NovelToon NovelToon
Dibuang Suami Dinikahi Dokter Anakku

Dibuang Suami Dinikahi Dokter Anakku

Status: tamat
Genre:Pengganti / Cerai / Dokter / Tamat
Popularitas:4.7M
Nilai: 4.7
Nama Author: Dewi Risnawati

"Mas, besok jadwal kontrol Revan. Kamu punya waktu untuk nganterin aku 'kan?" tanya Azzura pada sang suami.

"Tidak bisa, aku besok ada urusan," jawab Rio ketus

"Tapi, Mas. Sungguh aku repot bila pergi sendirian. Bahkan untuk makan saja aku tidak bisa," jawab Zura masih meminta pengertian lelaki itu.

"Aku bilang tidak bisa ya tidak bisa! Kalau kamu kerepotan, yasudah, kamu tidak perlu membawa anak itu lagi ke rumah sakit. Lagipula percuma saja ngabisin uangku saja!" bentak lelaki itu dengan bicaranya yang menyakiti relung hati Zura.

Ya, sejak kelahiran anak pertama mereka yang diagnosa cerebral palsy, maka dari sanalah dimulainya hubungan pasangan itu tak harmonis. Rio selalu saja menyalahkan Zura karena telah memberikannya keturunan yang tidak sempurna.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi Risnawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Apakah kamu Sesilia?

Zafran segera menjalankan mobilnya kembali. Sedikit paham kenapa Zurra selalu menolak dirinya, itu karena ucapan Umi.

"Kenapa Umi bicara seperti itu? Bahkan Umi tidak mengatakan padaku, apakah Umi sengaja agar Zurra menjauh dariku?" tanya Zaf dalam hati.

Disepanjang perjalanan Zurra hanya diam, begitu pula dengan Zaf yang tak tahu harus bicara apa. Mendadak suasana menjadi kaku.

"Mau beli sesuatu?" tanya Zaf mencoba memecahkan keheningan diantara mereka. Rasanya sangat bosan sedari tadi di diamkan.

"Tidak, lebih baik teruskan saja perjalanan agar segera sampai," jawab Zurra datar.

"Kamu kira aku ini driver travel yang bisa mengemudi berjam-jam tanpa istirahat? Bahkan driver travel juga butuh makan dan ngerokok kan?" timpal Zaf membuat Zurra menatap malas.

"Jika Dokter tidak mau disamakan, kenapa tidak membiarkan saya naik travel saja?" jawab Zurra.

"Karena aku tidak bisa berpisah denganmu," jawab lelaki itu santai.

"Eh, ada orang narik pukat tuh, kita lihat yuk, mau nggak? Bahkan kita bisa beli ikan segar tanpa pengawet, masih hidup lagi," bujuk Zaf pada Zurra yang masih diam.

Zurra ikut melihat arah tunjuk Zaf. Rasa penasaran membuatnya seketika mengangguk. "Baiklah, tapi kita tidak bisa lama-lama," jawabnya yang membuat Zaf tersenyum lega.

"Oke, apapun keinginan kamu akan aku turuti." Zafran segera mengarahkan mobilnya ke pinggir pantai yang berpasir.

"Sini biar aku yang gendong Revan," pinta lelaki itu mengulurkan tangannya.

Pasangan itu segera turun dan menghampiri para nelayan yang sedang menarik pukat di pinggir pantai. Dan terlihat para warga setempat berbondong-bondong menunggu untuk membeli ikan segar.

"Mau beli juga?" tanya Zaf sedikit lebih dekat ke telinga Zurra.

"Tapi kita sampainya lama, mana mungkin ikannya bisa bertahan," jawab Zurra. Ia sebenarnya sangat ingin membelinya karena kapan lagi bisa menikmati ikan segar yang tanpa pengawet.

"Kamu tenang saja, kita masukkan kedalam kotak es," jawab lelaki itu memberi ide.

"Tapi disini mana ada orang jualnya?"

"Tidak perlu beli, karena aku punya di bagasi."

"Dokter punya kotak es? Emang untuk apa Dokter bawa itu?" tanya Zurra penasaran.

"Karena rencananya aku dan Rayy ingin mancing di pantai, tetapi tidak jadi maka aku bawa kembali pulang," jawab Zaf memang begitu adanya.

Sebenarnya Zaf dan Rayy mempunyai hobi yang sama, yaitu memancing ikan. Selain untuk olahraga autdoor, memancing juga dapat menghilangkan stress, dan juga kejenuhan dalam mengemban tugas sehari-hari.

"Kamu pegang dulu Revan, aku akan mengambil kotaknya di mobil." Zaf memberikan Revan pada Zurra lalu ia gegas menuju mobil untuk mengambil benda itu.

Tak berselang lama pukat sudah sampai di tepi. Para pengunjung yang sedari tadi antri segera berebutan untuk membeli ikan laut segar itu. Zurra yang juga ingin ikutan memilih ikan, tetapi di larang oleh Zaf.

"Biar aku saja. Kamu tunggu saja disini." Pria itu segera ikut bergabung dengan para pembeli yang lainnya.

Zurra hanya bisa terdiam menatap kegiatan Zaf yang tampak begitu semangat memenuhi keinginannya. Entahlah, ia tidak tahu kenapa lelaki itu begitu baik padanya. Jujur, siapa sebenarnya wanita yang tak akan luluh bila di cintai oleh lelaki seperti Zafran. Namun, Zurra hanya tak ingin membuat Umi kecewa dengan pilihan putranya.

"Alhamdulillah, akhirnya aku berhasil mendapatkannya. Hah, ternyata capek juga rebutan dengan ibu-ibu," seru Zaf sembari memangku kotak es lalu menunjukkan ikan yang baru saja ia beli dari nelayan. Dan terlihat ikannya masih hidup.

"Terimakasih ya, Dok. Tapi kita mau masak dimana?" tanya Zurra tersenyum mengingat ia tak mempunyai tempat tinggal yang harus ia tuju. Niatnya kembali kesana untuk menghadiri sidang perceraiannya. Dan tentu saja ia harus menginap di hotel.

"Kamu tidak perlu khawatir, nanti kita mampir ke rumah, kita simpan dulu ikannya di freezer. Setelah sidang perceraianmu selesai kita akan kembali pulang untuk menikmati ikan-ikan ini," ujar lelaki itu selalu saja mempunyai solusi. Dan kebetulan kota yang di tuju oleh Zurra melewati kota kediaman Zaf terlebih dahulu.

"Baiklah kalau begitu," jawab Zurra mengangguk patuh.

"Ayo kita teruskan perjalanan, kita harus beli es batu dulu untuk dimasukkan kedalam kotak ini agar ikannya tetap segar," timpal Zaf membawa Zurra kembali meneruskan perjalanan mereka.

***

Akhirnya jam sembilan malam pasangan itu sampai di kota tempat Zurra tinggal sebelumnya. Kembali segala kenangan bermunculan dalam benak wanita itu.

Zafran menghentikan kendaraannya di salah satu hotel yang ada di kota itu. Ia memesan dua kamar untuknya dan Zurra.

Zafran mengantarkan Zurra dan Revan ke kamar mereka terlebih dahulu. Malam ini udara begitu dingin, Zafran yang mudah masuk angin maka ia meminta jaket yang pernah ia pinjamkan pada Zurra waktu di RS saat mengantarkan Revan.

"Terimakasih ya, Dok," ucap Zurra saat Zafran telah membaringkan Revan diatas ranjang.

"Sama-sama. Oya, apakah jaketku yang waktu itu masih kamu ada sama kamu?" tanya Zaf

"Ah, ada. Sebentar saya ambilkan." Zurra segera menggeret koper lalu membukanya. Zurra yang begitu cekatan mencari baju hangat itu, tiba-tiba sebuah kotak jatuh dari tumpukan pakaiannya yang ada di dalam koper.

Zafran yang sangat mengenali benda itu, ia begitu terkesiap. "Ini?" tanya Pria itu meraih boneka Barbie yang pernah ia berikan kepada seseorang di masalalunya.

"Oh, ini adalah sebuah hadiah dari seseorang," jawab Zurra dengan jujur. Dan bahkan dia masih belum menyadari siapa Zaf yang sebenarnya.

"Apakah kamu Sesilia?" tanya Zaf menatap mata indah yang memang sudah tak asing lagi dalam ingatannya.

Seketika Zurra terdiam sejenak. Kini wanita itu balik menatap wajah Zaf. "K-kamu?" ucap Zurra dengan gugup saat ingatannya tertuju pada seseorang itu.

Seketika Zafran tak dapat mengendalikan perasaannya, ia meraih tubuh wanita itu untuk masuk kedalam pelukannya.

"Kenapa bisa kamu melupakan aku? Bahkan aku dari pertama pertemuan kita sudah mengenali mata indahmu," gumam Zaf mendekap erat.

Zurra tak bisa berkata-kata, ini benar-benar terasa mimpi karena bisa bertemu kembali dengan lelaki di masalalunya. Dan bahkan lelaki itulah yang selama ini menjadi tempat perlindungnya.

"Bang Zaf," Zurra yang tak juga mampu menahan emosi yang membuncah dalam hatinya.

"Iya, Dek. Ini aku. Akulah orang yang selalu mencintaimu," jawab Zaf mengusap mahkota wanita itu dengan lembut dan penuh kasih sayang.

Zurra segera melepaskan pelukannya. Ia menyadari bahwa dirinya masih sah sebagai istri Rio. Tak ingin terbawa suasana. Ia harus bisa mengendalikan diri.

Sesaat mereka terdiam. Tak tahu harus bicara apa. Zafran begitu bahagia setelah mengetahui siapa Zurra yang sebenarnya, tangannya terulur lembut mengusap air mata yang jatuh di kedua pipi mulus wanita itu.

"Jangan menangis, tersenyumlah. Aku sudah lama sekali ingin melihat senyum ceria Sesiliaku," ujar Zaf membuat wajah Zurra merona mendengar kalimat yang di lontarkan oleh Pria itu.

Bersambung....

Happy reading 🥰

1
Anonymous
Heran jd perempuan kok otak ga dipake. Geregetan bacanya mau skip aja
Anonymous
Perempuan tolol
슈가
Luar biasa
Fitri Zalfa
makin mau abis cerita nya TPI lebih fokus k.rayyan dan shera sdngkan zafran dgn zurra berkurang padahal judulnya untuk mereka berdua☺️ maaf ya Thor padahal z suka sekli ceritanya🥰
Boru Girsang
apa itu niqab?, 😊😊😊
Sumini Ningsih
dasar adek ipar ga punya ahlak
Sumini Ningsih
dasar pada ko ak😂😂😂
Sumini Ningsih
pengantin barunya pada lebay zemua
Sumini Ningsih
🤣🤣🤣 bumilnya cengeng amat sih
Sumini Ningsih
dasar koplak
Sumini Ningsih
paling tidak masih ada yg belain
Sumini Ningsih
aku hamil bang zaf
Sumini Ningsih
rayan yg ngidam
Sumini Ningsih
aduh rayan kena masalah melulu,makanya jangan nikahin anak masih belia jadi kacauksn urusannya
Sumini Ningsih
jadi deh
Sumini Ningsih
wewleh weleh jadi ini mah
Sumini Ningsih
aduh semoga aja zhers menerimanya
Sumini Ningsih
yaharus bisalah berusaha dong
Sumini Ningsih
yeh sayangan di tengah jalan
Sumini Ningsih
jangan2 kamu hamil zurra
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!