu kamu ceritakan itu adalah Syafa." Jawab Bang Shano.

Bang Shano menghisap rokok kemudian menghamburkan nya.

"Mungkinkah kita di tipu?" Tanya Bang Hananto.

"Mungkin saja."

Bang Shano dan Bang Hananto hanya saling lirik namun tidak ada lagi perdebatan berarti. Mereka menyadari masing-masing telah memiliki pasangan hidup.

"Abaaaang..!!" Panggil Risha dari dalam kamar.

"Dalem. Ada apa, dek?" Jawab Bang Hananto.

"Pakaian Risha nggak ada semua ya? Risha pakai apa donk??" Tanya Risha yang tidak menyadari ada pria lain di luar kamar mess.

Bang Hananto nyengir kuda merasa tidak enak hati dengan sahabatnya tapi ia segera masuk ke dalam kamar.

"Baaaang, handuk..!!! Jena lupa." Jena pun terdengar memanggil Bang Shano.

Bang Shano dan Bang Hananto kembali saling lirik sejenak sungkan sendiri.

"Kenapa sih wanita selalu menjadi makhluk problematik." Gumam Bang Shano juga segera masuk ke dalam kamar mess daripada... daripadaa.....

.

.

.

.

1
Nia nurhayati
udah bang elll jangn di ledekekin terus bang shano nya di lagi bahagiaa kita harus mendukung nya
Lendra malayu
suatu saat bang el akan merasakan jg /Angry//Angry/
dyah EkaPratiwi
jangan ngledek bang el sebelum merasakan sendiri
Lola Maulia
🥰🥰🥰🥰
Nia nurhayati
🙈🙈🙈🙈🙈 dasar kau shanoooo
dyah EkaPratiwi
hahaha emang ya bang shano
Nia nurhayati
duhhh mSih banyak mistsri nya niii
Nia nurhayati
kas8han jena yang jadi korban
Lendra malayu
Bang shano mumet /Bye-Bye/
dyah EkaPratiwi
jena banyak menyimpan rahasia
Igo Wardana
jhane Syafa kie sopo kok ya makin penasaran aku. . up lg ya kak..
Nabil abshor
dari apaaa??? ayolaaah,,,,,
sri wulandari
hadeh gantung kak ayo dong up lagi
Maysuri
lanjut thor...
Lendra malayu
kak Naraaaaaaa,,, next dong /Sob//Sob/
dyah EkaPratiwi
tambah penasaran aja
sri wulandari
up lg kak makin penasaran
Atip Suryana
misteri yang belum terpecah kan
okelll lanjutt MBK naraa
Maysuri
masih abu"..
dyah EkaPratiwi
bener2 ya bang dewo
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!